Home Blog Page 76

Ikutilah Lomba LOGO Pastoral-Evangelisasi 2019 KAJ. Batas Pengumpulan 30 September 2018

Logo Keuskupan agung Jakarta, LOGO KAJ, KAJ

KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

LOMBA DESAIN LOGO TEMA PASTORAL-EVANGELISASI 2019

Amalkan Pancasila: Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat

 
LATAR BELAKANG LOMBA
Tahun Pastoral Evangelisasi 2018 “AMALKAN PANCASILA: KITA BHINNEKA, KITA INDONESIA” sebagai arah gerak bersama Gereja Keuskupan Agung Jakarta sepanjang 2018 akan segera berakhir.
Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta tahun 2016-2020 mengamanatkan sebuah gerak kehidupan menggereja “Amalkan Pancasila” sebagai cara mencapai tujuan Gereja yang dicita-citakan oleh Keuskupan Agung Jakarta. Dalam rangka itu setiap tahunnya, KAJ mengangkat tema-tema yang selaras dengan sila-sila Pancasila dalam gerak hidup menggereja.
Satu hal yang menarik dari kelima sila Pancasila adalah sila yang sebelumnya selalu berkaitan atau mendasarkan sila yang berikutnya, sebab kelima sila tersebut tidak bisa dipisahkan. Dari sila pertama kita diajak untuk berpikir bahwa Indonesia bukanlah negara agama tetapi negara yang bertuhan. Berdasarkan kepercayaan pada Tuhan yang Maha Esa itulah kita baru bisa berpijak tentang bagaimana kita bersikap terhadap sesamanya sebagai manusia. Kalau relasi dengan Tuhan dan sesama itu selaras, mulailah kita diajak untuk berpikir tentang persatuan dalam hidup berbangsa. Dalam konteks negara, diperlukan sebuah cara  tentang bagaimana negara itu dijalankan yaitu demokrasi terpimpin yang menekankan musyawarah untuk mencapai sebuah kesepakatan. Setelah semua itu berhasil, terciptalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tahun 2019 yang akan datang, Gereja KAJ mengangkat tema “AMALKAN PANCASILA: KITA BERHIKMAT, BANGSA BERMARTABAT”, yang berangkat dari Sila ke-4 PANCASILA, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Pemaparan historis, filosofis, politik dan sosial tentang sila ke-4 Pancasila dan kenyataannya dalam masyarakat di Indonesia saat ini menjadi titik berangkat yang menjadi perhatian kita bersama.
Gagasan utama dari sila ke-4 Pancasila adalah kerakyatan dan demokrasi. Demokrasi artinya pemerintahan berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.  Rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan artinya kebijakan diambil melalui proses keputusan/penegasan bersama. Kebijaksanaan mengacu pada kepentingan dan kebaikan bersama. Musyawarah selain dalam pengambilan keputusan sebetulnya sudah menjadi bagian dari budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Untuk itu, Komisi PSE (Pelayanan Sosial Ekonomi) KAJ dan Komisi Komsos (Komunikasi Sosial) KAJ menyelenggarakan LOMBA DESAIN LOGO TAHUN PASTORAL-EVANGELISASI 2019 yang sekaligus akan menjadi LOGO APP (AKSI PUASA PEMBANGUNAN) 2019 dengan tema:

“AMALKAN PANCASILA: KITA BERHIKMAT, BANGSA BERMARTABAT”

Logo hendaknya mencerminkan Semangat Pengamalan Sila ke-4 Pancasila.

