Home Blog Page 121

Jadwal Rabu Abu 5 Maret 2014 Paroki-Paroki Keuskupan Agung Jakarta

rabu_abu

Kami Akan Terus Meng-Updatenya

Memudahkan Pencarian: Tekan Bersamaan CTRL + F, lalu ketik Nama Parokinya 

 
1. Santo Matias Rasul, Kosambi Baru:
Pk 5:45; Pk 8.00 (Umum Sekolah Santo Leo II); Pk 17.00; Pk 19.30
2. St. Yoseph, Matraman:
Pk 05:45; Pk 07:30 (Siswa SD); Pk 10:00 (Siswa SMU); Pk 17:00; Pk 19:00
Pk 05:45 & Pk 07:30 (kapel gembala baik )
Pk 18:00 (SD & SMP St Maria Fatima)
3. Katedral Maria diangkat ke Surga:
Pk 06.00; Pk 08.00(Sekolah); Pk 12.00; Pk 17.00; Pk 19.00
4. St. Theresia Menteng:
Pk 05.45; Pk 07.00; Pk 09.00 (sekolah); Pk 12.00; Pk 18.00, Pk 20.00
5. St Paskalis Cempaka Putih:
Pk 05.30; Pk 12.00; Pk 17.30; Pk 19.30
6. Hati Kudus Kramat :
Pk 06.00; Pk 18.00
7. St Ignatius Loyola – Jl Malang :
Pk 06.00; Pk 08.00; Pk 17.30; Pk 20.00
8. Kristus Raja Pejompongan :
Pk 06.00; Pk 19.30
9. St.Andreas Paroki Kedoya:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 16.30; Pk 19.00
10. Maria Bunda Karmel Tomang:
Pk 06.00 Gereja Maria Bunda Karmel UMUM
Pk 08.00 Gereja Maria Bunda Karmel TK – SD – UMUM
Pk 11.00 Gereja Maria Bunda Karmel SMP – SMA – UMUM
Pk 16.30 Gereja Maria Bunda Karmel UMUM
Pk 19.00 Gereja Maria Bunda Karmel UMUM
Pk 20.00 Stasi Fransiskus Asisi – TA UMUM
Pk 20.00 Lingk. Laurensius – Mediterania UMUM
11. St. Laurensius Alam Sutera:
Pk 17.00; Pk 20.00
12. Salib Suci Cilincing:
Pk 06.00; Pk 11.00 (Sekolahan); Pk 18.00
13. St. Yakobus Kelapa Gading:
Pk 06.00, 12.00, 17.00, 19.30 (Gereja Paroki)
Pk 18.00, 19.00 (Kim Tae Gon)
Pk 19.00 (Pegangsaan 2)
14. St. Alfonsus Rodriquez Pademangan:
Pk 5.45; Pk 17.00; Pk 19.00
15. St. Fransiskus Xaverius Tanjung Priok:
Pk 06.00; Pk 17.00; Pk 20.00 (Gereja Paroki)
Pk 18.00 (Kapel St. Maria Bintang Laut)
16. St. Michael Kranji:
Pk 06.00; Pk 10.30 (Umum dan Sekolah); Pk 19.00
17. Stella Maris Pluit:
Pk 6.00; Pk 12.00; Pk 19.00
18. St. Regina Caeli Pantai Indah Kapuk:
Pk 6.30; Pk 19.00
19. St. Kristoforus Grogol:
Pk 5.30; Pk 8.00 (SD); Pk 10.00 (SMP BHK); Pk 12.00 (SMA BHK); Pk 16.30; Pk 19.00
Stasi St. Polikarpus: Pk 6.00; Pk 19.00
20. Keluarga Kudus Rawamangun:
Pk 5.45; Pk 12.00; Pk 17.00; Pk 19.30
Kapel Mater Dei: Pk 19.00
21. St. Yohanes Don Bosco Danau Sunter:
Pk 6.00; Pk 19.00
22. St. Monika BSD:
Pk 17.00; Pk 20.00
Stasi Gereja St. Ambrosius Villa Melati Mas Serpong: Pk 19.30.
23. St. Matius Penginjil Bintaro:
Pk 6.00; Pk 11.00; Pk 17.00; Pk 19.30
24. Damai Kristus Kampung Duri:
Pk 5.30; Pk 17.00; Pk 19.00
25. St. Yohanes Penginjil Blok B:
Pk 05.15; Pk 08.00; Pk 12.00; Pk 17.00; Pk 19.00
26. St. Helena Curug:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 17.00; Pk 20.00
27. St. Lukas Sunter:
Pk 05.00; Pk 07.00; Pk 17.00; Pk 20.00
28. St. Stefanus Cilandak:
