Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-3/2013
Di depan ratusan ribu jemaat yang berkumpul di alun-alun St Peter, Vatikan, Paus Fransiskus resmi dilantik (19/3). Misa penahbisan Paus Fransiskus diadakan di Lapangan Santo Petrus, Roma, di hadapan pemimpin dunia dan pemuka agama. Paus meninggalkan kediaman sementaranya di Casa Santa Marta sebelum pukul 0900 waktu setempat.
Paus berkeliling Lapangan Santo Petrus dengan mengendarai mobil terbuka. Paus berkali-kali berhenti untuk menyambut warga dan memberkati penyandang cacat. Paus Fransiskus kemudian memasuki Basilica dan mengenakan baju kebesaran.
Cincin Emas-Perak
Ia kemudian menerima pallium kepausan yang terbuat dari bulu domba. Ini menandakan perannya sebagai penggembala umat. Paus juga menerima “cincin nelayan” bergambar Santo Petrus yang memegang dua kunci. Cincin ini bukan cincin baru dan terbuat dari perak berlapiskan emas, bukan emas murni seperti cincin yang dikenakan oleh pendahulunya.
Setelah menerima pallium dan cincin maka Fransiskus resmi menjadi paus ke-266. Para kepala negara, tokoh politik dan agama dari berbagai negara menghadiri pentahbisan yang menandai kepemimpinan resmi Paus Fransiskus sebagai pemimpin bagi 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Di antara pemimpin yang hadir adalah Presiden Taiwan, Ma Ying-jeou. Kehadiran presiden Taiwan ini membuat marah Cina yang menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang. Vatikan adalah salah satu dari 23 negara yang mengakui Taiwan sebagai negara.
Ia tercatat sebagai Paus bertama dari benua Amerika. Paus Fransiskus telah menegaskan akan menempuh pendekatan sederhana dalam menjalankan tugas-tugasnya. (detik.com)
(Oleh : Rm. Yohanes Kristo Tara, OFM, Paroki Paskalis Jakarta)
Habemus Papam! Kita memiliki Paus. Seorang Kardinal Jesuit asal Argentina, Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi Paus baru. Nama yang dipilihnya adalah Fransiskus. Semua pengamat, bahkan internal Vatikan hampir sepakat bahwa nama ini merujuk pada St. Fransiskus Assisi.
Dalam sejarah Gereja, St. Fransiskus Assisi menjadi ikon reformis yang pada zamannya melakukan restorasi dan reformasi dalam Gereja. Dengan kekudusan dan keterlibatan langsungnya, dia menentang korupsi patriarkal, hirarkisme dan triumvirat Gereja yg bertumbuh subur pada zaman itu.
St. Fransiskus secara radikal berusaha mengembalikan Gereja pada kemurnian Gereja Kristus, menyegarkan kembalian kelesuan evangelisasi, bahkan mendefinisikan kembali Gereja Katolik sebagai Gereja Kaum Miskin, mengedepankan teologi pembebasan dengan cara yang berbeda, membangun spiritualitas persaudaraan semesta yg adil dan bermartabat.
Bukan karena kecerdasan dan kejeniusannya, atau kesuksesannya dalam menegakkan 3 keutamaan Kristiani (iman, pengharapan dan kasih), tetapi karena kesederhanaan dan keterlibatan langsung Fransiskus-lah, maka Allah mengutusnya untuk mengembalikan Gereja Universal pada hakikatnya sebagai Gereja Kristus. Dalam sejarah Gereja, tidak ada Santo lain yang diutus langsung oleh Allah untuk menjalankan misi khusus merestorasi/memulihkan Gereja, kecuali Santo Fransiskus Assisi.
Saat itu, tepatnya Februari tahun 1206, pada masa awal pertobatannya, Fransiskus, manusia hedonis yang gemar berfoya-foya itu datang ke Gereja San Damiano di pinggiran kota Assisi. Saat sedang berlutut dan berdoa di depan Salib Bizantium, Fransiskus mendengar suara yang keluar dari mulut Yesus yang Tersalib, “FRANSISKUS, PERGI DAN PERBAIKILAH GEREJA-KU YANG KAU LIHAT HAMPIR ROBOH ITU!” Awalnya, Fransiskus memahami Gereja sebagai bangunan fisik.
Namun kemudian, ia segera sadar bahwa Gereja yang dimaksudkan Allah untuk direnovasi bukan pertama-tama bangunan fisik melainkan lembaga sekaligus persekutuan orang-orang yang beriman dalam Yesus Kristus. Maka mulailah Fransiskus membangun Gereja dengan menghayati Injil secara radikal dalam hidupnya.
Dengan amat militan, Fransiskus menjalankan misi perutusannya untuk menyembuhkan penyakit-penyakit Gereja dan dunia pada zamannya. Ketidaksetiaan kepada Allah dijawab dengan kesetiaan kepada Kristus Yang Tersalib dalam kemiskinan melalui pertobatan dan kekudusan. Ia menjadi muzafir dan perantau, pengemis jalanan, melayani dan tinggal bersama orang-orang kusta yang dikucilkan masyarakat. Ia mengirim para saudaranya untuk bermisi ke seluruh Eropa bahkan Asia, termasuk Indonesia.
Ia mempromosikan dialog dengan saudara-saudara Muslim (berdialog dengan Sultan Malik al Khamil) di tengah kobaran perang salib, bercengkrama di tengah alam semesta sebagai saudara dan saudari yang diciptakan oleh Allah yang sama dan ditebus oleh Kristus yang sama. Dengan cara hidupnya, ia mengkritik jurang antara kaya dan miskin, termasuk melawan kecenderungan Gereja menumpuk harta kekayaan.
Fransiskus amat menekankan Spiritualitas kemiskinan dan persaudaraan sebagai jalan menuju keharmonisan universal, terutama mengembalikan Gereja pada hakikatnya sebagai Gereja Kristus.
Habemus Papam!
Kini kita punya seorang Paus Fransiskus. Ia memiliki sejumlah keutamaan yang kurang lebih mirip dengan St. Fransiskus Assisi: kesalehan, kesederhanaan, kecintaannya pada orang kusta bahkan bersedia mencuci dan mencium kaki para pengidap AIDS, serta kesediaan untuk menggunakan kendaraan umum.
Dengan latar Gereja Amerika Latin, Ia menghayati secara sungguh-sungguh teologi pembebasan namun dengan pemahaman yang berbeda. Ia menunjukkan kepedulian dan keterlibatannya pada persoalan keadilan sosial, dll.
Berbekal sejumlah keutamaan dan berhadapan dengan berbagai penyakit yang sedang dialami Gereja pada masa ini: skandal korupsi dan seks, degradasi dan defisit iman, kelesuan evangelisasi, masalah sosial kemanusiaan, dll, maka Paus Fransiskus diharapkan mampu melakukan sejumlah agenda restorasi, renovasi dan reformasi Gereja, baik ke dalam maupun ke luar layaknya St. Fransiskus Assisi.
Banyak orang berharap visi dan misi besar inilah yang akan dilakukan oleh Paus Fransiskus untuk mengembalikan kemurnian dan kekudusan Gereja sebagai Gereja Kristus yang berdaya guna dan kehadirannya tetap relevan di tengah dunia ini.
Melihat keadaan dan kondisi aktual Gereja dan Dunia saat ini, Semoga Paus Fransiskus adalah pilihan yang paling tepat.
Yesus, Si Miskin yang tersalib dalam ketelanjangan itu memberi mandat suci “Restorasi Gereja” kepada Paus Fransiskus: “Fransiskus, pergilah dan Perbaikilah Gerejaku yang hampir roboh itu!”
Mudah-mudahan demikian adanya, Amin, ya Aminnn….
