RENUNGAN HARIAN 4 APRIL 2023, Selasa dalam Pekan Suci

Populer

Yesaya 49:1-6
Injil Yohanes 13:21-33.36-38

YANG DUDUK DEKAT, BERKHIANAT

Drama terjadi di seputar perjamuan terakhir Yesus dengan para murid-Nya. Dalam percakapan, Yesus membuat pernyataan mengejutkan. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku”. Semua saling pandang, tidak ada yang mengaku, bahkan pretensi untuk menuduh. 

Petrus, yang duduk di seberang depan memberi isyarat kepada Yohanes supaya Yesus memberitahu siapa orangnya. Yohanes duduk di sebelah kanan. Sedang Yudas di sebelah kiri-Nya.

“Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya”.

Yudas Iskariot menerima juga dari Yesus Roti yg dicelup Anggur. Tapi, Yudas kerasukan iblis.

Tuhan tidak melarang pun tidak mencegah apa yang mau diperbuat Yudas. Dengan segala kebebasannya, Yudas dibiarkan untuk memilih. Dan Yudas melakukan apa yang menjadi pilihannya. Suara Tuhan begitu lirih sehingga tidak ada murid lain yang mengerti apa maksud Yesus menyuruh Yudas melakukan apa yang harus diperbuat saat itu. Perjamuan belum selesai tapi Yudas sudah pergi lebih dulu. 

“Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot”

Petrus, kemungkinan pindah tempat. Dari seberang, ia duduk di tempat kosong yang ditinggalkan Yudas. Tempat duduk itu sangat “panas”. Bekas duduk Yudas yang pergi, kerasukan iblis dan berkhianat. Maka Petrus bisa berbicara kepada Yesus – tanpa harus memberi isyarat. Ia berjanji untuk mengikuti-Nya ke mana pun Yesus pergi – juga kalau harus pergi menyambut kematian bersama-Nya. 

Lantas, Yesus menguak fakta menyakitkan. Petrus akan menyangkal-Nya tiga kali. Yang duduk paling dekat dengan-Nya justru yang mengkhianati dan menyangkal-Nya. Yang berjanji mau mati bersama-Nya malah yang akan menyangkal-Nya.

Yang disayang, melukai.

Yang berjanji, menyangkal. 

Kepada murid itu, Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya”

Setiap orang bisa mendekat kepada Yesus. Siapa saja. Duduk dekat-Nya, mendengar setiap perkataan-Nya. Tapi, orang yg sama bisa menjadi orang yang menyangkal-Nya bahkan mengkhianati-Nya. Itulah manusia. Realita. 

Apakah Tuhan Yesus marah dengan itu? Tidak. Dia menghargai pilihan bebas kita. 

Karena yang paling penting adalah tindakan apa yang kita ambil setelah itu. 

Memohon pengampunan dan bertobat seperti Petrus, atau 

… kita tau apa yang terjadi pada Yudas Iskariot. 

Jadi kamu gimana?

RA

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RADIO LINE KAJ

INFO TERBARU

TERPOPULER

ARTIKEL LAINNYA

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?