Home Blog Page 82

Melihat Kampung Bhinneka yang dihadirkan GP Ansor – Banser dan Paroki Citra Raya Gereja Katolik St. Odilia

Mohon melihat dua Video youtube ini mengenai peresmian Kampung Bhinneka. Anda pasti bangga sebagai warga Indonesia di mana kerukunan dapat diciptakan dengan bersama-sama lintas agama, suku, dan lintas sektoral untuk membuat kampung Bhinneka yang sederhana. Setelah melihat kedua video di YouTube ini, Silahkan beri “Like” kalau berkenan


Kabar sukacita bahwa kampung Bhinneka yang telah dibuat oleh WKRI Paroki Citra Raya  Gereja Katolik  St. Odilia bersama HAAK, sie Lingkungan Hidup bekerjama dengan GP Ansor – Banser  serta masyarakat setempat  yang terletak di Kecamatan Tigaraksa telah diresmikan oleh Kapolresta Tangerang, Kombes Sabilul Alif.
Peresmian ditandai dengan penanaman Pohon dan pelepasan ikan oleh Bapak Kapolresta pada Hari Minggu 24 Juni 2018.
Bapak Kapolresta didampingi oleh Wakapolresta, AKPB Okki, beserta para Kapolsek di wilayahnya.
Bapak Kapolresta menyampaikan bahwa  Kampung Bhinnneka  ini adalah tempat kerukunan warga dan pererat kebhinekaan.
Beliau memerintahkan agar semua Kapolsek di wilayahnya untuk juga membuat  kampung Bhinneka.
Trimakasih Kampung Bhinneka ini sudah menjadi inspirasi lebih luas.
Acara peresmian ini disiapkan bersama Kapolsek Tigarasa, Kompol Doddit.
Pada tanggal 12 Agustus 2018 nanti, Kampung Bhinneka ini akan dipakai untuk outbound remaja lintas Agama (Remaja Muslim, Remaja Katolik Gereja St. Odilia, dan dari agama Lain )cinta tanah air yang akan dibuka Kyai Haji Maski, ketua FKUB, Kapolresta Tangerang, dan Yang mewakili Bupati Tangerang.
Kita Bhinneka, Kita Indonesia, Salam Kerukunan
Romo Felix Supranto, SS.CC

ISKA DKI Jabodetabek: Memahami Tuhan dan mengimani misteri kehadiranNya

ISKA
Shallom Bapak Ibu serta rekan rekan muda sekalian
ISKA DKI Jabodetabek akan menyelenggarakan seminar dengan judul *”memahami Tuhan dan mengimani misteri kehadiranNya”* yang akan dilaksanakan pada :
Waktu : Sabtu, 30 Juni 2018 (09.30-12.00)
Tempat : Komplek Ruko ITC Roxy Mas Blok E1 No 31, Jakarta
Pembicara :
Bapak Petrus Danan Widharsana (Penulis Pengajaran Iman Katolik)
Dalam seminar ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar iman Katolik, meliputi :
1. Apakah Yesus pernah mengaku sebagai Allah di dalam alkitab ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Allah Tritunggal ?
3. Apakah keaslian Alkitab tetap terjaga ?
4. Apakah Yesus benar-benar disalibkan, wafat & bangkit ?
5. Adakah keselamatan di luar Gereja ?
Diharapkan kepada Bapak, ibu serta rekan rekan sekalian untuk melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada contact person yang tercantum di dalam informasi..
Terimakasih
ISKA

SIKAP THS-THM PERIHAL KEJUARAN SILAT ANTAR PAROKI SE-KAJ

Tentang Flyer *Kejuaraan Pencak Silat*  yg di upload di FB KAJ, di atas adalah surat tanggapan Koordinator Nasional THS-THM

SERUAN KWI UNTUK MEMILIH PASANGAN CALON PADA PILKADA 27 JUNI

SERUAN KWI UNTUK MEMILIH PASANGAN CALON PADA PILKADA 27 JUNI

AWAS JANGAN SALAH PILIH, DAN JANGAN UNTUK TIDAK MEMILIH!

SERUAN KWI UNTUK MEMILIH PASANGAN CALON PADA PILKADA 27 JUNI

JADWAL NOVENA BESAR ST ANTONIUS PADUA 2018

Novena Besar St Antonius Padua diadakan 9 kali berturut-turut, setiap “hari Selasa” mulai 19/6 sampai dengan 14/8di tiga paroki:

Ikutilah Run 4 U: Unity in Diversity pada “29 Juli 2018”

Ayoooo ikutan. Buruan daftar. Seru bgt nih. Banyak Rama-Rama dan para artis yang ikutan. Banyak pula hadiah menarik.

