Home Blog Page 32

Motivasi dan inspirasi : Roh Kudus

Teman2 gimana kabarmu, lama aku tidak menyapa. Tetapi terus berdoa dan berharap kita selalu diberkati Tuhan ya🙏❤🙏

Motivasi dan inspirasi : Roh Kudus

Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Pentekosta. Kita merenungkan Sabda Tuhan ( Kis 2: 1 – 11).

1) Dalam Tradisi Yahudi ada pesta panen, 50 hari setelah Paskah. Juga merupakan puncak dari pesta Tujuh Minggu ( Kel 34: 22 par). Pesta ini sebagai pembaharuan perjanjian Sinai, Nuzulul Torat ( Turunnya Taurat) . Waktu kami ziarah ke Tanah Suci Palestina pada waktu hari raya pentakosta , seluruh Israel libur, tempat2 tujuan ziarah seperti Gunung Tabor, Sungai Yordan ditutup.

2) Kristen purba : Orang2 pada berkumpul di suatu tempat, secara mysterius dan dahsyat mereka / orang beriman dihembusi Roh Kudus yg membuat mereka berbicara dengan bahasa aneh. Bahasa apa? Mungkin ada yang menyebut Bahasa Roh?
Bahasanya tidak dibuat – buat atau sekedar menggerakkan lidah. Kedengaran asing bahasa itu menyejukkan, karena semua orang mengerti seperti bahasanya sendiri. Isinya : karya Allah dan mukjizat2- Nya dalam hidup, derita, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.

Bahasa Roh adalah bahasa yang menentramkan, menghibur, mendamaikan.

Pesanya bahwa mulai saat itu, Gereja tumbuh subur, karena umat Kristiani semakin rendah hati, orang semakin rela menolong, membuat orang lain senang, bersemagat berdoa dan berbuat baik.

3) Roh Kudus , paraklete, parakletos. Pribadi ketiga dari Tritunggal Mahakudus, Roh yg mempunyai kodrat dan keagungan sama dg Allah Bapa dan Putra. Ia adalah hembusan dari Allah Bapa dan Putra ( Filioque).

4) Fungsi Roh Kudus :

a) Roh yang menghidupi roh kita . Dia yg menguduskan semua orang beriman ( Yoh 20: 22; Rom 5:5).

b) Roh Penolong agar kita mengerti kehendak Allah.

c) Roh Penghibur dalam penderitaan dan kesusahan.

b) Roh yang mengilahikan kita. Kita dibuatnya secitra dg Tuhan kembali. Kita anak- anak Allah yang dicintai- Nya. Sehingga kita menyebut Tuhan sebagai Bapa kami.

5) Persiapan untuk menerima Roh Kudus:

a) Ada niat baik untuk menjadi suci.

b) Bertobatlah kembali dg menghindari kebencian, adu domba, fitnah, menafsirkan jelek tentang orang lain. Pokoknya stop hal2 buruk yg pernah kita lakukan.

c) Kita perlu mengolah dan mengembangkan hal – hal baik dalam hidup ini yaitu buah2 Roh ( Gal 5 : 22 – 23).

d) Berdoa dan berderma. Orang yang murah hati, akan dilindungi oleh Roh Kudus dari kuasa Roh Jahat dan kalau berdoa didengarkan Tuhan ( Bc. Kitab Tobit).

e) Kita berdoa : Datanglah ya Roh Maha Kudus, dan Jadikanlah baru seluruh muka bumi!

Anda bagaimana?

Salom rahayu

P. Antonius Widada, CP

RENUNGAN HARIAN 27 MEI 2023, Sabtu Paskah VII

Paulus menjadi tahanan rumah di Roma

Kis 28:16-20.30-31
Yoh 21:20-25


KEHENDAKKU, ATAU KEHENDAK TUHAN?

Perjalanan hidup St. Paulus semakin mendekati garis akhir. Ia dibawa ke Roma untuk diadili atas permintaannya sendiri. Di Roma ia menjadi tahanan rumah selama dua tahun. Selama itu pula Paulus tetap mewartakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Yesus Kristus.

