Home Blog

RENUNGAN MINGGU ADVEN III, 14 Desember 2025

Bacaan Pertama, Yes 35:1-6a.10
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita.
Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: ”Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!”
Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; dan orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.”
Bacaan Kedua, Yak 5:7-10
Saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan, seperti petani menantikan hasil tanahnya yang berharga: Ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
‭‭
Bacaan Injil, Mat 11:2-11
Sekali peristiwa Yohanes Pembaptis mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: ”Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” Yesus menjawab mereka: ”Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: ”Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
Aku berkata kepadamu: Camkanlah, di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis. Namun demikian, yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar daripada Yohanes.”
‭‭
RENUNGAN PADAT
SUKACITA YANG TAK PERNAH PADAM
Saudara-saudari yang terkasih,
biasanya kita bersukacita ketika ada hal baik terjadi di dalam lingkaran hidup kita.
Entah itu dalam keluarga kita, pekerjaan kita, pelayanan kita, atau rencana-rencana kita yang berjalan sesuai harapan.
Tetapi hari ini saya mau mengajak kita bertanya lebih dalam:
apakah kita masih bisa bersukacita, ketika hal baik itu justru terjadi di luar hidup kita?
Ketika kebaikan itu tidak melibatkan kita,
bahkan ketika kita sendiri tidak diajak ikut mengalaminya?
Inilah pertanyaan yang kita temukan dalam Injil hari ini,
melalui pengalaman Yohanes Pembaptis.
Yohanes sedang berada di penjara.
Bukan hanya penjara fisik, tetapi juga penjara batin:
sendirian, terpinggirkan, menunggu akhir hidupnya.
Padahal dialah yang membuka jalan bagi Tuhan,
dialah yang mempersiapkan hati banyak orang,
dialah yang dengan berani bersaksi demi kebenaran.
Dan dari dalam penjara itu, Yohanes bertanya:
“Engkaukah yang akan datang itu, atau haruskah kami menantikan orang lain?”
Ini bukan pertanyaan orang yang kehilangan iman.
Ini pertanyaan orang yang lelah namun jujur.
Seolah Yohanes berkata:
“Apakah hidupku ini salah arah?
Apakah semua yang kulakukan sia-sia?”
Menariknya, Yesus tidak menjawab dengan mengatakan,
“Ya, Akulah Mesias.”
Yesus justru berkata:
“Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan dengar:
orang buta melihat, orang lumpuh berjalan,
orang bisu berbicara, orang mati dibangkitkan,
dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.”
Yesus menunjuk indikator-indikator kehidupan yang sedang dipulihkan.
Yesus seperti berkata:
“Jangan nilai Aku dari bayanganmu tentang Mesias.
Lihatlah apa yang sedang dikerjakan Allah.”
Dan di situlah letak penghiburan Yohanes.
Bukan karena ia akan dibebaskan.
Bukan karena hidupnya akan diperpanjang.
Tetapi karena ia tahu:
Tuhan sungguh sedang bekerja — meski bukan melalui dirinya, dan bukan di tempat ia berada.
Yang paling menyakitkan dari posisi Yohanes justru ini:
ia tidak bisa ikut menyaksikan sendiri pemulihan yang sedang terjadi.
Ia hanya mendengar kabarnya.
Ini mengingatkan kita pada Musa,
yang memimpin umat begitu lama,
tetapi tidak diperkenankan masuk ke Tanah Terjanji.
Ia hanya melihat dari kejauhan.
Setia, tetapi tidak menikmati buahnya.
Berjuang, tetapi tidak ikut merayakan hasilnya.
Dan di sini kita belajar sesuatu yang sangat dalam:
bahwa pada satu titik,
seseorang dipanggil untuk rendah hati,
mempersilakan Tuhan tetap berkarya,
bahkan ketika karya itu tidak lagi melalui dirinya.
Inilah saat di mana sukacita mudah sekali padam.
Bacaan pertama dari Nabi Yesaya menyebut keadaan itu sebagai tawar hati.
Bukan marah, bukan memberontak,
tetapi lelah berharap.
Dan kepada orang-orang seperti itu Tuhan berkata:
“Kuatkanlah hatimu, jangan takut.”
Tuhan tidak langsung mengubah keadaan.
Ia lebih dulu menjaga bagian dalam hati,
agar api tidak padam.
Surat Yakobus hari ini juga berbicara tentang hal yang sama.
Ia mengajak kita bersabar seperti petani yang menantikan hasil tanahnya yang berharga.
Petani tidak memaksa panen datang lebih cepat,
tetapi ia juga tidak meninggalkan ladangnya.
Ia menunggu dengan setia.
Yakobus memperingatkan kita:
“Jangan bersungut-sungut dan jangan saling mempersalahkan.”
Karena sungut-sungut adalah tanda bahwa hati mulai pahit,
bahwa sukacita mulai bocor.
Lalu Yesus menutup dengan kalimat yang sangat tajam:
“Berbahagialah orang yang tidak kecewa dan tidak menolak Aku.”
Artinya:
berbahagialah orang yang tidak tersandung
ketika Tuhan bekerja tidak sesuai harapannya.
Saudara-saudari,
Minggu ini kita merayakan Minggu Sukacita, Minggu Gaudete.
Tetapi sukacita yang kita rayakan bukanlah sukacita yang dangkal.
Bukan karena semua masalah selesai.
Bukan karena hidup kita menjadi pusat perhatian.
Sukacita Kristen adalah sukacita yang berkata:
Tuhan tetap setia.
Tuhan tetap bekerja.
Dan itu cukup.
Bahkan ketika aku tidak lagi menjadi pusat cerita.
Bahkan ketika aku tidak ikut menyaksikan hasilnya.
Bahkan ketika hidupku terasa kecil dan sunyi.
Karena Kerajaan Allah lebih besar dari hidup kita masing-masing.
Maka hari ini kita diajak untuk bersukacita —
bukan karena penjara hidup kita langsung dibuka,
tetapi karena kita tahu:
di luar sana, Tuhan tetap memulihkan kehidupan.
Dan berbahagialah kita,
jika kita tidak tersandung oleh cara Tuhan bekerja.