BUAH PERSAHABATAN

Bagaimana rasa perasaan Maria setelah mendengarkan warta dari malaikat? Kita sungguh yakin pastinya bahwa Maria menjadi pribadi yang telah dipercayai sebuah rahasia besar. Ia lebih menyimpan semua itu dalam hatinya, dan tidak dapatlah ia membagikannya kepada siapapun. Rahasia itu pastilah sebuah rahasia sukacita yang dapat memenuhinya dengan kegembiraan, tetapi juga sebuah rahasia yang membingungkan dan “menyusahkan”.
Walaupun kita tahu, bahwa kabar dari malaikat yang mengatakan Maria akan menjadi ibu dari Sang Mesias, tidak ditanggapi dengan penuh keraguan oleh Maria, namun kita bisa berkontemplasi ringan bahwa Maria juga pasti merasa “galau” dan sedikit bertanya. Sungguh, Maria tidak meragukan sama sekali akan kabar tersebut, namun dia lebih memilih “membatasi” diri untuk bertanya. Dia lebih mengungkapkan isi hatinya yang terdalam dengan menggaris bawahi, bagaimana mungkin hal itu terjadi, karena dia belum bersuami. Hanya itu saja yang dicatat di dalam Kitab Suci yang menjadi reaksi Maria. Kita bisa sedikit membandingkan dengan kisah Zakharia ketika mendapatkan kabar dari malaikat bahwa istrinya Elisabet akan mengandung.
Zakharia sungguh tidak yakin dan tidak percaya. Sungguh logis rasanya keraguan itu bagi Zakharia. Sebab, istrinya sudah sungguh lanjut usia. Sudah tidak mungkin akan mengandung. Namun diakhir kisah ini, kabar bahwa Elisabet akan mengandung dalam akhir cerita pergumulan Zakharia sungguhlah terjadi dan benar. Mari kita sedikit mencoba merenunggakan reaksi dua pribadi ini disaat menerima kabar dari Tuhan melalui malaikatnya. Zakharia meragukan dan banyak bertanya, tetapi maria lebih banyak “diam” dan merunduk tuk merenung akan kabar terasebut. Bahkan diakhir kisah kedatangan Malaikat, tampak sekali Maria justru memberikan persetujuan dengan rendah hati dan murah hati akan kabar tersebut. Bagi kita, iman Maria sungguh luar biasa. Namun, dari sisi dia sebagai manusia, tetaplah kita bisa sedikit bermenung, melanjutkan “keresahan” atau pergumulan imannya.
Maria berada dalam situasi yang rumit, di dalam dirinya terkandung sesuatu yang tak terhingga, sesuatu yang sekaligus menggembirakannya dan memprihatinkannya. Ia ingin membagikan rahasia itu kepada seseorang, menemukan di sekelilingnya orang yang mengerti, tetapi ia tidak tahu kepada siapa dan bagaimana caranya menyatakan rahasia dirinya itu. Dalam kegelisahan itu, dengan terus bermenung, gembira nan terbalut “sedih”, ia pergi ke Yudea. Inilah pergumulan Maria. Inilah yang dirasa oleh Maria. Inilah proses ber “iman” Maria. Berjalannya Maria menuju pegunungan Yudea, “sedikit memberi penghiburan” baginya. Suara nyaring Elisabat,”…diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.” Dengan tiba-tiba, tanpa diperlukan penjelasan, Maria merasa dipahami. Ia merasa bahwa rahasianya sudah ditangkap oleh Elisabet yang dapat mengetahuinya karena ilham Roh Kudus. Maria merasa batinnya bebas dan dapat menyatakan senyaring-nyaringnya segala yang dirasakannya; karena pengaruh persahabatan yang tulus iklas dan penuh perhatian, karena ada hati yang mau memahami.
Saya ingin memaknai dari kisah Maria dan Elisabet dalam narasi persahabatan. Betapa berharganya persahabatan, yang membantu kita untuk mencurahkan diri dan mempercayakan segala sesuatu yang kita simpan di dalam hati, entah baik entah buruk, sehingga isi hati dapat kita katakan senyaring-nyaringnya. Buah dari persahabatan adalah dikuatkannya iman dalam balutan pengharapan. + Rm. Romanus Pr