Pk 05.45; Pk 09.30 (Bhs Inggris); Pk 12.00; Pk 19.00
29. Trinitas Cengkareng:
(Paroki): Pkl 05.45; Pkl. 17.00; Pkl. 20.00
(Gereja Stasi Santa Maria Imakulata): Pkl. 05.45, pkl. 17.00, pkl. 20.00
(Gereja Stasi Santo Vincentius Pallotti): Pkl. 20.00
30. St. Perawan Maria Ratu Blok Q:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 18.00
31. Keluarga Kudus Pasar Minggu:
Pk 06.00; Pk 17.00; Pk 20.00
32. St. Fransiskus Assisi Tebet:
Pk 05.45; Pk 08.00 (Sekolah); Pk 12.00 (Sekolah); Pk 19.00
33. St. Antonius Padua Bidaracina:
Pk 05.45; Pk 08.00; Pk 16.00; Pk 18.00; Pk 20.00
34. St. Aloysius Gonzaga Cijantung:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 19.00
35. St. Anna Duren Sawit:
Pk 5.30; Pk 08.00; Pk 17.00; Pk 20.00
36. St. Yoseph Matraman:
(Paroki): Pk 05.45; Pk 07.30 (Anak Sekolah); Pk 10.00 (Anak Sekolah); Pk 17.00; Pk 19.00
(Kapel Gembala Baik): Pk 5.45; Pk 7.30; Pk 18.00
37. St. Bonaventura Pulomas:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 18.30
38. St. Gabriel Pulogebang:
Pk 17.00; Pk 19.00
39.  St. Maria Regina Bintaro Jaya:
Pk 06.00; Pk 09.00; Pk 12.00; Pk 19.30
40. St. Yohanes Maria Vianney Cilangkap:
Pk 17.00; Pk 19.00
41.  St. Maria de Fatima Toasebio:
Pk 06.00; Pk 18.30
42. Kristus Salvator Slipi:
Pk 06.00; Pk 11.30; Pk 17.00; Pk 20.00
43. Bunda Hati Kudus Kemakmuran:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 17.00; Pk 19.30
44. St. Thomas Rasul Bojong Indah:
(Paroki): Pukul 05.45 WIB; Pukul 10.00 WIB; Pukul 12.00 WIB; Pukul 15.00 WIB; Pukul 17.30 WIB; Pukul 20.00 WIB
(Sekolah Notre Dame, Puri Indah): Pukul 18.00 WIB; Pukul 20.30 WIB
45. St. Barnabas Pamulang:
Pk 05.45; Pk 09.00; Pk 19.00
46. St. Maria Bunda Perantara Cideng:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 18.30
47. St. Servatius Kampung Sawah:
Pk 05.00; Pk 10.00; Pk 18.00
48. Maria Kusuma Karmel Meruya:
Pk 05.45; Pk 19.30
49. St. Philipus Rasul Kapuk:
Pk 06.00; Pk 19.00
50. St. Bernadet Cileduk:
Pk 05.45 (metro)
Pk 19.00 (Loka Genta)
Pk 19.30 (Pinang dan Metro)
Pk 07.30 (SD Sang Timur)
Pk 08.00 (SMP Sang Timur)
Pk 09.00 (Amore Prime School)
51. St. Agustinus Karawaci:
Pk 05.45; Pk 11.00 (Sekolah Strada); Pk 17.00; Pk 19.30
52. St. Nikodemus Ciputat:
Pk 05.30; Pk 17.00; Pk 19.00
53. St. Petrus-Paulus Mangga Besar:
Pk 05.45; Pk 12.00; Pk 18.00; Pk 20.00
54. St. Arnoldus Jannsen Bekasi:
Pk 06.00; Pk 10.00 (Sekolah); Pk 17.00; Pk 19.30
55. Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Tangerang:
Pk 06.00; Pk 10.00; Pk 12.00; Pk 17.00; Pk 20.00
56. St. Robertus Bellarminus Cililitan :
Pk 5.30; Pk 07.15 (Sekolah Markus); Pk 19.00
57. St. Bartolomeus Taman Galaxi :
Pk. 06.00 dan Pk. 19.00
* Di Kapel St. Albertus Magnus Unika Atma Jaya (Perkantoran Sudirman-Kuningan):
Pk 07.00; Pk 08.30; Pk 10.00; Pk 12.00; Pk 14.00; Pk 16.00; Pk 18.00

