Home Blog Page 34

RENUNGAN HARIAN 12 MEI 2023, Jumat Paskah V

Bacaan I: Kis 15:22-31;
Mzm 57:8-9.10-12;
Bacaan Injil: Yoh 15:12-17.



Non vos Me elegistis, sed Ego elegi vos, et posui vos ut eatis, et fructum afferatis, et fructus vester maneat: ut quodcumque petieritis Patrem in nomine Meo, det vobis ; “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu”.



Hidup ini diwarnai oleh pelbagai pilihan yang mesti diputuskan, entah yang bersifat hitam-putih atau simalakama. Bahkan kita diberi kebebasan untuk memutuskan dalam memilih atau tidak memilih. Setiap keputusan akan mendatangkan konsekuensi dan buah yang harus diterima. Inilah yang terjadi pada saat para rasul dan penatua mengadakan sidang di Yerusalem. Mereka sepakat bahwa pilihan yang mereka buat adalah keputusan Roh Kudus yang melibatkan mereka semua. Roh Kuduslah yang mengilhami dan mengarahkan keputusan dan para rasul dan penatua berdoa dan memilah sebelum membuat keputusan.

Suatu keputusan bisa dikatakan sebagai keputusan Roh Kudus, bila diawali dengan doa dan membuahkan buah-buah Roh (καρπος πνευματος – karpos pneumatos), yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Sembilan buah Roh ini dirangkum menjadi perintah Kasih sebagaimana diungkapkan oleh Kristus kepada kita. Oleh karena itu, kita diajak untuk mau mengawali setiap pilihan dengan doa sehingga mendatangkan buah-buah Roh yang tetap dan menyelamatkan. Melalui doa, kita disadarkan akan Kasih Allah yang senantiasa menyertai dan menguatkan kita dalam segala usaha dan perjuangan hidup ini.

Penyertaan yang menghilangkan kekhawatiran, karena Allah-lah yang telah memilih dan menetapkan kita untuk hidup dalam kasih-Nya. Itulah sebabnya, dalam doa tahbisan para imam, diungkapkan: “Semoga Allah yang telah memulai pekerjaan baik dalam diri kita, berkenan pula menyermpurnakan-Nya”. Itulah yang dilakukan para Rasul pada saat memutuskan perkara yang cukup sulit. Mereka berdoa bersama memohon penyertaan dan campur tangan Roh Kudus. “Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu”. Semoga kitapun mengutamakan Kasih sebagai buah penyertaan Roh Kudus dalam melayani sesama yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

Renungan Kisah Para Rasul 15:7-21, Mengambil Keputusan Sulit di Konsili Yerusalem

Hai kawan 2 , apa britamu pada hari kamis paskah V ini? Doa dan harapan ku semoga Anda baik2 saja ya🙏❤🙏 Kita merenungi Sabda Tuhan hari ini yuk….

Kisah Rasul (15:7-21) : Mengambil Keputusan Sulit di Konsili Yerusalem

1. Sabda Tuhan hari ini menginformasikan tonggak sejarah Gereja Perdana, yaitu ” Sidang di Yerusalem / Concil of Yerusalem). Konsili / sidang ini berlangsung pada tahun 48/49 M. Catatan sejarah nya bisa kita baca dari Injil Lukas dan Kisah 15. Konsili diadakan karena persoalan dia kubu orang Kristen yaitu orang Kristen yang berasal dari Yahudi dan dari bangsa lain.

Dikatakan kelompok Farisi Kristen menuntut agar orang dari bangsa lain harus mengikuti adat istiadat Yahudi ( sunat). Setelah para penatua, para rasul berdebat lama, disepakati keputusan yang indah :

a) Petrus menyatakan bahwa berdasarkan pengalaman pastoral ( Kisah 10-12), semua bangsa dimurnikan hatinya oleh iman ( Yeh 36:25-26). Oleh karena pencurahan Roh Kudus, bahwa keselamatan datang melalui ” Rahmat Tuhan Yesus ( Kisah 15:11). Paulus dan Barnabas juga menambahkan bhw mujizat terjadi dalam bangsa lain, oleh karena Iman kepada Yesus Kristus /nama Yesus ( Kisah 13-14).

