Home Blog Page 79

SURAT KELUARGA MEI 2018: BUNDA PERKASA

Keluarga Katolik yang terkasih, peringatan hari Kartini telah berlalu pada bulan lalu, tetapi kali ini saya masih ingin membahas mengenai peran perempuan pada hidup keluarga kita semua. Saya melihat bahwa dalam kehidupan menggereja, peran para perempuan dan para ibu sangat besar untuk pengembangan hidup beriman dalam keluarga. Jika dalam keluarga, ada seorang perempuan yang sangat beriman, baik dalam hidup doa, maupun dalam hidup sehari-hari, maka hidup seluruh keluarga akan dipengaruhi oleh cara hidup perempuan itu.
Seorang ibu yang baik akan melihat bahwa kehidupan beriman suami maupun anak-anaknya, adalah sesuatu yang sangat penting dan harus diperhatikannya. Jika kita melihat sebuah keluarga baik, maka hampir pasti di sana ada peran besar seorang perempuan atau ibu. Cara dan gaya hidup seorang perempuan menentukan gaya hidup keluarganya, juga seandainya dalam keluarga itu kehidupan beriman tidak terlalu baik. Inspirasi dapat diperoleh oleh seluruh keluarga, jika seorang perempuan mampu dengan konsisten mempertahankan gaya hidup berimannya, gaya hidup doanya, tutur katanya, dan terutama tindakan-tindakannya yang dapat dicontoh bagi orang-orang serumah yang hidup bersamanya.
Dengan gaya yang khas, kadang melalui keluwesan, melalui ketegasan, atau melalui kelembutan, seorang ibu dapat menginspirasi anaknya untuk hidup lebih baik dalam semangat hidup maupun dalam keyakinan imannya. Meskipun kadang-kadang dipandang sebagai sesuatu yang berlebihan oleh orang orang serumah, karena gaya hidup yang dipandang “terlalu” suci, tetapi bagaimanapun juga karena ibu tersebut terus melakukannya dan terbukti dapat lebih kuat bertahan dan tangguh dalam hidupnya, maka seluruh keluarga mau tidak mau, bersama waktu, akan ikut dipengaruhi oleh cara hidup sang ibu.
Menanggapi situasi yang akhir-akhir ini melanda banyak keluarga, terutama anak-anak dan permasalahannya, maka baik jika kita sekalian memperkuat, dan memperteguh diri dalam mendidik anak-anak dan bahkan seluruh keluarga melalui cara hidup kita. Kepandaian dan kecerdasan seorang ibu dalam mengurus rumah tangganya, sangat penting dan bahkan sangat esensial untuk membentuk sebuah keluarga yang penuh kasih, disiplin dan beriman. Seorang ibu yang berpendidikan tinggi, atau seorang ibu yang pandai, tidak perlu berkecil hati jika anda menjadi seorang Ibu biasa. Dengan kesederhanaan atau keugaharian, anda dapat menjadi seorang ibu yang lebih baik tanpa harus merasa bahwa ilmu dan kepandaian anda sia-sia.
Menghadapi situasi era digital, serbuan informasi yang tanpa batas; gaya hidup millennial dengan kemudahan dan dengan segala sesuatu yang instan perlu ditanggapi secara lebih serius oleh para ibu. Para ibu Katolik yang terkasih, iklaskan hidupmu dengan menjadi seorang ibu sejati bagi anak-anak dan menjadi istri yang tangguh bagi suami seperti bunda Maria yang sejak panggilannya menjadi bunda yang perkasa dan bahkan sekarang menjadi panutan semua umat beriman kepada Kristus, Putranya.
Tetaplah bertahan dalam mendidik anak-anak mencintaii proses; tetaplah bertahan dalam berbicara dan berkomunikasi dengan mereka, kendati tidak selalu mudah berbicara dengan anak-anak, remaja atau anak dewasa. Bunda Maria tahu apa artinya menjadi ibu, mendidik, menyimpan di dalam hati, merenungkan, memutuskan dengan bijaksana, dan selalu bersikap sebagai ibu sejati.
Keluarga-keluarga Katolik terkasih, dalam bulan Mei ini marilah kita belajar dari peran Maria di dalam hidup beriman dan hidup berkeluarga. Yesus sebagai Putra Maria diberi kesempatan untuk belajar dengan seorang perempuan sederhana seperti Maria yang berhati luar biasa. Banyaklah belajar melalui kitab Suci apa yang dikatakan mengenai bunda Maria. Melalui teladan hidupnya, kita dapat melihat betapa besar karya Allah dalam diri seorang perempuan, seorang ibu, seorang beriman, yang mempunyai hati seluas samudra untuk menerima perutusan dengan ikhlas dan gembira.
Maria  menerima panggilannya dengan ikhlas (Luk. 1:38); Ia seorang yang pandai mengatasi emosi dan perasaannya (Luk. 2:19); ia menaruh perhatian pada Putranya (Luk. 2:48); dan sebagai ibu, Maria mencintai Putranya sampai wafat-Nya di salib (Yoh. 19:25-27). Betapa agung jalan hidup perempuan yang luar biasa sederhana dan sekaligus perkasa ini. Seharusnya, setiap ibu meneladan cara Maria menjalani hidup dan panggilannya dalam keluarga.
Bersikaplah lembut, berpikirlah bijaksana. Lanjutkan sikap konsisten dalam hidup menggereja dan beriman. Bertekunlah dalam doa dan doakanlah suami dan anak-anak kepada Yesus. Jangan menyerah dan teruslah berharap akan yang baik. Tuhan akan selalu menyertai seluruh keluarga Anda.
Salam, Maria penuh rahmat. Tuhan sertamu. Terpujilah Engkau di antara wanita dan Terpujilah Buah Tubuhmu, Yesus. Santa Maria Bunda Allah, doakan lah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin.
 
