Home Blog Page 142

Vatikan Kutuk Film “Innocence of Muslims” dan Segala Efek Negatif yang ditimbulkan akibat Film tersebut

juru bicara Vatikan, Federico Lombardi

 
Penghormatan mendalam bagi keyakinan, teks dan simbol dari berbagai agama merupakan prasyarat penting untuk hidup berdampingan secara damai masyarakat.
Vatikan mengutuk pembuat dan penyebar Film “Innocence of Muslims”, yang berujung pada kematian Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya, Christopher Stevens, di Benghazi. Vatikan mengutuk “provokasi anti-Muslim” dan “kekerasan yang tidak dapat diterima” yang bermula dari pembuatan film berjudul “Innocence Muslim” dan mengakibatkan penyerangan kantor diplomatik AS di Libya dan Mesir serta mengakibatkan tewasnya para pejabat diplomatik AS.

juru bicara Vatikan, Federico LombardiJuru bicara Vatikan Federico Lombardi dalam satu pernyataan pada Rabu ini sangat menyayangkan adanya provokasi yang tidak bertanggungjawab atas pembuatan film yang menyinggung umat Islam tersebut. Seperti diberitakan Jaringnews.com sebelumnya, film tersebut sangat melecehkan umat Islam dan Nabi Muhammad.

“Reaksi yang berlebihan kadang diakhiri dengan ketragisan yang pada gilirannya akan terpeliharanya ketegangan dan kebencian. Tapi pada dasarnya, kekerasan tidak dapat diterima,” tegasnya.
“Penghormatan mendalam bagi keyakinan, teks dan simbol dari berbagai agama merupakan prasyarat penting untuk hidup berdampingan secara damai masyarakat,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Lombardi juga menyebut bahwa dalam kunjungan tiga hari Paus Benediktus XVI ke Lebanon mulai Jumat mendatang akan disampaikan pesan damai untuk seluruh umat beragama.
Kehadiran film kontroversial “Innocence of Muslim” telah mengundang kemarahan umat Muslim di Libya dan Kairo. Umat Muslim di kedua negara tersebut menyerang kontor diplomatik AS di Kairo dan Libya. Akibatnya, 4 pejabat kedutaan termasuk Duta Besar John Christopher Stevens dinyatakan tewas dalam serangan ini. (JaringNews.com)
 
 
 

KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Merayakan TAHUN IMAN selama 2012-2013 : “PINTU KEPADA IMAN”

Sri Paus Benediktus XVI, Berdoa dalam Bahasa Arab

 SURAT APOSTOLIK, TAHUN IMAN 11 OKTOBER  2012 - 2013, YANG DITERBITKAN SEBAGAI,MOTU PROPRIO, PINTU KEPADA IMAN, DARI SANTO BAPA BENEDIKTUS  XVI,TAHUN IMAN

.

Dokumen TAHUN IMAN ADALAH PORTA FIDEI. (artinya Pintu Iman)

baca di link ini

Tahun iman yang dibuka oleh Paus Benediktus XVI (11/10/12) di St Peter’s Square Vatican dengan perayaan Perayaan Ekaristi Meriah dan dirayakan oleh seluruh umat katolik dunia, telah dipersiapkan dengan baik. :

The New Evangelization for the Transmission of the Christian Faith“, tgl (12/10) diadakan malam budaya di “Casa di Dante” dengan tema The Faith of Dante, Pembacaan puisi tentang iman (canto of paradiso), (26-30/10), kongres dunia guru-guru katolik dengan tema: “Catholic teacher on the role of the teacher and the family in integral formation of students”, dikoordinir oleh kongregasi pendidikan Katolik, (15-17/11)  Kongres internasional ttg kesehatan dengan tema: “Hospital as place of evangelization a Human and Spirritual Mission'” (28/12/12 – 2/1/2013), pembukaan pertemuan akbar OMK seluruh Eropa diorganisir oleh komunitas Taize kerjasama dengan vicarito di Roma.

