Home Blog Page 32

RENUNGAN HARIAN 31 MEI 2023, Pesta SP Maria Mengunjungi Elisabet

Pesta S.P. Maria Mengunjungi Elisabet
Bacaan I​: Zef 3:14-18
Mazmur Tgp​: Yes 12:2-3.4bcd.5-6
Injil​​: Luk 1:39-56


“Kunjungan, Perjumpaan dan Tuhan”



Hari ini adalah Pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elisabet. Dalam Injil kita mendengar bahwa Maria datang berkunjung ke tempat Elisabet dan menjumpai saudarinya yang sedang mengandung pada usia tuanya. Tentu pengalaman ini menjadi pengalaman kegembiraan bagi keduanya. Namun, kegembiraan mereka tidak terbatas hanya pada kegembiraan dua orang saudari yang bertemu. Kegembiraan ini adalah kegembiraan berjumpa dengan Tuhan lewat pengalaman konkret. Baik Maria maupun Elisabet langsung menangkap pengalaman ini sebagai pengalaman bersama Tuhan.

Kita belajar seperti Maria yang berkunjung ke tempat Elisabet. Berkunjung dapat direfleksikan sebagai gerakan keluar dari diri sendiri untuk berjumpa dengan orang lain. Dalam perjumpaan itu bisa terjadi banyak hal, seperti bertukar kabar, bercerita pengalaman, bersenda gurau, dll. Dalam perjumpaan tersebut, pengalaman cinta dirasakan karena kita memberikan sebagian dari perhatian, waktu, cinta, tenaga dan pikiran untuk orang tersebut.

Berkunjung memang biasanya dilakukan dengan pergi ke rumah saudara, teman atau tetangga. Namun, berkunjung bisa dimulai dengan hal yang sederhana, yaitu dengan menyapa sesama anggota keluarga atau berkunjung ke kamar anak. Dalam kesempatan itu, kita bisa meluangkan waktu sejenak. Ini dapat menjadi sebuah kegembiraan di tengah situasi kemajuan teknologi yang membuat orang semakin sibuk dengan dirinya sendiri. Mengunjungi orang terdekat bisa menjadi jalan berjumpa dengan Tuhan.

Tuhan memberkati.
AL

RENUNGAN HARIAN 30 MEI 2023, Selasa Pekan VIII

Sir 35:1-12

Markus 10:28-31

BETAPA SUKARNYA

Perkataan Yesus mengejutkan hati para murid, “Betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah”.

Wah! Ada apa ini? Kok tiba2 Yesus mengecilkan peluang orang kaya untuk masuk Kerajaan Allah? Apa dasarnya? Tentu kita harus melihat konteksnya pada perikop sebelumnya.

Ada seorang yang bertanya kepada Yesus syarat masuk ke dalam Kerajaan Surga. Yesus orang Yahudi, dan mungkin orang itu juga. Maka Yesus menjawab dengan mengutip 10 perintah Allah (dekalog). Menariknya, Yesus tidak menjawab dalam urutan dekalog perintah satu sampai sepuluh. Yesus mulai jawabannya dari perintah ke-5 Jangan membunuh, ke-6 Jangan berzinah, ke-7 jangan mencuri, ke-8 jangan bersaksi dusta, diakhiri dengan perintah ke-4 Hormatilah ayahmu dan ibumu.

Yesus menambah satu perintah yg tidak ada dalam dekalog: JANGAN MENGURANGI HAK ORANG. Bahasa kininya, JANGAN KORUPSI!

Perintah 4-10 dalam dekalog mengatur relasi antar manusia. Lalu mengapa Yesus tidak mengutip perintah 1-3 dalam dekalog yg mengatur relasi dengan Allah?

Nah ini yg menarik, Yesus justru merangkum perintah Allah yang pertama sampai ketiga dalam bahasa yang lain, “Pergilah, juallah apa yg kau miliki dan berikanlah itu kepada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku”. Dengan kata lain, maukah kamu kembali menjadikan Allah sebagai yang lebih utama dari harta kekayaan yang mau miliki itu?

Menanggapi tantangan itu, orang ini menjadi kecewa, sedih, dan pergi karna banyak hartanya.

Yesus tau siapa orang ini. Yesus tau apa yang telah ia perbuat. Yesus tau di mana hatinya berada. Yesus menambahkan perintah – “jangan mengurangi hak orang” karena bisa jadi orang ini melakukan korupsi. Orang ini sedih ketika Yesus menawarkan pembebasan dari hartanya, yang selama ini menggantikan penyembahannya kepada Allah. Orang ini tidak rela lepas dr hartanya. Ia lekat dengan kekayaannya. Dan oleh karna itu ia sukar masuk Kerajaan Surga.