Salam Keluarga Kudus,
Romo A. Erwin Santoso, MSF
Komisi Kerasulan Keluarga
Keuskupan Agung Jakarta

Ucapan Bela Sungkawa KAJ kepada Kepolisian Republik Indonesia atas Gugurnya Putra Terbaik Bangsa

Pernyataan Resmi Keuskupan Agung Jakarta terkait kegiatan Jalan Santai dalam rangka 211 Tahun KAJ

Pernyataan Resmi Keuskupan Agung Jakarta terkait kegiatan Jalan Santai dalam rangka 211 Tahun KAJ

MISA PEMBUKAAN RAKORNAS VOX POINT, MGR SUHARYO: MANUSIA MEMISAHKAN, ALLAH MENYATUKAN

MANUSIA itu memisah-misahkan, Allah itu mempersatukan. Hal ini disampaikan Mgr Ignatius Suharyo saat menyampaikan homili dalam Misa pembukaan Rakornas Vox Populi Institute Indonesia di Pusat Pastoral Keuskupan Agung Jakarta Wisma Samadi Klender, Jakarta Timur, 30/4.
Keadilan sosial terwujud dalam teladan yang terlihat dari kehidupan Gereja perdana. Umat di sekitar kehidupan para rasul, semua bertekun dalam pengajaran tentang cinta kasih. Meski begitu mereka dapat hidup rukun dan kebutuhan mereka tercukupi. “Inilah contoh nyata keadilan sosial,” ungkap Mgr Suharyo.
Uskup Agung Jakarta ini menambahkan, mengapa di Indonesia ada kekerasan yang sering kali diakibatkan perbedaan latar belakang, suku, dan terlebih agama. Untuk mewujudkan kerukunan dalam realitas bangsa yang bhinneka, tantangannya maha besar.
Dengan kekuatan kita sendiri kita tak akan mungkin menghadapi tantangan besar itu. Tetapi sekecil apapun yang dapat kita lakukan misalnya lewat Vox Point Indonesia ini pasti akan menjadi sumbangan yang besar. “Tentu gagasan seperti ini harus diterjemahkan dalam gerakan yang nyata.”
Perjalanan masih amat panjang, semoga persaudaraan akan tetap dijaga untuk semakin mewujudkan kehidupan bersama yang adil. Mgr Suharyo berharap lewat Vox Point akan muncul gerakan untuk terus merawat dan membumikan kebhinnekaan. (Sumber: www.hidupkatolik.com/2018/05/01/20654/misa-pembukaan-rakornas-vox-point-mgr-suharyo-manusia-memisahkan-allah-menyatukan/)

Sebuah Sejarah Baru: Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antar-agama di Vatikan, Kardinal Jean-Louis Pierre Tauran temui Raja Salman

Untuk pertama kalinya, Kerajaan Arab Saudi menerima kedatangan seorang tokoh senior Katolik Roma sekaligus Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antar-agama di Vatikan, Kardinal Jean-Louis Pierre Tauran.

