Pada peringatan HUT RI ke 68 kali ini, OMK Keluarga Kudus Pasar Minggu, Dekenat Jakarta Selatan, melakukan kegiatan Misa Alam dan Upacara bendera di puncak gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat (17/8).
Pada hari Sabtu 24 Agustus 2013 telah dilangsungkan acara peringatan Ulang tahun Yayasan Santo Yakobus bertempat di Stasi Pegangsaan Dua. Acara di hadiri oleh pengurus yayasan,guru dan karyawan sekolah, perwakilan Wilayah Paroki St Yakobus dan Seksi Lingkungan Hidup.
RD. Antonius Yakin Ciptamulya, RD. Reynaldo Antoni Haryanto, RD. Yohanes Angga Sri Prasetyo, RD. Rafael Kristianto, RD. Antonius Baur Asmoro, RD. Antonius Pramono Wahyu Nugroho, RD. Paulus Dwi Hardianto, RD. Albertus Yogo Prasetianto dan RP. Lamma Sihombing CICM.
Ada pemandangan dan peristiwa yang unik yang sebenarnya setiap tahun pasti terjadi di Gereja Katedral Jakarta. Peristiwa ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri kemarin (8/8), saat itu ribuan umat Muslim dari sekitar Jakarta mulai berduyun-duyun menuju Masjid Istiqlal Jakarta
Keprihatinan dan Harapan dari Bapak Uskup kita, Mgr. Ignatius Suharyo, via Blackberry Messenger (6 Agustus 2013 pk. 11.16) saat menerima Laporan dari Polisi terkait Pelemparan Bom Molotov di SMU Katolik Tebet Asisi Selasa, dini hari tadi.
Sekitar 80 Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Hati Kudus Kramat, Jakarta Pusat, bergerak meninggalkan Gereja Kramat dengan menumpang empat tronton milik TNI Angkatan Laut, Jumat pagi, 5/7. Mereka menuju Bumi Perkemahan Mandalawangi, Cibodas, Jawa Barat..
Selang sehari kabar wafatnya Uskup Agung Samarinda Mgr Florentinus Sului Hajang Hau MSF, kabar sukacita diterima oleh umat Keuskupan Tanjungkarang. Takhta Suci telah mengumumkan gembala baru bagi keuskupan di ujung Selatan Pulau Sumatera ini.
Temu pastoral (TePas) merupakan pertemuan para imam seluruh Keuskupan Agung Jakarta yang diadakan setahun sekali, biasanya jatuh pada setiap bulan Juli untuk membahas berbagai isu perkembangan pastoral penting yang berlangsung di Keuskupan Agung Jakarta.
Rancangan Undang-Undang Organisasi Massa (RUU Ormas) akan membatasi kebebasan berorganisasi. Bila RUU ini berlaku, maka rumah sakit, panti asuhan, sekolah, bahkan kelompok arisan harus mendaftarkan diri.
“Di Indonesia Modal sosial dan tingkat dukungan toleransi terhadap kebebasan beragama relatif rendah,” kata peneliti dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), Philips J. Vermonte dalam workshop di Rumah Doa Santa Maria Guadalupe, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu-Minggu, 15-16/6.