RENUNGAN HARIAN 11 JUNI 2023, HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS

Populer

Ul 8:2-3.14b-16a

1Kor 10:16-17

Yoh 6:51-58

TUBUH YANG MULIA

Hari ini adalah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Di banyak gereja paroki diselenggarakan penerimaan Komuni Pertama. Melalui penerimaan ini, anak-anak semakin disatukan dengan Kristus setiap kali mereka mengikuti Perayaan Ekaristi. Saat itu, mereka bukan hanya bersatu Tuhan – saat mendengar Firman-Nya, tetapi juga bersatu tubuh dengan-Nya saat menerima Tubuh dan Darah-Nya dalam rupa Sakramen. Kesatuan kita dengan Tuhan dalam Ekaristi menjadi penuh. Sebagaimana persatuan suami istri menjadi penuh dan utuh dengan persetubuhan.

Namun, baik jika pada Hari Raya ini kita merenungkan makna “TUBUH” dan “DARAH”. Kita semua dianugerahi tubuh sebagai manusia. Manusia bukan hanya roh yang melayang-layang tak tentu, tapi hidup padat dalam daging. Dengan tubuh, kita berjalan, bernafas, bekerja, belajar, makan dan segala hal lainnya.

Pertanyaannya adalah apa tujuannya tubuh kita ini diberikan? Untuk dipuaskan atau untuk digunakan sebagaimana mestinya?

Dalam bacaan pertama, Musa mengingatkan bangsa Israel supaya harus semakin merendahkan diri dan ingat akan Tuhan. Manusia hidup – diberikan tubuh – bukan hanya untuk mencari roti demi memuaskan lapar jasmaninya, tetapi juga dapat menggunakan tubuhnya untuk memuaskan lapar rohaninya. Lapar rohani yang hanya bisa dipuaskan oleh Allah.

Dalam bacaan kedua, Paulus mengajar bahwa melalui roti – Tubuh Kristus – kita yang banyak ini disatukan menjadi satu tubuh. Tubuh manusia yang banyak anggota dan fungsinya tapi bersatu. Demikian juga jemaat yang menerima Tubuh Kristus, menjadi satu dengan banyak fungsi dan peranannya yang membangun.

Dalam Injil, Kristus memberikan Daging dan Darah-Nya untuk kita makan. Tentu ini bukan dalam arti harafiah, melainkan metafora yang menunjuk pada Perayaan Ekaristi. Tubuh dan Darah Kristus kini hadir dalam roti Ekaristi. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-selamanya. Sebab ia bersatu dengan Tuhan sendiri. Kita harus percaya akan hal itu.

Demikian juga dengan darah. Kondisi darah menjadi indikator penting kesehatan seseorang. Hampir segala penyakit diketahui setelah melakukan cek darah. Melalui darah, semua makanan dan minuman yang kita konsumsi mengalir ke seluruh organ-organ tubuh kita.  Kita adalah apa yang kita makan dan minum.

Ada satu saja organ tubuh yang tidak dialiri darah, pasti akan mati dan tidak berfungsi.

Maka, kita harus sungguh percaya bahwa Roti Ekaristi sungguh Tubuh dan Darah Kristus. Saat menerima-Nya dan Roti itu masuk ke dalam diri kita, seluruh Yesus Kristus masuk ke dalam darah kita. Mengalir ke seluruh organ tubuh kita. Sehingga kita bukan lagi kita sendiri, tapi Kristus yang mengalir di dalam kita.

Kita harus percaya! Dengan demikian kita membiarkan Kristus yang mengambil alih tubuh kita. Kita membiarkan Dia menggunakan tubuh kita seperti Dia menggunakan Tubuh-Nya untuk berbuat segala hal yang baik.

Dengan demikian, tidak ada salahnya menerima Tubuh dan Darah Tuhan sesering mungkin.

Jadi kamu gimana?

RA

 

2 COMMENTS

  1. Tulisan perenungan Romo Aldo dan khotbahnya di gereja Ignatius Loyola tadi malam dalam rangka merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus sangat dalam dan mudah dimengerti tidak hanya oleh orang dewasa tapi juga untuk anak-anak khususnya anak saya dan teman-temannya sebagai calon penerima komuni pertama. Terima kasih Romo Aldo🙏🏻

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RADIO LINE KAJ

INFO TERBARU

TERPOPULER

ARTIKEL LAINNYA

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?