 
KETENTUAN UMUM

  1. Lomba ini dimaksudkan untuk menghasilkan desain logo Tahun Pastoral Evangelisasi 2019 sekaligus menjadi logo resmi APP 2019 KAJ yang akan dipergunakan sepanjang tahun 2019 dalam bentuk sticker, poster, dan bentuk-bentuk lainnya sebagai upaya pengumatan atau sosialisasi gerakan ini.
  2. Lomba ini terbuka dan berlaku untuk umum, per-orangan maupun kelompok, yang beragama Kristen Katolik. Melampirkan identitas diri (nama lengkap, alamat rumah, tanggal lahir, pekerjaan, nomor telp./HP dan asal Paroki) dan fotocopy KTP/SIM/Kartu Pelajar/identitas lainnya.
  3. Setiap peserta dapat mengirimkan maksimal 3 (tiga) desain logo
  4. Tidak perlu mendaftar, langsung kirim saja Desain Logo ke alamat kami dan setiap peserta tidak dipungut biaya pendaftaran.
  5. Semua Desain Logo harus MENCANTUMKAN tulisan tema, merefleksikan spiritualitas, dan semangat: “AMALKAN PANCASILA: KITA BERHIKMAT, BANGSA BERMARTABAT” serta bertolak dari Sila Ke-4 PANCASILA.
  6. Desain Logo wajib disertai lampiran keterangan gambar logo yang memuat latar belakang konsep/filosofi pemikiran rancangan, dan harus mampu menjelaskan secara rinci makna jenis, bentuk, warna, garis dan maksud yang menjadi alasan desain tersebut.
  7. Semua karya/rancangan desain yang dikirim oleh peserta haruslah karya orisinal/asli, belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun dan belum pernah diikut-sertakan dalam lomba mana pun.

KETENTUAN KHUSUS

  1. Desain Logo/Lambang dimuat dalam bentuk gambar yang jelas berupa 1) print-out ukuran minimal A4 atau kertas gambar, dan 2) dalam bentuk softfile dalam sebuah CD. Desain Logo/Lambang masih bisa jelas bila diperkecil sampai dengan ukuran 2 x 2 cm (Ukuran sticker).
  2. Karya/desain dalam bentuk gambar/print-out dan softfile dalam CD dimasukkan dalam amplop tertutup. Dilampirkan keterangan desain dan identitas diri. Tuliskan “LOMBA LOGO TAHUN 2019 / APP 2019” di sudut kiri atas amplop dan dikirim kepada penyelenggara: KOMISI KOMSOS KAJ dengan alamat: Gedung Karya Pastoral KAJ Lt. 3, Jl. Katedral No. 7 Jakarta Pusat 10710, tlp. 021-3519193, selambat- lambatnya tgl. 30 SEPTEMBER 2018. INFO LENGKAP TELP/SMS: 0812.8926.7548 (RAKA) atau email: raka.kaj@gmail.com.
  3. Pengumuman hasil lomba pada bulan OKTOBER 2018, dimuat di website KAJ kaj.or.id; Website Majalah HIDUP: www.HIDUPKATOLIK.COM; Media Sosial KAJ dan di warta “INFO GEMBALA BAIK”.
  4. Team Juri hanya akan memilih 1 (satu) Design Logo pemenang yang akan diperguna untuk pelbagai keperluan selama Tahun/APP 2019. Pemenang akan mendapatkan hadiah Rp 3.000.000,00 (Tiga Juta Rupiah).
  5. Hasil rancangan desain yang masuk kategori pemenang menjadi milik Keuskupan Agung Jakarta dan tidak mutlak diterima sebagai hasil final akan tetapi akan diadakan penyempurnaan sesuai penilaian Dewan Juri dan team Logo.
  6. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu-gugat.

Demikianlah ketentuan lomba desain logo Tahun 2019/APP 2019 Keuskupan Agung Jakarta
Hormat kami,
KOMISI PSE KAJ
KOMISI KOMSOS KAJ
 

DOWNLOAD INFO DETAIL LOMBA LOGO. SILAHKAN KLIK GAMBAR LINK DIBAWAH INI:

Galeri Foto Prajurit TNI/POLRI Misa HUT RI ke-73 di Katedral Jakarta

KAJ.or.id – Umat Katolik di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) se-Garnisun Tetap (Gartap) I/Jakarta menggelar perayaan Misa Syukur dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 tahun 2018, dengan tema “Amalkan Pancasila : Kita Bhinneka, Kita Indonesia”, di Gereja Katedral, Jl. Katedral No.7B, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).