SURAT KELUARGA JUNI 2018: DARI SAYA BUAT REMAJA

foto: UNFPA Indonesia Twitter

Keluarga-keluarga Katolik terkasih, selamat menjalani masa liburan bersama keluarga. Saya ikut membayangkan kegembiraan keluarga semua yang menikmati liburan sekolah bersama pasangan dan anak-anak. Semoga liburan Anda semua mendekatkan, menggembirakan dan membuat Anda semakin mengerti siapa orang-orang yang paling Anda sayangi dan merupakan hadiah dari Tuhan.
Saya ingin menulis surat untuk para remaja. Kerinduan saya seperti kerinduan seorang bapak kepada anak-anaknya. Betapa ingin saya melihat para remaja menjadi simbol kekuatan, harapan, dan masa depan kita semua. Para remaja adalah orang-orang yang kelak akan menggantikan kami semua yang sekarang aktif bekerja dan melayani. Para remaja menunjukkan bahwa dunia yang berubah tidak menakutkan, melainkan menjadi tantangan dan harapan akan hidup yang lebih baik.
Para remaja terkasih, saya dan para orangtua tentu menaruh harapan besar pada masa depan kalian semua. Kalian adalah tempat kami para pendahulu menggantungkan harapan baik. Kalian adalah pembaru bangsa dan Gereja menuju kemajuan. Kalian juga yang akan menunjukkan bahwa keunggulan masih ada di tangan kita Bangsa Indonesia, ketika kalian mampu menunjukkan kepada dunia bahwa karya-karya kreatif masih akan terus diciptakan sebagai bukti semangat muda itu.
Akan tetapi, saya harus jujur kepada diri sendiri, bahwa saya juga merasa khawatir dengan berbagai macam peristiwa remaja akhir-akhir ini. Kadang-kadang muncul rasa tidak percaya akan apa yang saya lihat dan dengar. Sebagai orang-orang yang paling updated (mengikuti perkembangan jaman) dan paling punya energi untuk melakukan apa saja, apakah kalian belajar untuk menjadi pribadi yang dewasa, yang mampu mengendalikan diri, memelihara iman, memahami benar tujuan hidup, dan memelihara hidupmu dengan bijaksana?

Galeri Foto: Suasana Buka Puasa Bersama Gereja Katedral dan Kerja Bakti Demi Negeri

Bertepatan dengan Hari Pancasila, puluhan umat muslim berbuka puasa bersama di ruangan Aula Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (1/6/2018). Acara ini dihadiri Jaringan Gusdurian, PBNU, MUI, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan anggota komunitas lainnya. Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alisa Wahid mengatakan tujuan dari acara buka bersama ini untuk menunjukkan semangat saling berbagi dan solidaritas.  (detik. com)

Tema: Menguatkan Toleransi, Persaudaraan dan Solidaritas Kemanusiaan

Ecocamp Merayakan Ulang Tahun ke-3 Laudato Si

Kita dipanggil untuk menjadi sarana  Allah Bapa, agar planet kita menjadi apa yang dikehendaki-Nya ketika Ia menciptakannya, dan agar bumi memenuhi rencana-Nya yaitu perdamaian, keindahan dan keutuhan (LS 53).
Tanggal 24 Mei 2018 adalah hari ulang tahun yang ke 3 dari laudato si yang diterbitkan dan ditanda tangani Bapa Sri Paus pada tanggal 24 mei 2015.
Isinya sangat sederhana : Bumi ini sedang menderita dan itu karna ulah manusia maka manusia harus bertobat dan berubah. Menurut Romo Ferry Sutrisna Wijaya, SJ ( tempat edukasi merawat ibu bumi) bahwa Untuk mau berubah tentu saja kita butuh yang sangat penting yaitu kader-kader lingkungan hidup. Pada kesempatan ini Ecocamp yang terletak dibandung mengadakan pelatihan Kepemimpinan Ekologis gelombang pertama dari tanggal 14 Mei – 24 Mei 2018. Acara ini di ikuti 47 peserta dari berbagai komunitas se Indonesia (5 Romo,16 suster, 1 Bruder, 1 Frater dan Bpk/Ibu).


Kegiatan ini dirasa sangat penting karena banyak orang yang sadar ttapi kalau tdak diinatkan terus menerus akan lupa. Perlunya mendidik banyak kader di berbagai keluarga, paroki, sekolah dan berbagai komunitas yang tidak bosan-bosannya untuk mengingatkan bumi ini sedang menderita dan mari kita berusaha mengurangi hal-hal yang membuat penderitaan. Antara lain salah satunya soal plastik. Kita diharapkan mengurangi pemakaian jumlah plastik. Soal makanan hendaknya kita memilih makanan yang lebih sehat dan jangan membuat bumi ini makin menderita karenanya.
Seperti yang dikatakan Paus Fransiskus bahwa kelakuan kita, dosa-dosa kita, kelemahan-kelemahan kita sebetulnya tercermin dalam kerusakan bumi. Jadi bumi yang makin indah, makin baik, makin harmonis dengan kita akan menjadi cermin juga bagi kehidupan manusia yang makin harmonis satu sama lain.
Mudah-mudahan Laudato Si amanahnya tetap kita jaga dan kita tidak bosan dan putus asa untuk  tetap melakukan banyak gerakan. Mari kita bergerak bersama untuk mewujudkan semangat dan amanahnya. Kecil, sederhana, penuh kesadaran dilakukan bersama-sama yaitu merawat rumah kita bersama. (Lucia Mona Hartari Windoe, ST)

Terbaru

Populer