Home Blog Page 137

Peresmian berdirinya THSTHM Ranting Paroki SanMare Bintaro Jaya

Penampilan-anggota-THS-THM-Ranting-Paroki-TangerangGloria ! Gloria! Gloria! Pekikan salam khas dari para anggota Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) membahana di aula Gereja Paroki St Maria Regina (SanMare) Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Minggu, 9/6. Pekikan keras itu menandai peresmian berdirinya THSTHM Ranting SanMare Bintaro Jaya oleh Kepala Paroki SanMare Pastor Heribertus Warnata Natawardaya. THS-THM Ranting SanMare Bintaro Jaya merupakan ranting ke-10 di Distrik Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).

THS-THM Ranting SanMare awalnya digagas subseksi Bina Iman Remaja (BIR) paroki ini sekitar dua tahun lalu. Saat itu para pembina BIR mencari bentuk kegiatan yang mampu menarik minat para remaja. Maka Ketua Seksi Katekese SanMare I.W. Hadisumarto memunculkan ide membentuk THS-THM. “Melalui THS-THM diharapkan dapat membantu remaja menyalurkan aktivitas fisik, sekaligus mengolah rohani,” tuturnya. Menurut Hadisumarto, ada empat pilar utama THS-THM, yaitu pendalaman Kitab Suci, beladiri pencak silat, berorganisasi, serta berekreasi. – (HidupKatolik.com)

Saksikan Lembaran Kasih RCTI episode: “LELAKI TERHEBAT”

Gila kamu, Han! Kamu menerima perempuan itu lagi?!”

Anton marah-marah pada Handoko, sahabatnya.

 “Dia masih dan tetap akan jadi istriku!

Aku tidak akan pernah menceraikannya.

Karena apa yang sudah dipersatukan Tuhan,

tidak akan diceraikan oleh manusia. Kecuali maut.”

Kata Handoko bertegar dan berbesar hati.

Siapa saja yang melihat kerepotan Handoko sebagai ayah, sekaligus ibu buat dua balitanya, pasti akan jatuh iba. Pagi sebelum berangkat kerja, Handoko memandikan dulu anak-anaknya, Sezi (5 tahun) dan Seza (2 tahun). Setelah itu menyiapkan sarapan dan menyuapi. Lalu si mbak baru datang untuk menjaga Seza dan beresin rumah, sementara Handoko bekerja setelah mengantar Sezi ke sekolah.

Meisya, istrinya, ibu dua anaknya, pergi dengan bos-nya ke luar negeri karena haus harta dan ingin hidup berkecekupuan. Maklum, Handoko hanya karyawan biasa, yang gajinya hanya cukup untuk susu anak-anak dan hidup sederhana. Tentu saja, kelakuan Meisya membuat semua orang marah. Tapi Handoko masih saja terus berdoa, supaya suatu saat nanti, istrinya kembali.

Handoko juga menolak orangtuanya yang mau membawa anak-anaknya ke kampung. Handoko juga menentang orangtuanya yang membawakan calon istri baru buat Handoko, meski berdalih untuk jadi ibu buat anak-anaknya. Buatnya, menikah hanya satu kali. Itu yang membuat orang berpikir, Handoko bodoh! Bahkan, Handoko jahat! Karena mengorbankan anak-anaknya yang tumbuh tanpa ibu!

Tapi keyakinan dan keteguhannya berbuah manis. Meisya kembali, bukan untuk Handoko dan kedua anaknya. Meisya terlanjur malu untuk itu. Tapi Handoko lah yang menjemputnya kembali, mengulurkan tangannya, hatinya, untuk membawanya pulang. Meisya belajar, harta berlimpah tak cukup membuatnya bahagia.

Saksikan FTV “Lembaran Kasih” RCTI episode: “LELAKI TERHEBAT”
MINGGU, 30 JUNI 2013, Pk. 12.30-13.00 WIB

Guest Star : RONNY DOZER

Produksi RCTI, KOMSOS KAJ, dan Paroki St. Barnabas Pamulang

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-5/2013

Info Gembala Baik KAJ Edisi, Ke-5/2013

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-5/2013

Lihat

 

 

Kursus Dasar Katekese Umat (KDKU) Dek Selatan

Seksi Katekese Dekenat Selatan bekerjasama dengan Komisi Katekese KAJ menyelenggarakan Kursus Dasar Katekese Umat untuk paroki-paroki Dekenat Selatan pada 3 Juli – 14 Des 2013, setiap  hari Rabu, Pk. 19.00 – 20.00 WIB bertempat di Paroki St. Stefanus, Cilandak.

Keabsahan Identitas dan Wewenang Seorang Pastor

Refleksi dari Rm. Marya SJ, Hendaklah Kamu Murah Hati

Untuk menghadapi permintaan umat kepada Pastor Paroki dalam memberikan delegasi kepada seorang Pastor yang tidak dikenal atau sulit diperiksa kewenangannya dalam pemberkatan perkawinan atau peneguhan perkawinan atau pelayanan Sakramen lainnya, maka umat dan Pastor Paroki harus meminta untuk diperlihatkan Kartu/Surat Celebrate (Celebret), yaitu petunjuk keabsahan identitas dan wewenang seorang Pastor yang diberikan oleh pimpinannya (Uskup atau Provinsial).