Mereka juga merupakan bagian dari Keuskupan Militer TNI/POLRI atau Ordinariatus Castrensis Indonesia(OCI).
Sebagai Ketua Panitia pada perayaan Misa Syukur HUT Kemerdekaan RI ke-73 tahun 2018, yaitu Kolonel Czi Ignatius Budiman yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Bidang Dukungan Teknologi Informasi Pusinfolahta Mabes TNI.
Misa Syukur diikuti ratusan umat Katolik TNI-Polri, PNS/ASN, Purnawirawan beserta keluarga dipimpin oleh Mgr. Ignatius Suharyo selaku Uskup Militer Indonesia didampingi Mgr. Dos Santos (Uskup Militer Italia) dan dua Imam Keuskupan Militer Italia serta para Pastor Keuskupan Militer Indonesia (Ordinariatus Caestrensis Indonesia/OCI) se-Gartap I/Jakarta.
Misa HUT RI ke-73 TNI/POLRI bersama Uskup Militer Indonesia, Mgr Ignatius Suharyo didampingi Uskup Militer Italia, Mgr Dos Santos serta beberapa imam pembantu di Keuskupan Kategorial TNI/POLRI (20/8/2018) di Katedral Jakarta. (Foto: FB KAJ)

Dalam khotbahnya, Mgr. Ignatius Suharyo berpesan kepada seluruh umat manusia, khususnya umat Katolik agar selalu bersyukur atas karunia dan anugerah dari Allah atas kemerdekaan yang diperoleh dengan memberikan yang terbaik bagi NKRI, dengan bekerjasama dari semua komponen bangsa untuk Indonesia yang lebih maju, sejahtera dan bermartabat dengan meningkatkan jiwa persatuan dan kesatuan yang lebih kuat lagi.
“Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja,” kata Mgr. Ignatius Suharyo.
Pada kesempatan yang sama, Pastor Bantuan Militer dan Polisi (Pasbanmilpol OCI) Romo Rofinus Neto Wuli, S.Fil, M.Si (Han) mengatakan bahwa perayaan Misa Syukur kali ini sangat istimewa karena dihadiri langsung oleh Mgr. Dos Santos beserta dua Imam Keuskupan Militer Italia. “Kegiatan ini merupakan rutinitas tahunan, sebagai wujud cinta tanah air dan meningkatkan spirit kebangsaan Keluarga Besar TNI-Polri,” ujarnya.

“Dengan adanya perayaan Misa Syukur seperti ini, umat OCI merasa berbahagia karena semakin menguatkan dan menyemangati untuk kami mengabdi kepada bangsa dan negara,” ucap Romo Rofinus.
Selanjutnya Pasbantimpol OCI Romo Rofinus menyampaikan bahwa setelah perayaan Misa Syukur, Uskup Militer Indonesia Mgr. Ignatius Suharyo dan Uskup Militer Italia Mgr. Dos Santos, bersalaman dengan semua peserta misa yang hadir, bertempat di Pintu Samping Kanan Gereja Katedral Jakarta.
Setelah itu, Uskup Militer Italia melakukan audiensi dengan Uskup Militer Indonesia (OCI) Mgr. Ignatius Suharyo didampingi Pastur Bantuan Militer dan Polisi (Pasbanmilpol OCI) di Wisma Keuskupan Agung Jakarta, Gereja Katedral. Dilanjutkan audiensi dengan Bapak Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI di Kantor Kemenag RI, Jl. M.T. Thamrin No. 6 Jakarta Pusat. Sumber: Tribunnews.com. (*)

Download Bahan Bulan Kitab Suci Nasional 2018 KAJ: “Bersatu Dalam Terang Firman”

KAJ.or.id – Pemilihan tema “BERSATU DALAM TERANG FIRMAN” adalah sebuah kontekstualisasi Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ dalam mewujukan penghayatan Sila Ke-3 Pancasila: PERSATUAN INDONESIA, yang menjadi arah dan dasar Gereja KAJ sepanjang tahun 2018.
Mencintai sabda Tuhan sudah menjadi bagian dari umat katolik di Jakarta. Banyak kegiatan dan program-program yang membantu kita semua untuk makin akrab dan asyik dengan Kitab Suci. Bukan hanya itu, Sabda Tuhan sungguh menjadi penerang, meneguhkan, menguatkan dan juga “menegur” dalam kehidupan harian kita.
Bersyukur pada bulan September ini kita kembali diberi waktu untuk makin akrab dengan Sabda Tuhan. Khususnya melalui renungan-renungan dalam setiap pertemuan yang bertemakan tentang keragaman, dalam keluarga, persahabatan, masyarakat dan dinamika lainnya. Dengan harapan kita sungguh-sungguh bisa menemukan “kebaikan-kebaikan Tuhan” dalam dinamika perbedaan yang pasti ada dalam kehidupan kita.
Maka, kami sangat berterima kasih untuk Rm. Josep Susanto, Pr, yang berkenan mendampingi kami dalam proses pembuatan bahan ini. Mereka yang terlibat dalam proses pembuatan buku: Sony, Andre, Violison, Wae, Angie dan Hendarto, kami sungguh menghaturkan terimakasih. Kami yakin buku ini pasti memberi inspirasi yang hidup bagi kita semua. Kami juga mohon maaf, jika masih ada kekurangan dan kelemahan-kelemahan dalam bahan yang kami siapkan ini. Tuhan memberkati….
Rm. Romanus Heri Pr

