Kis 2:36-41
Yoh 20:11-18
“DARI WARISAN MENJADI KEPUTUSAN”
Anda baptis bayi atau dewasa?
Tentu baptisnya sama saja. Yang membedakan adalah siapa yang membuat keputusan.
Waktu kecil, orangtuaku yang memutuskan bahwa iman katolik adalah yang terbaik. Dan itu mereka wariskan kepadaku. Aku dibaptis katolik 9 bulan setelah lahir di dunia.
Berpuluh-puluh tahun berlalu, mengenal, semakin memahami aku menjadikan iman yang pada awal mulanya dipilihkan ini menjadi pilihanku sendiri. Ini keputusanku untuk tetap mengimani Yesus dalam Gereja Katolik. Bahkan lebih lagi, aku menjadi imam-Nya. Aku tidak ingin kehilangan segala hal yang Tuhan berikan lewat Gereja-Nya. Dari warisan menjadi keputusan, aku tetap simpan apa yang telah diberikan.
—
Namun ada banyak yang terjadi sebaliknya. Pada usia hidup tertentu memutuskan tidak memilih iman katolik yang dulu dipilihkan oleh orangtuanya. Itu sah-sah saja. Tuhan menghargai kebebasan setiap orang.
Namun, pertanyaannya adalah apa yang terjadi pada fase antara dipilihkan sampai pilihannya sendiri? Apakah dia dibantu untuk mengenal, memahami dan akhirnya semakin mencintai iman yang telah dipilihkan itu? Apakah lingkungan hidupnya, keluarga dan komunitasnya memberi kesaksian yang cukup bagi perkembangan imannya?
—
Banyak orang terharu mendengar kesaksian Para Rasul dan bertanya, “Apakah yang harus kami perbuat?”. Iman adalah sebuah keputusan. Setelah mendengar dan mengalami Tuhan lewat kesaksian para rasul mereka ditantang untuk ambil keputusan bagi hidup mereka sendiri.
“Bertobatlah, dan hendaklah dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu”, kata Petrus kepada mereka.
—
Maria Magdalena menangis di dalam kubur Yesus. Tuhan menampakkan diri kepadanya dan memanggil nama pribadinya, “Maria!”. Imannya diteguhkan kembali. Tuhan lalu mengutusnya untuk memberi kesaksian kepada para murid yang lain.
Maria Magdalena menjadi saksi pertama kebangkitan dan diutus untuk menguatkan para murid yang sedang goyah. Ia bersaksi kepada para Murid, “Aku telah melihat Tuhan!”. Tebak keputusan apa yang diambil para murid setelah mendengar kesaksian itu?
—
Jadi kamu gimana?
RA