Peraturan Pantang Dan Puasa Keuskupan Agung Jakarta Untuk Tahun 2014

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2013

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2013

TEMA: “Dipilih untuk Melayani

 

Masa Prapaskah/Waktu Puasa Tahun 2014 dimulai pada hari Rabu Abu, 5 Maret sampai dengan hari Sabtu, 19 April 2014. 

“Semua orang beriman kristiani menurut cara masing-masing wajib melakukan tobat demi hukum ilahi’ (KHK k.1249).  Dalam masa tobat ini Gereja mengajak umatnya “secara khusus meluangkan waktu untuk berdoa, menjalankan ibadat dan karya amalkasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang” (ibid). Semua orang beriman diajak untuk merefleksikan pengalaman hidup dan mengadakan pembaharuan untuk semakin setia sebagai murid Yesus.

Dalam rangka pertobatan dan pembaharuan hidup beriman, Gereja mengajak kita semua untuk mewujudkannya, terutama dalam masa prapaskah ini dengan memperhatikan beberapa ketentuan berikut ini :

Dalam Masa Prapaskah kita diwajibkan:

  • Berpantang dan berpuasa pada hari Rabu, 5 Maret dan hari Jumat Suci, 18 April 2014.  Pada hari Jumat lain-lainnya dalam Masa Prapaskah hanya berpantang saja.
  • Yang diwajibkan berpuasa menurut Hukum Gereja yang baru adalah semua yang sudah dewasa sampai awal tahun ke enam puluh (KHK k.1252).  Yang disebut dewasa adalah orang yang genap berumur delapanbelas tahun (KHK k.97 §1).
  • Puasa artinya: makan kenyang satu kali sehari.
  • Yang diwajibkan berpantang: semua yang sudah berumur 14 tahun ke atas (KHK k.1252).
  • Pantang yang dimaksud di sini:  tiap keluarga atau kelompok atau perorangan memilih dan menentukan sendiri, misalnya: pantang daging, pantang garam, pantang jajan, pantang rokok.
  • Dalam rangka mewujudkan pertobatan ekologis, kita diajak untuk ambil bagian dalam gerakan pantang plastik dan styrofoam.

Untuk memaknai masa prapaskah ini marilah kita mengusahakan orientasi dan perilaku yang membuat kita semua makin beriman, makin bersaudara dan makin berbelarasa.  Kita usahakan agar suasana tobat dan syukur mewarnai masa penuh rahmat ini.  Sangat dianjurkan agar berbagai kegiatan yang bersuasana pesta, misalnya: perkawinan, tidak dilakukan dalam kesempatan ini.  Namun jika ada alasan yang berat untuk melakukannya, hendaklah tetap dilaksanakan secara sederhana.

Semoga dengan menjalani masa prapaskah ini, iman kita semakin diteguhkan.  Kita percaya dengan-Nya persaudaraan kita akan semakin diakrabkan dan pada gilirannya kita semakin berbelarasa terhadap saudara-saudara kita yang menderita.

 

Jakarta, 1 Maret 2014

Mgr. Ignatius Suharyo

Uskup Keuskupan Agung Jakarta

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-3/3/2014

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-3/3/2014

View

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2014: “Dipilih Untuk Melayani”

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014)

Para Ibu/Bapak,

Suster/Bruder/Frater,

Kaum muda, remaja dan anak-anak yang yang terkasih dalam Kristus,

1.       Bersama dengan seluruh Gereja, kita akan memasuki masa Prapaskah pada Hari Rabu Abu, tanggal 5 Maret yang akan datang. Menjelang masa Prapaskah ini, kita terhenyak oleh rentetan bencana alam yang datang bertubi-tubi :  banjir yang melanda banyak tempat, letusan gunung-gunung, tanah longsor dan gempa bumi membuat kita semua prihatin dan berduka. Semua bencana itu menyisakan kesengsaraan ratusan ribu orang  yang kehilangan sanak-saudara, rumah, harta-benda, dan mata pencaharian. Hati kita sesak melihat saudari-saudara kita itu harus hidup di tempat-tempat pengungsian sambil menatap dengan khawatir masa depan mereka. Bencana alam ini seringkali terkait erat dengan bencana moral seperti keserakahan, korupsi, kebohongan publik, rekayasa politik kekuasaan yang pasti tak kalah mengkhawatirkan dan membahayakan negara dan bangsa.

2.       Sabda Tuhan pada hari ini berbicara mengenai kekhawatiran. “Janganlah khawatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah khawatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.” (Mat 6:25) Bagaimanakah sabda Tuhan ini kita mengerti? Bukankah hidup kita senantiasa diwarnai dengan kekhawatiran? Bukankah kekhawatiran itu merupakan tanda kepedulian kita terhadap persoalan hidup? Para pengungsi mengkhawatirkan masa depan hidup mereka. Kita pun mengkhawatirkan mereka dan juga masa depan kita sendiri dan anak-anak kita. Kita khawatir akan kemiskinan yang semakin meningkat, kejahatan yang merajalela, moralitas yang semakin rendah. Kita khawatir akan krisis kemanusiaan, krisis kepemimpinan, dan krisis-krisis yang lain, termasuk krisis ekologi yang mengancam lingkungan hidup kita. Kekhawatiran semacam ini merupakan akibat dari sikap peduli yang berasal dari Tuhan yang menyentuh hati kita, menggugah keprihatinan, dan mendorong kita untuk melakukan sesuatu.

3.       Lalu apa yang dimaksud dengan “khawatir”dalam sabda Tuhan hari ini? Pada bagian awal kutipan dinyatakan bahwa kesetiaan kepada Allah tidak mungkin dipegang bersamaan dengan kesetiaan kepada Mamon. “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Mat. 6:24). Dengan latar belakang ini kita sampai pada kesimpulan bahwa kekhawatiran yang dimaksud di dalam sabda Tuhan adalah kekhawatiran yang menggeser kepercayaan kita kepada Allah dan menggantikannya dengan Mamon, yaitu harta milik, uang. Banyak orang begitu khawatir akan masa depan mereka sehingga bersikap serakah dengan mengambil keuntungan setinggi-tingginya dalam usaha, mengumpulkan sebanyak-banyaknya harta dengan cara apapun, termasuk cara yang tidak terpuji. Kekhawatiran yang membawa kepada keserakahan mencerminkan ketidakpercayaan kita kepada Allah. Hidup tidak lagi diabdikan untuk kesejahteraan bersama, tetapi untuk menimbun harta; orang bekerja bukan untuk hidup, tetapi untuk mengumbar keserakahan yang adalah berhala (Bdk. Ef 5:5). Kepada orang-orang yang khawatir dan bersikap serakah semacam ini, Yesus bersabda: “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga.” Kekhawatiran yang memicu keserakahan tidak akan memunculkan kepedulian, tetapi justru akan menumpulkan kepekaan sosial, membunuh hati nurani dan menjauhkan siapa pun dari Tuhan dan sesama.

