Jakarta (01/12, Pkl. 18.00 WIB)—Gereja Katedral “Santa Maria Diangkat ke Surga” menjadi tempat Perayaan Misa Konselebrasi Syukur atas Penganugerahan Ignatius Josef Kasimo, menjadi Pahlawan Nasional. Misa Konselebrasi dibawakan oleh Wakil Ketua Presidium KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) Mgr. Ignasius Suharyo, Sekjend. KWI Mgr. J. Pujasumarta dan Ketua Komisi Keluarga, Mgr. Michael Angkur dan para Imam.
Kasimo telah menemukan medan perjuangan paling tepat pada zamannya. Untuk menanggapi desakan kemerdekaan pada masa itu. Namun juga berhasil membawakannya dalam nafas iman selaku seorang Pendiri PKRI (Partai Katolik Republik Indonesia).
Umat Katolik Indonesia meyakini, ini semua merupakan kekayaan Gereja yang selayaknya dipersembahkan kepada tanak air dan bangsa Indonesia. Keyakinan perjuangan Kasimo juga menabalkannya kepada semboyan terkenal: “SALUS POPULI SUPREMA LEX”, KEPENTINGAN UMUM ADALAH KEPENTINGAN PALING UTAMA. Semboyan yang selalu beliau dengungkan itu, tentu saja dalam pemahaman kepentingan publik yang masih murni pada masa perjuangan kemerdekaan.
Misa Syukur yang diperkirakan dihadiri oleh 1.000 umat Katolik petang hari ini juga hendak mensyukuri bahwasannya, Tuhan telah menganugerahkan Putera Kandung-Nya yang terbaik, dan kebetulan beragama Katolik. Namun Ia telah berhasil menjiwai dan mengejawantahkan budaya nir-diskriminasi dan memberikan contoh hidup sederhana dalam gerak perjuangan sebagai pejabat negara. Pun perilaku hidup sehari-hari dalam membina keluarga bersama Ibu IJ. Kasimo, pendamping setia yang berjuang membesarkan putera-puterinya hingga akhir hayat.
Kita harus bangga bahwa ada orang Katolik yang menjadi Pahlawan Kemerdekaan Indonesia…
Akan juga membantu untuk menggalang kerukunan antar umat beragama kalau diangkat cerita-cerita bagaimana Pak Kasimo dulu bergaul dengan semua kalangan.