RA

Wanita Katolik RI Gelar Bursa Kerja Inklusif untuk Penyandang Disabilitas dalam Program Lintas Mentari 2025

Wakil Gubernur DKI Jakarta, H. Rano Karno, S.IP bersama WKRI dan peserta Bursa Kerja untuk Penyandang Disabilitas di Universitas Tarumanagara

Jakarta, 6 Desember 2025 Wanita Katolik Republik Indonesia (Wanita Katolik RI) bekerja sama dengan Kerja Disabilitas melalui program Lintas Mentari 2025 menyelenggarakan Bursa Kerja untuk Penyandang Disabilitas di Universitas Tarumanagara pada 6 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi wadah pertemuan antara  pencari  kerja  penyandang  disabilitas  dan  perusahaan  yang  berkomitmen pada praktik ketenagakerjaan inklusif.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, terdapat 22,97 juta jiwa atau 8,5% penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang merupakan penyandang disabilitas, sebagian besar akibat penyakit tidak menular yang memengaruhi fungsi melihat, mendengar, dan berjalan. Potensi besar ini perlu didukung melalui akses setara, termasuk dalam bidang ketenagakerjaan. Pemerintah telah mempertegas komitmen tersebut melalui kebijakan kuota 1% tenaga kerja disabilitas bagi instansi pemerintah dan perusahaan swasta, selaras dengan prinsip No One Left Behind.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, H. Rano Karno, S.IP., dalam sambutannya menyampaikan    apresiasi terhadap inisiatif ini. “Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyambut baik setiap upaya yang membuka jalan bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan kesempatan kerja. Kegiatan seperti ini penting untuk memastikan Jakarta menjadi kota yang inklusif, ramah, dan memberikan ruang bagi semua warganya untuk berkembang,” ujarnya.

Ketua Presidium Wanita Katolik RI, Elly Kusumawati Handoko bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, H. Rano Karno, S.IP

Mengusung tema “Gunakan Kemampuan dan Talentaku: Aspirasi Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan”, kegiatan ini menegaskan keyakinan bahwa setiap individu memiliki potensi yang layak diberdayakan. Ketua Presidium Wanita Katolik RI, Elly Kusumawati Handoko menambahkan, “Kami ingin menghadirkan wadah nyata yang membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menunjukkan kemampuan mereka. Kegiatan ini bukan hanya tentang mencari pekerjaan, tetapi tentang pengakuan dan pemberdayaan.”