SILAHKAN KLIK UNTUK DOWNLOAD BAHAN BULAN KITAB SUCI 2018 DI BAWAH INI:

Setelah download link di atas, lalu Jangan lupa Tonton Ulasan 4 Pertemuan BKSN 2018 (Bulan Kitab Suci Nasional 2018) oleh Rm Yoseph Susanto Pr:

Ulasan 4 Pertemuan BKSN 2018 (Bulan Kitab Suci Nasional 2018) oleh Rm Yoseph Susanto Pr

Ulasan 4 Pertemuan BKSN 2018 (Bulan Kitab Suci Nasional 2018) oleh Rm Yoseph Susanto Pr

KAJ.or.id – Ulasan 4 Pertemuan BKSN 2018 (Bulan Kitab Suci Nasional 2018) oleh Rm Yoseph Susanto Pr. Video ini merupakan sebuah ulasan singkat bagi para pemandu pertemuan Kitab Suci saat bulan BKSN 2018 nanti. Ada 5 Video yaitu Pengantar, Minggu Pertama, Minggu Kedua, Minggu Ketiga dan Minggu Keempat. Video ini dipersembahkan oleh Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ dan Komisi Komsos KAJ. Selamat menyaksikan:

 

Hasil Pertemuan Tertutup Presiden Jokowi dan Pengurus KWI

Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kantor KWI, Jakarta, Jumat (24/8/2018).(KOMPAS.com/Ihsanuddin)

KAJ.or.id – Presiden Joko Widodo mengaku membahas berbagai hal saat bertemu dengan para pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Kantor KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/8/2018) pagi. “Di dalam pertemuan saya menyampaikan mengenai yang berkaitan dengan Pancasila, dengan keragaman, perbedaan, agama, suku, adat, tradisi,” kata Jokowi usai pertemuan tertutup dengan para pengurus KWI. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar satu jam.
Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sementara para pengurus KWI dipimpin langsung oleh Ketua KWI Mgr. Ignatius Suharyo. Jokowi menegaskan, keragaman yang ada Indonesia harus terus dijaga bersama.

Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kantor KWI, Jakarta, Jumat (24/8/2018).(KOMPAS.com/Ihsanuddin)

“Terus harus kita rawat, kita jaga, persaudaraan kita, kerukunan kita, persatuan kita,” kata dia. Selain itu, Jokowi juga mengaku membahas mengenai beberapa masalah di daerah. Namun, Kepala Negara enggan menyebut secara spesifik masalah apa saja yang dibahas. “Ya banyak. Banyak isu daerah yang disampaikan kepada saya,” kata dia.
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2018/08/24/10503481/bertemu-ini-yang-dibahas-presiden-jokowi-dan-pengurus-kwi.

SURAT KELUARGA AGUSTUS 2018: “ACARA YANG TAK TERLUPAKAN”