Dengan demikian, jelaslah maksud Yesus. Kelekatan kepada harta kekayaan, sampai menggantikan Allah membuat kita sukar masuk Kerajaan Allah.

Tapi Yesus memberi peneguhan juga. Yang berani meninggalkan segala-galanya demi Dia, akan menerima kembali 100x lipat. Dan itu benar.

Jadi, kamu gimana?

RA

 

 

 

RENUNGAN HARIAN 29 MEI 2023, SP Maria Bunda Gereja

Kej 3:9-15.20
Yoh 19:25-34
THANK GOD IT’S MONDAY!
29 Mei 2023 – SP Maria Bunda Gereja
Bagaimana memahami bahwa Bunda Maria adalah ibu kita semua? Jawabnya bisa dimengerti dari perkataan Yesus ketika di kayu salib.
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!”. Kemudian, katanya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu, murid itu menerima dia di dalam rumahnya. (Yoh 19:26-27)

Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah Ibumu!”

Perkataan Yesus begitu kuat bunyinya untuk kita. Ia mengatakan hal ini kepada murid-murid-Nya. Lalu mengapa dikatakan Maria sebagai Bunda Gereja, bukan Bunda Para murid? Nah, jawabnya adalah karena Gereja adalah kita semua yang percaya pada-Nya. Para murid adalah orang yang percaya kepada-Nya dan membagikan kepercayaan mereka pada Kristus kepada kita semua. Jadi, jelaslah bahwa Bunda Maria sebagai Bunda Gereja berarti Bunda Maria itu ibu untuk kita semua yang percaya pada Kristus.
Ini adalah previlese istimewa ntuk kita semua yang percaya pada Kristus. Kita dilayakkan untuk memanggil Maria dengan sebutan Bunda atau Ibu. Lebih dari kita, kita dilayakkan untuk memohon doa dari Bunda Maria untuk setiap permohonan baik kita.
Semoga kita selalu bersyukur untuk kehadiran dan doa dari Bunda Maria dalam hidup kita. Mari kita tutup bulan Maria ini dengan doa pujian syukur kepada Bunda Maria. Mari bersaksi. Mari berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!
RAB

RENUNGAN HARIAN 28 MEI 2023, Hari Raya Pentakosta

Kisah Para Rasul 2:1-11
1Kor 12:3b-7.12-13
Injil Yohanes 20:19-23


SATU ROH ALLAH, RUPA-RUPA KARUNIA

Satu pertanyaan bisa muncul jika kita membaca seluruh Sabda Tuhan pada hari ini. Apa bedanya Roh Kudus pada Pentakosta dan sebelum Pentakosta? Ya dalam bacaan Injil Yesus juga memberi Roh Kudus, dan itu terjadi sebelum pentakosta.

Yang membedakan adalah kepada siapa Roh itu diberikan menentukan juga apa peran Roh dalam diri orang itu. 

Sebelum Pentakosta, Roh Kudus diberikan kepada orang-orang yang dipilih Allah untuk tugas perutusan khusus, misalnya para nabi dalam Perjanjian Lama. 

Dalam Perayaan Pentakosta kita merayakan Karunia Roh Kudus di atas semua orang yg percaya akan Yesus. Roh Kudus menandai mereka sehingga semua orang yg percaya kepada Kristus menjadi orang yg diutus. Berani diutus, dan berani bersaksi akan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah. 

Maka perayaan Pentakosta adalah perayaan seluruh umat beriman. Roh yang menguatkan kita untuk menjadi saksi. 

Dalam bacaan Injil, Yesus memberi Roh Kudus kepada ke-11 Murid untuk pengampunan dosa. Dan ini karunia khusus bagi mereka yang dikhususkan untuk itu. Kita mengimani itu dikaruniakan kepada Para Uskup dan juga Para Imam. 

Roh yang satu, hadir dalam rupa-rupa pelayanan dan semuanya baik! Dalam Roh itu Allah hadir dalam setiap orang dengan fungsinya masing-masing dalam jemaat. Sama seperti satu tubuh, tapi anggotanya banyak dan juga fungsi-fungsinya. 


Kita bersyukur atas karunia-karunia Roh Kudus dalam Gereja. 