“Kita bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan telah memberikan kepada kita (Gereja), seorang pimpinan yang baru, yaitu Paus Fransiskus (pertama)…..,” (Mgr. I Suharyo – Uskup Agung Jakarta dan Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia)
Tema:
“Rekoleksi Panggilan Mengenal Imam Praja (Diosesan) Jakarta”
Rekoleksi Panggilan. Seminari Tinggi Yohanes Paulus II Keuskupan Agung Jakarta
Mengundang :
Laki-laki, Mahasiswa, Karyawan, Profesional Muda, dan Usia 20 – 35 Tahun
Untuk hadir dalam Rekoleksi Panggilan
Di Samadi Klender, 20 – 21 April 2013.
Biaya – Rp. 50.000
Info Selengkapnya Hub. Wisma Cempaka : 021-420 3374, Wisma Puruhita: 021-8660 1331, Fr. Surya : 0816 1744 6114, Fr. Vano : 0857 1831 4615, Fr. Budi : 021-9107 8610, Email: yohanespaulus2@ymail.com.
a. Pengakuan Dosa (Senin-Jumat : 18-22 Maret 2013 ) : pkl. 07.00-08.00; pkl. 11.00-12.00; pkl. 17.00-20.00
b. Sabtu Palma (Sabtu, 23 Maret 2013) : pkl. 18.00
c. Minggu Palma (24 Maret 2013) : pkl. 06.00; pkl. 07.30; pkl. 09.00; pkl. 11.00; pkl. 17.00; pkl. 19.00
d. Kamis Putih (28 Maret 2013) : pkl. 08.00 (Misa Krisma); pkl. 16.00; pkl. 18.00; pkl. 20.00
e. Jumat Agung (29 Maret 2013) : pkl. 08.00(Jalan Salib); pkl. 10.00 (TABLO); pkl. 12.00 (Penghormatan Salib); pkl. 15.00(Penghormatan Salib); pkl. 18.00 (Penghormatan Salib)
f. Sabtu Suci-Vigili Paskah (Sabtu, 30 Maret 2013) : pkl. 17.00; pkl. 20.00; pkl. 22.30 (Malam Tirakatan Kebangkitan Yesus)
g. Minggu Paskah (31 Maret 2013) : pkl. 06.00; pkl. 07.30; pkl. 09.00 (PONTIFIKAL); pkl. 11.00 (Misa Keluarga) ; 19.00 (OMK)
a. Sak. Tobat (18 – 21 Mar; Senin – Kamis) : Pk. 06.00 – 10.00 ; 17.00 – 20.00
b. Minggu Palma (Sabtu, 23 Mar) : Pk.17.30
c. Minggu Palma (Minggu, 24 Mar) : Pk. 06.30; 07.30; 09.30; 17.30
d. Kamis Putih (Kamis, 28 Mar) : Pk.17.00 ; 20.00
e. Jumat Agung (Jumat, 29 Mar) : Pk. 08.00 (Tablo) ; Pk.14.30 ; 18.00
f. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Mar) : Pk. 17.00 ; 20.00
g. Minggu Paskah (Minggu, 31 Mar) : Pk.07.00 ; 09.00 (anak) ; Pk.17.30
a. Sak. Tobat (Rabu – Jumat ; 20 – 22 Mar) : mulai Pk. 17.30
b. Minggu Palma (Sabtu, 23 Mar) : Pk.17.00
c. Minggu Palma (Minggu, 24 Mar) : Pk.07.00 ; 09.00 ; 17.00
d. Kamis Putih (Kamis, 28 Mar) : Pk.18.00 ; 20.30
e. Jumat Agung (Jumat, 29 Mar) : Pk.09.00 (Tablo) ; Pk.15.00 ; 18.00
f. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Mar) : Pk.18.00 ; 21.00
g. Minggu Paskah (Minggu, 31 Mar) : Pk.07.00 ; 09.00 ; 17.00
a. Sak. Tobat (Senin – Selasa ; 18 – 19 Mar) : Pk.18.00 – 20.30
b. Minggu Palma (Sabtu, 23 Mar) : Pk. 17.30
c. Minggu Palma (Minggu, 24 Mar) : Pk. 09.00
d. Kamis Putih (Kamis, 28 Mar) : Pk.17.00 ; 20.00
e. Jumat Agung (Jumat, 29 Mar) : Pk.09.00 ; Pk.15.00 ; 18.00
f. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Mar) : Pk.18.00 ; 21.00
g. Minggu Paskah (Minggu, 31 Mar) : Pk.09.00
a. Sak. Tobat (Senin – Kamis ; 18 – 21 Mar) : mulai pk. 18.00
b. Minggu Palma (Sabtu, 23 Mar) : Pk.17.30
c. Minggu Palma (Minggu, 24 Mar) : Pk.06.30 ; 08.30 ; 17.30 ; 20.00
d. Kamis Putih (Kamis, 28 Mar) : Pk.17.30 ; 20.30
e. Jumat Agung (Jumat, 29 Mar) : Pk.09.00 (Tablo) ; Pk.15.00 ; 18.00
f. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Mar) : Pk.17.30 ; 20.30
g. Minggu Paskah (31 Mar) : Pk.06.30 ; 08.30 ; 17.30 ; 20.00
a. Sak. Tobat (Senin – Kamis ; 18 – 21 Mar) : Pk.08.00 – 10.00 ; Pk.18.00 – 20.30
b. Minggu Palma (Sabtu, 23 Mar) : Pk.18.00
c. Minggu Palma (Minggu, 24 Mar) : Pk.06.30 ; 09.00 ; 17.00 ; 19.00
d. Kamis Putih (Kamis, 28 Mar) : Pk.18.00 ; 21.00
e. Jumat Agung (Jumat, 29 Mar) : Pk.15.00 ; 18.00
f. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Mar) : Pk.17.00 ; 21.00
g. Minggu Paskah (Minggu, 31 Mar) : Pk.07.00 ; 09.00 (anak) ; Pk.15.30 (lansia), 18.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.00, 08.00, 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 18.00, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 08.00, 18.00
a. Pengakuan Dosa dan Sak. Tobat – Senin, Selasa, dan Rabu (11, 12 dan 13 Maret 2013) : Pk. 16.30 s.d. 21.00. Tempat di Gereja dan Stasi.
b. Minggu Palma – 24 Maret 2013:
• Paroki St. Yakobus – Sabtu: pk. 17.30; Minggu: 06.00; 08.30; 11.00; 17.30
• St. Andreas KTG – Sabtu: 18.00; Minggu: 06.30; 09.30; 18.00
• PG. Dua – Minggu: 07.00; 09.30
c. Kamis Putih – 28 Maret 2013:
• Paroki St. Yakobus – Kamis: pk. 17.30; 21.30
• St. Andreas KTG – Kamis: 17.30; 21.30
• PG. Dua – Kamis: 17.30; 21.00
d. Jumat Agung – 29 Maret 2013:
• Paroki St. Yakobus – Jumat: pk. 08.00 (TABLO); 14.30; 19.00
• St. Andreas KTG – Jumat: 08.00 (Jalan Salib); 14.30; 19.00
• PG. Dua – Jumat: 08.00 (Jalan Salib); 14.30; 18.30
e. Sabtu Suci – 30 Maret 2013:
• Paroki St. Yakobus – Sabtu: pk. 18.00; 22.00
• St. Andreas KTG – Sabtu: pk. 18.00; 22.00
• PG. Dua – Sabtu: pk. 18.00; 21.30
f. Minggu Paskah – 31 Maret 2013:
• Paroki St. Yakobus – Minggu: pk. 06.00; 08.15; 10.30 (BIA); 17.30
• St. Andreas KTG – Minggu: pk. 06.30; 09.00; 18.00
• PG. Dua – Minggu: pk. 07.30; 09.30
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 07.30, 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 18.00, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 18.00
a. Minggu Palma – Sabtu, 23 Maret 2013: Pk. 18.00
b. Minggu Palma – Minggu, 24 Maret 2013 : pk. 06.00; 08.30; 11.00; 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret 2013 : pk. 18.00; 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret 2013 : pk. 08.00 (Tablo); 15.00; 19.00
e. Sabtu Suci, 30 Maret 2013 : Pk. 17.00; 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret 2013 : Pk. 08.00 (Bina Iman Anak); 11.00; 18.00
a. Jadwal Pengakuan Dosa menjelang Hari Raya Paskah 2013
• Di Kapel MBL Warakas Hari Selasa Tgl. 19 Maret 2013 di mulai Pukul. 17.00
• Di Gereja S.Fransiskus Xaverius Hari Rabu Tgl. 20 Maret 2013 di mulai Pukul. 17.00; Hari Kamis Tgl. 21 Maret 2013 di mulai Pukul. 17.00. Seluruhnya diawali Ibadat Tobat.