Selain membuka peluang kerja sesuai amanat UU No. 8 Tahun 2016, bursa kerja ini bertujuan meningkatkan kepedulian publik dan mendorong lebih banyak perusahaan menerapkan kuota ketenagakerjaan disabilitas. Ketua Panitia Bursa Kerja untuk Penyandang Disabilitas, Bernadette Themas, menyampaikan komitmen panitia dalam memberikan pengalaman terbaik bagi para peserta. “Kami ingin memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan pengalaman yang bermakna dan kesempatan untuk terhubung langsung dengan perusahaan yang benar-benar siap menerapkan prinsip inklusi,” ujarnya.

Rangkaian acara meliputi sesi rekrutmen langsung oleh perusahaan serta paparan inspiratif dari:

  • Wakil Gubernur  DKI  Jakarta,  H.  Rano  Karno,  S.IP.,  sebagai  keynote speaker, yang memberikan pesan penguatan mengenai pentingnya akses kerja yang setara bagi seluruh masyarakat.
  • Acara ini  juga  diperkaya  oleh  paparan  inspiratif  dari  Dr.  (Cand.) Angkie Yudistia, Founder & CEO Inclusive IDN, yang membahas ekosistem ketenagakerjaan inklusif dari perspektif advokasi dan kewirausahaan,
  • serta  Yuda   Augusta,   Managing   Director   HUNT   Indonesia,   yang membagikan wawasan mengenai tren kebutuhan industri dan strategi peningkatan daya saing talenta disabilitas.

Kegiatan  ini  merupakan  hasil  kolaborasi  antara  Wanita  Katolik  RI,  AyoKerja, Sumber Daya Rasuli (SuDaRa) dan Yayasan Tarumanagara, yang memiliki visi Bersama untuk menghadirkan kesempatan kerja yang setara bagi penyandang disabilitas.

Dengan terselenggaranya bursa kerja ini, diharapkan tercipta jembatan yang mempertemukan talenta disabilitas dengan perusahaan yang siap menerapkan prinsip keberagaman dan inklusi. Wanita Katolik RI mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat ekosistem ketenagakerjaan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan di Indonesia.

Tentang Wanita Katolik RI

Wanita Katolik Republik Indonesia (Wanita Katolik RI) adalah organisasi kemasyarakatan perempuan yang berdiri sejak 26 Juni 1924 dan berakar pada nilai-nilai Katolik. Organisasi ini didirikan oleh R.A. Maria  Soelastri  Soejadi  Sasraningrat  Darmosapoetro  bersama  para  alumni  Sekolah  Guru  Putri Mendut. Wanita Katolik RI memiliki struktur organisasi berjenjang yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari tingkat Ranting, Daerah, hingga Dewan Pengurus Pusat (DPP) yang berkedudukan di Jakarta.

Sebagai  bagian  dari  komunitas  Gereja  Universal,  sejak  tahun  1957  Wanita  Katolik  RI  menjadi anggota World Union of Catholic Women’s Organisations (WUCWO), yang menghimpun organisasi perempuan  Katolik  dari  sekitar  100  negara.  Hingga  kini,  Wanita  Katolik  RI  terus  mengemban komitmen untuk memperjuangkan peran perempuan dalam keluarga, Gereja, dan masyarakat melalui pelayanan yang berlandaskan kasih, kesetaraan, serta pengabdian kepada bangsa. Organisasi ini juga aktif dalam bidang sosial, pendidikan, kemanusiaan, serta pembinaan iman dan moral, dengan setia menjunjung Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

 

Kontak Media: Wanita Katolik RI

Tim Divisi Komunikasi dppwkridivkom@gmail.com

Sarasehan dan Misa Kudus Syukur Anugerah 60 Tahun Konsili Vatikan II

*KONFIRMASI DAN PENDAFTARAN*

Kami mengharapkan konfirmasi kehadiran dan pendaftaran Bapak/Ibu/Saudara-i pada acara Saresehan dan Misa Kudus dalam rangka : “Syukur Anugerah 60 Tahun Konsili Vatikan II”, yang akan kami selenggarakan pada hari : *Sabtu, 20 Desember 2025 ; Jam 12.00 – 17.00 WIB* ; bertempat di Auditorium Kampus Ursulin Santa Maria Jakarta, Jl.Ir.H.Juanda 29 – Jakarta Pusat.

*Keynote Speech dan Selebran Utama Misa : Kardinal Ignatius Suharyo* . Pembicara pada Saresehan : Yudi Latif, Yanuar Nugroho, Ery Seda, E.Martosudjita, Yustinus Prastowo.