b) Yakobus, sebagai uskup Yerusalem mendukung pendapat para rasul terdahulu, yaitu para bangsa kafir / non Yahudi yang bertobat tidak harus mengikuti adat istiadat Yahudi. Argumentasi Yakobus ini disebut “peserta”, (Ibrani) yaitu penerapan, penafsiran teks Kitab Suci, untuk peristiwa yang sedang terjadi berdasarkan Amos 9:11-12.

c) Meskipun, orang Kristen dari kafir non Yahudi ( goyim) tidak harus disunat dan ikut adat-istiadat Yahudi, tetap dua misi besar harus diperhatikan : pertama, pemilihan, suku2 Israel, pondok Daud yg terjatuh ( Yes 49:5-6). Kedua, penerimaan bangsa asing, sisa-sisa kemanusiaan.

d) Yakobus juga menambahkan bahwa hal yang penting juga perlu adanya hubungan penghayatan iman masa lampau ( Israel) dan masa sekarang ,orang Kristen non Yahudi ( goyim),

yaitu menghayati hukum umum dari Imamat 17-18 untuk menjauhkan diri dari:

1) makanan yang dipersembahkan kepada berhala
2) darah,
3) daging binatang yang mati dicekik
4) percabulan ( Kisah 15:29).

2. Aturan di atas, bukan soal menu, tetapi dulu hal itu biasa dilakukan dalam ibadat atau pesta kafir ( penyembahan berhala), dan orang Kristen harus menjauhi tempat2 seperti itu.

3. Dari laporan dr. Lukas, kita bisa belajar cara mengambil keputusan yang baik :

a) mendengar keseluruhan pengalaman jemaat ttg Allah yang berkarya untuk mereka ( Petrus, Paulus dan Barnabas).

b) Mencoba memahami apakah pengalaman jemaat bertentangan dengan tradisi penghayatan iman saat itu. Yakobus menerapkan Kitab Amos 9 versi Yunani / Septuaginta.

c) Mengambil keputusan praktis untuk Kristen non Yahudi tidak ikut adat istiadat Yahudi, tetapi ikut aturan umum yang berlaku ( Imamat 17-18) atau tafsiran alternatif.

d) Cara mengambil keputusan yang manusiawi oleh jemaat saat itu oleh dr. Lukas dikatakan “adalah keputusan Roh Kudus dan kami ( Kisah 15:18).

Bagaimana kawan2?

Shalom Rahayu

P. Antonius Widada, CP

RENUNGAN HARIAN 11 MEI 2023, Kamis Paskah V

Kis 15:7-21,
Yoh 15:9-11


Pembedaan


Pembeda-bedaan manusia berdasarkan klasifikasi tertentu sudah berlangsung di masyarakat selama berabad-abad lamanya. Pada abad 17, Afrika dikuasai oleh penjajah yang hendak merebut hasil alam. Para penjajah melakukan perampasan dan melakukan praktek perbudakan. Di Akhir 18, pembedaan hak tidak hanya untuk budak tetapi mengena ke penduduk asli. Orang kulit hitam mengalami diskriminasi politik dan ekonomi. Praktek ini akhirnya berhenti di abad 20. Di bagian bumi lain, pembedaan dan diskriminasi sesama manusia terjadi juga dalam beragam bentuk; ras, warna kulit, suku bangsa.

Di anthiokia, konflik karena adanya pembedaan masyarakat pernah terjadi. Mereka memperdebatkan anugerah keselamatan. Mereka memperdebatkan sunat sebagai syarat mendapatkan keselamatan. Ajaran ini tentunya bersebrangan dengan ajaran Yesus yang menekankan bahwa keselamatan berasal dari anugerah Allah. Paulus dan Barnabas pun pergi ke Yerusalem untuk membicarakan dengan rasul lainnya. Hasilnya; Tuhan tidak pernah membedakan Yahudi dan non Yahudi (Kis 15:11). Tetapi karena kasih karunia Allah, manusia mendapatkan keselamatan. Untuk itu orang Yahudi perlu membimbing orang non yahudi.