b. Minggu Palma (Minggu, 24 Mar) : Pukul 06.30 WIB; Pukul 08.30 WIB (Perarakan Daun Palma) ; Minggu Palma Sore Pukul 18.00 WIB
c. Kamis Putih (Kamis, 28 Mar) : Pukul 18.00 WIB; Kamis Putih II Pukul 21.00 WIB (Dilanjutkan dengan tuguran)
d. Visualisasi Jalan Salib Pukul 09.00 WIB
e. Jumat Agung (Jumat, 29 Mar) : Pukul 15.00 WIB; Pukul 18.00 WIB
f. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Mar) : Pukul 18.00 WIB; Pukul 21.30 WIB
g. Minggu Paskah (31 Mar) : Pukul 08.00 WIB ; Minggu Paskah Sore Pukul 18.00 WIB
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.00
b. Minggu, 24 Maret: 06.00, 08.00, 10.30 (Bhs. Inggris), 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 20.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 21.00 (Bhs. Inggris)
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.00, 08.00, 10.30 (Bhs. Inggris), 18.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 07.00, 14.30, 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 20.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 12.00, 15.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.30, 21.30
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.00, 09.00, 11.00, 15.15 (Bhs. Mandarin), 18.00
a. Minggu Palma, 24 Maret: 08.00, 10.30, 17.00
b. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 20.00
c. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 19.00
d. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 21.30
e. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 08.00, 10.30, 17.00
a. Minggu Palma : Sabtu: 17.30; Minggu: 06.30, 09.30, 16.00, 19.00
b. Kamis Putih : 17.00 Dan 20.30
c. Jumat Agung : Jalan Salib: 08.00; 10.00; Kenang Sengsara Tuhan: 14.00, 17.30
d. Malam Paska : 17.30 Dan 21.30
e. Minggu Paska : 06.00, 08.00; 10.00 (Anak-Anak), 16.00 (Ost Dan Umum)
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.00, 08.00, 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.00, 21.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 20.30
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.00, 08.00, 18.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.30, 08.30, 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 18.00, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.30
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 22.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 08.00, 18.00
a. Minggu Palma (Sabtu, 23 Maret 2013) : pk. 17.30
b. Minggu Palma (Minggu, 24 Maret 2013) : pk. 06.30 ; 08.30 ; 16.30 ; 18.30
c. Kamis Putih (Kamis, 28 Maret 2013) : pk. 17.30 ; 20.00
d. Jumat Agung (Jumat, 29 Maret 2013) : pk. 14.30 ; 18.00
e. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Maret 2013) : pk. 17.30 ; 21.00
f. Minggu Paskah (Minggu, 31 Maret 2013) : pk. 06.30 ; 08.30 ; 17.30
Stasi St. Yoakhim
a. Minggu Palma (Sabtu, 23 Maret 2013) : pk. 18.30
b. Minggu Palma (Minggu, 24 Maret 2013) : pk. 08.00
c. Kamis Putih (Kamis, 28 Maret 2013) : pk. 19.00
d. Jumat Agung (Jumat, 29 Maret 2013) : pk. 14.30
e. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Maret 2013) : pk. 19.00
f. Minggu Paskah (Minggu, 31 Maret 2013) : pk. 08.00
Stasi St. Maria Bintang Samudra
a. Kamis Putih (Kamis, 28 Maret 2013) : pk. 19.00
b. Jumat Agung (Jumat, 29 Maret 2013) : pk. 14.30
c. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Maret 2013) : pk. 19.00
d. Minggu Paskah (Minggu, 31 Maret 2013) : pk. 08.00
Kamis Putih, 17.00 – 20.00 – 19.00 (gembala baik)
Jumat Agung, 08.00 (jln salib) – 15.00 – 18.00 – 14.00 (gembala baik)
Sabtu Malam Vigili Paskah, 16.30 – 20.00 – 19.30 (gembala baik)
Minggu Paskah, 07.00 – 09.00 (anak2) – 16.30 (lansia) – 07.00 (gembala baik)
a. Sakramen Tobat:
Untuk Lansia: Selasa-Rabu, 12 – 13 Maret 2013, Pk. 08.00
Untuk Umum: Selasa-Kamis, 19-21 Maret 2013, Pk. 17.00
b. Kamis Putih-Kamis, 28 Maret 2013 : Pk. 19.00; 22.00; 23.30 (Tuguran)
c. Jumat Agung-Jumat, 29 Maret 2013 : Pk. 07.00 (Jalan Salib); 09.00 (Ibadat Tablo); Pk. 14.00 (Ibadat Jumat Agung); 18.00 (Ibadat Jumat Agung)
d. Sabtu Suci-Sabtu, 30 Maret 2013 : Pk.18.00; 21.30
e. Minggu Paskah-Minguu, 31 Maret 2013 : Pk.06.30; 09.00; 16.30; 18.30
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.30, 08.30, 17.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 18.00, 20.30
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.30, 08.30, 17.00
a. Sakramen Tobat di Gereja:
Untuk umum:
Senin, 18 Maret: Saat Misa harian jam 05:45 dan jam 17:00 wib
Selasa, 19 Maret : Misa harian jam 05:45 dan jam 17:00 wib
Untuk sekolah:
1. SD Tarakanita + sekolah Budhaya : Selasa, 19 Maret : jam 07:30 wib
2. SMP Tarakanita : Rabu, 20 Maret : jam 07:30 wib
b. Baptisan Dewasa : Sabtu, 16 Maret jam 17:00 wib bersama misa umat
c. Kamis Putih : 17.30; 20:30 (dilanjutkan tuguran)
d. Jumat Agung : 08:00 (Tablo); Ibadat Jumat Agung : 14.00; 17:30
e. Malam Paskah : 17:30; 21:00
KAPEL MATER DEI : TIDAK ADA MISA
f. Paskahan Lansia (Sabtu, 6 April) : Pk 09.00 di aula Betlehem
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.30
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.30, 08.30
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 20.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 20.30
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.30, 08.30
a. Sak. Tobat (Selasa 19 Maret & Rabu 20 Maret) : pkl 19.00
b. Minggu Palma (Sabtu, 23 Mar) : pkl. 17.30
c. Minggu Palma (Minggu, 24 Mar) : pkl 06.30 ; 09.00 ( dg perarakan ) ; 17.30
d. Kamis Putih (Kamis, 28 Mar) : pkl 17.00 ; 20.00 (dilanjutkan dg tuguran)
e. Jumat Agung (Jumat, 29 Mar) : pkl. 15.00 ; 18.00
f. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Mar) : pkl.17.30 ( dg vigili permandian dewasa ) ; pkl. 21.00
g. Minggu Paskah (Minggu, 31 Mar) : pkl. 06.30 ; pkl. 09.00 ( misa Paskah anak dan umum) ; pkl.17.30
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.00, 08.00, 17.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 20.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.30
f. Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 20.00
g. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 09.00, 17.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.30, 08.30, 10.00, 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 20.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 20.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.30, 08.30, 18.00
a. Sakramen Tobat (Selasa – Kamis, 19 – 21 Mar) : mulai Pk. 18.00
b. Minggu Palma (Sabtu, 23 Maret) : pk. 17.00
c. Minggu Palma (Minggu, – 24 Maret) : pk. 06.00; pk. 08.30; pk. 17.00
d. Kamis Putih (Kamis, 28 Maret 2013) : pk. 17.00; pk. 20.00 (dilanjutkan Tuguran)
e. Jumat Agung (Jumat, 29 Maret 2013) : pk. 08.00 (Jalan Salib) ; pkl. 14.30; pkl. 18.00
f. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Maret 2013) : pkl. 17.30; pkl. 21.00
g. Minggu Hari Raya Paskah (Minggu, 31 Maret 2013) : pkl. 08.00 ; pkl. 10.00 (anak dan keluarga) ; pkl. 17.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 07.00, 09.00, 16.30, 18.30
c. Kamis Putih, 28 Maret: 18.00, 20.30
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.30, 20.30
