Pesta S. Laurensius, DiakMrt (M)

2Kor.9:6-10;Mzm. 112:1-2,5-6,7-8,9;

Yoh. 12:24-26.

Harta Hidup

Santo Laurentius lahir di masa penganiayaan Gereja. Ia diangkat sebagai diakon di saat usianya masih sangat muda. Konon kabarnya ia menjadi diakon utama saat itu. Laurensius mendapat kepercayaan oleh Gereja yang sedang teraniaya untuk mengelola kas dan membagi derma kepada fakir miskin dan janda di kota itu. pengelolaan itu diatur dengan baik, sehingga mereka yang mengalami kesulitan tetap dapat terlayani. Pemimpin kota roma tahu peran Laurensius di Gereja. Ia pun memaksa agar Laurensius menyerahkan harta Gereja. Dengan tenang Laurensius menyerahkan “harta Gereja” yang diminta. Ia bawa orang miskin, lumpuh, buta dan sakit berarak menuju kediaman pemimpin roma sambil berkata, ” inilah harta Gereja yang saya punya, peliharalah mereka.”



Pandangan tentang “harta” berdampak pada sikap kehidupan kita. Berkembangnya Gereja di zaman para rasul hingga Anthiokia disebabkan karena keterbukaan umat terhadap harta milik mereka. Semangat berbagi dan solidaritas terlebih di zaman yang serba susah justru semakin menyuburkan kehidupan. Keyakinan itu didasari juga atas pengalaman iman bahwa “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.” (2 Kor 9:7-8).



Lalu?

Kasih menjadi lingkaran yang terus berkembang. Sekalinya dilemparkan dengan penuh sukacita ia akan terus membesar dan mengalir tanpa henti.


SonyPr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here