Saudari-saudaraku yang terkasih,

4.   Sejalan dengan keinginan kita untuk menjalani tahun ini sebagai tahun pelayanan, tema yang dipilih untuk Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2014 pada masa Prapaskah ini ialah “Dipilih Untuk Melayani”. Tema ini bisa dibaca dalam dua konteks.

4.1. Dalam konteks gerejawi, memilih dan melayani adalah dua kata yang amat dekat dengan jatidiri kita sebagai murid-murid Kristus. Seperti halnya para murid Yesus yang pertama, kita semua adalah pribadi-pribadi yang terpanggil dan terpilih (bdk Mat 4:18-22). Kita tidak pernah boleh mengatakan, “kebetulan saya juga Katolik”. Keyakinan bahwa kita adalah pribadi-pribadi yang dipilih dan dipanggil seharusnya membuat kita menjadi warga Gereja yang bangga dengan jatidiri kita sebagai murid-murid Kristus. Sementara itu kita juga sadar bahwa kita dipanggil dan dipilih tidak demi kepentingan diri kita sendiri, melainkan untuk mengikuti Yesus yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan hidup demi sesama, demi kebaikan bersama (bdk Mat 20:28). Semoga pesan-pesan iman yang disampaikan lewat tema APP 2014 ini mendorong kita semua untuk “khawatir” dalam arti yang positif, untuk mengasah suara hati dan mengembangkan kepedulian sosial yang berbuah dalam bentuk-bentuk pelayanan yang semakin kreatif.

4.2. Dalam konteks tahun politik, tema itu dikaitkan dengan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden-Wakil Presiden yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 ini. Diharapkan semua umat Katolik menggunakan hak pilihnya sebagai bentuk tanggungjawab sebagai warga negara yang baik. Kita memilih dengan cerdas dan menurut suara hati calon-calon yang jelas akan melayani kepentingan atau bekaikan bersama, bukan yang lain. Semoga mereka yang akan terpilih tidak menggantikan Pancasila dengan mamon. Semoga mereka terdorong oleh kekhawatiran yang melahirkan kepedulian dan kemurahan hati, bukan kekhawatiran yang melahirkan keserakahan.

4.3. Sementara itu  kita perlu yakin juga bahwa status kita sebagai warga negara Indonesia adalah juga pilihan dan panggilan. Keyakinan ini akan mendorong kita semua untuk  semakin menyadari bahwa kita merupakan bagian dari suatu Bangsa dan Negara, yaitu Indonesia. Kita hidup di alam Indonesia sebagai satu bangsa, menggunakan satu bahasa pemersatu walaupun kita berbeda satu sama lain. Sebagai bangsa, kita dipersatukan oleh sejarah yang sama di masa lampau dan cita-cita yang sama mengenai masa depan.  Kita juga tahu bahwa cita-cita bangsa Indonesia termuat dalam kelima sila Pancasila. Oleh karena itu setiap bentuk kegiatan atau pelayanan untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila yang amat mulia dan luhur, pastilah juga merupakan bentuk perwujudan iman kita.

5. Untuk memperkaya bekal kita memasuki masa Prapaskah, kita juga ingin belajar dari pesan Paus Fransiskus untuk Masa Prapaskah ini. Judul pesan Paus adalah “Ia telah menjadi miskin supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya” (Bdk 2 Kor 8:9). Ini adalah landasan rohani yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus agar mereka murah hati dalam membantu saudari-saudara mereka di Gereja Induk Yerusalem yang membutuhkan bantuan karena mereka miskin. Menurut Paus, selain kemiskinan material, berkembang juga pada jaman kita ini kemiskinan moral dan kemiskinan spiritual. Miskin material berarti tidak terpenuhinya hak-hak dan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Miskin moral berarti menjadi budak dosa. Miskin spiritual berarti meninggalkan Allah dan mengabdi Mamon serta kawan-kawannya. Dalam ketiga lapangan kemiskinan itu, kita diundang untuk menjadi “hamba-hamba Kristus dan pengurus rahasia Allah” (1 Kor 4:1), artinya menjadi saksi-saksi kekayaan Kristus yang seluruh hidup-Nya dijalani demi keselamatan manusia seutuhnya dan kemuliaan Allah.

6. Akhirnya bersama-sama dengan para imam dan semua pelayan umat saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para Ibu/Bapak/Suster/Bruder/Frater/Kaum Muda/Remaja dan Anak-anak sekalian, yang dengan peran berbeda-beda telah ikut mengemban tanggung jawab sejarah Keuskupan Agung Jakarta. Para perintis dan pendahulu kita telah menulis sejarah – artinya meletakkan dasar dan mengembangkan – Keuskupan kita tercinta ini menjadi seperti sekarang ini. Sekarang kitalah yang mesti mengemban tanggung jawab sejarah itu. Marilah berbagai pelayanan sederhana yang kita lakukan dan prakarsa-prakarsa kreatif yang kita usahakan, kita hayati sebagai wujud pelayanan dan pertobatan kita yang terus-menerus, khususnya di masa Prapaskah ini. Salam dan Berkat Tuhan untuk Anda sekalian, keluarga-keluarga dan komunitas Anda.