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.00, 09.00, 18.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.00, 07.30, 09.30, 16.15 (Bhs. Mandarin), 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 19.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.30, 09.30, 16.15 (Bhs. Mandarin), 18.00
a. MINGGU PALMA, 24 Maret 2013:
– Paroki : (Sabtu) pkl. 17.00; (Minggu) pkl. 06.00, pkl. 09.00, pkl. 17.00
– Stasi Sta. Maria Imakulata (SMI), Citra Garden City 3 : (Minggu) pkl. 07.00, pkl 10.00, pkl. 16.00
– Stasi St. Vincentius Pallotti, Dadap : (Minggu) pkl. 08.30
– Kapel Sta. Maria Ratu Surga, Kodamjaya, Kalideres : (Minggu) pkl. 17.00
b. Kamis Putih, 28 Maret 2013 :
– Paroki Trinitas : pkl. 17.00, pkl. 21.00 (tuguran)
– Stasi SMI, Citra Garden City 3 : pkl. 17.00, pkl. 21.00 (tuguran)
– Stasi St. Vincentius Pallotti, Dadap: pkl. 19.30
– Kapel Sta. Maria Ratu Surga, Kodamjaya, Kalideres: pkl.19.30
– Sekolah Seraphine Bhakti Utama, Cengkareng Indah: pkl. 18.00
c. Jumat Agung, 29 Maret 2013
– Paroki Trinitas: pkl. 08.00 (Jalan Salib); pkl. 15.00, pkl. 19.00
– Stasi SMI, Citra Garden City 3: pkl. 09.00 (Jalan Salib); pkl. 14.30, pkl. 19.00
– Stasi St. Vincentius Pallotti, Dadap: pkl. 08.00 (Jalan Salib); pkl. 15.00
– Kapel Sta. Maria Ratu Surga, Kodamjaya, Kalideres: pkl. 08.00 (Jalan Salib); pkl. 15.00
– Sekolah Seraphine Bhakti Utama: pkl. 15.00
d. Sabtu Suci/Malam Paskah, 30 Maret 2013
– Paroki Trinitas: pkl. 17.00, pkl. 21.00
– Stasi SMI, Citra Garden City 3: pkl. 17.00, pkl. 21.00
– Stasi St. Vincentius Pallotti, Dadap: pkl. 19.30
– Kapel Sta. Maria Ratu Surga, Kodamjaya, Kalideres: pkl. 19.00
– Sekolah Seraphine Bhakti Utama: pkl. 18.00
e. Minggu Paskah, 31 Maret 2013
– Paroki Trinitas : pkl. 06.00; pkl. 09.00 (lansia); pkl. 12.00 (anak-anak); pkl. 17.00 (baptisan Paskah)
– Stasi SMI, Citra Garden City 3: pkl. 07.00, pkl. 10.00, pkl. 16.00
– Stasi St. Vincentius Pallotti, Dadap: pkl.08.30.
a. SELASA, 19 Maret 2013 : 08.00 – 10.00 (Untuk Murid SD) ; 16.30 – 18.30 (Untuk UMUM)
b. RABU, 20 Maret 2013 : 16.30 – 18.30 (Untuk UMUM) ;
c. KAMIS, 21 Maret 2013 : 08.00 – 10.00 (Untuk Murid SMA) ; 16.00 – 19.00 (Di STASI POLIKARPUS) ; 16.30 – 18.30 (Untuk UMUM)
d. JUMAT, 22 Maret 2013 : 08.00 – 10.00 (Untuk Murid SMP) ; 16.00 – 19.00 (Di STASI POLIKARPUS) ; 16.30 – 18.30 (Untuk UMUM)
a. Minggu Palma (Sabtu, 23 Mar) : Pk. 16.30 ; 17.00 (Di STASI POLIKARPUS) ; 18.30
b. Minggu Palma (Minggu, 24 Mar) : Pk. 05.45 ; 07.30 ; 09.00 (Di STASI POLIKARPUS) ; 10.00 ; 16.30 ; 17.00 (Di STASI POLIKARPUS) ; 18.30
c. Kamis Putih (Kamis, 28 Mar) : Pk. 17.00 ; 19.00 (Di STASI POLIKARPUS) ; 21.00 (Dilanjutkan Tuguran)
d. Jumat Agung (Jumat, 29 Mar) : Pk. 08.00 (jalan Salib) ; 09.00 (Jalan Salib di STASI POLIKARPUS) ; 11.00 ; 15.00 ; 15.00 (Di STASI POLIKARPUS) ; 19.00
e. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Mar) : Pk. 17.00 ; 19.00 (Di STASI POLIKARPUS) ; 21.00
f. Minggu Paskah (Minggu, 31 Mar) : Pk. 05.45 ; Pk. 07.30 ; 09.00 (Di STASI POLIKARPUS) ; 10.00 ; 16.30 ; 17.00 (Di STASI POLIKARPUS) ; 18.30
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.30
b. Minggu Palma, minggu, 24 Maret: 06.00, 08.30, 16.00, 18.30
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 14.00, 18.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 22.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 08.30, 16.00, 18.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 16.30
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.00, 08.30, 16.30, 19.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 20.30
d. Jumat Agung, 29 Maret: 12.00, 15.00, 18.30
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.30, 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.00, 08.30, 11.00, 16.30, 18.30
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 16.30
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.00, 08.30, 11.00, 16.30, 19.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 16.30, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 14.00, 19.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 16.30, 21.30
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.00, 10.00, 16.30, 19.30
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.00, 19.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.30, 09.00, 11.30, 17.00, 19.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 21,00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 20.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 22.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.30, 09.00, 11.30, 17.00, 19.00
MISA SABTU PALMA ( 1 x Misa )
SABTU, 23 MARET 2013
PUKUL : 17.00 WIB
MISA MINGGU PALMA ( 3 x Misa )
MINGGU, 24 MARET 2013
MISA PERTAMA, PUKUL : 06.00 WIB
MISA KEDUA, PUKUL : 09.00 WIB, DIAWALI PERARAKAN
MISA KETIGA, PUKUL : 17.00 WIB
IBADAT LAMENTASI
RABU, 27 MARET 2013
PUKUL : 19.00 WIB
MISA KAMIS PUTIH ( 2 x Misa )
KAMIS, 28 MARET 2013
MISA PERTAMA, PUKUL : 17.00 WIB
MISA KEDUA, PUKUL : 21.00 WIB
DILANJUTKAN TUGURAN s/d PUKUL 24.00 WIB
IBADAT JUMAT AGUNG ( 3 x IBADAT )
JUMAT, 29 MARET 2013
VISUALISASI JALAN SALIB, PUKUL : 09.00 WIB
IBADAT PERTAMA, PUKUL : 12.00 WIB
IBADAT KEDUA, PUKUL : 15.30 WIB
IBADAT KETIGA, PUKUL : 19.00 WIB
MISA SABTU SUCI ( 2 x MISA )
SABTU, 30 MARET 2013
MISA PERTAMA, PUKUL : 17.00 WIB
MISA KEDUA, PUKUL : 21.00 WIB
MISA MINGGU PASKAH ( 2 x MISA )
MINGGU, 31 MARET 2013
MISA PERTAMA, PUKUL : 06.00 WIB, GREGORIAN
MISA KEDUA, PUKUL : 09.00 WIB, ( MISA PASKAH ANAK-ANAK )
MISA LANSIA
SABTU, 06 APRIL 2013
PUKUL : 08.30 WIB, DILANJUTKAN RAMAH TAMAH
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.00, 08.30, 17.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 20.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 22.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.00, 08.30, 17.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.30
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.00, 09.00, 16.00, 19.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 16.00, 19.00, 22.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 14.00, 18.00, 21.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 16.30, 20.00, 23.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.00, 09.00, 17.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.30
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 07.30, 16.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.30, 20.30
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 20.30
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 08.00, 16.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 07.00, 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 19.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 08.00, 18.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.30
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.00, 08.30, 17.30
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 19.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.00, 09.00, 17.30