Betapa kaya dan meriahnya kegiatan mengisi tahun iman. Iman tumbuh karena pewartaan, pengalaman hidup dalam komunitas, dia juga tumbuh karena bersama dengan orang lain dalam komunitas. Maka beberapa gagasan berikut mungkin dapat menjadi bahan diskusi:

1. Pintu iman, pintu itu adalah Kristus sendiri (CD), iman bersumber pada Allah Tritunggal berpusat pada Kristus yang menjelma sebagai sumber iman, Kristus hidup di dalam perayaan iman (SC) tapi juga dalam Sabda (DV). Dapatkah kita meneliti tentang penghayatan iman umat: apa masalahnya dalam kehidupan beriman umat? Perayaan dalam liturgi? Penghayatan KS? Ekonomi bertalian dengan iman (GS)? Tidak ada budaya membaca KS dan sharing iman dalam keluarga (FC)? Iman tidak menjadi sumber prinsip hidup dalam kehidupan publik (AA, NA) sehingga mudah mengingkari janji baptis dan janji sakramen lain? Jadi pembicaraan berdasarkan data lalu dilihat dalam perspektif Dok. KV II. Asumsi bahwa (kecuali September bulan KS) umat jarang membaca KS (sembagai sumber iman) dan mensharingkan imannya dalam keluarga. Akibatnya prinsip iman katolik tidak menjadi arah pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.Setelah itu membuat rumusan tindakan untuk komunitas-teritori tertentu.
2. Renungan harian ZB, MI, IB, Ruah dsbnya telah membantu banyak umat namun banyak juga belum mengenal. Buatlah gerakan membaca dan merenungkan SA dengan memiliki KS, renungan harian, semua umat diberi gratis. Giatkan kelompok pendalaman iman per kategorial.
3. Malam budaya iman: seni lukisan, puisi, tarian, pentas drama iman.
4. Adorasi dan pengakuan dosa sebagai silih atas kekurangan iman. “Teologi piring kotor” (kata Mgr Hila), iman ditempat yang kotor tidak menghasilkan dayaubah, karena itu perlu sakramen pertobatan. Iman tanpa tobat tidak berbuah.
5. Pertemuan para formator iman: Seminari, Sekolah Katolik, Dosen Katolik, Pembina asrama katolik, dsbnya.
Banyak hal bisa dilakukan. Semoga Perayaan Tahun Iman 2012 memiliki arti dan buah melimpah bagi umat.

.

Salam,kusumawanta pr- komsem KWI

.

LINK DOWNLOAD DOKUMEN:

SURAT APOSTOLIK
TAHUN IMAN  2012 – 2013
YANG DITERBITKAN SEBAGAI “MOTU PROPRIO
“PINTU KEPADA IMAN”
DARI SANTO BAPA
BENEDIKTUS  XVI
UNTUK MENCANANGKAN TAHUN IMAN

Paus Benediktus XVI Kumandangkan Pesan Perdamaian di Lebanon : “Hizbullah mengucapkan selamat datang kepada Paus di tanah perlawanan”