*Biaya (Pengganti Konsumsi)* : Rp. 50.001 per orang. Mohon ditambah angka 1. Harap menuliskan nama peserta di Kolom Transfer. Biaya Pendaftaran ditransfer ke : *BCA 7335 900 600* , atas nama Ikatan Alumni Filsafat Teologi Sanata Dharma Yogyakarta.

*Link Pendaftaran*
https://forms.gle/cvhVyG8rsNbQxgUCA

Acara ini terbuka untuk umum (kuota terbatas) . Pendaftaran akan ditutup tanggal *18 Desember 2025* atau jika kuota sudah penuh terlebih dahulu.

*Informasi (WA only)* :
Andre Sumariyatmo (Andre) : 0819-0820.8446
Budi Agus Setyawan (Budi) : 0811-964.706
Maria A.M (Maria) : 0817-266.219

RENUNGAN MINGGU ADVEN II, 7 Desember 2025

Bacaan Pertama, Yes 11:1-10
Pada akhir zaman, suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan.
Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Pada masa itu, serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.”
Bacaan Kedua, Rom 15:4-9
Saudara-saudara segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
Oleh karena itu, terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. Yang aku maksudkan ialah, bahwa oleh karena kebenaran Allah Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang kita, dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: ”Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.””
Bacaan Injil, Mat 3:1-12
Sekali peristiwa tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: ”Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: ”Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.
Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: ”Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
‭‭
Renungan Padat
Saudara-saudari terkasih, kita melangkah masuk pada Minggu Adven yang kedua. Minggu ini sangat kental pesan untuk pertobatan demi pendamaian diri kita dengan Allah. Dan Pesan ini berlaku untuk semua orang – tak terkecuali pun bagi mereka yang menganggap dirinya ‘orang terpilih’.
Bagaimana kita berdamai dengan Allah? Memangnya kita musuhan dengan Dia? Dosa dan kejahatan membuat jurang antara kita dengan Allah, sehingga manusia tidak bisa menggapai keilahian. Kecuali, jika dari pihak Allah sendiri menyediakan jembatannya. Kristuslah jembatannya. Ia akan datang membawa penghakiman seperti yang digambarkan dalam Kitab Nabi Yesaya pada bacaan pertama.
St Paulus pun mengingatkan agar jemaat selalu hidup dalam kerukunan, sebagaimana kita telah diperdamaikan dengan Allah dalam Kristus. Maka anggota jemaat sebagai tubuh Kristus pun wajib hidup rukun sebagai buat pertobatan dan penebusan. Undangan ini berlaku untuk semua bangsa, karena Kristus wafat untuk semua orang.
Jadi, bagaimana kita menanggapi undangan ini?
RA

RENUNGAN MINGGU ADVEN I – 30 November 2025

Bacaan Pertama, Yes 2:1-5
Inilah Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: ”Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem.”
Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
Bacaan Kedua, Rom 13:11-14a
Saudara-saudara, kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang ini keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Malam sudah hampir lewat, dan sebentar lagi pagi akan tiba.
Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.”
Bacaan Injil, Mat 24:37-44
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.””
Renungan Padat

Tahu atau Tidak Tahu?

Lebih baik banyak tahu atau tidak mengetahui sama sekali? Banyak tau memang baik, kita jadi bisa paham cara kerja segala sesuatu. Bisa meminimalisir kesalahan. Bisa juga terhindar dari ditipu orang. Tapi terkadang, kalau banyak tahu bisa bikin stress juga. Karena kita banyak tahu, lalu berhadapan dengan orang tidak tahu dan sok tahu, kita bisa pusing juga. Pernah satu kali, ada orang yg menganggap dirinya pintar mengatur semuanya, tapi hasilnya tidak mencerminkan kepintarannya itu. Saya sendiri merasa ada hal-hal yang harus diperbaiki supaya hasilnya bisa lebih bagus, tapi demi menghindari konflik saya lebih memilih diam. Eh malah saya yang gelisah.
Tapi, ketidaktahuan bisa menyebabkan kekacauan. Seseorang bisa jatuh karena ketidaktahuan. Karena ketidaktahuan bisa menyebabkan ketidakwaspadaan. Banyak kecelakaan dan musibah terjadi karena ketidakwaspadaan seperti ini.
Dalam bacaan Injil, Yesus memperingatkan murid-murid-Nya dengan mengambil contoh zaman nabi nuh. Orang-orang zaman itu hidup dalam sikap ketidaktahuan bahwa hari Tuhan sewaktu-waktu akan datang. Karena itu, mereka makan minum seperti biasa – tanpa menyadari apa-apa. Dikiranya semua aman-aman saja. Mereka pun mungkin tidak tahu mengapa Nuh tiba-tiba membangun bahtera. Mungkin juga mereka mengira Nuh orang gila. Tapi ternyata, air bah datang.
Yang orang banyak tahu mungkin ini. Hidup cuma sekali maka pakailah seenak hatimu.
Tapi yang orang tidak tahu adalah yang cuma sekali itu MATI. Maka hiduplah setiap waktu, setiap hari. Bangunlah setiap hari, sebelum kita tidur untuk selamanya.