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.00, 09.00, 17.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 20.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 19.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 22.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.30, 09.00, 17.00
a. Minggu Palma, 24 Maret: 07.30
b. Kamis Putih, 28 Maret: 19.00
c. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00
d. Malam Paskah, 30 Maret: 19.00
e. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.30, 08.30
a. Sak. Tobat (19 – 22 Mar) : Mulai Pk. 18.00
b. Minggu Palma (Sabtu, 23 Mar) : Pk. 18.00 (Lokagenta) ; 19.00 (MKK)
c. Minggu Palma (Minggu, 24 Mar) : Pk. 06.00 (Aula Pinang) ; :07.00 (Metro Permata) ; 08.00 (Aula Pinang) ; :08.00 (Pondok Lestari) ; 17.00 Metro Permata)
d. Kamis Putih (28 Mar) : Pk. 16.00 (Aula Pinang) ; 20.00 (Aula Pinang) ; 17.00 (Metro Permata) ; 21.00 (Metro Permata)
e. TUGURAN : 22.30 (Aula Pinang) ; 22.00 (Metro Permata)
f. Jumat Agung (Jumat, 29 Maret) : Pk. 08.00 (Aula Pinang – JALAN SALIB) ; Pk. 14.00 (Aula Pinang) ; 18.00 (Aula Pinang) ; 14.00 (Metro Permata) ; 17.00 (Metro Permata)
g. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Mar) : Pk. 16.30 (Aula Pinang) ; 20.30 (Aula Pinang) ; 17.00 (Metro Permata) ; 21.00 (Metro Permata)
h. Minggu Paskah (Minggu, 30 Mar) : Pk. 06.00 (Aula Pinang) ; 09.00 (Aula Pinang) ; 07.00 (Metro Permata) ; 10.00 (Metro Permata) ; 17.00 (Metro Permata)
a. Minggu Palma (Sabtu, 23 Maret 2013) : jam 18.00
b. Minggu Palma (Minggu, 24 Maret 2013) : Pk. 06.30 ; 08.30 ; 17.00
c. Kamis Putih (Kamis, 28 Maret 2013) : Pk. 18.00 ; 21.00
d. Jum’at Agung (Jum’at, 29 Maret 2013) : Pk. 15.00 ; 19.00
e. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Maret 2013) : Pk. 17.30 ; 21.00
f. Minggu Paskah (Minggu, 31 Maret 2013) : Pk. 06.30 ; 09.00 (Paskah Anak) ; 17.00 (Paskah Lansia)
SAKRAMEN REKONSILIASI / PENGAKUAN DOSA
Tanggal : 19, 20 &; 21 Maret 2013
Jam : 07.00 – 12.00 dan 17.00 – 21.00
PERAYAAN PEKAN SUCI – PASKAH 2013
Minggu Palma :
Tanggal : 23 Maret 2013
Jam : 17:00 dan 19:30
Tanggal : 24 Maret 2013
Jam : 06:00, 08:30, 17:00, 19:30
Kamis Putih :
Tanggal : 28 Maret 2013
Jam : 17:00 dan 20:30 dilanjutkan dengan Tuguran
Jumat Agung :
Tanggal : 29 Maret 2013
Ibadat Jalan Salib : 08:00
Novena Kerahiman Ilahi : 14:15
Misa Jumat Agung : 15:00 dan 19:30
Malam Paskah :
Tanggal : 30 Maret 2013
Novena Kerahiman Ilahi : 16:15
Malam Paskah : 17:00 dan 21:00
Hari Raya Paskah :
Tanggal : 31 Maret 2013
Misa Paskah : 06:00
Novena Kerahiman Ilahi : 07:15
Misa Paskah : 08:30 [Lansia], 17:00 dan 19:30
Sakramen Tobat : 25 & 26 Maret 2013 (Jam 17:00~21:00)
Kamis Putih : 28 Maret 2013 Jam 19:00 & 21:30
Jalan Salib : 29 Maret 2013 Jam 07:00 (dengan Tablo)
Jumat Agung : 29 Maret 2013 Jam 15:00 & 18:30
Sabtu Suci : 30 Maret 2013 Jam 18:00 & 21:30
Minggu Paskah : 31 Maret 2013 Jam 09:00 (Paskah Anak ) & 17:00
Minggu Palma: Sabtu: 18.00
Minggu Palma: Minggu: 08.00, 16.00, 18.30
Kamis Putih: 17.30, 21.00
Jumat Agung: 15.00, 19.00
Malam Paskah: 18.30, 22.00
Hari Raya Paskah: 09.00, 18.30
Minggu Palma, 24 Maret: 06.00, 08.30, 18.00
Kamis Putih, 28 Maret: 17.30, 20.30
Jumat Agung, 29 Maret: 11.00, 14.30, 18.00
Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 21.00
Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.00, 09.00, 18.00
a. Minggu Palma, Sabtu: 18.00
b. Minggu Palma, Minggu: 08.00, 17.00
c. Kamis Putih: 19.30
d. Jumat Agung: 15.00
e. Malam Paskah: 18.00, 21.00
f. Hari Raya Paskah: 08.00, 18.30
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.30
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 07.00, 09.00, 17.30
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 20.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 19.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.00, 09.00, 17.30
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.30, 09.00, 16.30, 19.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 19.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 08.00, 17.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 08.00, 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 16.00, 20.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 20.00
f. Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 22.00
g. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.00, 10.00, 18.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.00, 19.30
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.30, 08.30, 17.00, 19.30
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 20.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 21.30
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 06.00, 09.00, 17.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.30, 08.30, 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 20.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 14.00, 17.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.00, 20.30
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.00, 10.00, 18.00
a. Minggu Palma (Sabtu, 23 Maret) : Pk. 17.30 ;
b. Minggu Palma (Minggu, 24 Maret) : Pk. 06.00 ; 08.00 ; 10.00 ; 16.30 ; 18.30
c. Kamis Putih (Kamis, 28 Maret) : Pk. 17.00 ; 19.30 ; 22.00
d. Jumat Agung (Jumat, 29 Maret) : Pk. 14.00 ; 17.00 ; 19.30
e. Sabtu Suci (Sabtu, 30 Maret) : Pk. 17.30 ; 20.30 ; 23.00
f. Minggu Hari Raya Paskah (Minggu, 31 Maret) : 06.00 ; 08.00 ; 10.00 ; 17.00 ; 18.30
a. Minggu Palma: (Sabtu, 23 Maret: 17.30); Minggu, 24 Maret: 06.00, 09.00, 16.30, 19.00
b. Kamis Putih 28 Maret: 18.30, 21.30
c. Jumat Agung, 29 Maret: 10.30, 14.00, 17.30
d. Malam Paskah, 30 Maret: 17.30, 21.30
e. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.00, 09.30, 17.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 06.30, 09.00, 18.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.00, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 19.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.00, 09.00, 18.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 18.00
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 07.00, 09.00, 16.30, 18.30
c. Kamis Putih, 28 Maret: 18.00, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.00, 09.00
KAPEL DESA PUTRA, LENTENG AGUNG:
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.30
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 07.00, 17.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 18.00, 21.30
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.30
e. Malam Paskah, 30 Maret: 18.00, 21.30
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.00, 09.00
KAPEL BAHTERA KASIH, KKO:
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.30
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 07.00
c. Kamis Putih, 28 Maret: 20.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 14.00
e. Malam Paskah, 30 Maret: 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 07.00
a. Minggu Palma, Sabtu, 23 Maret: 17.30
b. Minggu Palma, Minggu, 24 Maret: 08.00, 17.30
c. Kamis Putih, 28 Maret: 17.30, 21.00
d. Jumat Agung, 29 Maret: 15.00, 18.30
e. Malam Paskah, 30 Maret: 17.30, 21.00
f. Hari Raya Paskah, 31 Maret: 08.00, 17.30
(Terimakasih untuk Rekan-rekan Komsos Paroki mana saja yang telah membantu kami.)