Paus di Lebanon 2012
Paus di Lebanon 2012
VATIKAN CITY, Jaringnews.com – Pemimpin umat Katolik sedunia Paus Benediktus XVI akan memulai kunjungan tiga harinya ke Beirut, Lebanon pada Jumat ini, 14/9. Pada kunjungan ini paus sangat diharapkan oleh berbagai kalangan untuk menekan dunia internasional terkait perang saudara di Suriah. Kunjungan kali ini dinilai berbagai kalangan penuh tantangan baru.Konflik di Suriah telah menyebabkan Lebanon dan komunitas Katolik yang tinggal di perbatasan merasa terancam. Seperti diberitakan Jaringnews.com sebelumnya, umat Katolik di perbatasan ini sering menjadi sasaran serangan. Apalagi diketahui, Suriah hanya berjarak sekitar 50 km dari Beirut di Lebanon.Krisis Suriah meningkatkan ketegangan antara kelompok Sunni Lebanon yang secara umum mendukung kelompok pemberontak Suriah, sementara kelompok Syiah Lebanon mendukung rezim Assad yang didukung sekte minoritas Alawi.Konflik di Suriah yang telah mempengaruhi Lebanon ini dikhawatirkan dapat meletupkan kembali perang sipil di Lebanon seperti yang terjadi pada masa diantara 1975 sampai 1990.Selain membawa perdamaian untuk Suriah, Paus Benediktus XVI dipastikan akan mengeluarkan statemen terkait film “Innocence og Muslims” yang telah menggembarkan dunia dan menewaskan para pejabat diplomatik AS di Libya. Seperti diketahui, film itu dinilai menghina umat Islam dan melecehkan Nabi Muhammad serta secara tidak langsung menciderai hubungan antar umat beragama.
Pada kesempatan kunjungan ke Lebanon ini Paus Benediktus akan bertemu dengan 13 juta umat Katolik yang ada di Lebanon dan negara-negara Timur Tengah lainnya. 13 juta umat ini jauh lebih kecil dari jumlah sebelumnya. Seperti diketahui, banyak umat Katolik di Timur Tengah meninggalkan wilayah ini karena alasan keamanan, akibat situasi politik yang tidak stabil dan diskriminasi.
Sejumlah laporan menyebutkan, kini jumlah komunitas Katolik di kawasan Timur Tengah mencapai sekitar 5 persen, jauh dibawah angka 20 persen saat mereka mendiami wilayah itu di masa lalu.
Di tengah hiruk-pikuk kunjungan ini, ada fenomena yang menarik. Kelompok Hizbullah Lebanon memasang baliho yang berisi pesan dalam bahasa Arab dan Perancis: “Hizbullah mengucapkan selamat datang kepada Paus di tanah perlawanan”.
Johanes Sutanto
Jaringnews.com

BERANI JADI IMAM DIOSESAN JAKARTA? (Retret Panggilan = 16-18 November 2012)

retret panggilan seminari tinggi KAJ 2012
retret panggilan seminari tinggi KAJ 2012

 
 

BERANI JADI IMAM DIOSESAN JAKARTA? (16-18 November 2012)

 
 

Seminari Tinggi KAJ mengundang pelajar, mahasiswa, karyawan atau Profesional Muda (18-35 tahun) untuk mengikuti Retret Panggilan untuk menjadi Imam Diocesan KAJ di Wisma Samadi, Klender pada tanggal 16-18 November 2012.

Jika Anda berminat, harap menghubungi Frater Patrick atau Camel (telp. 021-4203374, Hp. 91078610; 081617446114; 085718314615).

Kami tunggu kedatangan Anda (Come n Join Us!)!

 
Pax Christi
Fr. Budi Nahiba (Promotor Panggilan)
 
 

“One Planet, One Chance” Seminar tentang Global Warming-Climate Change


Narasumber: Ibu Susi Hutomo (CEO the Body Shop Indonesia dan member Greenpeace dari Asia Tenggara).

The Body Shop Indonesia merupakan perusahaan yang fokus memperjuangkan Green Behavior.

 “Mudah-mudahan melalui seminar ini, kita bisa memperoleh pencerahan yang bisa kita bawa pulang ke tempat kita berkarya dan menjadi pondasi pergerakan Green Behavior kita,” ungkap RD Kuswardiyanto atau yang akrab disapa Romo Anton ketika membuka seminar lingkungan hidup yang difasilitasi oleh The Body Shop Indonesia di Paroki Maria Regina Bintaro (6/9).

 Mengawali presentasinya, Susi Hutomo selaku narasumber memutar lagu “Earth” yang mengisahkan kerusakan ekosistem bumi. Kemudian dilanjutkan pemaparan tentang apa itu Global Warming dan efek negative yang ditimbulkannya.

“Global Warming berarti Pemanasan Global yang diakibatkan oleh radiasi sinar infra merah matahari yang terperangkap di bumi,” ungkap CEO The Body Shop ini. Seharusnya sinar infra merah dari matahari itu dipantulkan kembali ke luar angkasa. Namun akibat tingginya kadar gas Karbondioksida (CO2) dan methana (CH4) membuat lapisan ozon menjadi berlubang. Padahal lapisan ozon ini yang seharusnya melindungi bumi dari terjangan sinar infra merah dengan cara memantulkannya kembali ke angkasa.

