ARAH DASAR KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2016 – 2020

PENGUMUMAN

Gereja Keuskupan Agung Jakarta sebagai persekutuan dan gerakan umat Allah bercita-cita menjadi pembawa sukacita Injili dalam mewujudkan Kerajaan Allah yang Maha Rahim dengan mengamalkan Pancasila demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan.
Atas dorongan Roh Kudus, berlandaskan spiritualitas inkarnasi Yesus Kristus, serta semangat Gembala Baik dan Murah Hati, umat Keuskupan Agung Jakarta berupaya menyelenggarakan tata-pelayanan pastoral-evangelisasi agar semakin tangguh dalam iman, terlibat dalam persaudaraan inklusif, dan berbelarasa terhadap sesama dan lingkungan hidup.Keuskupan Agung Jakarta, kaj
Melalui tata-pelayanan pastoral-evangelisasi yang sinergis, dialogis, partisipatif dan transformatif, seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta berkomitmen untuk:

  1. Mengembangkan pastoral keluarga yang utuh dan terpadu.
  2. Meningkatkan kualitas pelayan pastoral dan kader awam.
  3. Meningkatkan katekese dan liturgi yang hidup dan memerdekakan.
  4. Meningkatkan belarasa melalui dialog dan kerjasama dengan semua orang yang berkehendak baik untuk mewujudkan masyarakat yang adil, toleran dan manusiawi khususnya untuk mereka yang miskin, menderita dan tersisih.
  5. Meningkatkan keterlibatan umat dalam menjaga lingkungan hidup di wilayah Keuskupan Agung Jakarta.

Semoga Allah Yang Maha Rahim, yang telah memulai pekerjaan baik dalam diri kita, berkenan menyempurnakannya dan Bunda Maria menyertai, menuntun serta meneguhkan upaya-upaya kita.
 
 

3 COMMENTS

  1. Bpk Uskup, Para Romo dan Rekan awam kontributor publikasi ini.
    Senang sekali mendapat terbitan ini. Publikasi ini terlihat banyak mengacu pada ensiklik terakhir, dan dengan demikian sungguh aktual, terutama dari seorang Paus Sepektakuler, yang dalam masa kini saya kira setara dengan Paus Johannes Paulus II.
    Dari komunikasi yang saya dapat dari rekan-rekan jaringan Laudato Si, COP21 yang awalnya terlihat akan gagal dimulai dengan pernyataan pesimis Menlu AS, John Kerry, maka sukses itu dikatakan sebagai hasil doa kepada Sang Bunda Maria. Memang arah bumi yang telah mengarah bencana lingkungan hidup diharapkan dapat berubah pada arah perbaikan setelah COP21 Paris.
    Di sisi lain, masalah ekonomi, terutama ketimpangan yang makin tajam, adalah isu mendasar sejak Ensiklik Rerum Novarum 1891, dan enslikik dari Paus Benediktus terkait krisis 2007, Caritas in Veritate, lalu ensiklik surat megisterium dan ensiklik Paus Fransiskus, Evangelii Gaudeum, serta Laudato Si, semua berbicara tentang ketimpangan global dan lokal. Tulisan ibu Monika Maria Meifung secara khusus saya lihat menggembirakan dalam masalah mendasar ini.
    Dalam komunikasi dengan PR/ICMICA secara terbatas saya membahas aspek ekonomi secara khusus, yang menuntut adanya instrumen praktis dalam kehidupan terutama dari sudut kenegaraan yang muncul dalam bentuk UU dan sistem ekonomi.
    Bila ada sekelompok orang kecil di dunia menguasai asset 600 trilyun dollar sedang PDB dunia hanya lebih kecil dari 19 trilyun dollar, di mana sisi pembenarnya, sedang sebagian besar hanya mendapat penghasilan sekitar 2 dollar per hari?
    Ini yang global, dan yang dalam negeri saya kira kita telah membaca baik laporan Bank Dunia maupun laporan lain tentang peningkatakn ketimpangan dalam negeri. Oleh sebab itu saya kira perlu ada suara moral dalam negeri yang secara khsus terarah pada isu ini dalam pengurangan ketimpangan yang makin tajam.
    Sekian suara kegembiraan dari saya menyambut terbitan ARDAS ini.
    Selamat Natal dan Tahun Baru yad.
    Hormat saya,
    Djamester A. Simarmata

  2. Perlu tambahan: penyediaan ajaran2 gereja secara gratis lewat online .. Saya tdk berhasil mencari terjemahan ensiklik2 paus. Itu ajaran yg tetap mutakhir meski sdh 100 thn. Dulu ada buku2 yg dijual. Tolong beli hak ciptanya dan muat di situs… Kalau perlu terjemahkan lagi. Gampang sekali kok… Jangan smp semua org hrs bayar utk tahu ajaran gereja (beli buku). Terima kasih..
    Dari FB.com/gerejamiskin

  3. Kami ucapkan terima kasih atas konten dalam laman KAJ ini, shg saya sbg Ketua Lingkungan dapat mengunduh pesan dan materi dalam berkegiatan sesuai arah dari KAJ.
    Kami tunggu bahan Pendalaman Iman masa Pra-Paskah 2016.
    Bila memungkinkan, versi cetak buku umat dan buku pemandu digratiskan shg mengurangi potensi penyimpulan “setiap utrusan gereja pasti terkait uang”. Juga bentuk cetakan lainnya.
    Jumlahnya kecil dan relatif bisa dibayar, namun kesan “kegiatan gereja identik dengan uang” bisa diminimalisir. Seakan terpeteri bawha tanpa uang mak akegiatan mengegreja mejadi berpotensi tidak ada.
    Biarkan Roh Kudus bekerja untuk menggenapinya.
    Semoga.
    Yustinus, Ketua Lingkungan di Jakarta.

Leave a Reply to E. Nugroho Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

RADIO LINE KAJ

INFO TERBARU

TERPOPULER

ARTIKEL LAINNYA

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?