Jadi kamu gimana?
RA

Berita Acara Pemenangan Lomba Logo ARDAS APP KAJ 2026

Berita Acara Pemenangan Lomba Logo ARDAS APP KAJ 2026

Rekan-rekan peserta umat beriman terkasih,

Setelah melalui proses panjang penjurian diantara para Romo dan Pimpinan Kuria Keuskupan, maka ijinkan kami menyampaikan Berita Acara Pemenangan Lomba Logo Ardas APP 2026 Keuskupan Agung Jakarta.

Kami mengucapkan proficiat bagi para pemenang dan Bagi semua peserta yang terlibat kami mengucapkan terima kasih sedalamnya.

Harus dipahami bahwa kesertaan kita dalam Lomba Logo Keuskupan Agung Jakarta ini merupakan wujud pelayanan dan kasih kita semua, bagi perkembangan Iman Umat Gereja Allah di KAJ.

Kami mohon maaf sebesarnya jika dalam prosesnya masih terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan.

_Tuhan Yesus selalu Memberkati Pelayanan Kita semua_

Download Bahan Bulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta untuk Pertemuan Adven 2025

Alam ciptaan, Pertobatan ekologis, Bulan Keluarga, Adven 2025, Keutuhan alam, Kesadaran ekologis, Persiapan Adven, Keluarga Katolik, ArDas KAJ, Rm. Budiyono MSF, Bahan Bulan Keluarga 2025, Bahan Adven 2025, Download Bahan Bulan Keluarga 2025, Download Bahan, Bahan Panduan Bulan Keluarga 2025, Keuskupan Agung Jakarta, KAJ, Komisi Kerasulan Keluarga, KomKK, Download Bahan Adven 2025

Salam sejahtera bagi kita semua,

Keluarga-keluarga Katolik di Keuskupan Agung Jakarta, tema Bulan Keluarga tahun 2025 ini adalah “Alamku Imanku”. Secara umum, tema ini hendak mengajak kita semua untuk memberi perhatian kepada lingkungan sekitar sebagai bagian dari upaya menjaga keutuhan alam ciptaan Tuhan. Tema ini terinspirasi dari rumusan ARDAS Keuskupan Agung Jakarta tahun 2026, yakni “Keutuhan Alam Ciptaan”.

Mungkin ada yang bertanya, mengapa tema Bulan Keluarga selalu terinspirasi dari rumusan ARDAS KAJ di tahun berikutnya? Hal ini tentu ada kaitannya dengan tujuan dari pembuatan modul Bulan Keluarga (BK). Modul BK dibuat dengan tujuan untuk mengisi permenungan masa Adven di Keuskupan Agung Jakarta yang berlangsung selama 4 minggu. Minggu pertama Adven merupakan awal tahun liturgi dalam kalender liturgi Gereja Katolik. Dengan demikian, ada dua tujuan dari pembuatan modul BK tahun 2025 ini, yakni: pertama, membantu permenungan keluarga-keluarga Katolik di Keuskupan Agung Jakarta selama masa Adven untuk membangun pertobatan dalam upaya mempersiapkan diri menyambut kedatangan Kristus. Salah satu bentuk pertobatan yang MENDESAK dan bisa diperjuangkan adalah pertobatan ekologis. Kedua, membangun kesadaran dan menyiapkan keluarga-keluarga Katolik di Keuskupan Agung Jakarta untuk bergerak bersama dalam mewujudkan ArDas yang baru di tahun depan, tahun 2026.