+ I. Suharyo

Uskup Keuskupan Agung Jakarta.

KAJ download

Lagu Tahun Pelayanan dan APP 2014



 

Download Teks Lagu 4 Suara Tahun Pelayanan dan APP 2014

 
KAJ download
 

Dengar dan Download Lagu Tahun Pelayanan dan APP 2014

[soundcloud url=”https://api.soundcloud.com/tracks/134538066″ params=”color=ff5500&auto_play=true&hide_related=false&show_artwork=true” width=”100%” height=”166″ iframe=”true” /]
 
[soundcloud url=”https://api.soundcloud.com/tracks/134540491″ params=”color=ff5500&auto_play=false&hide_related=false&show_artwork=true” width=”100%” height=”166″ iframe=”true” /]

 Download Lagu

KAJ download

Aneka Lomba (Pra)-Paskah Hijau 2014

 
 
Logo App 2014

PENGUMPULAN LOMBA PRA-PASKAH HIJAU DIUNDUR MENJADI TANGGAL 29 MEI 2014,

KARENA JUMLAH PESERTA TIDAK MENCUKUPI

INFO LENGKAP: PEMIKAT KAJ DAN KOMISI KATEKETIK KAJ (021-3519193)

KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

A.      Latar Belakang dan Tujuan

Kerusakan lingkungan hidup yang makin parah di Jakarta dan sekitarnya pada khususnya, dan dunia pada umumnya, menjadi salah satu keprihatinan iman dari umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta, seperti disebutkan dalam Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta 2011-2015.  Pun, tema APP 2014 yang berbunyi “Dipilih untuk Melayani” tidak hanya berarti bahwa kita dipanggil untuk melayani sesama, melainkan juga melayani dan menyapa bumi seisinya.
Keprihatinan iman ini mau diwujudkan menjadi makin nyata baik dalam upaya melibatkan diri dengan masyarakat maupun dengan membentuk habitus atau kebiasaan sosial pada masing-masing pribadi.
Mengingat bahwa untuk membentuk habitus itu diperlukan penyadaran terus-menerus, berbagai upaya dilakukan. Salah satunya adalah mengadakan lomba antar paroki yang bisa melibatkan banyak orang. Selain itu, lomba diharapkan bisa mendorong orang untuk makin peduli.
Ada empat lomba yang ditawarkan, yang sebenarnya saling terkait. Keempat lomba ini diadakan juga agar memicu kerjasama antara banyak pihak dalam paroki.
 
B. JENIS LOMBA DAN KRITERIA-NYA
1. Lomba Dekorasi Paskah dari bahan daur ulang untuk anak-anak sekolah Minggu/BIA (Bina Iman Anak)/murid TK/SD

  • Yang dimaksud dekorasi paskah adalah hiasan, yang ditempatkan entah itu di sekitar altar dan/atau di sekitar gereja (atau dalam perayaan paskah sekolah) yang dibuat oleh anak-anak BIA/siswa TK/SD, dibimbing oleh gurunya
  • Bahan daur ulang bisa berarti luas, misalnya botol minuman bekas, mainan bekas, bungkus makanan, majalah bekas, atau juga kulit telur
  • Yang lebih dipentingkan adalah upaya melibatkan sebanyak mungkin anak (dan juga umat)selama masa prapaskah (menekankan proses dan keterlibatan)
  • Didukung oleh guru pembimbing yang menjelaskan makna pentingnya peduli lingkungan hidup dan juga peduli sampah pada anak-anak dalam spirit iman
  • Dekorasi dibuat sekreatif dan seindah mungkin
  • Seluruh proses dan hasilnya, termasuk penjelasan makna iman oleh guru pembimbing pada anak-anak, direkam secara audio-visual (dalam bentuk video singkat) dengan durasi paling lama 10 menit dan diunggah (upload) di youtube supaya bisa disosialisasikan/dipromosikan kepada sebanyak mungkin pemirsa agar melihat dan mengomentari
  • (jumlah pemirsa/viewers, suka/likes, dan komentar berbobot akan dijadikan pertimbangan penilaian)