Ini sesuai dengan pesan Tuhan sendiri baginya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma”.

Kalau kita perhatikan, hidup Paulus sedemikian “serunya”. Tidak ada satu pun keputusan besar yang ia ambil berdasarkan pertimbangannya sendiri. Semua didasarkan pada pesan dan kehendak Tuhan kepadanya. Ke mana ia harus pergi, ke mana ia harus menyelamatkan diri, ke mana ia harus bersaksi. Tuhan yang menghendaki, Paulus tinggal ikut dan melaksanakannya. 

Sejenak saya bertanya juga, Apakah Paulus pernah punya cita-cita yang ia miliki sendiri, yang ingin ia kejar sendiri? Ataukah seluruh cita-cita-nya bahkan sudah diletakkan di bawah kaki Kristus? Sehingga, Kristuslah yang menjadi tujuan hidupnya. 

Pertanyaan yang sama juga dilontarkan Petrus kepada Yesus, mengenai nasib Yohanes – Murid yang dikasihi Yesus. “Apa yang kau kehendaki bagi dia Tuhan?”. Tuhan yang menghendaki apa yang terbaik baginya. Itu bukan urusan Petrus. Berbeda dengan Yohanes, Petrus dikehendaki oleh Yesus untuk – “Ikutlah Aku”. 

Kehendakku, atau kehendak Tuhan? Apa kehendak Tuhan bagiku? Bagi saya, anda dan setiap orang ini menjadi pertanyaan seumur hidup yang harus ditemukan jawabannya. Tentu paling menyenangkan jika kehendakku dan kehendak Tuhan bertemu. Tapi biasanya itu jarang terjadi, dan menjadi hal yang paling sulit kita terima.

Jadi, kamu gimana?

RA

 

RENUNGAN HARIAN 26 MEI 2023, Jumat Paskah VII

Jumat pekan Paskah ke-7 (P)
Novena Roh Kudus hari ke-8


Bacaan:
Bacaan I: Kis 25:13-21;
Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab;
Bacaan Injil: Yoh 21:15-19;


_Domine, Tu omnia nosti, Tu scis quia amo te_ ; “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau”.

Dalam cerita tiga negara, ada kisah di mana Liu Bei mendatangi kediaman Zhuge Liang sampai tiga kali untuk menunjukkan kesungguhan hatinya dalam meminta Zhuge Liang menjadi penasehat militernya. Dan melalui pendampingan Zhuge Liang, Liu Bei pun berhasil mendirikan kerajaan Shu. Hal yang sama ditanyakan Yesus hingga tiga kali kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Yesus ingin mencari tahu kesungguhan Petrus dalam mengasihi-Nya. Melalui ketulusan kasih itulah, Petrus dimampukan untuk mengikuti Kristus hingga akhir.

Cinta sejati tidak pernah berakhir, bahkan kasih mampu menaklukan kematian. Sebagaimana diungkapkan Paulus bahwa Kristus tetap hidup dalam dirinya: “Bukan aku lagi yang hidup melainkan Kristus yang hidup dalam diriku” (Gal 20:20). Pada saat kita sungguh mencintai dan mengikuti Kristus, maka kitapun akan menampakan Kristus yang hidup kepada sesama kita. Bukti dari mengasihi seseorang adalah kita berani berkorban demi kebahagiaan orang tersebut. Kita berani mengikuti nasehat, petunjuk dan keinginan dari orang yang kita cintai. Inilah yang diminta Yesus kepada Petrus, agar ia berani mengikuti kehendak Tuhan bagi keselamatan manusia.

Pada saat kita mengikuti kehendak Allah, maka kita menjadi duta, bahkan anak-anak-Nya. Allah menjadi hidup di dalam diri kita. Sebagaimana kita mengikuti perintah Kristus. Kristus sungguh hidup dalam diri kita. Itulah sebabnya, Paulus dengan yakin mengatakan bahwa Kristus hidup. Kita masing-masing dipanggil untuk menjadi seperti Petrus (batu karang) bagi mereka yang kita cintai. Kita dipanggil untuk meneruskan semangat, cita-cita dan perjuangan Kristus menjadi pewarta kabar gembira dan keselamatan bagi sesama.