“Kadar gas karbondioksida dan metana ini paling besar dihasilkan oleh aktivitas manusia yang kebanyakan negative bagi lingkungan seperti hasil pembakaran bahan bakar fosil yaitu minyak bumi dan batu bara. Selain itu juga pembukaan lahan hutan primer untuk dijadikan ladang industry, pembuangan sampah yang tidak bisa didaur ulang secara sembarangan, pembakaran sampah dsb,” jelas Susi Hutomo secara panjang lebar.

Lebih lanjut salah satu aktivis Green Peace di regional Asia Tenggara ini menjelaskan bahwa salah satu efek langsung dari pemanasan global ini adalah Perubahan Cuaca yang ekstrem dan tidak dapat  atau susah diprediksi. “Kita lihat saja Glaciers (selimut es abadi) di puncak gunung-gunung tertinggi di dunia mulai banyak yang mencair. Lapisan Es tebal di kutub utara dan selatan juga semakin terkikis secara cepat. Ini tentunya sangat mengancam kehidupan di bumi ini.”

Di suatu negara mengalami musim kering yang luar biasa, sedangkan di negara lain mengalami banjir badang dan badai yang sangat besar. Ini merupakan salah satu perubahan iklim ekstrem yang diakibatkan oleh global warming.

Di Indonesia sendiri khususnya di Jakarta banjir, kemarau, dan hujan lebat sudah tidak sesuai dengan musimnya (tidak bisa diprediksi lagi). Selain itu permukaan air laut pun semakin meninggi akibatnya akan banyak pulau tenggelam. Diperkirakan pada 2050 kenaikan air laut akan menggenangi sekitar 160,4 km2 wilayah DKI Jakarta.

 “Sungguh mengerikan bahwa hutan primer dai Kalimantan dan Sumatera mengalami penebangan hutan besar-besaran, dan Papua sendiri pun sudah mulai mengalami hal tersebut juga,” papar Susi, Semua hutan dibuka dan diubah menjadi hutan produksi seperti Kelapa Sawit, dsb. “Indonesia berada pada urutan kedua dunia yang mengalami deforestation (pembukaan lahan hutan primer secara massif untuk menjadi lahan industri) setelah Brazil,” lanjut Susi.

Usai penjelasan dari narasumber, RD Danto dari Keuskupan Agung Jakarta kemudian melontarkan pertanyaan, “Lalu kami sebagai para pastor, tindakan apa yang harus dilakukan untuk menjawab tantangan ini, dan apakah isu global warming ini betul-betul murni isu lingkungan hidup atau isu politik-ekonomi semata?”

Menanggapi hal tersebut Susi menjelaskan bahwa salah satu tindakan nyata dan sederhana adalah 3R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle. Reduce yaitu mengurangi atau bahkan tidak menggunakan bahan-bahan yang menghasilkan sampah yang tidak atau susah didaur ulang. Reuse menggunakan kembali bahan-bahan yang telah digunakan semaksimal mungkin dan Recycle yaitu mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang berguna kembali.

Terkait dengan hal ini juga, Susi menambahkan bahwa proses penghematan energy merupakan hal yang sangat penting juga. Gunakan air dan listrik seperlunya. “Dan sebaiknya kita menggunakan energy terbaharukan seperti energy panas matahari (Solar Cell), energy angin, energy panas bumi, dsb,” pungkasnya.

Kemudian menanggapi pertanyaan kedua Susi menjelaskan bahwa Global Warming merupakan isu yang mencakup bidang apa saja; politik, ekonomi, sosial, dsb.

“Mari kita mulai melakukan sesuatu yang sederhana di tempat kita misalnya membuat biopori, pembuatan kompos, penghematan listrik dan air, dsb,”

RD Tunjung Kesuma menutup rangkaian kegiatan siang itu dengan menuturkan bahwa Imam yang suci dan pandai adalah Imam yang juga memberi perhatian pada kelestarian lingkungan hidup.

Homili Bapa Uskup Mgr. I Suharyo saat Misa Pembukaan Temu Unio Regio Jawa: “Menjadi Imam yang Suci dan Pandai”

Misa Pembukaan Temu Unio Regio Jawa

Misa Pembukaan Temu Unio Regio JawaSenin, 3 September 2012

Misa Pembukaan :

Oleh Uskup Agung KAJ Mgr. Ignatius Suharyo didampingi Kardinal Mgr. Julius Darmaatmadja, Ketua Unio KAJ, Rm Hadi Suryono dan ditambah 8 Imam Diosesan lain.