Setelah mendapat lisensiat filsafat dari Colegio Máximo San José di San Miguel ia kemudian mengajar literatur dan psikologi di Colegio de la Inmaculada di Santa Fe, dan Colegio del Salvador di Buenos Aires.
Ia ditahbiskan imam pada 13 Desember 1969, dan kemudian menjadi pembimbing novis serta dosen teologi. Karena prestasi dan kepiawaiannya, Yesuit kemudian menunjuknya menjadi provinsial SJ di Argentina dari tahun 1973 – 1979. Setelah itu (1980) dia dipindahkan menjadi rektor seminari di San Miguel tempat ia belajar sebelumnya hingga 1986.
Gelar doktor diselesaikannya di Jerman dan setelah itu pulang ke Argentina. Beberapa tahun kemudian pada 28 Februari, 1998 ia menggantikan Kardinal Quarracino. Tiga tahun kemudian (2001) Paus Yohanes Paulus II mengundangnya ke Vatikan dan kemudian mengukuhkannya menjadi kardinal.
Selama menjadi kardinal, Jorge menjabat beberapa fungsi administratif antara lain Kongregasi Imam, Kongregasi Liturgi dan Sakramen, Kongregasi Hidup Religius, dll. Kemudian ia menjadi anggota Komisi Amerika Latin dan Dewan Keluarga.
Jorge dikenal sangat rendah hati, konservatif, dan memiliki komitmen tinggi terhadap keadilan sosial. Gaya hidupnya yang sederhana membuatnya semakin dikenal. Dia memilih untuk tinggal di sebuah apartemen kecil, ketimbang kediaman uskup.
Ia juga memilih untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi yang dikemudikan oleh orang lain, tapi memilih naik angkutan umum, dan bahkan dilaporkan ia juga masak sendiri. Setelah Yohanes Paulus II meninggal, Jorge dianggap layak untuk dipilih menjadi Paus dan mengambil bagian dalam konklaf tahun 2005 yakni pemilihan Paus Benediktus XVI.
Menurut beberapa laporan, dalam konklaf tahun 2005, ia menjadi kandidat Paus setelah Kardinal Ratzinger. Pada November 2005, Bergoglio dipilih secara aklamasi menjadi Presiden Konferensi Waligereja Argentina untuk periode tiga tahun. (Indonesia.Ucanews.com)
Ringkasan:
1. Lahir di Buenos Aires, Argentina, tahun 1936. Ayahnya imigran Italia.
2. Paus pertama yang berasal dari Amerika Selatan. Benua lain yang belum pernah menjadi asal tinggal Paus adalah Australia, Antartika, dan Amerika Utara.
3. Paus Yesuit pertama.
4. Hanya memiliki paru-paru sebelah; sebelah lainnya sudah diangkat karena infeksi sejak remaja.
5. Terkenal karena kesederhanaan pribadinya. Di Argentina, ia memilih tinggal di apartemen sederhana daripada istana katedral, memasak sendiri, dan mengembalikan mobil chauffeured limousinenya serta memilih berangkat kerja dengan naik bus.
6. Pada tahun 2010 menentang legalisasi perkawinan sejenis di Argentina.
7. Kuliah dan meraih gelar master bidang ilmu kimia di Universitas Buenos Aires, tapi memilih menjadi iman Jesuit dan belajar ilmu seni liberal di sebuah seminari di Santiago, Chili.
8. Saat ini usianya 76 tahun, sehingga merupakan paus tertua urutan kesembilan di antara yang pernah dipilih sejak tahun 1295. (Paus Benediktus terpilih pada usia 78 tahun, atau tertua urutan kelima.)
“Lonceng berdentang berkali-kali mengiringi Asap Putih yang keluar dari cerobong asap Kapel Sistine, Rabu (13/3/2013) sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Keluarnya asap putih dari cerobong Kapel Sistina menunjukkan bahwa Paus yang baru telah terpilih. Rasa Haru dan Syukur pun menyeruak dari lapangan Basilika St Peter yang dipenuhi puluhan ribu peziarah iman dan menyebar ke seluruh dunia dalam sekejap.”
“Habemus Papam, Habemus Papam, Habemus Papam”!
Kardinal Perancis Jean-Louis Tauran mengumumkan keputusan hasil Konklaf tersebut melalui balkon St Petrus Basilika, Vatikan. Jorge Mario Bergoglio dari Argentina (76) yang menjadi runner-up Benediktus XVI pada konklaf terakhir tahun 2005 lalu, kini terpilih sebagai Paus Baru.
Kardinal Bergoglio akhirnya dipilih menjadi Paus menggantikan Benediktus XVI. Bergoglio menjadi Paus ke-266 dalam 2.000 tahun sejarah Gereja Katolik. Kardinal asal kawasan Amerika Latin menjadi Kardinal Pertama yang menjadi Paus dalam Sejarah Gereja dan juga Paus Pertama yang menggunakan gelar Paus Fransiskus (Meneladani Semangat St. Fransiskus Assisi).
Beliau merupakan seorang figur yang sangat sederhana namun konservatif. Selama menjadi gembala di Argentina, Ia terkenal vokal menentang aborsi dan euthanasia. Ia juga mematuhi ajaran gereja soal homoseksualitas, tapi dia mengajarkan akan pentingnya menghargai kaum homoseksual.
Jorge menentang keras kebijakan pemerintah Argentina yang mengijinkan pernikahan sesama jenis!
Warga Argentina akan selalu mengenang kisah ini yaitu ketika pada tahun 2001 saat mengunjungi sebuah tempat perawatan pasien AIDS, dia mencuci dan mencium kaki 12 orang yang menderita AIDS. Inilah mengapa kita tidak heran jika beliau menggunakan nama Fransiskus sebagai nama Pausnya. St. Fransiskus Assisi merupakan teladan kesederhanaan suci, cinta kasih seluas samudera, pembela iman Gereja dan Pecinta Alam Semesta (Ekologis).
