Bilangan 21:4-9
Yoh 8:21-30
Memandang Salib
Jaman dulu, penyaliban adalah bentuk hukuman yang paling tidak manusiawi. Manusia dipaku, ditelanjangi dan dipertontonkan di khalayak umum. Karena dipaku, manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Seluruh hak dan kebebasannya direnggut. Bahkan untuk menggaruk bagian tubuhnya yang gatal pun tidak bisa. Martabatnya manusia diperlakukan sangat hina.
Tapi dengan salib, Tuhan kita Yesus Kristus justru mengambilnya sebagai jalan keselamatan.Â
Mengapa Yesus memilih salib sebagai sarana penyelamatan-Nya?
Dalam Kristus, Salib bukan lagi hukuman yang hina. Salib adalah bukti cinta-Nya total, lambang pemberian diri seutuhnya kepada manusia. Salib adalah jalan ketaatan-Nya kepada Bapa.Â
“Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa aku tidak berbuat apa-apa dari Diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku”
Salib menjadi tanda kesatuan Bapa, Putra dan Roh Kudus. Di sana, Putra menyerahkan Roh-Nya kepada Bapa. Di sana Kasih Allah nyata. Tubuh-Nya mati di salib, namun Roh-Nya tetap berjaya.
—
Sebagai umat katolik, kita bisa memulai dan mengakhiri segala sesuatu dengan membuat tanda salib. +Dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Amin. Kita melibatkan Allah Tritunggal dalam segala karya baik yang kita lakukan. Mengawalinya bersama Allah, dan percaya Allah pun akan membantu kita menyelesaikannya juga dengan baik.Â
—
Jadi, kamu gimana?
RA