SURAT KELUARGA AGUSTUS 2018: ACARA YANG TAK TERLUPAKAN

Keuskupan Agung Jakarta – Keluarga Katolik terkasih, memasuki bulan Agustus berarti merasakan aroma perayaan 17 agustusan. Perayaan hari kemerdekaan membangkitkan rasa kebangsaan dan kebanggaan yang tinggi akan maha dahsyatnya Allah yang menganugerahkan kemenangan dan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia kita. Tanah air tercinta ini mencapai usia 73 tahun. Seiring dengan itu kita tersemangati dengan peristiwa Asian Games yang diadakan di negara kita tercinta, khususnya di kota Jakarta tercinta ini.
Gereja kita sangat mendukung gegap gempita suara pesta olahraga ini. Kita semua juga mendukung lewat banyak cara, termasuk menyemarakkan acara lewat penyelenggaraan baik di paroki maupun di tingkat keuskupan melalui doa dan aktivitas bersama. Bagaimana dengan kita? Barangkali ini menjadi kesempatan untuk kita melakukan aktivitas bersama di hari-hari libur kemerdekaan RI.
Setiap keluarga memerlukan saat bersama untuk mendekatkan semua anggotanya. Senang sekali jika peristiwa olahraga ini mengingatkan kita untuk beracara bersama. Ketika berolahraga, orang akan merasa lebih rileks, lebih santai dan lebih mudah bercengkrama dengan nyaman. Olahraga, selain membuat sehat juga membuat kita dapat memperoleh kesempatan untuk saling berbicara dengan suasana hati lebih ringan.
Situasi kerja dan sekolah membuat kita merasa sangat sibuk dan kehilangan waktu bersama keluarga. Kita membutuhkan saat bersama yang akrab dengan pasangan dan anak-anak. Jangan memenuhi hidup hanya dengan pekerjaan, sebab pekerjaan dimaksudkan untuk kesejahteraan lahir dan batin seluruh keluarga. Kalau pekerjaan hanya menambah harta, bagaimana kita memperoleh kebahagiaan batin?

SURAT KELUARGA AGUSTUS 2018:
ACARA YANG TAK TERLUPAKAN

Liputan TEMU MAHASISWA PMKAJ 2018: “Temu Mahasiswa Yang Bukan Sekedar Bertemu”

Temu Mahasiswa Yang Bukan Sekedar Bertemu
Bersatu Indonesia Merdeka merupakan tema dari Temu Mahasiswa PMKAJ (Pastoral Mahasiwa Keuskupan Agung Jakarta (PMKAJ) 2018 yang dilangsungkan di Gunung Putri, 1-3 Agustus 2018. Kegiatan ini merupakan ajang perjumpaan Orang Muda Katolik se-universitas di Jakarta untuk bertemu, berdinamika, menerima informasi dan bertindak lanjut dalam membuat project social.
Kegiatan hari pertama diawali dengan Parade Kebhinekaan, kemudian mahasiswa diajak untuk mendengarkan sesi “Panggilan Gereja Dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara” oleh Romo Ignatius Swasono, SJ selaku Romo Moderator. Beliau menjelaskan panggilan Gereja dalam hidup berbangsa dan bernegara sesuai Nota Pastoral KWI 2018.
Pada hari kedua, acara dimulai dengan sesi “Mahasiswa dan Ancaman Keruntuhan Pancasila” yang dibawakan oleh Mikael Gorbacev Dom (Peneliti, Penggiat Lingkungan & Kebangsaan) menyebutkan bahwa untuk menguatkan kembali semangat persatuan dan kebhinekaan diwujudkan dalam kehidupan bermahasiswa sesuai dengan Pancasila dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial secara positif.
Dialog Keagamaan juga dipaparkan oleh ima pembicara lintas agama dan kepercayaan yang mengusung tema “Membangun Kembali Spirit Kebangsaan yang Terkoyakan”. Sesi ini dimoderatori Hieronymus Kopong Bali (Pegiat Komunitas Katolik & Kebangsaan).
Alissa Wahid (Gusdurian) mengatakan “ Untuk mulai bergerak, mari pikirkan kenapa dan mengapa kita perlu bergerak. Jika sudah, caranya pasti akan banyak karena kaum muda itu kreatif. Orang muda perlu terlibat jauh dan melakukan bebapa hal.
Desiana Samosir (Komisi Kepemudaan KWI) menegaskan juga “Kalau hanya mengenal satu warna saja, maka akan punya bloking untuk bertemu dengan orang komunitas yang itu aja. Orang muda Katolik harus punya wajah Gereja & Bangsa yang ditunjukan dalam wajah komunitas, turut berdiskusi dan perbanyak dalam dialog dengan beda agama.”
Kemudian Dewi Kanti dari Kepercayaan Sunda Wiwitan mekankan “Adat dan kebudayaan tetap harus dilestarikan. Berbudaya & beragama perlu seimbang dalam berkehidupan. Seren Taun menjadi tradisi adat Sunda Wiwitan yang juga tradisi kebhinekaan tiap tahun.”
Kemudian Agus Hartono (Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia) juga mengatakan “Pemuda perlu kritis dalam menghadapi keadaan dan tantangan dalam dunia milenial. Semangat kerelawanan dalam Tzu Chi dengan spirit DA AI (Cinta Kasih). Berpegang teguh pada Buddhis bukan hanya beribadah di Vihara, tetapi juga terjun dalam masyarakat.”
Yan Mitha Djaksana ( Perhimpunan Pemuda Hindu) “Orang muda mempunyai tugas yang sangat penting sebagai penerus bangsa, perii kritis dalm mengahadapi keadaan . Perlu juga menciptakan sejarah, supaya tdk terlupakan seperti menulis di media sosial yang positif menanggapi tantangan untuk orang muda dalam dunia milenial ini. “
Peserta juga mengakrabkan diri dengan kegiatan Outbound yang berspiritkan Kemerdekaan. Outbound ini terdiri dari 5 pos di mana setiap peserta dituntut untuk saling bekerjasama menyelesaikan permainannya.
Lalu dilanjutkan dengan kesepakatan Project Social. Pada sesi ini peserta merancang dan akan merealisasikan beberapa action plan dalam kurun waktu 1 tahun kedepan secara Bersama diantaranya Interaksi Keagamaan, Kampanye Media Sosial, Bakti Sosial, dan Buka Bersama & Seminar. (VR-LB)