 
2. Lomba Flashmob untuk anak-anak misdinar/Bina Iman Remaja/siswa SMP/SMA

  • Yang dimaksud flashmob adalah semacam tarian massal yang diiringi sebuah lagu, dan dalam hal ini lagu pengiringnya adalah jingle ‘Taruh Sampah, Jadikan Berkah’ yang bisa diunduh (download) dari website www.kaj.or.id (http://www.kaj.or.id/2014/02/07/7137/video-klip-lagu-taruh-sampah-jadikan-berkah.php) atau di youtube (http://www.youtube.com/watch?v=86UupPgatYg&feature=youtu.be)
  • Flashmob dilakukan di pelataran gereja seusai misa Minggu paskah pagi agar dilihat (dan bisa melibatkan) sebanyak mungkin umat (untuk peserta sekolah: flashmob dilakukan dalam acara sekolah supaya bisa mengajak sebanyak mungkin siswa)
  • Semakin banyak peserta flashmob, semakin baik (Penting diingat bahwa flashmob adalah –seperti disebut di atas- semacam tarian massal yang dimotori oleh peserta utama (yg sudah dipersiapkan sebelumnya), yang kemudian dapat mengajak orang-orang di sekitarnya untuk ikut bergerak. Keistimewaan flashmob terletak pada kemampuan melibatkan/mengundang partisipasi orang-orang di sekitarnya.)
  • Sebaiknya peserta flashmob ikut menyanyikan jingle ‘Taruh Sampah, Jadikan Berkah’
  • Gerakan sevariatif mungkin dan terkait dengan kepedulian pada sampah
  • (pakaian seragam tidak diperlukan untuk flashmob, karena justru berunsur ‘kejutan’)
  • Flashmob direkam secara audio-visual (dalam bentuk video singkat) dengan durasi paling lama 10 menit dan diunggah di youtube supaya bisa disosialisasikan/ dipromosikan kepada sebanyak mungkin pemirsa agar melihat dan mengomentari
  • (jumlah pemirsa/viewers, suka/likes, dan komentar berbobot akan dijadikan pertimbangan penilaian)

 
3. Lomba Kreativitas tentang cara mengajarkan kepedulian lingkungan hidup dan makna imannya kepada anak-anak/remaja

  • Peserta: guru pembimbing sekolah Minggu/BIA/BIR/guru agama sekolah/katekis
  • Materi pengajarannya adalah “pentingnya kepedulian lingkungan hidup untuk iman kita” (sumber: booklet Pantikfoam, Arah Kepedulian Lingkungan Hidup KAJ dan sumber-sumber lain dari internet)
  • Yang dinilai adalah isi dan kreativitas cara pengajarannya
  • Pengajaran dilakukan secara nyata di hadapan anak-anak BIA/BIR/siswa sekolah dan direkam dalam ventuk video, disimpan dalam CD lalu dikirimkan ke panitia (durasi antara 30-45 menit) dengan alamat Kantor Pemikat, Gedung Karya Pastoral, Jl. Katedral 7, Jakarta
  • CD dikirim paling lambat 22 April 2014 (karena akan segera dinilai oleh yuri dan akan diumumkan dalam misa paskah para katekis dengan Bapak Uskup pada tanggal 25 April 2014)

 
4. Lomba Video Klip

  • Peserta: Seksi komsos paroki/stasi KAJ atau tim khusus suatu paroki/stasi (dibentuk karena Seksi Komsos ‘berhalangan’)
  • Video klip yang dilombakan adalah Video klip kompilasi/penggabungan  dari video lomba dekorasi paskah dari bahan daur-ulang untuk BIA (lomba 1) maupun video lomba flashmob untuk misdinar/BIR (lomba 2)
  • Yang dinilai adalah kualitas gambar, editing dan alur-ceritanya agar pesan tentang kepedulian pada lingkungan hidup dalam nilai iman menjadi tampak
  • Video klip yang dinilai adalah yang diunggah di youtube
  • (jumlah pemirsa/viewers, suka/likes, dan komentar berbobot akan dijadikan pertimbangan penilaian)

 
C. KETENTUAN UMUM

  1. Peran dari guru pembimbing sangat penting dalam lomba 1-2, dan diharapkan guru pembimbing bekerjasama dengan Seksi komsos untuk merekam dan mengedit, lalu juga mengunggahnya di youtube (jika Seksi komsos-nya ‘berhalangan’, bisa dikerjakan oleh tim khusus)
  2. Guru pembimbing yang menyertakan anak bimbingannya mengikuti lomba mengirimkan tautan/link youtube itu ke email panitia (pemukat@gmail.com)
  3. (Jika Seksi komsos parokinya yang mengikuti lomba, Seksi komsos itu yang mengirimkan tautan itu ke email panitia.)
  4. Video klip diunggah di youtube sesegera mungkin setelah paskah, dan jumlah viewers/likes serta komentar di youtube akan dilihat panitia sampai tanggal 30 April 2014.
  5. Tautan-tautan Video klip di youtube (lomba 1, 2 dan 4) sudah diterima panitia pada tanggal 25 April 2014. (Untuk lomba 3, lihat nomor 3e di atas.)
  6. Lomba akan diumumkan pada akhir bulan Mei/awal Juni dalam suatu kesempatan acara Keuskupan.
  7. Panitia akan menetapkan 10 nominasi untuk masing-masing kategori, dan termasuk di dalamnya pemenang 1, 2, dan 3:
  8. Pemenang 1 akan mendapatkan sertifikat dari Bapak Uskup dan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 5.000.000,-; Pemenang 2 akan mendapatkan sertifikat dari Bapak Uskup dan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 4.000.000,-; Pemenang 3akan mendapatkan sertifikat dari Bapak Uskup dan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 3.000.000,-; Tujuh peserta lain yang masuk nominasi akan mendapatkan sertifikat dari Bapak Uskup.; Setiap peserta yang tidak masuk 10 besar akan mendapatkan sertifikat partisipasi dari panitia.
  9. Khusus untuk lomba 2 (kreativitas pengajaran), selain hadiah uang, pemenang 1 juga akan mendapatkan sebuah laptop, pemenang 2 mendapatkan sebuah blackberry, dan pemenang 3 sebuah handphone, sedang ketujuh nominee akan mendapat hadiah menarik lain dari panitia)

 
Demikianlah pengumuman kami. Jika ada pertanyaan, sila kirim email ke pemukat@gmail.com atau SMS ke 0818754842.
 