AY

RENUNGAN HARIAN 25 MEI 2023, Kamis Paskah VII

Novena Roh Kudus Hari VII
Kis 22:30;23:6-11
Mazmur 16:1-2a,5-11
Yoh 17:20-26

Ya Prakanca


Ada banyak banyak permainan waktu saya kecil yang selalu seru jika dimainkan bersama. Atau setidaknya, pemainan itu selalu memancing untuk dimainkan bersama. Sebut saja, petak umpet, gobag sodor, bekel, kelereng dengan beragam variasi permainannya, layangan, lompat tali, bentengan dll. Lewat permainan itu seolah diserukan semangat ‘ayo kita kumpul, main bersama, jangan sendirian”. Mirip seperti apa yang disampaikan dalam lirik sebuah lagu berbahasa jawa “Yo ‘pra kanca dolanan ing jaba, padhang wulan padhange kaya rina dst” (Ayo teman bermain di luar, Terang bulan Terangnya kaya siang dst).

Injil hari ini, kita masih berada di dalam doa Yesus. Hal menonjol yang ingin disampaikan dalam doa tersebut adalah persatuan antara orang orang yang percaya. Dalam permohonan itu, Yesus pun memohonkan agar kita yang bersatu selalu dipelihara Allah Bapa. Berkali-kali juga Yesus menyatakan tujuan persatuan ini, “agar dunia tahu…(bdk. Yoh 17:20,21,23). Puncak dari doa mohon kesatuan ini adalah “supaya kasih yang Engkau berikan ini ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”(Yoh 17:26)

Lalu?
Saya rasa semangt kesatuan dan kebersamaan ini terus digemakan serta dirindukan dalam hidup kita. Atau bahkan sudah biasa dilakukan. Tinggal tantangannya bagi kita adalah di dalam kebersamaan itu, Kasih Allah selalu dirasakan dan dinyatakan.

Salam,
PHW

RENUNGAN HARIAN 24 MEI 2023, Rabu Paskah VII

Bacaan I : Kis 20: 28-38
Mazmur Tgp : Mzm 68: 29-30.33-35a.35b-36c
Injil : Yoh 17: 11b-19


“Berdoa bagi Orang Terkasih”


Mungkin kalau kita pergi ke suatu tempat rekreasi atau pusat perbelanjaan, kita akan menemukan tempat untuk menitipkan barang. Entah karena kita tidak boleh membawa barang tertentu sehingga harus dititipkan atau karena kita terlalu banyak membawa barang sehingga perlu dititipkan. Tempat itu biasanya terjamin dan kita mempercayakan barang-barang milik kita di sana. Setidaknya, kita yakin dan percaya bahwa tempat itu akan menjaga barang-barang dengan aman.

Bacaan-bacaan hari ini sangat indah, romantis dan personal. Baik Yesus maupun Paulus, berdoa kepada Bapa untuk orang-orang yang dikasihi. Paulus berdoa bagi jemaat dari Efesus dan Yesus berdoa bagi para murid-Nya. Cinta kasih yang mereka tunjukkan bukan hanya sekadar pekerjaan atau Tindakan bagi mereka melainkan juga sebuah doa, iman dan perlindungan dalam nama Tuhan. Ikatan kasih ini tidak lagi sebatas kasih manusiawi tetapi juga kasih manusia di dalam lingkup kasih Tuhan.

Kita dapat belajar bahwa di dalam doa, cinta bisa diwujudkan dan mendapatkan jaminan yang luar biasa. Cinta tidak hanya ditunjukkan dengan kriteria-kriteria tertentu yang dapat dipahami manusia. Lebih dari itu, di dalam doa, hubungan cinta kasih menjadi utuh karena dilengkapi dengan iman. Dalam iman akan Allah Tritunggal, kita menempatkan orang-orang yang kita cintai pada tempat yang spesial, yaitu dalam cinta dan perlindungan Tuhan. Sudahkah kita berdoa bagi mereka yang kita cintai?