Dipikirkan Sekretariat Keuskupan untuk mengupdate kembali daftar Pastor-pastor yang memiliki pengutusan jelas dan yurisdiksi sah untuk melakukan pelayanan di KAJ. Lalu daftar tersebut dikirimkan secara berkala ke Paroki-paroki dan komunitas-komunitas Tarekat. Hal ini untuk mengantisipasi dilakukannya pelayanan tanpa kewenangan dari seseorang yang mengaku-ngaku Pastor.

Pengumuman: Mencari Penyelesaian yang baik

Pengumuman dari MPK KAJ:
Yayasan/Sekolah Katolik di bawah MPK KAJ yang masih menahan ijazah murid-muridnya karena belum dapat menyelesaikan administrasi keuangan diminta untuk melaporkan ke MPK KAJ (biodata lengkap, nama murid, profesi orang tua, dsb), agar bersama-sama mencari jalan penyelesaian yang terbaik. Selengkapnya Hub. Pak Gatot: 021-3519193, eks. 206/207
 
 

Kewenangan Meneguhkan Perkawinan

Berdasarkan KHK, calon pengantin menikah di gereja Parokinya. Namun, jika menikah di Paroki lain, Pastor Parokinya memberi ijin kepada calon pengantin untuk menikah di gereja Paroki lain. Kemudian, si pengantin meminta ijin menikah di gereja Paroki lain kepada Pastor Paroki setempat, dengan surat keterangan dari Pastor Parokinya sendiri.

Lebih lanjut, bagi pastor yang hendak meneguhkan perkawinan di suatu Paroki yang berada di luar Parokinya sendiri, diminta untuk memeriksa ulang lagi berkas-berkas pemeriksaan kanonik dan dokumen-dokumen lainnya sebelum meneguhkan perkawinan tersebut untuk mengetahui sekali lagi keabsahannya.

Jika terdapat ketidaklengkapan/akurasi data dari berkas-berkas peneguhan perkawinan, hendaknya Pastor tersebut (dengan bantuan Sekretariat Paroki) berusaha membantu kelengkapan dan menelusuri data-data asalnya agar menjadi lengkap dan dapat dinyatakan absah.

Undangan Acara Live In di Panti Asuhan Vincent. Putri Jakarta: “Kebersamaan dalam kekeluargaan”

Sudah punya kegiatan untuk mengisi weekend kamu tgl 29 – 30 juni 2013 ini??
Klo belum… Ikutan yuuuk acara ini…
“Kebersamaan dalam kekeluargaan”
Bentuk acara ini live in.. Jadi kita diajak untuk tinggal dan bermalam di Panti Asuhan Vincentius Puteri dan merasakan kehidupan kekeluargaan disana…
Acara’nya apa aja?? Waah seru banget
1. Api unggun/malam kebersamaan
2. Masak bersama
3. Sharing cerita bahagiamu dalam keluarga
4. Olahraga bersama
5. Misa bareng
Dan yg special… ^^ dengan ikut kegiatan ini kamu sudah menyumbang untuk panti asuhan..
Biaya Rp. 75.000/orang
Untuk info dan pendaftaran bs langsung datang ke
Panti Asuhan Vincentius Puteri
Jl. Otto Iskandar Dinatta No 76
Jakarta Timur
021-8192817
Feel free to ask me
Novi – 087877799927
pin:327C5452
Yantie – 089673712549

Seruan: “Keprihatinan Komisi Liturgi KAJ atas Maraknya Pendangkalan Makna Liturgi”

Masih ada umat yang berharap diadakannya improvisasi keliru atas liturgi demi alasan praktis, misalnya untuk mempercepat Misa/perayaan, menghindari kebosanan atau kejenuhan, dsb. Hal ini perlu disikapi dengan katekese liturgi yang tepat kepada umat.

Persoalan ini merupakan tantangan besar pada tradisi liturgi karena berisiko mendangkalkan makna liturgi. Permasalahan makin rumit jika Pastor Paroki sendirilah yang menawarkan improvisasi-improvisasi keliru tersebut, karena pendapat Pastor mudah diterima sebagai kebenaran.

Mengembangkan liturgi memang masih perlu diharapkan, namun harus didasari eklesiologi-teologi-pastoral, bukan demi alasan praktis,  apalagi karena bosan, kecuali dalam kasus-kasus darurat (misalnya suatu Paroki hanya mampu dilayani oleh seorang pastor).

Mendesaknya Pendampingan Kaum Muda

Refleksi , Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya

Pendampingan Kaum Muda. Ada kebutuhan mendasar dan mendesak dalam pendampingan/pembinaan OMK terlebih kebutuhan Gereja masa depan yang sangat ditentukan oleh OMK saat ini, sehingga pendampingan/pembinaan terhadap mereka tidaklah sederhana.

Tantangan Gereja masa depan dalam konteks pembinaan OMK ini adalah bagaimana menyiapkan mereka sehingga siap mengambil peran kepemimpinan Gereja entah sebagai pastor, biarawan/wati, maupun rasul awam.

Pengalaman menarik kegiatan pembinaan OMK ada di Paroki Duren Sawit yang disebut “PANDU”, di mana Paroki melatih OMK dalam format mirip gerakan kepanduan atau Pramuka. Gerakan Pramuka selama ini tidak menarik karena diselenggarakan di sekolah-sekolah. Sementara kekuatan gerakan ini terletak pada nilai-nilai voluntarisme atau kesukarelaan yang sesungguhnya sangat Kristiani.

Kegiatan “PANDU” tersebut dilaksanakan secara rutin (misalnya mingguan).

Terbaru

Populer