Koor dan Petugas Liturgi Misa dari Paroki Kalvari, misa nuansa Keroncong.

Pertemuan unio region jawa merupakan rahmat Allah sendiri, semoga perjumpaan ini menjadi berkat bagi kita smua untuk semakin merasakan anugerah Allah pd kita khususnya anugerah imamat. SMoga perjumpaan inmi semkin meneguhkan panggilan ini.

Bac I: 1 Kor 2:1-5

Injil: Luk 4: 16-30 (Oleh Rm Adi Prasojo RD)

Homili: Mgr. Suharyo:

Bersyukur atas rahmat Allah atas kesempatan pertemuan ini. Selamat berjumpa untuk kita semua. Terima kasih untuk kita semua terutama panitia penyelenggara dan seluruh umat.

Tema kita: “Imam kami Suci dan Pandai.” Tidak mudah untuk menyatukan tema ini dan bacaan Misa ini. (Judul perikop ini adalah “Yesus ditolak oleh orang Nazaret.”)

Mengapa Peristiwa ini yang letaknya biasanya di tengah Injil pada ketiga injil lainnya, sedangkan Lukas menaruhnya di Depan Injinya. Maksudnya agar kita menjadi imam yang suci dan pandai (langsung disambut senyum dan anggukan oleh para umat yang hadir).

Yesus pertama kali diterima tapi kemudian ditolak. Paulus demikian juga, dia diterima di antiokhia tapi sesudah perjumpaan kedua di anthiokia Paulus kemudian juga diusir dari situ.

Lukas ingin menampilkan Yesus sbg pewarta sabda yg tidak mengikutkan arus Achievement Orianted, artinya Dia bukan berorientasi pada hasil. Karena kalau berorientasi pada hasil, hasilnya terlihat gagal. Yg mau dikatakan oleh Lukas, adalah ia tampak tampil didalam kebebasan rohaninya yg sangat sempurna. Yesus tidak mau diikat oleh interest (Kepentingan) apapun kecuali Allah sendiri.

Nampak dalam kisah, bagaimana  Yesus ditolak namun tetap mau mewartakan di kota-kota lain juga. Ketika mau masuk ke Yerusalem juga Dia ditakuti-takuti tapi dia menjawabnya bahwa hari ini lusa atau seterusnya Dia akan tetap ke Yerusalem.

Yesus adalah pribadi Imam yang Suci dan Pandai. Dalam hal ini Suci tidak boleh terpisah dari Pandai. Suci dan Pandai ini adalah bermakna lepas bebas, dan hanya diikat oleh perspektif Allah, “Kedalam tanganmu kuserahkan nyawaku,” demikian Yesus ketika wafat di Salib.

Selain Yesus sebagai tokoh utama ada juga tokoh lain yaitu orang banyak. Orang banyak itu diceritakan mengalami dinamika batin yang menarik, yaitu kekecewaan. “Bukankah dia ini anak Yusup.” Ungkapan ini ungkapan kecewa. “Saya pikir dia anak hebat ternyata anak tukang kayu.”

Biasanya orang yang kecewa akan bertambah besar pengharapannya dan semakin pengharapan itu tidak terwujud maka mereka akan sangat marah dan gelap mata. Maka mereka hendak melempar Yesus ke tebing. Tokoh ini jelas bukan teladan Imam Suci dan Pandai.

Paulus pun dalam Bacaan Pertama dikisahkan pelan-pelan didik dalam rahmat hingga mencapai kesimpulan: “Supaya imanmu bukan bergantung pada hikmat manusia melainkan pada kekuatan Allah semata.” Demikianlah seharusnya kita menjadi Imam yang Suci dan Pandai layaknya Yesus dan Paulus.

“Saya mengajak para Imam untuk mengucapkan “Menjadi Imam yang Suci dan Pandai.” Ucapkan kalimat ini sebagai “mantra”: bangun tidur, mau tidur, mau makan dsb., selalu hendaknya diucapkan kalimat ini. Maka perlahan hal ini akan teringat dan kemudian terwujud dlm kehidupan sehari-hari kita sebagai Imam,” ungkap Mgr Suharyo.