Tuhan memberkati.

RENUNGAN HARIAN 23 MEI 2023, Selasa Paskah VII

Kis 20:17-27

Yoh 17:1-11a

CURHAT ST. PAULUS

Dalam bacaan pertama hari ini kita membaca curahan hati st. Paulus kepada para penatua jemaat Efesus. Dia curhat di hadapan mereka di Miletus.

Dari Miletus, Paulus bersiap untuk ke Yerusalem. Di sana ia akan diadili dan dihadapkan ke Mahkamah Yahudi. Maka, di Miletus ini menjadi saat perpisahan Paulus dengan para penatua Efesus. Kalau kita baca dengan seksama kisahnya sangat mengharukan.

Paulus curhat bagaimana ia melayani dengan segala kerendahan hati. Penuh cucuran air mata, kesulitan dan pencobaan dari pihak Yahudi yang mau membunuhnya. Namun di tengah situasi itu Paulus tetap memikirkan kebaikan jemaat. Ia tetap mewartakan Injil dan Pertobatan.

Paulus telah mencapai garis akhir hidupnya. Dia sudah tidak peduli mau dibawa ke mana dan diapakan. Asalkan dia dapat menyelesaikan seluruh karya pelayanan yang ditugaskan oleh Kristus. Bahkan untuk dihukum mati pun dia siap.

Bagi Paulus, Kristus adalah segalanya. Kristus adalah hidupnya. Asalkan Kristus diwartakan baginya sudah cukup. Meski pun harus banyak menanggung penderitaan, itu tidak jadi soal. Badan pada akhirnya akan mati. Tapi Paulus bangga karna mempersembahkan jiwanya untuk Tuhan – dan membawa jiwa-jiwa lain untuk bertobat.

Jadi kamu gimana?

RA

 

RENUNGAN HARIAN 22 MEI 2023, Senin Paskah VII

St. Rita Cascia

Kis 19:1-8
Yoh 16:29-33

THANK GOD IT’S MONDAY!
22 Mei 2023 – St Rita Cascia

Apa yang membuat orang itu dinyatakan sebagai santo atau santa? Apa yang membuat St Rita Cascia itu istimewa? Apakah ada tipsnya di google untuk menjadi orang kudus?

Hari ini kita peringati St Rita Cascia. Ia adalah seorang istri yang suaminya dibunuh. Ia adalah seorang ibu yang kemudian anaknya pun mati dibunuh. Betapa menderita batin dan hidupnya. Dan, kemudian ia mempersembahkan semuanya kepada Yesus dengan cara persembahkan dirinya sebagai seorang biarawati.

St. Rita Cascia



Dalam biara, ia kerap merenungkan penderitaan Kristus yang tak sebanding dengan duka hatinya karena ditinggalkan oleh orang-orang yang dikasihi. Kesetiaannya menjalani hari-harinya bersama Kristus, itulah yang menyembuhkannya dari duka mendalam.

Ia mendapatkan anugerah sigmata di dahinya. Ia setia mengikuti Yesus sampai akhir hayat. Dan, kesetiaan dalam kesesakan itulah yang menjadikannya istimewa.

Pastinya ada banyak cara lain untuk setia pada Yesus. Dan, kita temukan cara khas kita masing-masing.

Semoga kita bisa jadi orang-orang kudus jaman sekarang yang terus setia pada Yesus. Mari bersaksi. Mari berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!

RAB

RENUNGAN HARIAN 21 MEI 2023, Minggu Paskah VII

Kis 1:12-14
1Ptr 4:13-16
Yoh 17:1-11a

BERTEKUN DALAM DOA

Apa yang kita buat sedetik setelah kita bangun tidur? Buka handphone? Menyalakan lampu kamar? Memutuskan untuk tidur sejenak lagi? atau lgsg duduk, mengatupkan tangan lalu berdoa?