Galeri Foto dan Video Kemeriahan Run4U

Run4U yg diselenggarakan oleh Profesional & Usahawan Katolik Keuskupan Agung Jakarta (PUKAT KAJ) bersama Badan Pelayanan Keuskupan Pembaharuan Karismatik Katolik Keuskupan Agung Jakarta (BPK PKK KAJ) dengan tema: UNITY IN DIVERSITY pada hari Minggu, 29 Juli 2018 di kawasan Alam Sutera.


Kegiatan ini selain untuk menyumbang yang diperuntukkan kegiatan Kepemudaan BPK PKK KAJ dan juga untuk pembangunan gereja St. Leo Agung Jatiwaringin, GKP gereja St. Nikodemus Ciputat, dan gereja St. Aloysius Gonzaga, Stasi Pamakayo, Keuskupan Larantuka.

Start I – RUN4U – 5KM

Dikirim oleh Keuskupan Agung Jakarta pada Minggu, 29 Juli 2018

Peserta RUN4U bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya

Peserta RUN4U bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya

Dikirim oleh Keuskupan Agung Jakarta pada Minggu, 29 Juli 2018

Ayo Ikutilah Devosi Pemulihan Hati Maria Tak Bernoda di Gereja Taman Mini Indonesia Indah

PERSEMBAHAN KUDUS JAKARTA
DEVOSI PEMULIHAN HATI MARIA TAK BERNODA
Setiap Sabtu Pertama
Gereja Santa. Catharina – Taman Mini Indonesia Indah
Sabtu, 4 Agustus 2018
Pukul 07:00 s/d 10:00
Pelayan GDI (Gerakan Doa Immaculata) Jakarta bersama:
1. Romo Yosh Koko, Rohaniawan Pusat Pastoral KAJ
2. Romo Boni Lumintang, Pastor paroki Lubang Buaya
3. Romo Johan Ferdinand Wijshijer, Pastor Paroki Lubang Buaya
Acara :
1. Prosesi Maria
2. Doa Rosario
3. Senakel dan Pengakuan Dosa
4. Misa dan Adorasi
5. Pemberkatan dan Penyematan Skapulir
serta Medali Hati Maria Tak Bernoda
https://parokilubangbuaya.blogspot.com/
 

SERUAN USKUP SUHARYO AGAR GEREJA MENDUKUNG ASIAN GAMES 2018 DI INDONESIA

PADA 18 AGUSTUS 2018, INDONESIA AKAN MENJADI TUAN RUMAH ASIAN GAMES KE-18. MARI KITA MENDUKUNGNYA, SEMOGA PERSAHABATAN DAN PERDAMAIAN SEMAKIN TERBENTUK DAN PRESTASI-PRESTASI GEMILANG DIHASILKAN.

Terbaru

Populer