Kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi seharusnya diikuti dengan kesejahteraan batin seluruh keluarga. Anda bisa membeli segalanya, tetapi keluarga tidak bisa dibeli, kecuali Anda mengusahakannya. Kedekatan dan rasa nyaman juga barang mahal sekarang ini, meskipun kita dapat membeli sepatu bagus, baju trendy, mobil baru, atau makan lebih enak. Rasa nyaman itu muncul karena kita tulus mencintai, bukan karena kita pantas otomatis dicintai dengan kerja keras yang kita lakukan.
Jakarta menjadi kota impian orang dalam gemerlapnya. Jakarta menjadi tempat orang meraup rejeki, tetapi Jakarta harus menjadi tempat yang nyaman untuk keluarga bertemu setiap hari. Bahkan kita semua harus memastikan bahwa tahun demi tahun, bersama kemakmuran yang bertambah, bertambah juga kedekatan dan rasa nyaman seluruh keluarga. Harta harus sesuai dengan penampakkannya, menjadikan kita semakin sejahtera lahir batin.
Bahkan, kita tidak perlu kaya raya sekedar merasa bahagia dan nyaman dengan bapak ibu. Kita tidak perlu mempunyai rumah yang mewah untuk saling menyapa dan berbicara. Semua itu bisa dialami karena kita saling dekat. Kebutuhan jasmani memang harus terpenuhi lebih dulu. Kita bisa merasa kenyang dan bangga karena rumah bagus kita, tetapi damai di hati adalah hasil dari hubungan baik dan perhatian yang cukup satu sama lain, bukan karena yang kelihatan bagus.
Keluarga-keluarga terkasih, kadang saya bertemu dengan orang-orang sederhana yang berjalan-jalan di pantai atau di tempat-tempat olahraga murah. Mereka sangat bahagia, meskipun sekedar makan bersama di tepi pantai dan di pinggir jalan sambil menggelar tikar. Saya teringat masa kecil saya dulu yang juga bepergian bersama keluarga di tempat sederhana seperti itu. Ingatan saya melayang dan membawa rasa nyaman. Sekarang ketika kedua orangtua saya sudah tua, kenangannya saya bawa ke mana-mana, meskipun saya tidak selalu bersama mereka.