Lalu?
Allah tidak pernah membeda-bedakan. Tetapi mengapa manusia senang untuk membeda-bedakan sesamanya?

PHW

RENUNGAN HARIAN 10 MEI 2023, Rabu Paskah V

Bacaan I: Kis 15: 1-6

Mazmur Tgp: Mzm 122: 1-2.3-4a.4b-5

Injil​​: Yoh 15: 1-8

Hubungan yang Positif


Belakangan ini beredar kembali suatu hasil penelitian dari Universitas Harvard yang sudah dijalankan sangat lama. Temapenelitiannya adalah tentang kebahagiaan manusia. Menuruthasil penelitian, kebahagiaan diperoleh dari suatu hubungan yang baik. Namun, kita sendiri juga bisa merasakan bahwahubungan yang baik atau memiliki hubungan pertemananyang sehat dapat membuat hidup kita lebih tenang, bahagia, dan berkualitas. Hubungan yang baik sangat berperan dalam hidup kita.

Injil hari sangat menarik bahwa Yesus membuka diri-Nya kepada kita. Dia tidak hanya menawarkan diri-Nya tetapi Diajuga menempatkan diri-Nya sebagai pokok dan pangkal dari tiap ranting. Dengan ini, Yesus ingin menjaga dan memeliharahubungan antara Allah dan manusia. Yesus memberikan jaminan dalam hubungan tersebut, bahwa dalam hubungan tersebut kita bisa menghasilkan buah. Buah itu bisa beranekaragam, yaitu cinta kasih, kebahagiaan, sukacita, dll.

Kita bisa belajar dari Yesus untuk bukan hanya membuka diri terhadap sesama melainkan juga mengupayakan hubungan yang baik dan berkualitas. Kita dipanggil untuk membangun hubungan sosial yang baik dengan siapa pun. Dengan membangun hubungan yang baik, kita sedang mengupayakan dan membagikan kebahagiaan untuk banyak orang.

Tuhan memberkati.

AL

RENUNGAN HARIAN 9 MEI 2023, Selasa Paskah V

Kis 14:19-28
Luk 24:46.26

 

MENYELESAIKAN APA YANG TELAH DIMULAI

Paulus dan Barnabas sudah sampai kota Listra, tapi di sana mereka malah dianiaya – dilempari batu. Saking parahnya sampai-sampai Paulus dikira sudah mati. Jemaat di sana melarikan Paulus dan Barnabas ke kota Derbe. Di Derbe mereka tetap mewartakan Injil dan memperoleh banyak murid. 

Anehnya setelah itu mereka kembali ke Listra lalu ikonium dan Antiokhia. Kota di mana mereka sebelumnya dianiaya dan dilempari batu. Untuk apa? Cari mati saja! Padahal mereka bisa saja pergi dan tidak kembali lagi. Apa mereka tidak kapok?!

Tidak, tidak seperti itu. Paulus dan Barnabas memiliki cinta yang besar dan hati yang lapang. Resiko nyawa mereka ambil karena kasih yang besar terhadap jemaat di Listra, Ikonium dan Antiokhia.

Urusan jemaat belum selesai! Jemaat perlu diteguhkan, dikuatkan dan dimandirikan. Apalagi setelah jemaat melihat Paulus dan Barnabas dianiaya sedemikian rupa. 

Pekerjaan Paulus dan Barnabas baru dikatakan selesai, setelah di tiap-tiap jemaat ditetapkan penatua-penatua untuk menjadi pemimpin Gereja setempat. Baru setelah itu mereka pergi ke tempat lain, di seluruh Pisidia, Pamfilia, sampai Perga dan Attilia. Dan akhirnya berlayar kembali ke Antiokhia, tempat mereka memulai misi mereka. Di Antiokhia mereka berkisah kepada jemaat betapa Allah menyertai mereka dalam setiap pekerjaan-pekerjaan-Nya melalui perantaraan mereka. 

Yesus mengatakan, “Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu”.  Urusan-Nya bagi keselamatan dunia ini belum selesai. 

Yesus masih bekerja, hingga kini. Menyertai setiap murid-murid dalam karya Bapa-Nya sampai pada kesudahannya. 

“Berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”. 1Kor 15:58

Jadi kamu gimana?

RA

 

Renungan Injil Yohanes (14:21-26), Kasih, percaya menerima Roh Kudus

Hai kawan2 apa kabarmu di hari Senin V Paskah ini? Doa dan harapan ku semoga Anda bahagia dan beruntung

Kasih, percaya menerima Roh Kudus

Yohanes (14:21-26)

a) Mengasihi Yesus hanya bisa dilakukan kalo kita setia perintah- Nya ( ay 15, 21,23,24).

Sebenarnya perintah dari Yesus hanya satu yaitu “saling mengasihi”. Tetapi dari komunitas Yohanes juga ditambahkan “percaya” kepada Yesus sebagai urusan Allah.

Kasih itu sendiri sebagai kuasa yang diberikan oleh Allah kepada Yesus. Dan Yesus pun melanjutkan kuasa itu kepada para murid / kita. Kasih sendiri telah dilaksanakan dlm hubungan Yesus dg Bapa dan sebaliknya. Dan kasih seperti itu akan diberikan kepada orang yang percaya kepada Yesus. Bagaimana pelaksanaannya?

b) Tuhan Yesus sudah menjanjikan seorang perantara / penolong yang disebut “paraklete”, Yunani.

c) Siapa dia? Ia sebagai pemenuhan janji Allah kepada kita. Ia adalah alter ergo bagi Yesus.

Tanda kehadirannya tetap dan terus menerus ( 14:15-17, 25-26, 15:26-27, 16:7-11, 12-15).

d) Tugas Sang Penolong:

@) advokasi, penasehat,
@) mendidik, mengajar ( 14:17,15:4),
@)bernubuat ( 14:2-3, 16:13-15),
@)bersaksi/ memberi kesaksian ( 8:17-18, 15:26).

e) Asalnya? Paraklete berasal dari Allah (15:26, 16: 28).

Sayang, dunia tidak bisa menerima- Nya (14:17). Orang yang menerimanya mengalami hidup baru dalam Roh ( 3:1-8, 20:22). Namun komunitas Yohanes adalah contoh jemaat yang dipenuhi oleh Roh Kudus dalam pengajaran dan pewahyuan terus menerus.

Bagaimana kawan?

Shalom Rahayu

P. Antonius Widada, CP

RENUNGAN HARIAN 8 MEI 2023, Senin Paskah V

Kis 14:5-18
Yoh 14:21-26

Selalu Percaya Kepada-Nya




Banyak hal yang ingin kita tahu dan mengerti di dunia ini, termasuk ragam masalah, derita, dan kegagalan yang kita alami. Banyak orang berkata, ini semua takdir Tuhan. Tetapi, apakah memang memang Tuhan memberikan kepada kita takdir dalam arti, Ia telah menentukan akhir hidup kita dari sekarang? Nah, muncul pertanyaan: seandainya Tuhan telah menentukan hidup kita, apakah artinya Tuhan tidak memberi kita kepercayaan untuk menjalani hidup ini? Seandainya Tuhan menentukan hidup kita, apakah memang ada yang nanti akhirnya masuk neraka?

Rasanya tidak seperti itu ya. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang egois dan semena-mena. Ia adalah Tuhan yang penuh kasih dan setia seperti dalam Mazmur hari ini (Mzm 115). Kepastian iman ini mengantar kita untuk percaya, terbuka pada rencana-Nya, dan berjuang yang terbaik dalam hidup kita. Tidak semua hal bisa kita mengerti sekarang. Tidak semua peristiwa bisa pahami sekarang. Yang dibutuhkan adalah percaya pada-Nya sembari memadahkan mazmur “kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu” (Mzm 115:1).

Semoga kita selalu percaya pada-Nya dan mengingat kasih dan setia-Nya dalam hidup kita. Mari bersaksi dan berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!


RAB

RENUNGAN HARIAN 7 MEI 2023, Minggu Paskah V

Kis 6:1-7

1Ptr 2:4-9

Yoh 14:1-12

 

Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.

 

Janganlah cemas, janganlah takut, di dalam Tuhan berlimpah rahmat.