Bertekun dalam doa – terutama dalam komunitas – menjadi kekuatan bagi para rasul dalam menantikan datangnya Roh Kudus. Mereka bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan dan Bunda Maria, Ibu Yesus – dan saudara-saudara Yesus. 

Yesus pun menyempatkan diri berdoa kepada Bapa. Ia bersyukur atas segala kuasa yang telah diberikan Bapa kepada-Nya. Dan Ia akan memberikan kehidupan kekal kepada semua yang telah Bapa berikan kepada-Nya.

Murid-murid yang berdoa – kita – menyatukan diri dalam relasi kesatuan Allah Tritunggal, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Kita berdoa dalam Roh, bersama dengan Kristus kepada Bapa. 

Lalu berdoa memohon apa? Berdoa agar kita diberi rahmat kekuatan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan baik di dunia. Dalam pekerjaan itulah Allah semakin dipermuliakan. Dalam melakukan pekerjaan itu bisa jadi kita akan menderita dan dianiaya. Tapi rasul Petrus meneguhkan, 

“Berbahagialah kamu, jika dinista karena nama Kristus, sebab Roh Kemuliaan, yaitu Roh Allah, ada padamu!”

Jadi kamu gimana?

RA

 

RENUNGAN HARIAN 20 MEI 2023, Sabtu Paskah VI

Kis 18:23-28

Yoh 16:23b-28

 

Ayolah… MINTA TOLONG SAMA AKU



Masih ingat pesan Yesus saat misa KENAIKAN TUHAN kemarin? “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi…” Dahsyat ini lhoooo! Fenomena religius dalam Gereja membawa hal-hal yang dulu berbau dongeng dan mitos jadi nyata. Kuasa Yesus itu benar-benar merombak hukum alam dan aturan fisika. Orang-orang yang sungguh percaya dan jalankan perintahNya banyak dapat previlese. Hukum alam bisa Dia acak-acak bagi para kudus, ada Santo yang bisa terbang, jenasah terawetkan, mukjizat penyembuhan dan sebagainya.

Hari ini dia mengundang kita untuk MEMINTA APAPUN pada Allah Bapa lewat Tuhan Yesus. Tapi banyak diantara anda tidak minta kan, anda masih terus usaha sendiri, pikir rencana sendiri dan kerja keras sendiri. Supaya kalau berhasil bisa sombong sendiri, selfi sendiri pamer kesuksesan dsb.

Ayolah… Rubah mentalitas! Jadikan diri anda pribadi berserah pada kemurahan Allah. Jadi ketika anda kerja, anda kerja untuk kemuliaan Allah. Ketika anda susah dan ketemu masalah, anda juga gak berhenti memuliakan Allah.

Ayo… Mau minta apa…?

FE

RENUNGAN HARIAN 19 MEI 2023, Jumat Paskah VI

Kis 18:9-18
Yoh 16:20-23


Tahu bahwa penderitaan dan kesulitan menjadi risiko dari pelayanannya, Paulus diteguhkan oleh Firman Tuhan. “Jangan takut, teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai Engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau”.

Memang, Paulus sempat dibawa ke pengadilan karena ada banyak orang-orang Yahudi yang bangkit melawan dia. Tapi akhirnya Paulus selamat. Allah menggunakan Galio – seorang gubernur provinsi Akhaya – tempat di mana kota Korintus berada – untuk membelanya.

Dalam bacaan Injil, Kristus pun meneguhkan kita. Dukacita kita akan berubah menjadi sukacita. Karena pada akhirnya kita akan melihat Kristus lagi. Dan itu membuat kita gembira.

Maka, tabahlah sabarlah. Penderitaan di dunia ini tidak ada bandingnya dibandingkan dengan sukacita yang akan datang. Daging akan mati, tapi jiwa akan hidup kekal jika kita tetap percaya dan serahkan kepada Tuhan.



RA

Terbaru

Populer