RA

 

Motivasi dan inspirasi : Roh Kudus

Teman2 gimana kabarmu, lama aku tidak menyapa. Tetapi terus berdoa dan berharap kita selalu diberkati Tuhan ya🙏❤🙏

Motivasi dan inspirasi : Roh Kudus

Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Pentekosta. Kita merenungkan Sabda Tuhan ( Kis 2: 1 – 11).

1) Dalam Tradisi Yahudi ada pesta panen, 50 hari setelah Paskah. Juga merupakan puncak dari pesta Tujuh Minggu ( Kel 34: 22 par). Pesta ini sebagai pembaharuan perjanjian Sinai, Nuzulul Torat ( Turunnya Taurat) . Waktu kami ziarah ke Tanah Suci Palestina pada waktu hari raya pentakosta , seluruh Israel libur, tempat2 tujuan ziarah seperti Gunung Tabor, Sungai Yordan ditutup.

2) Kristen purba : Orang2 pada berkumpul di suatu tempat, secara mysterius dan dahsyat mereka / orang beriman dihembusi Roh Kudus yg membuat mereka berbicara dengan bahasa aneh. Bahasa apa? Mungkin ada yang menyebut Bahasa Roh?
Bahasanya tidak dibuat – buat atau sekedar menggerakkan lidah. Kedengaran asing bahasa itu menyejukkan, karena semua orang mengerti seperti bahasanya sendiri. Isinya : karya Allah dan mukjizat2- Nya dalam hidup, derita, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.

Bahasa Roh adalah bahasa yang menentramkan, menghibur, mendamaikan.

Pesanya bahwa mulai saat itu, Gereja tumbuh subur, karena umat Kristiani semakin rendah hati, orang semakin rela menolong, membuat orang lain senang, bersemagat berdoa dan berbuat baik.

3) Roh Kudus , paraklete, parakletos. Pribadi ketiga dari Tritunggal Mahakudus, Roh yg mempunyai kodrat dan keagungan sama dg Allah Bapa dan Putra. Ia adalah hembusan dari Allah Bapa dan Putra ( Filioque).

4) Fungsi Roh Kudus :

a) Roh yang menghidupi roh kita . Dia yg menguduskan semua orang beriman ( Yoh 20: 22; Rom 5:5).

b) Roh Penolong agar kita mengerti kehendak Allah.

c) Roh Penghibur dalam penderitaan dan kesusahan.

b) Roh yang mengilahikan kita. Kita dibuatnya secitra dg Tuhan kembali. Kita anak- anak Allah yang dicintai- Nya. Sehingga kita menyebut Tuhan sebagai Bapa kami.

5) Persiapan untuk menerima Roh Kudus:

a) Ada niat baik untuk menjadi suci.

b) Bertobatlah kembali dg menghindari kebencian, adu domba, fitnah, menafsirkan jelek tentang orang lain. Pokoknya stop hal2 buruk yg pernah kita lakukan.

c) Kita perlu mengolah dan mengembangkan hal – hal baik dalam hidup ini yaitu buah2 Roh ( Gal 5 : 22 – 23).

d) Berdoa dan berderma. Orang yang murah hati, akan dilindungi oleh Roh Kudus dari kuasa Roh Jahat dan kalau berdoa didengarkan Tuhan ( Bc. Kitab Tobit).

e) Kita berdoa : Datanglah ya Roh Maha Kudus, dan Jadikanlah baru seluruh muka bumi!

Anda bagaimana?

Salom rahayu

P. Antonius Widada, CP

RENUNGAN HARIAN 27 MEI 2023, Sabtu Paskah VII

Paulus menjadi tahanan rumah di Roma

Kis 28:16-20.30-31
Yoh 21:20-25


KEHENDAKKU, ATAU KEHENDAK TUHAN?

Perjalanan hidup St. Paulus semakin mendekati garis akhir. Ia dibawa ke Roma untuk diadili atas permintaannya sendiri. Di Roma ia menjadi tahanan rumah selama dua tahun. Selama itu pula Paulus tetap mewartakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Yesus Kristus.

Ini sesuai dengan pesan Tuhan sendiri baginya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma”.

Kalau kita perhatikan, hidup Paulus sedemikian “serunya”. Tidak ada satu pun keputusan besar yang ia ambil berdasarkan pertimbangannya sendiri. Semua didasarkan pada pesan dan kehendak Tuhan kepadanya. Ke mana ia harus pergi, ke mana ia harus menyelamatkan diri, ke mana ia harus bersaksi. Tuhan yang menghendaki, Paulus tinggal ikut dan melaksanakannya. 