Tuhan Memberkati.

Setelah Misa dilanjutkan dengan Pemberkatan baju dan colar oleh Bapak Kardinal yang akan diberikan satu persatu kepada para Imam untuk digunakan.

Temu Unio Regio Jawa: PROGRAM BINA-LANJUT IMAM-IMAM 3-7 September 2012 Hotel Santika PREMIERE – KS Tubun Jakarta

PERSAUDARAAN UNIO REGIO JAWA

PROGRAM BINA-LANJUT IMAM-IMAM

3-7 September 2012

Hotel Santika PREMIERE – KS Tubun Jakarta

 

UNIO adalah Paguyuban para imam diosesan yang sifatnya terbagi menjadi internasional, nasional dan regional, namun semuanya saling berhubungan dan menyatu. Unio merupakan bagian dari upaya para imam diosesan untuk terus-menerus menjawab panggilan sebagaimana dirumuskan Gereja mengenai kehidupan dan pelayanan para imam. UNIO merupakan persekutuan, communio atau menjadi satu dalam tahbisan imamat, menjadi satu dengan uskup diosesan sebagai pimpinannya, dan menjadi satu umat Gereja lokal di mana  dia membaktikan seluruh hidupnya kepada uskup tersebut. Dengan demikian prioritas UNIO adalah pada persaudaraan yang didasarkan pada satu panggilan,satu tahbisan dan satu perutusan.

Di Indonesia UNIO adalah Paguyuban imam-imam diosesan yang dibentuk tahun 1983 dan berada di 37 keuskupan di Indonesia. Saat ini di Indonesia terdapat 1864 Imam Diosesan. Di Indonesia UNIO terdiri dari regio Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Maluku, Bali-Nusa Tengara Timur, Papua ini terbagi berdasarkan pembagian regio KWI.

 

Di Regio Jawa sendiri ada sekitar kurang lebih 560 Imam Diosesan. Dan secara rutin UNIO Regio Jawa bertemu. Tahun 2012 ini Temu UNIO Regio Jawa diadakan di Jakarta, 3 September – 7 September 2012 di Hotel Santika Jakarta.

Tema Besar adalah: Sebuah Program Bina Lanjut (On Going Formation) bagi Imam-Iman dan mempelajari keluhuran St Yohanes Maria Vianney (1786-1859) sebagai Pelindung para imam sedunia.

Tema khususnya (yang selalu terlontar dalam setiap surat dan gagasan temu para Imam): Imam kami Suci dan Pandai.” Diambil dari kata-kata seorang Kepala Desa yang kagum akan Imam St. Yohanes Maria Vianney dari Ars, Perancis dimana Imam St. Maria Vianney pernah berkarya di sana. “Kami tidak punya Gereja yang bagus, kami miskin dan sederhana tapi Imam kami Suci.”

Banyak orang menilai St. Yohanes Maria Vianney itu santo yang bodoh, tapi setelah ditelusuri dengan seksama beliau ini sebenarnya pandai, karena jika tidak pandai tidak mungkin dapat membimbing banyak orang. St. Yohanes Maria Vianney memang tidak bisa berbahasa Latin, tapi itu dikarenakan dia tidak memiliki fasilitas untuk mempelajari bahasa Latin.

Tujuan Pertemuan Unio Regio Jawa saat ini:

Unio Regio Jawa tidak bisa terlepas dari Unio Universal (Internasional) Uni Apostolica Cleri dan juga Unio Indonesia (Nasional). Persaudaran Imam-Imam Diosesan ini melekat erat di seluruh dunia, supaya kami bisa saling berkomunikasi satu dengan lain antar negara, antar regio, antar keuskupan, antar individu, dsb. Kami ingin saling menguatkan sebagai sesama Imam Diosesan. Ketika Persaudaraan ini terbangun tentunya kita bisa berbagi bersama dengan siapa saja.