Kunjungan Tauran dan delegasinya diterima langsung oleh Raja Salman bin Abdulaziz di Istana al-Yamamah pada Rabu (18/4/2018).
Dilansir dari Al Arabiya, selama pertemuan tersebut, kedua negara membahas pentingnya peran umat beragama dan budaya dalam menghalau konflik kekerasan, ekstremisme, dan terorisme untuk mencapai keamanan dunia.
Usai berkunjung ke Saudi, Tauran pada Jumat (27/4/2018) menyampaikan hasil kunjungan berjumpa dan berdialog dengan petinggi Saudi.
Business Insider mengutip dari Reuters mewartakan, Tauran menyampaikan kepada Pemerintah Saudi bahwa umat Kristen tidak dapat dianggap sebagai warga negara kelas dua.
“Saya pikir, semua agama dihadapkan pada dua bahaya, yaitu terorisme dan ketidakpedulian,” katanya kepada Vatican Radio.
“Selama pertemuan, saya sangat menekankan pada titik, di mana orang Kristen dan non-Muslim dibicarakan dengan baik di sekolah dan mereka tidak akan pernah dianggap warga kelas dua,” ucapnya.
Kehadiran Tauran juga disambut oleh Menteri Dalam Negeri Saudi Pangeran Abdulaziz bin Saun bin Naif bin Abdulaziz, Sekjen Liga Muslim Dunia Mohammed bin Abdul Kareem Al-Issa, dan Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir, serta sejumlah petinggi Saudi lainnya.
Arab News melaporkan, Pangeran Abdulaziz dan Kardinal Tauran telah menandatangani perjanjian kerja sama kedua pihak.
Tauran memuji upaya Liga Muslim Dunia (MWL) untuk memperkuat hubungan dan membangun jembatan antar-agama.
“Saya menyadari upaya terus-menerus untuk membuat berbagai program, yang benar-benar mencerminkan arti nama (WML) yang sebenarnya. Bukan hanya kalangan umat Islam, tapi juga penganut agama lain khususnya Kristen, untuk tujuan bersama,” katanya.
Kesepakatan keduanya merupakan puncak dari perjanjian kerja sama sebelumnya yang ditandatangani WML dan Dewan Kepausan.
Pada September 2017, Sekjen WML berkunjung ke Vatikan, di mana Al-Issa bertemu dengan Paus Fransiskus dan Tauran.
Berdasarkan kesepakatan ini, kedua pihak setuju untuk membentuk komite kerja yang akan dipimpin oleh kardinal dan Al-Issa, yang bakal mempromosikan dialog dunia tentang ras, agama, dan budaya.
Selain itu, menyerukan penguatan hubungan antara penganut Kristen dan Islam untuk membangun relasi yang bermanfaat berdasarkan rasa saling menghormati dan perdamaian. (Source: internasional.kompas.com/read/2018/04/29/18122591/pertama-kali-tokoh-senior-katolik-berkunjung-ke-saudi-apa-hasilnya)

FORM PENDAFTARAN HIDUP AWARDS & INMI AWARDS 2018: Lomba Media Cetak, Lomba Web, Lomba Foto, dan Lomba Film Pendek

INMI AWARDS & HIDUP AWARDS 2018

FORM PENDAFTARAN

Mohon segera diisi dan diklik kirim paling lambat, 5 MEI 2018. Pengumuman Pemenang Pada HARI KOMSOS SEDUNIA – MINGGU, 13 MEI dalam acara MALAM ANUGERAH INMI & HIDUP AWARDS 2018 diawali dengan MISA bersama BAPAK USKUP +Ignatius Suharyo pada pk.17.00 di GEREJA KATEDRAL.

  1. (CUKUP KIRIM SOFTFILE/PDF/WORDS) Formulir Lomba Majalah Paroki/Sekolah/Komunitas Kategorial dan Warta Paroki Mingguan “HIDUP AWARDS 2018” => Klik: https://goo.gl/forms/XEVnKuB2tCQd9tTJ3
  2.  (CUKUP ISI FORM) Formulir Lomba Web antar Paroki dan Komunitas Kategorial “INMI AWARDS 2018” => Klik: https://goo.gl/forms/TxiW0NOl5VXvsydQ2
  3.  (CUKUP KIRIM SOFTFILE FOTO) Formulir Lomba Fotografi “INMI AWARDS 2018” => Klik: https://goo.gl/forms/Wlk6UlFvoN9TNmA93
  4.  (CUKUP KIRIM SOFTFILE MP4/AVI/MOV) Formulir Lomba Film Pendek “INMI AWARDS 2018” => Klik: https://goo.gl/forms/I8Jk8pf2nXaqNd8d2
Pertanyaan dan Info hubungi:
RAKA (0812.8926.7548) atau Email: raka.kaj@gmail.com
Terimakasih untuk share info ini. Tuhan memberkati Anda sekeluarga. Amin?