Vatikan –
“Tidak diragukan lagi bahwa sekitar pukul 19.40 malam (12/3) waktu setempat, telah keluar Asap Hitam dari cerobong asap Kapel Sistine. Asap Hitam itu menandakan 2 hal, yaitu Pertama bahwa pemilihan pertama pengganti Paus telah dilakukan, dan Kedua, pemilihan itu belum berhasil memilih pangganti Paus Benediktus XVI.”
Seandainya seorang Paus terpilih dalam pemungutan suara pertama pagi itu, umat yang hadir di lapangan St. Peter melihat asap putih mengepul keluar Pukul 10:30-11:00. Hal yang sama berlaku untuk pemungutan suara sore jika Paus yang baru telah terpilih , asap putih akan terlihat pukul 17:30-18:00.
115 kardinal dari seluruh dunia memulai konklaf di Vatikan untuk memilih seorang paus baru setelah dunia dikejutkan dengan pengunduran diri Paus Benediktus XVI. Di bawah sumpah yang dijaga ketat kerahasiaannya, para kardinal pemilih memasuki Kapel Sistina dan pemilihan ini dimulai dengan prosesi upacara dan ritual nyanyian. Sebelumnya, hari ini mereka telah berdoa pada misa khusus di Basilika Santo Petrus, bersama dengan ribuan peziarah yang datang dari seluruh dunia.
Walaupun cuaca buruk melanda Vatikan, ribuan peziarah tetap setia menunggu prosesi pemilihan paus baru dengan berlindung di barisan tiang Bernini dari serangan hujan deras yang kadang disertai hujan es.
Para kardinal akan tinggal di kapel untuk menyepakati kandidat yang tepat, yang biasanya dapat berlangsung hingga beberapa hari. Sementara para masyarakat dan peziarah Vatikan menunggu dengan penuh semangat untuk melihat tanda-tanda berupa kepulan asap putih dari cerobong kapel khusus dipasang untuk memberitahukan pada dunia bahwa Paus baru telah terpilih.
Jika asap putih keluar dan Paus baru terpilih, akan terasa ketegangan lain; Biasanya, dibutuhkan waktu sekitar 40 menit antara bagi Paus terpilih untuk menerima panggilan itu dan menerima tahta suci, kemudian mengenakan jubah putih dan mendengarkan sumpah setia Para Kardinal pada Paus Baru tersebut. Setelah itu akhirnya kita akan mendengar kata-kata, “Habemus Papam” dari loggia pusat St Petrus basilika.
Sumbangan Artikel dari: P. Markus Solo, SVD, Vatikan
Konklav, ritual khas untuk memilih Sri Paus, sang Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, diadakan lagi Selasa , 12 Maret 2013, untuk memilih penerus Tahta Santo Petrus ke-265, setelah Paus Benediktus XVI secara resmi mengundurkan diri Kamis lalu, 28 Pebruari 2013 tepat jam 20.00 waktu Roma oleh karena umur dan kesehatan. Sejak itu Tahta Santo Petrus mengalami „sede vacante“ (Latin, artinya Tahta Kosong). Di dalam masa ini para Kardinal di seluruh dunia di bawah 80 tahun sejak sede vacante berkumpul di Vatikan untuk mengadakan konklav.
Seperti yang telah diputuskan secara bersama-sama oleh para Kardinal pemilih, Selasa mendatang, ke-115 Kardinal pemilih akan memulai dengan konklav. Jam 10.00 pagi hari itu dirayakan Misa mulia Pembukaan Konklav di Basilika Santo Petrus, Vatikan, yang disebut dengan istilah “Pro Eligendo Romano Pontifice” (Misa pemilihan Paus Roma) dipimpin oleh Pemimpin Kollegium para Kardinal, yakni Kardinal Angelo Sodano. Perayaan Misa tersebut dihadiri oleh seluruh Kardinal Pemilih dan bukan pemilih, artinya yang sudah berumur di atas 80 tahun sejak sede vacante, dan terbuka untuk seluruh umat Katolik.
Di dalam Misa ini ujud utama yang dikedepankan adalah memohon bantuan Allah Tritunggal agar memberkati upacara konklav dan memohon bantuanNya melalui penerangan Roh Kudus agar para Kardinal Pemilih dapat memilih seorang Paus yang sungguh-sungguh tepat sesuai kehendak Tuhan sendiri.
Sore hari, tepat pkl. 16.30 para Kardinal pemilih berkumpul di Kapela Paulina di dalam Vatikan, lalu berarak dalam prosesi dan suasana doa menuju Kapela Sixtina, di tengah-tengah bangunan Vatikan, tempat konklav akan berlangsung. Perarakan ini didahului oleh ajuda pemegang Salib dan diikuti oleh rombongan Koor Sixtina yang terdiri dari anak laki-laki dan pria dewasa. Para Kardinal pemilih mengenakan pakaian merah dengan segala perlengkapannya sebagai layaknya menghadiri sebuah peristiwa penting. Selama perarakan, para Serdadu Swiss dan Polisi Italia akan mengawal dan memastikan bahwa tidak ada pihak luar yang berkontak dengan para Kardinal Pemilih atau sebaliknya.
Setibanya di dalam Kapela Sixtina, para Kardinal memilih tempat duduk seperti yang sudah disediakan. Setelah acara doa selesai, Master Seremoni Papale, Monsignor Guido Marini, adalah orang pertama yang berbicara dengan kata-kata berikut: Extra Omnes, artinya semua yang bukan Kardinal Pemilih harus meninggalkan Kapela Sixtina.
Kapela Sixtina sendiri telah disiapkan sebelumnya, termasuk pembangunan cerobong asap, ofen pembakar kertas pilih, pencabutan segala jaringan telepon, internet, pembersihan surat-surat kabar dan perusakan signal handphone untuk menghindari kontak dengan dunia luar. Juga di tempat para Kardinal pemilih, Domus Sanctae Marthae (Rumah Santa Marta) di dalam Vatikan, segala bentuk alat komunikasi, baik cetak maupun elektronik, diamankan. Jendela-jendela kamar mereka disegel dan signal telepon genggam juga diblok. Tetapi tidak tertutup kemungkinan bagi para Kardinal untuk bersalaman satu dengan yang lain. Akan tetapi mereka harus mengelakan pembicaraan-pembicaraan yang berkaitan dengan calon kandidat pilihan mereka atau segala diskusi terkait.
Setelah diadakan pengecekan dan pasti bahwa hanya ada 115 Kardinal pemilih di dalam Kepela Sixtina, pintu Kapela Sixtina ditutup sebagai tanda penarikan diri mereka dari dunia luar secara sah dan konklav secara resmi dapat dimulai. Sejak itu hanya ada 115 Kardinal berada di dalam Kapela Sixtina dan mengurus segala sesuatu secara sendiri.
Di awal konklav, Kardinal Kepala Kollegium memilih tiga Kardinal termuda sebagai tenaga-tenaga pelancar selama konklav. Hari-hari berikutnya bisa dipilih tiga Kardinal muda lainnya.
Pada hari pertama, Selasa malam, pemilihan hanya terjadi satu putaran saja. Sedangkan pada hari-hari selanjutnya sebanyak empat kali, yakni dua putaran di pagi hari, dan dua putaran di sore hari.
Sebelum memulai dengan pemilihan, kepada masing-masing Kardinal dibagikan sebuah kertas pemilih berukuran seperempat dari selembar kertas dina 4, di atasnya tertera sebuah kalimat di dalam bahasa Latin: Eligo in Sumum Pontificem Meum, artinya: Saya memilih Pemimpin Tertinggiku, di bawahnya terdapat ruangan untuk menulis nama orang yang ingin dipilih.