Pertemuan ini diisi dengan usaha Bina Lanjut (On Going Formation), artinya seorang imam yang sudah mencapai status dan pekerjaan tertentu harus selalu berkembang dengan berbagai cara. Beberapa hal yang akan dilakukan selama Pertemuan  PERSAUDARAAN UNIO REGIO JAWA 3-7 September 2012, yaitu:

1. Meneladani St Yohanes Maria Vianney (1786-1859) sebagai Pelindung para imam sedunia. Saat itu akan diadakan nonton bareng Film Dokumenter tentang St Yohanes Maria Vianney.

2. Mencermati dan mengambil sikap terhadap keadaan-keadaan mendesak di lingkungan kita khususnya dampak Pemanasan Global (Global Warming) (Dibawakan oleh The Body Shop Indonesia)

3. Kemudian Para Imam diajak untuk menyadari kesehatan sebagai hal yang sangat penting dalam pelayanan. Tantangan Gereja harusnya dijawab dan dilayani oleh para pelayan Imam yang secara fisik sehat dan bugar. (dibawakan oleh Departemen Keshatn masyarakat dari Univ Atma dibaah Prof Ivone Susi Handayani).

Hal lainnya yang akan juga ditekankan yaitu menyangkut Identitas Imam dan Sebutan/Panggilan untuk para imam diosesan:

–          Menyangkut Identitas para Imam harus mengenakan identitas yang jelas untuk mencegah kebingungan diantara umat. Para Imam hendaknya mengenakan Jubah atau minimal menggunakan Colar untuk menunjukkan identitasnya sebagai Imam.

–          Para Imam Diosesan harus dipanggil dengan sebutan Imam Diosesan bukan Imam Projo.

Press Release

3 September 2012

Rm Kuswardiyanto, Pr

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-9 2012

info gembala baik, kaj, september 2012

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-9 2012
 

 
 

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-8 2012

Info Gembala Baik Edisi 8

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-8 2012

 
 

Ucapan Selamat Idul Fitri 1433 H dari Vatikan untuk Umat Muslim Se-Dunia

DEWAN KEPAUSAN UNTUK DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA
UCAPAN SELAMAT DI AKHIR BULAN RAMADAN

‘Id al-Fitr 1433 H. / 2012 A.D.
“Mendidik Kaum Muda Kristiani dan Muslim Untuk Keadilan dan Perdamaian”