Kalimat di atas adalah sepenggal lirik dari satu nyanyian Taize. Menyiratkan harapan, percaya kepada Tuhan, Dia akan menyertai.

Apa kegelisahanmu dalam hidup?

Sebagai manusia kita pasti pernah gelisah, khawatir bahkan takut. Itu wajar. Sadar atau tidak sadar perasaan semacam itulah yang menjadi daya dorong kita untuk berusaha, mengerjakan yang terbaik dalam hidup hingga rasa-rasa itu hilang. Ada satu kata bijak yang bisa kita renungkan, “Kalahkan ketakutan dengan persiapan”.

Dalam perjamuan terakhir, sebelum berpisah dengan murid-murid-Nya Yesus memberi peneguhan, “Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaku”. Yesus sepertinya tau kegelisahan hati murid-murid-Nya. Mungkin dia melihat raut wajah mereka atau situasi malam itu. Kita pernah ya merasakan itu dalam pertemuan sehari-hari.

Apa yang mereka gelisahkan? Apakah mereka takut bahwa nasib mereka juga akan berakhir dengan kematian seperti gurunya? Apakah mereka gelisah ditinggalkan Yesus yg pergi dari tengah-tengah mereka? Kepada siapa mereka akan pergi? Kepada siapa mereka berharap?

Yesus memberikan janji, Ia akan pergi menyiapkan tempat bagi mereka. Dan saat Ia kembali, mereka akan dibawa ke tempat di mana Ia berada. Rumah Bapa.

Maka dengan demikian jelas. HANYA ADA SATU tempat yang Bapa sediakan bagi kita, yakni Rumah-Nya dalam kerajaan-Nya. Dan HANYA ADA SATU jalan yang disiapkan untuk sampai ke sana, YESUS KRISTUS. 

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. (Yoh 14:6)

Jadi, tidak perlu khawatir akan hari esok. Tidak perlu takut akan kematian. Bersiap-siaplah, berjaga-jagalah, sehingga ketika Yesus datang menjemput kita, kita mengenali Dia dan boleh berbahagia karena dihantar ke rumah Bapa yang telah Ia sediakan bagi kita.

Jadi, kamu gimana?

RA

Yohanes 14:8-14: Mengenal Yesus berarti mengenal Bapa

Hallo kawan2, gimana kabarmu di hari ini sabtu keempat paskah? Doa dan harapan ku Kamu semua baik- baik saja ya…. 👍😘❤🙏

Kita merenungi Sabda Tuhan hari ini yuk…

Yohanes 14:8-14: Mengenal Yesus berarti mengenal Bapa

1. Yesus sebagai Sang Pengantara kita kepada Bapa.

Kemarin kita mendengarkan Injil Yohanes 14:1-7 : Yang intinya mengenai Yesus sebagai ” Jalan, Kebenaran dan Hidup”. Dalam Alkitab Septuaginta berbahasa Latin, sabda Yesus berbunyi : Ergo sum Via, Veritas et Vita. I am Way, Truth and Live. Yesus mau menegaskan kepada para murid bahwa Ia satu- satunya Pengantara Kita kepada Bapa. Maka hanya melalui Dia, kita akan selamat. Kita diajar agar percaya 100 ℅ kepada – Nya.

2. Mengenal Yesus = mengenal Bapa

Mengenal Yesus berarti mengenal Bapa, karena kehadiran Bapa nampak secara sempurna dalam hidup Yesus seutuhnya ( ay 8). Tetapi penjelasan dari Tuhan itu belum difahami oleh Filipus, walaupun telah lama tinggal bersama nya (ay 10-12). Memang Filipus adalah termasuk murid Yesus pertama, selalu disebut pada urutan ke 5. Ia berasal dari Betsaida, Galilea, ex murid Yohanes Pembaptis). Seorang pejinak kuda 🐎 liar. Yesus menegaskan bahwa Ia tinggal dalam Bapa dan Bapa dalam Dia. Buktinya adalah karya 2 Yesus berasal dari Bapa. Karya ilahi dan mujizat2 akan diberikan kepada orang yang percaya kepada- Nya, bahkan orang yang percaya akan melakukan pekerjaan yang lebih besar lagi.