WKRI: Bercocok Tanam Zaman Now


Yesaya 6: 3 seluruh bumi penuh kemuliaanNYA.
“Lima tahun lalu, Wanita Katolik RI menggagas gerakan BBM = Bawa Botol Minum. Gerakan itu berhasil membawa perubahan untuk anggota dan lingkungannya. Peserta rapat dan kegiatan WKRI sudah menjadi terbiasa untuk membawa botol minum sendiri. Dalam Rapat Koordinasi Daerah ( Rakorda ) yang lalu kembali dicetuskan gerakan menanam sayuran, minimal untuk konsumsi sendiri. Kegiatan Pelatihan Ketahanan Pangan ini bertujuan untuk membantu kita dalam mewujudkannya. Ini harus menjadi kebiasaan kita juga,” sambutan Presidium Wanita Katolik RI DPD Jakarta, Ibu Marisstella Miranda, itu disampaikan pada pembukaan Pelatihan Ketahanan Pangan.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Wanita Katolik RI DPD Jakarta Bidang Kesejahteraan. Ibu Wiwiek sebagai Ketua Panitia menyebutkan bahwa peserta yang hadir berjumlah 109 orang yang merupakan utusan dari cabang. Sebenarnya peminatnya lebih dari itu, namun dibatasi agar peserta benar-benar bisa menyerap ilmu yang diberikan oleh nara sumber.
Kegiatan yang diadakan di Gedung LDD, Katedral Jakarta pada Sabtu, 14 April 2018 ini mengundang pemerhati lingkungan Bapak Gunawan Ananto dan timnya. Nara sumber utama adalah DR. Nico Wanandy. Ilmuwan jebolan UNSW Australia ini menjelaskan tentang Urban Farming ( Tani Kota ). Praktek untuk bertani kota membutuhkan komitmen. Salah satunya komitmen untuk memperbaiki kualitas tanah di sekitar kita. Rasa cintanya pada Indonesia terlihat dari keinginannya untuk membagikan ilmunya. Ilmu yang diharapkan juga akan ditularkan oleh para peserta pelatihan kepada teman-teman di Cabang dan sekitarnya. “Bukan ego system tapi eco system yang harus kita perbaiki, pelihara dan manfaatkan,” kata pakar ini.
Jeanny Budiman yang sebelumnya juga banyak belajar dari nara sumber menunjukkan bermacam hasil tanamannya. Tanaman yang ditanam hanya dengan media pot. Para peserta sempat terkagum-kagum melihat pemaparan para nara sumber yang memperlihatkan perbedaan menanam dengan pupuk kimia sintetik dan yang tanpa menggunakannya.
?Peserta juga diajak praktek membuat bokashi subur plus. Ini adalah cairan hasil kumpulan dari kultur mikroba-mikroba positif yang menguntungkan bagi ekosistem tanah ( sebagai media tanam ) dan pembentuk hara dan nutrisi-nutrisi bagi tanaman. Selain teori dan praktek, para peserta juga diberikan bibit beberapa tanaman seperti okra, terung, tomat, dll. Peserta mengatakan puas dengan pelatihan ini. Apalagi peserta mendapatkan piagam penghargaan yang juga bermanfaat.
?Alam sudah menyediakan semua. Tugas kita untuk menjaga dan memeliharanya. Terima kasih Wanita Katolik RI karena telah membuka jendela pengetahuan anggotanya dengan mengadakan kegiatan ini! ( Yuni Wulur )

PASKAH : MERAWAT “INGATAN BERSAMA”