Modul ini terbagi dalam 4 topik, yang dimaksudkan untuk menjadi bahan permenungan setiap minggunya selama masa Adven 2025 ini. Alur pembahasannya adalah sebagai berikut:

  1. Minggu pertama merenungkan keutuhan alam ciptaan. Berbicara tentang keutuhan alam ciptaan, kita perlu melihat kembali kehendak Allah ketika menciptakan segala sesuatu dalam keadaan yang baik.

  2. Minggu kedua membahas panggilan asal manusia terhadap alam ciptaan. Manusia dipanggil untuk menjadi rekan sekerja Allah dalam memelihara alam ciptaan.

  3. Minggu ketiga mengajak kita untuk bersama-sama melihat kenyataan alam sekitar lingkungan atau tempat tinggal.

  4. Minggu keempat menjadi perwujudan nyata dari permenungan minggu pertama sampai minggu ketiga. Di minggu keempat, keluarga-keluarga Katolik di KAJ dipanggil untuk mewujudkan pertobatan ekologis sebagai gerakan bersama. Gerakan bersama itu menjadi upaya untuk menjadikan lingkungan sekitar sebagai tempat yang lebih nyaman untuk ditinggali, tidak hanya untuk kita sekarang, tetapi lebih-lebih untuk generasi penerus, anak-cucu, di masa mendatang.

Besar harapan saya, modul ini bisa membantu keluarga-keluarga Katolik di Keuskupan Agung Jakarta untuk bertumbuh dan bergerak bersama untuk mewujudkan pertobatan ekologis.

Salam penuh Kasih,

ROMO F.A. Budiyono, MSF
Ketua KOMKK KAJ

Download Bahan PDF Bulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta untuk Pertemuan Adven 2025

SILAHKAN KLIK DOWNLOAD

VIDEO PENJELASAN TERKAIT PERTEMUAN-PERTEMUAN BULAN KELUARGA 2025  

Video Pengantar Ketua Komisi Kerasulan Keluarga KAJ, Rm. Budiyono, MSF

 

Video Panduan Pertemuan Pertama (Minggu Ke-1) Bulan Keluarga 2025

 

Video Panduan Pertemuan Kedua (Minggu Ke-2) Bulan Keluarga 2025

 

Video Panduan Pertemuan Ketiga (Minggu Ke-3) Bulan Keluarga 2025

 

Video Panduan Pertemuan Keempat (Minggu Ke-4) Bulan Keluarga 2025

 

HARI RAYA KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM, 23 November 2025

Bacaan Pertama, 2Sam 5:1-3
Sekali peristiwa datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron dan berkata: ”Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama, ketika Saul memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Dan Tuhan telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel.”
Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja di Hebron, lalu raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan Tuhan; kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel. Daud berumur tiga puluh tahun, pada waktu ia menjadi raja; empat puluh tahun lamanya ia memerintah. Di Hebron ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun atas seluruh Israel dan Yehuda.”
Bacaan Kedua, Kol 1:12-20
Saudara-saudara, semoga kamu mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.
Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada mendahului dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.”
Bacaan Injil, Luk 23:35-43
Ketika Yesus bergantung di salib, pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi mengejek Dia, katanya: ”Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.”
Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: ”Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: ”Inilah raja orang Yahudi”.
Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: ”Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: ”Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata: ”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ni juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus.”
RENUNGAN PADAT‭‭
Saudara-saudari, kita sampai pada Minggu Penutup tahun liturgi ini. Gereja merayakan dengan penuh sukacita Kristus Raja Semesta Alam. Dia adalah Raja. Pada tahun C ini kita dibantu oleh Lukas untuk mengenali Raja seperti apa Kristus itu.
Pada Bacaan Pertama, orang-orang Israel mengangkat Daud menjadi Raja di Hebron. Ini diambil berdasarkan perintah Allah sendiri yang memang menghendaki Daud sebagai raja. Raja diyakini sebagai wakil Tuhan di dunia yang memerintah. Allah sendiri yang menghendaki Daud. Meski kita tau, Daud masih berusia muda saat itu. Tiga puluh tahun. Meski demikian, dalam perjalanan kita tau Daud jatuh juga dalam pencobaan. Terjadilah kisah perselingkuhannya dengan Betsyeba, Istri Uria panglima perangnya.
Kita tau juga, setelah Daud, hadir Salomo. Dan setelah Salomo Kerajaan terbagi dua. Kerajaan itu pun hancur, terpecah-pecah karena raja dari pihak manusia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Maka, kita membutuhkan seorang raja yang selain dikehendaki Allah sendiri tapi juga dengan taat dan setia sampai akhir menjadikan kehendak Allah itu terwujud. Seperti apa yang selalu kita doakan dalam Doa Bapa Kami – “datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah Kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”.
Kristus datang sebagai raja, menggenapi dua unsur itu. Kedatangan-Nya dikehendaki Bapa, sekaligus Dia pula yang menjalankan kehendak Bapa dengan setia sampai pada kepenuhan-Nya.
Yesus adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Dialah gambar sempurna Bapa – yang tidak kelihatan. Dialah yang sulung, yang pertama dari segala sesuatu, dari-Nya semua diciptakan. Dialah kepala dari segalanya.
Namun demikian, kerajaan yang dihadirkan Yesus berbeda dengan kerajaan dunia ini. Sementara biasanya, raja dunia dilindungi dijaga dan diamankan oleh rakyatnya atau bahkan rakyat yang mati untuk rajanya. Raja Yesus ini berbeda sama sekali. Ia justru merelakan dirinya dan mencurahkan darah-Nya sebagai pendamaian antara manusia dan Allah. Dalam pemberian diri-Nya, siapapun diselamatkan – termasuk penjahat yang disalib bersama-sama dengan Dia.