 
Salam
atas nama panitia
al. andang l. binawan, SJ
Koordinator Gerakan Hidup Bersih dan Sehat Keuskupan Agung Jakarta
 
Mengetahui
Y. Subagyo (VikJen KAJ )
V. Rudy Hartono (Komisi Kateketik KAJ)
Y. Raditya Wisnu (Komisi Panggilan KAJ)
M. Harry Sulistyo (Komisi Komsos KAJ)

Video Klip Lagu: “Taruh Sampah Jadikan Berkah”


Taruh Sampah Jadikan Berkah
By. Yovita AFI
Cipt. L Putut Pudyantoro
 

Bencana Tak Kunjung Berujung

Nasi bungkus utk pengungsi
 

Jangan hentikan bela rasa Anda. Tetaplah sisihkan rezeki kita untuk saudara-saudari korban bencana G. Sinabung, Banjir, Tanah Longsor, dsb. Mereka membutuhkan bantuan logistik seperti makanan, obat-obatan, dan lain-lain.

“Kita Peduli INDOSIAR” membantu menyampaikan uluran kasih pemirsa yang disampaikan melalui BCA No Rek 001.304.0009 a/n INDOSIAR, PT (Kita Peduli). Kepedulian Kita Harapan Mereka.

Kita semua “Dipilih untuk Melayani” mereka. Mohon broadcast juga ya ke teman-teman. Terimakasih. Tuhan memberkati Anda sekeluarga.

Amin

SURAT GEMBALA: Pembukaan Tahun Pelayanan Dan Pemberlakuan Pedoman Dasar Dewan Paroki 2014

uskup suharyo

Para Ibu/Bapak/ Suster/Bruder/Frater/ Kaum Muda/Remaja dan Anak-anak yang terkasih dalam Tuhan,

1. Meskipun sudah agak terlambat, saya masih ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Natal 2013 dan Selamat Tahun Baru 2014. Yesus adalah Immanuel – Tuhan yang menyertai kita. Semoga penyertaan-Nya bagi kita masing-masing, keluarga-keluarga dan komunitas kita membantu dan menguatkan kita untuk semakin tekun dan setia menapaki peziarahan hidup kita di tengah-tengah tantangan-tantangan hidup yang semakin kompleks.

2. Pada hari ini bersama seluruh Gereja kita merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan. Ketika saya menyiapkan renungan ini saya ingat lagi akan seorang pribadi istimewa yang bernama Edith Stein. Ia lahir pada tahun 1891 dalam keluarga Yahudi yang amat saleh. Namun pada usia 14 ia sampai pada kesimpulan bahwa Allah tidak ada. Ia menulis, “Dengan sadar saya memutuskan, atas kemauan saya sendiri, untuk berhenti berdoa”. Sesudah beberapa lama menjadi perawat dalam Perang Dunia I, ia memutuskan untuk belajar filsafat, suatu disiplin ilmu yang selalu mengajukan pertanyaan mengenai hakekat realitas dan hidup manusia. Meskipun keputusan eksistensial untuk berhenti berdoa sudah diambil, tetapi pencarian mengenai arti hidup tidak pernah berhenti mengusik hatinya.

3. Sampai pada suatu hari, ia berjumpa dengan seorang teman yang baru saja kehilangan suami karena meninggal. Edith Stein yang sampai waktu itu tidak percaya akan adanya Allah tersentuh oleh yang ia lihat dan alami sebagai “ketabahan ilahi” yang tampak pada diri temannya itu. Selanjutnya ia akan menulis bahwa kekuatan itu diberikan oleh salib kepada “orang-orang yang memikulnya … Saat itulah ketidakpercayaan saya runtuh dan Kristus mulai memancarkan sinar-Nya kepada saya”. Boleh dikatakan ketabahan ilahi yang ia saksikan dalam diri teman yang baru ditinggal oleh suaminya itu adalah salah satu wujud dari penampakan Tuhan. Pengalaman ini mengubah seluruh hidupnya. Pada tahun 1922 ia dibaptis ke dalam Gereja Katolik, masuk biara kontemplatif dengan nama Suster Teresa Benedikta dari Salib. Ia menulis wasiat :”Saya mohon kepada Tuhan untuk menerima hidup dan mati saya … sehingga kerajaan-Nya akan datang dalam kemuliaan … demi damai di dunia”. Sebagai orang yang berdarah Yahud, ia menjadi korban kebencian etnis dan meninggal pada tanggal 9 Agustus 1942 di kamp konsentrasi Auschwitz. Pada tahun 1987 Paus Yohanes Paulus II menyatakannya sebagai beata. Bagi Gereja semesta dan bagi dunia, Suster Teresa Benedikta adalah penampakan Tuhan.

