Renungan Kisah Para Rasul 15:7-21, Mengambil Keputusan Sulit di Konsili Yerusalem

Populer

Hai kawan 2 , apa britamu pada hari kamis paskah V ini? Doa dan harapan ku semoga Anda baik2 saja ya🙏❤🙏 Kita merenungi Sabda Tuhan hari ini yuk….

Kisah Rasul (15:7-21) : Mengambil Keputusan Sulit di Konsili Yerusalem

1. Sabda Tuhan hari ini menginformasikan tonggak sejarah Gereja Perdana, yaitu ” Sidang di Yerusalem / Concil of Yerusalem). Konsili / sidang ini berlangsung pada tahun 48/49 M. Catatan sejarah nya bisa kita baca dari Injil Lukas dan Kisah 15. Konsili diadakan karena persoalan dia kubu orang Kristen yaitu orang Kristen yang berasal dari Yahudi dan dari bangsa lain.

Dikatakan kelompok Farisi Kristen menuntut agar orang dari bangsa lain harus mengikuti adat istiadat Yahudi ( sunat). Setelah para penatua, para rasul berdebat lama, disepakati keputusan yang indah :

a) Petrus menyatakan bahwa berdasarkan pengalaman pastoral ( Kisah 10-12), semua bangsa dimurnikan hatinya oleh iman ( Yeh 36:25-26). Oleh karena pencurahan Roh Kudus, bahwa keselamatan datang melalui ” Rahmat Tuhan Yesus ( Kisah 15:11). Paulus dan Barnabas juga menambahkan bhw mujizat terjadi dalam bangsa lain, oleh karena Iman kepada Yesus Kristus /nama Yesus ( Kisah 13-14).

b) Yakobus, sebagai uskup Yerusalem mendukung pendapat para rasul terdahulu, yaitu para bangsa kafir / non Yahudi yang bertobat tidak harus mengikuti adat istiadat Yahudi. Argumentasi Yakobus ini disebut “peserta”, (Ibrani) yaitu penerapan, penafsiran teks Kitab Suci, untuk peristiwa yang sedang terjadi berdasarkan Amos 9:11-12.

c) Meskipun, orang Kristen dari kafir non Yahudi ( goyim) tidak harus disunat dan ikut adat-istiadat Yahudi, tetap dua misi besar harus diperhatikan : pertama, pemilihan, suku2 Israel, pondok Daud yg terjatuh ( Yes 49:5-6). Kedua, penerimaan bangsa asing, sisa-sisa kemanusiaan.

d) Yakobus juga menambahkan bahwa hal yang penting juga perlu adanya hubungan penghayatan iman masa lampau ( Israel) dan masa sekarang ,orang Kristen non Yahudi ( goyim),

yaitu menghayati hukum umum dari Imamat 17-18 untuk menjauhkan diri dari:

1) makanan yang dipersembahkan kepada berhala
2) darah,
3) daging binatang yang mati dicekik
4) percabulan ( Kisah 15:29).

2. Aturan di atas, bukan soal menu, tetapi dulu hal itu biasa dilakukan dalam ibadat atau pesta kafir ( penyembahan berhala), dan orang Kristen harus menjauhi tempat2 seperti itu.

3. Dari laporan dr. Lukas, kita bisa belajar cara mengambil keputusan yang baik :

a) mendengar keseluruhan pengalaman jemaat ttg Allah yang berkarya untuk mereka ( Petrus, Paulus dan Barnabas).

b) Mencoba memahami apakah pengalaman jemaat bertentangan dengan tradisi penghayatan iman saat itu. Yakobus menerapkan Kitab Amos 9 versi Yunani / Septuaginta.

c) Mengambil keputusan praktis untuk Kristen non Yahudi tidak ikut adat istiadat Yahudi, tetapi ikut aturan umum yang berlaku ( Imamat 17-18) atau tafsiran alternatif.

d) Cara mengambil keputusan yang manusiawi oleh jemaat saat itu oleh dr. Lukas dikatakan “adalah keputusan Roh Kudus dan kami ( Kisah 15:18).

Bagaimana kawan2?

Shalom Rahayu

P. Antonius Widada, CP

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RADIO LINE KAJ

INFO TERBARU

TERPOPULER

ARTIKEL LAINNYA

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?