RA

RENUNGAN MINGGU BIASA XXXIII, 16 November 2025

Bacaan Pertama, Mal 4:1-2a
Sungguh, hari Tuhan akan datang, menyala seperti perapian. Maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman Tuhan semesta alam, akar dan cabang mereka pun tidak akan ditinggalkan. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.”
Bacaan Kedua, 2Tes 3:7-12
Saudara-saudara, kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.”
‭‭
Bacaan Injil, Luk 21:5-19
Sekali peristiwa beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: ”Apa yang kamu lihat di situ – akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”
Lalu murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: ”Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab-Nya: ”Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”
Kemudian Yesus berkata kepada mereka: ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.””
RENUNGAN PADAT
Kita sampai pada hari minggu biasa terakhir tahun liturgi ini. Minggu depan kita merayakan HR Kristus Raja Semesta Alam. Oleh karena itu, biasanya bacaan dengan nuansa akhir zaman diperdengarkan kepada kita.
Merenungkan kata “akhir” – jujur saya suka dengan kata itu. Akhir menandakan selesai. Ya semua selesai. Apa yang terjadi sebelumnya, selesai. Apa yang diperjuangkan sebelumnya, berhasil atau tidak, selesai. Apa yang menggembirakan dan menyedihkan, selesai juga. Selesai lalu tenang dan damai. Tapi kapan itu terjadi? Ya setelah kita memulai, menjalani – dan pada akhirnya selesai.
Saat kita bangun kita memulai hari. Hormon kortisol, hormon stress yang membuat kita terbangun sigap siaga dan fight aktif. Sepanjang hari kita bertarung, bekerja, melalui hari dengan segenap energi dan pikiran. Menjelang sore memasuki malam, hormon kortisol menurun diganti dengan melatonin. Saraf parasimpatik mulai aktif menenangkan. Bangkitlah perintah saatnya tubuh dan diri kita beristirahat. Malam tiba, hari itu selesai, kita tenang dalam tidur. Begitulah suasana akhir hari kita. Begitu terus setiap hari.
Namun, sebelum akhir itu datang. Stress, fight mode, terbangun dan terjaga, bekerja menjadi satu hal yang wajib kita lakukan. Rasul Paulus mengingatkan dalam bacaan kedua, berusahalah dan bekerja, supaya jangan jadi beban bagi siapapun. Itulah teladan bagi banyak orang. Jangan jadi batu sandungan, sebab ada orang yang tidak tertib dan tidak berguna. Oleh karena itu, selama belum sampai akhir, bekerjalah, bergunalah, hiduplah dengan tertib.
Dalam Injil, Yesus juga menguatkan para murid-Nya, sampai pada saat-Nya datang kembali akan muncul banyak tanda-tanda yang dahsyat dan mengejutkan. Mereka diminta jangan khawatir, tetaplah terjaga dan bertahan sampai pada akhirnya.
Bertahan sampai akhir – adalah suatu yang sangat mahal harganya di zaman serba cepat, instan dan serba singkat ini.

Jadi kamu gimana?
RA

Terbaru

Populer