Yesus yang sudah kembali kepada Bapa tetap menjanjikan bahwa karya ilahi ( tanda2, mujizat2) akan dilanjutkan oleh para murid. Di bab 15-17 hal itu ditekankan oleh Yesus. Dia dalam nama Yesus juga amat berkuasa, karena meskipun tidak bersifat magis ( seperti rafal2 perdukunan). Doa dalam nama Yesus berati dalam berdoa kepada Tuhan sehati sepikir, ora et labora , hidup menyatu dalam Dia melalui Roh Kudus ( bdk.Yohanes bab15).

Karya Yesus ternyata diteruskan antara lain oleh Rasul Filipus. Dia melakukan banyak mujizat atas nama Yesus, menobatkan Sida2 Etiopia, menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, menghidupkan orang mati. Menurut Tradisi, setelah kenaikan Tuhan Yesus ke surga, Filipus mewartakan Injil di Friga, kota tua di Asia Kecil. Klemen dari Alexandria menyatakan bahwa Filipus mengalami banyak penderitaan , penganiayaan dan mati disalibkan dengan kepala di bawah pada jaman Kaisar Domitianus. Menurut Eusebius, seorang sejarahwan Kristen purba, bahwa Filipus wafat di Hierapolis dan dimakamkan di sana. Jenazahnya dipindahkan ke Roma tahun 561 M di Basilika para rasul. Menurut Papias, uskup Hierapolis, Filipus pernah menghidupkan seorang lelaki yang sudah mati.

3. Pesan

a) 4 inti syahadat Gereja : Kristus wafat, dimakamkan, bangkit pada hari ketiga, menampakan diri menjadi Iman Gereja Katolik sampai sekarang ini.

b) Percaya kepada Yesus Kristus mutlak bagi seorang Kristiani. Percaya berarti bersatu padu seluruh hidup kita dengan seluruh hidup Tuhan Yesus.

c) Iman Kristiani bukan sekedar ajaran2 / dogma, perintah2, larangan2, hukum2 haram halal, lembaga2 Gereja, tetapi yang terpenting adalah karya kasih untuk melakukan kehendak Bapa dengan setia.

Bagaimana pengalaman iman Anda?

Dari banyak sumber

Shalom rahayu

P. Antonius Widada, CP

RENUNGAN HARIAN 6 MEI 2023, Sabtu Paskah IV

Kis 13:44-52
Yoh 14:7-14


TUJUAN KAUM BERIMAN


Pertama-tama tentu ikut Sang Kristus kembali kepada Bapa. Bilamana itu terjadi? Langsung setelah kematian putusan pengadilan illahi terlaksana: masuk surga atau masuk neraka. Tidak pakai tunda 40hari seperti mungkin dipahami selama ini. Semua orang beriman masuk surga kembali kepada Bapa. Ada yang langsung masuk kemuliaan Allah ada yang harus melalui api penyucian.

Tujuan kedua adalah jalan mencapai tujuan pertama yaitu mewujudkan iman akan Kristus. Menegaskan bahwa kita orang beriman. Bagaimana itu dilakukan? Dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Tuhan Yesus lakukan, bahkan mungkin lebih besar. Segala pekerjaan Yesus isinya adalah memuliakan Allah dalam diri Sang Putra. Suatu persembahan mulia seluruh hidup kemanusiaanNya.

Untuk menuntaskan tujuan-tujuan ini Tuhan menjanjikan segala bantuan. Segala yang ada di dunia dapat kita pilih untuk menyelesaikan pekerjaan kita semakin memuji dan memuliakan Allah. Jika harus miskin, maka kemiskinan itu kita gunakan untuk memuliakan Allah, jika terpaksa kaya raya kita juga akan gunakan kekayaan itu untuk semakin memuji dan memuliakan Allah. Sakit, sehat, susah, duka dan sukacita semuanya kita gunakan untuk memuliakan Allah.

Semoga anda punya pilihan sukacita untuk memuji Allah dan tidak menolak kesengsaraan untuk tetap memuliakan Bapa di surga.

Tuhan memberkati

FE

Terbaru

Populer