Sejenak saya bertanya juga, Apakah Paulus pernah punya cita-cita yang ia miliki sendiri, yang ingin ia kejar sendiri? Ataukah seluruh cita-cita-nya bahkan sudah diletakkan di bawah kaki Kristus? Sehingga, Kristuslah yang menjadi tujuan hidupnya. 

Pertanyaan yang sama juga dilontarkan Petrus kepada Yesus, mengenai nasib Yohanes – Murid yang dikasihi Yesus. “Apa yang kau kehendaki bagi dia Tuhan?”. Tuhan yang menghendaki apa yang terbaik baginya. Itu bukan urusan Petrus. Berbeda dengan Yohanes, Petrus dikehendaki oleh Yesus untuk – “Ikutlah Aku”. 

Kehendakku, atau kehendak Tuhan? Apa kehendak Tuhan bagiku? Bagi saya, anda dan setiap orang ini menjadi pertanyaan seumur hidup yang harus ditemukan jawabannya. Tentu paling menyenangkan jika kehendakku dan kehendak Tuhan bertemu. Tapi biasanya itu jarang terjadi, dan menjadi hal yang paling sulit kita terima.

Jadi, kamu gimana?

RA

 

RENUNGAN HARIAN 26 MEI 2023, Jumat Paskah VII

Jumat pekan Paskah ke-7 (P)
Novena Roh Kudus hari ke-8


Bacaan:
Bacaan I: Kis 25:13-21;
Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab;
Bacaan Injil: Yoh 21:15-19;


_Domine, Tu omnia nosti, Tu scis quia amo te_ ; “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau”.

Dalam cerita tiga negara, ada kisah di mana Liu Bei mendatangi kediaman Zhuge Liang sampai tiga kali untuk menunjukkan kesungguhan hatinya dalam meminta Zhuge Liang menjadi penasehat militernya. Dan melalui pendampingan Zhuge Liang, Liu Bei pun berhasil mendirikan kerajaan Shu. Hal yang sama ditanyakan Yesus hingga tiga kali kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Yesus ingin mencari tahu kesungguhan Petrus dalam mengasihi-Nya. Melalui ketulusan kasih itulah, Petrus dimampukan untuk mengikuti Kristus hingga akhir.

Cinta sejati tidak pernah berakhir, bahkan kasih mampu menaklukan kematian. Sebagaimana diungkapkan Paulus bahwa Kristus tetap hidup dalam dirinya: “Bukan aku lagi yang hidup melainkan Kristus yang hidup dalam diriku” (Gal 20:20). Pada saat kita sungguh mencintai dan mengikuti Kristus, maka kitapun akan menampakan Kristus yang hidup kepada sesama kita. Bukti dari mengasihi seseorang adalah kita berani berkorban demi kebahagiaan orang tersebut. Kita berani mengikuti nasehat, petunjuk dan keinginan dari orang yang kita cintai. Inilah yang diminta Yesus kepada Petrus, agar ia berani mengikuti kehendak Tuhan bagi keselamatan manusia.

Pada saat kita mengikuti kehendak Allah, maka kita menjadi duta, bahkan anak-anak-Nya. Allah menjadi hidup di dalam diri kita. Sebagaimana kita mengikuti perintah Kristus. Kristus sungguh hidup dalam diri kita. Itulah sebabnya, Paulus dengan yakin mengatakan bahwa Kristus hidup. Kita masing-masing dipanggil untuk menjadi seperti Petrus (batu karang) bagi mereka yang kita cintai. Kita dipanggil untuk meneruskan semangat, cita-cita dan perjuangan Kristus menjadi pewarta kabar gembira dan keselamatan bagi sesama.

AY

RENUNGAN HARIAN 25 MEI 2023, Kamis Paskah VII

Novena Roh Kudus Hari VII
Kis 22:30;23:6-11
Mazmur 16:1-2a,5-11
Yoh 17:20-26

Ya Prakanca


Ada banyak banyak permainan waktu saya kecil yang selalu seru jika dimainkan bersama. Atau setidaknya, pemainan itu selalu memancing untuk dimainkan bersama. Sebut saja, petak umpet, gobag sodor, bekel, kelereng dengan beragam variasi permainannya, layangan, lompat tali, bentengan dll. Lewat permainan itu seolah diserukan semangat ‘ayo kita kumpul, main bersama, jangan sendirian”. Mirip seperti apa yang disampaikan dalam lirik sebuah lagu berbahasa jawa “Yo ‘pra kanca dolanan ing jaba, padhang wulan padhange kaya rina dst” (Ayo teman bermain di luar, Terang bulan Terangnya kaya siang dst).