Sahabat-sahabat Muslim yang terkasih,

  1. Hari Raya ‘Id al-Fitr yang mengakhiri bulan suci Ramadan, memberikan kegembiraan kepada kami di Dewan Kepausan Untuk Dialog Antar Umat Beragama, untuk menyampaikan salam hangat kami kepada Anda.Kami bersukacita bersama Anda oleh karena waktu yang istimewa ini yang memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperdalam ketaatan kepada Allah melalui puasa dan berbagai amal bakti lainnya, yang juga adalah nilai yang kami junjung tinggi. Inilah sebabnya, tahun ini, kami merasa tepat untuk memfokuskan refleksi kita bersama pada pendidikan kaum muda Kristiani dan Muslim untuk keadilan dan perdamaian, yang sejatinya tidak bisa dipisahkan dari kebenaran dan kebebasan.
  2. Jika tugas pendidikan itu dipercayakan kepada masyarakat seluruhnya, maka pertama dan utama, serta secara khusus merupakan tugas orangtua, dan sekaligus bersama mereka, merupakan tugas keluarga-keluarga, sekolah-sekolah dan universitas-universitas, dengan tidak melupakan mereka yang bertanggungjawab untuk kehidupan keagamaan, sosial dan ekonomi, dan dunia komunikasi. Adalah merupakan sebuah upaya yang indah sekaligus sulit, yakni membantu anak-anak dan kaum muda untuk menemukan dan menumbuhkembangkan berbagai sumber daya yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka, dan untuk membangun relasi-relasi kemanusiaan yang bertanggunjawab. Dengan merujuk pada tugas-tugas para pendidik, Bapa Suci Paus Benediktus XVI, belum lama ini, menegaskan sebagai berikut: “Oleh karena itu, dewasa ini, lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan saksi-saksi yang otentik, dan bukan sekedar orang-orang yang mengkotak-kotakkan aturan-aturan dan fakta-fakta… Seorang saksi adalah dia yang pertama-tama hidup sesuai dengan apa yang dia anjurkan kepada orang lain” (Pesan Hari Perdamaian Sedunia, 2012). Di samping itu, hendaknya kita juga ingat bahwa anak-anak muda sendiripun bertanggungjawab terhadap pendidikan dan pembentukan mereka sendiri untuk keadilan dan perdamaian.
  3. Keadilan ditentukan pertama-tama oleh identitas pribadi manusia, yakni keseluruhan dirinya; artinya tidak hanya direduksi ke dalam dimensi komutatif dan distributifnya. Kita tidak boleh lupa bahwa kebaikan bersama tidak bisa dicapai tanpa solidaritas dan kasih persaudaraan! Bagi orang-orang beriman, keadilan sejati yang dihidupkan di dalam persahabatan dengan Allah, memperdalam segala persahabatan lainnya: persahabatan dengan diri sendiri, dengan sesama, maupun dengan segenap ciptaan. Lebih dari itu, mereka mengakui bahwa keadilan memiliki asal-muasal di dalam kenyataan bahwa semua manusia diciptakan oleh Allah dan dipanggil untuk menjadi satu, satu keluarga saja. Pemahaman yang demikian, dengan tetap menaruh rasa hormat terhadap akal budi dan keterbukaan kepada yang transendens, mendesak semua manusia yang berkehendak baik, sekaligus mengundang mereka untuk menyelaraskan hak-hak dan kewajiban mereka.
  4. Di dalam dunia kita yang tengah menderita ini, tugas mendidik kaum muda demi perdamaian dan keadilan menjadi semakin mendesak. Untuk melibatkan diri kita secara layak, butuh pemahaman akan hakikat perdamaian yang benar: Perdamaian tidak hanya terbatas pada situasi tanpa perang, atau keseimbangan kekuatan dari dua kubu yang bertikai, tetapi perdamaian adalah sekaligus anugerah dari Allah dan upaya keras manusia yang harus dikejar tanpa henti. Perdamaian adalah buah dari keadilan dan pengaruh dari kasih. Adalah penting bahwa umat beriman selalu aktif di dalam komunitas-komunitas mereka, di mana melalui praktek belarasa, solidaritas, kerjasama dan persaudaraan, mereka mampu memberikan sumbangan terhadap identifikasi tantangan-tantangan besar masa kini: pertumbuhan yang harmonis, perkembangan yang integral, pencegahan dan pemecahan konflik-konflik. Inilah beberapa dari sekian banyak contoh tantangan lainnya.
  5. Pada akhirnya, kami ingin mendorong para pembaca Pesan dan Ucapan Selamat ini dari kalangan kaum muda Muslim dan Kristiani untuk terus mengembangkan kebenaran dan kebebasan, supaya menjadi pewarta-pewarta keadilan dan perdamaian yang sejati, dan pembangun-pembangun sebuah budaya yang menghormati martabat serta hak setiap warga. Kami mengajak mereka untuk memiliki kesabaran dan keuletan yang perlu untuk merealisasi cita-cita ini, tidak pernah mengambil jalan menuju kompromi-kompromi penuh kebimbangan, jalan pintas yang memperdaya atau menuju cara-cara yang menunjukkan kurang respek terhadap pribadi manusia. Hanya orang-orang yang secara tulus ikhlas diyakinkan oleh pentingnya hal-hal ini, akan mampu membangun masyarakat, di mana keadilan dan perdamaian menjadi kenyataan.

Semoga Allah memenuhi hati, keluarga-keluarga dan komunitas-komunitas mereka yang memelihara hasrat untuk menjadi ‘alat-alat perdamaian’, dengan sukacita dan harapan.

Selamat berbahagia kepada Anda semua!
Dari Vatikan, 3 Agustus 2012

Jean-Louis Kardinal Tauran
Presiden
Uskup Agung Pier Luigi Celata
Sekretaris

PONTIFICAL COUNCIL FOR INTERRELIGIOUS DIALOGUE
00120 Vatican City
Telephone: 0039-06-6988 4321 / 06-6988 3648
Facsimile: 0039-06-6988 4494
Email: dialogo@interrel.va

Terbaru

Populer