Setelah semua Kardinal memilih, mereka diminta untuk beranjak dari tempat duduknya menuju Altar, di mana sudah disemdiakan sebuah tempayan atau piala, tempat mereka akan memasukan kertas suara mereka. Mereka dipanggil menurut pangkat dan jabatan. Setiba di depan Altar, setiap Kardinal berdiri dengan posisi menghadap sidang Kardinal, mengangkat kertas pilihannya tinggi-tinggi untuk membuktikan bahwa dia telah memilih secara sah, kembali berdiri menghadap Altar lalu berlutut untuk berdoa. Bunyi doanya adalah: „Testor Christum Dominum, qui me iudicaturus est, me eum eligere, quem secundum Deum iudico eligi debere“ (Aku memanggil Kristus Tuhan sebagai hakimku untuk menjadi saksi bahwa saya telah memilih calon ini, yang saya yakin sungguh bahwa dia akan dipilih sesuai kehendak Tuhan). Setelah berdoa demikian, si Kardinal pemilih bangun berdiri, melipatkan kertas pilihannya dua kali sehingga berukuran kecil sekitar 2X2 cm, lalu meletakkannya ke tempayan atau piala yang telah disediakan. Setelah itu dia kembali ke tempat duduk dan disusul oleh Kardinal lainnya hingga akhir.
Setelah ke-115 kardinal melakukan tahap ini, ketiga Kardinal termuda yang telah dipilih untuk melancarkan upacara pemilihan, menghitung kertas suara dan mengumpulkan suara, lalu mengumumkan hasil pemilihan. Kalau proses pemilihan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka pemilihan dinyatakan sukses.
Untuk konklav kali ini, berbasis pada motu proprio Paus Benediktus yang melengkapi peraturan konklav dari pendahulunya, Paus Yohanes Paulus II, seandainya seorang calon terpilih dengan mayoritas 77 suara, artinya duapertiga dari jumlah seluruh pemilih, maka dengan itu seorang Paus sudah terpilih. Jika belum ada minimal mayoritas duapertiga,maka pemilihan akan dilanjutkan ke putaran berikutnya. Akan tetapi jika lebih dari putaran ke-30 dan belum juga terpilih seorang Paus, maka, sesuai motu proprio Paus Benediktus tahun 2007, dua kandidat dengan perolehan suara terbanyak, akan dipilih oleh para Kardinal, di mana kedua yang terpilih ini otomatis kehilangan hak memilih.
Di akhir sebuah putaran, kertas-kertas yang sudah terbuka akan dilobangkan dengan sebuah jarum lalu dibariskan pada seutas benang lalu dimasukan ke dalam ofen untuk dibakar. Kalau putaran tersebut belum menghasilkan seorang Paus, maka kertas-kertas itu dibakar dengan campuran zat kimia yang menghasilkan asap warna hitam. Hal ini memberikan isyarat kepada umat Katolik seluruh dunia bahwa Paus belum terpilih. Di berbagai sudut Vatikan sekitar 5000 wartawan cetak dan elektronik sudah siap untuk memantau cerobong asap selama masa konklav dan sesegera mungkin lenajutkan isyarat ini ke seluruh dunia. Ribuan umat yang menanti sehari.hari di Lapangan Santo Petrus juga akan mengarahkan pandangan hanya ke satu titik, yakni ke cerobong asap.
Seandainya sebuah putaran telah menghasilkan mayoritas yang dibutuhkan, artinya seorang Paus sudah terpilih, maka Kardinal Dekan menanyakan kepada yang bersangkutan dalam keadaan berdiri, apakah dia menerima pemilihan tersebut. Ketika dia menjawab Ya sebagai tanda kesediaanya, maka kepadanya dilontarkan pertanyaan kedua: Apa nama yang digunakan sebagai Paus. Setelah memberikan jawaban kepada kedua pertanyaan ini dengan jelas, Paus baru dikenakan sebuah tanda khusus berupa sebuah pakaian kebesaran. Dulu, Paus terpilih dikenakan sebuah mahkota, tetapi tradisi ini sudah tidak berlaku lagi.
Setelah mengenakan pakaian khusus ini, Paus terpilih beranjak dari tempatnya menuju ke Altar, di mana di depan Altar tersebut sudah disediakan kursi khusus. Di hadapannya para Kardinal (saat itu berjumlah 114 orang) mengucapkan janji setia dan ketaatan mereka kepadanya. Setelah itu semua bertepuk tangan dan mengucapkan Selamat kepada Paus terpilih.
Pada saat itu pengurus pembakaran kertas pilihan memasukkan kertas-kertas yang sudah dideretkan pada seutas tali dan dibakar dengan campuran kimia yang menghasilkan asap warna putih, sebagai tanda bahwa Gereja Katiolik sudah memiliki seorang Paus. Asap putih dari cerobong di atas atap Kapela Sixtina akan diiringi dengan bunyi lonceng raksasa dari
Pada saat yang sama, Paus baru dihantar menuju sebuah kamar di samping Altar yang disebut „camera lacrimatoria”, artinya Kamar Air Mata, di mana dia beristirahat, memikirkan apa yang harus dikatakan beberapa saat kemudian ketika diperkenalkan kepada dunia dari balkon Basilika Santo Petrus. Kamar itu dinamakan „Kamar Air Mata“ karena berbagai alasan, antara lain sebuah tempat khusus, di mana Paus baru meluapkan segala perasaanya, yang umumnya di dalam sejarah berupa deraian air mata kegembiraan atau keterharuan. Di sini pula Paus baru tersebut dikenakan pakaian lain untuk ditampilkan ke publik.
Dalam selang waktu antara 20 sampai 30 menit, ketika ratusan ribu umat dan peziarah bergegas menuju Lapangan Santo Petrus, Paus baru dihantar oleh rombongan Kardinal menuju Balkon Basilika Santo Paulus yang berbingkai merah dan ditutup dengan kain lebar berwarna merah pula. Dua ajuda mendamping seorang Kardinal Diakon yang akan mengumumkan kepada dunia nama Paus baru sebagai hasil konklav. Kali ini, Kardinal Diakon yang akan mengumumkan nama Paus baru adalah Jean-Louis Kardinal Tauran, yang adalah juga Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama, tempat Penulis bekerja.
Kardinal Diakon tampil ke Balkon, diiringi dengan tepukan tangan dan teriakan histeris hadirin yang dipenuhi dengan rasa ingin tahu, lalu mengumumkan nama Paus baru dengan rumusan berikut: „Annuntio vobis gaudium magnum: Habemus Papam!“, artinya: „Saya mengumumkan kepada anda kalian sebuah kegembiraan besar: Kita mempunyai seorang Paus!“
Kardinal Diakon dan kedua ajuda mundur, lalu tampillah Paus baru sambil menyalami hadirin dan pemirsan di seluruh dunia dengan gestikulasi tangan khas. Setelah masa redah, beliau menyalami umat dan dunia dan membawakan sebuah wejangan singkat.
Setelah melakukan perkenalan dan sambutan ini, beliau kembali ke Domus Sanctae Marthae, menghuni sebuah kamar khusus yang sudah disediakan sekitar satu minggu sambil menanti pemberesan dan adaptasi istana kepausan untuk Paus baru. Setelah pengumuman resmi ini, para Kardinal pemilih boleh kembali ke ritme dan model hidup normal.
Beberapa hari kemudian, sebuah Misa instalasi Paus baru akan dilaksanakan dan terbuka untuk umat. Pada saat itu umat dipenuhi kegembiraan sekaligus rasa ingin tahu tentang apa yang akan disampaikan Paus baru di dalam kotbahnya, yang umumnya sudah menyiratkan kiat, visi, misi dan harapannya serta apa yang akan dilakukan di masa-masa mendatang di dalam era kepemimpinannya.
***