4. Kisah orang majus dalam kutipan Injil yang dibacakan pada hari ini juga bercerita mengenai penampakan Tuhan. Tuhan menampakkan diri lewat berbagai isyarat seperti bintang (Mat 2:2.7.9.10) yang menuntun orang-orang majus itu menemukan Yesus; atau mimpi (ay 11) yang mengarahkan mereka pulang lewat jalan lain. Bintang dan mimpi bisa dipahami sebagai kemampuan batin untuk menangkap kehadiran Tuhan dalam peristiwa dan pengalaman hidup sehari-hari. Selain itu Tuhan juga menampakkan diri melalui tanda-tanda yang tidak terduga, yaitu orang-orang majus itu sendiri. Mereka tidak termasuk orang pilihan menurut paham umum pada jaman itu. Tetapi merekalah yang melihat Tuhan (ay 11), bersukacita karenanya (ay 10) lalu sujud menyembah-Nya (ay 11) dan pulang untuk menjadi terang dan memberitakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang agung (bdk Yes 60: 6).

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus,

5. Sesuai dengan dinamika pastoral Keuskupan Agung Jakarta yang sudah direncanakan, kita semua akan menjalani tahun 2014 sebagai Tahun Pelayanan. Dengan sengaja Tahun Pelayanan dimulai pada Hari Raya Penampakan Tuhan. Semakin banyak dan kreatif bentuk-bentuk pelayanan yang kita lakukan, akan semakin tampak pula wajah Allah Sang Kasih. Adapun tema yang telah ditetapkan adalah Dipilih Untuk Melayani. Tema ini bisa dibaca dalam dua konteks. Dalam konteks gerejawi, memilih dan melayani adalah dua kata yang amat dekat dengan jatidiri kita sebagai murid-murid Kristus. Sementara dalam konteks tahun politik, tema itu bisa dikaitkan dengan pemilu legislatif dan pemilu presiden-wakil presiden yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 ini. Harapannya agar para tokoh yang akan terpilih dalam pemilu legislatif maupun pemilu presiden dan wakil presiden benar-benar melayani demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Pada waktunya Konferensi Waligereja Indonesia akan mengeluarkan Surat Gembala yang berkaitan dengan tahun politik ini.

6. Tahun Pelayanan tidak bisa dipisahkan dari Tahun Iman dan Tahun Persaudaraan yang sudah kita jalani. Iman yang sejati akan berbuah persaudaraan. Belum atau kurang adanya persaudaraan merupakan tanda bahwa iman belumlah kuat dan mendalam. Selanjutnya persaudaraan yang sejati akan berbuah pelayanan yang tulus dan gembira. Persaudaraan yang tidak atau belum berbuah pelayanan kasih barulah egoisme dalam bentuk yang terselubung. Sementara itu pelayanan mempunyai isi dan pengertian yang amat kaya. Setiap usaha untuk semakin memuliakan martabat manusia, mewujudkan kesejahteraan umum, mengembangkan solidaritas, memberi perhatian lebih kepada saudari-saudara kita yang kurang beruntung dan melestarikan keutuhan ciptaan adalah pelayanan. Bentuk-bentuk pelayanan itu dapat kita temukan bersama kalau setiap kali kita bertanya, “Apa yang harus kita lakukan, agar lingkungan hidup kita menjadi semakin manusiawi dan dengan sendirinya semakin Kristiani pula?” Pertanyaan sama yang diajukan oleh komunitas yang hidup dalam konteks yang berbeda, dengan mudah akan membuahkan jawaban yang berbeda pula. Dengan demikian kreativitas pelayanan akan berkembang pula. Semoga dengan kreativitas pelayanan yang kita usahakan bersama, wajah Gereja Yang Melayani akan menjadi semakin nyata di wilayah Keuskupan Agung Jakarta yang kita cintai ini. Antara lain dalam rangka menghadirkan wajah Gereja Yang Melayani itu pulalah, pada awal tahun 2014 ini diberlakukan Pedoman Dasar Dewan Paroki baru untuk semua paroki di Keuskupan Agung Jakarta.

Apa yang harus kita lakukan, agar lingkungan hidup kita menjadi semakin manusiawi dan dengan sendirinya semakin Kristiani pula?

7. Akhirnya bersama-sama dengan para imam dan semua pelayan umat saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para Ibu/Bapak/Suster/ Bruder/Frater/ Kaum Muda/Remaja dan Anak-anak sekalian, yang dengan peran berbeda-beda telah ikut membangun Keuskupan Agung Jakarta sebagai Gereja yang semakin berwajah melayani. Amat banyak yang sudah kita lakukan. Kita yakin, melalui berbagai pelayanan sederhana yang kita lakukan dan prakarsa-prakarsa kreatif yang kita usahakan, baik sendiri maupun bersama-sama sebagai keluarga, komunitas, lingkungan, wilayah, stasi, paroki maupun keuskupan, kita menampakkan kemuliaan Allah. Salam dan Berkat Tuhan untuk Anda sekalian, keluarga-keluarga dan komunitas Anda.

Jakarta, 1 Januari 2014

+ I. Suharyo

Uskup Keuskupan Agung Jakarta

Terbaru

Populer