Ingatan Bersama (Common Memory)
Dalam ibadah malam Paskah, bersama dengan  bacaan pilihan yang lain, wajib dibacakan kutipan dari Kitab Keluaran. Kutipan ini berkisah mengenai pembebasan Umat Allah Perjanjian Lama dari negeri  perbudakan di bawah pimpinan Musa. Kisah mengenai peristiwa ini selanjutnya menjadi bagian  dari  ingatan bersama umat yang diwariskan turun-temurun   (bdk  Kel  26:5-10) ;  bukan sekedar sebagai peringatan akan peristiwa masa lampau, tetapi sebagai peristiwa yang tetap aktual dan menyangkut  kehidupan  dan menentukan  sejarah bangsa.
Ingatan bersama ini menjadi  daya penyatu  bagi  bangsa,  menjadi  inspirasi  untuk  terus  bertumbuh   sebagai  umat  yang  menerima panggilan  dan perutusan khusus dan menjadi kekuatan ketika umat menghadapi  krisis besar yang menentukan eksistensinya. Adanya ingatan bersama inilah, antara lain, yang dapat menjelaskan mengapa Umat Allah Perjanjian Lama tidak hilang dari sejarah, sementara kelompok-kelompok lain yang  sekian  banyak  jumlahnya  yang  disebut  dalam  Kitab  Suci, hilang  ditelan  jaman.  Ingatan bersama inilah  yang  merupakan  inti  Pujian Paskah : “Pada malam  ini,  ketika  Engkau menyelamatkan  bapa  kami,  membebaskan  umat-Mu  dari  perbudakan  dan  mengantar  merekaa lewat  dasar  Laut  merah  yang  sudah  kering.
Pada  malam  ini  umat  yang  mengimani   Kristus Kaubebaskan dari kejahatan dunia dan kegelapan dosa, Kau pulihkan dalam rahmat Allah dan Kauterima  dalam  Gereja  yang  kudus”.  Penggunaan  kata  “malam   ini”-  bukan  “malam   itu”  – menegaskan aktualitas peristiwa-peristiwa  yang dikenangkan itu, yaitu Paskah Perjanjian Lama dan Paskah Kristus. Paskah adalah saat ketika umat merawat ingatan  bersama itu, merayakannya dan mengalaminya sebagai daya yang  terus-menerus mempersatukan dan memerdekakan.
Aktualitas Perayaan Paskah
Dalam perayaan malam Paskah, lilin Paskah selalu baru, ditandai dengan angka tahun ketika Paskah dirayakan. Maka pertanyaannya, manakah relevansi Paskah untuk tahun 2018 ini?

INI SURAT RESMI! MINGGU, 1 APRIL 2018 RAYAKANLAH PASKAH DI MASING-MASING GEREJA

Surat penolakan gereja
Gereja Menolak Politik Praktis

Surat penolakan gereja
Gereja Menolak Politik Praktis

MINGGU, 1 APRIL 2018 RAYAKANLAH PASKAH DI MASING-MASING GEREJA
Pertemuan Pimpinan ARAS (PGIW, PBI, Komisi HAAK  KAJ, PGLIIW, GOI ) dengan GBI Glow pada
Tgl 28 Maret 2018 Di PGIW Pkl.13.00 -15.00  memutuskan bahwa:
=====================
1. Perayaan Paskah tgl  1 April  Pkl.04.00 di Monas adalah Perayaan lokal  Gereja GBI Glow.
2.Seluruh umat Kristen dan  Katolik dihimbau untuk  merayakan Paskah di gereja lokal masing-masing pada tanggal 1 April 2018.
3. Para Pimpinan ARAS dan  KAJ akan merencanakan Perayaan Paskah bersama umat Kristiani setelah tgl 1 April 2018.
Komisi HAAK KAJ
 
 
 

TANGGAPAN KETUA KOMISI LITURGI KAJ: Atas Beredarnya Hoax Tentang Warna Pakaian Umat Saat Merayakan Tri Hari Suci

 
KAJ.or.id – Mengacu pada spirit dasar Konstitusi Suci Liturgi Gereja (Sacrosanctum Concilium) dan Tradisi Gereja yg ditulis dalam Pedoman Umum Misale Romawi 336-341 dan 119, serta dengan semangat Arah Dasar KAJ 2016-2020 khususnya Sasaran Prioritas ke-3 “Membangun katekese dan liturgi yg hidup dan memerdekakan” maka kami tegaskan bahwa:
  1. Komisi Liturgi KAJ tidak pernah menetapkan warna liturgi untuk pakaian umat beriman yang datang merayakan Tri Hari Suci (Kamis Putih, Jumat Agung, Paskah Vigili dan Hari Raya Paskah)
  2. Komisi Liturgi hanya mengatur busana liturgi utk para pelayan liturgi* dan selama ini sudah berlangsung dengan sangat baik di paroki-paroki.
  3. Silakan umat hadir merayakan Tri hari Suci dengan *pakaian bebas, pantas, sopan, rapi dan bermartabat*.
Demikian penjelasan dari Komisi Liturgi KAJ. Semoga membantu kita merenungkan dan merayakan misteri Kasih Allah puncak iman kita dalam sengsara, wafat dan penderitaan PutraNya: Yesus Kristus.
Jakarta, 21 Maret 2018
Salam hormat,
Rm. Hieronymus Sridanto Aribowo Pr
Ketua Komisi Liturgi KAJ.

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?