Injil hari ini, kita masih berada di dalam doa Yesus. Hal menonjol yang ingin disampaikan dalam doa tersebut adalah persatuan antara orang orang yang percaya. Dalam permohonan itu, Yesus pun memohonkan agar kita yang bersatu selalu dipelihara Allah Bapa. Berkali-kali juga Yesus menyatakan tujuan persatuan ini, “agar dunia tahu…(bdk. Yoh 17:20,21,23). Puncak dari doa mohon kesatuan ini adalah “supaya kasih yang Engkau berikan ini ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”(Yoh 17:26)

Lalu?
Saya rasa semangt kesatuan dan kebersamaan ini terus digemakan serta dirindukan dalam hidup kita. Atau bahkan sudah biasa dilakukan. Tinggal tantangannya bagi kita adalah di dalam kebersamaan itu, Kasih Allah selalu dirasakan dan dinyatakan.

Salam,
PHW

RENUNGAN HARIAN 24 MEI 2023, Rabu Paskah VII

Bacaan I : Kis 20: 28-38
Mazmur Tgp : Mzm 68: 29-30.33-35a.35b-36c
Injil : Yoh 17: 11b-19


“Berdoa bagi Orang Terkasih”


Mungkin kalau kita pergi ke suatu tempat rekreasi atau pusat perbelanjaan, kita akan menemukan tempat untuk menitipkan barang. Entah karena kita tidak boleh membawa barang tertentu sehingga harus dititipkan atau karena kita terlalu banyak membawa barang sehingga perlu dititipkan. Tempat itu biasanya terjamin dan kita mempercayakan barang-barang milik kita di sana. Setidaknya, kita yakin dan percaya bahwa tempat itu akan menjaga barang-barang dengan aman.

Bacaan-bacaan hari ini sangat indah, romantis dan personal. Baik Yesus maupun Paulus, berdoa kepada Bapa untuk orang-orang yang dikasihi. Paulus berdoa bagi jemaat dari Efesus dan Yesus berdoa bagi para murid-Nya. Cinta kasih yang mereka tunjukkan bukan hanya sekadar pekerjaan atau Tindakan bagi mereka melainkan juga sebuah doa, iman dan perlindungan dalam nama Tuhan. Ikatan kasih ini tidak lagi sebatas kasih manusiawi tetapi juga kasih manusia di dalam lingkup kasih Tuhan.

Kita dapat belajar bahwa di dalam doa, cinta bisa diwujudkan dan mendapatkan jaminan yang luar biasa. Cinta tidak hanya ditunjukkan dengan kriteria-kriteria tertentu yang dapat dipahami manusia. Lebih dari itu, di dalam doa, hubungan cinta kasih menjadi utuh karena dilengkapi dengan iman. Dalam iman akan Allah Tritunggal, kita menempatkan orang-orang yang kita cintai pada tempat yang spesial, yaitu dalam cinta dan perlindungan Tuhan. Sudahkah kita berdoa bagi mereka yang kita cintai?

Tuhan memberkati.

RENUNGAN HARIAN 23 MEI 2023, Selasa Paskah VII

Kis 20:17-27

Yoh 17:1-11a

CURHAT ST. PAULUS

Dalam bacaan pertama hari ini kita membaca curahan hati st. Paulus kepada para penatua jemaat Efesus. Dia curhat di hadapan mereka di Miletus.

Dari Miletus, Paulus bersiap untuk ke Yerusalem. Di sana ia akan diadili dan dihadapkan ke Mahkamah Yahudi. Maka, di Miletus ini menjadi saat perpisahan Paulus dengan para penatua Efesus. Kalau kita baca dengan seksama kisahnya sangat mengharukan.

Paulus curhat bagaimana ia melayani dengan segala kerendahan hati. Penuh cucuran air mata, kesulitan dan pencobaan dari pihak Yahudi yang mau membunuhnya. Namun di tengah situasi itu Paulus tetap memikirkan kebaikan jemaat. Ia tetap mewartakan Injil dan Pertobatan.

Paulus telah mencapai garis akhir hidupnya. Dia sudah tidak peduli mau dibawa ke mana dan diapakan. Asalkan dia dapat menyelesaikan seluruh karya pelayanan yang ditugaskan oleh Kristus. Bahkan untuk dihukum mati pun dia siap.

Bagi Paulus, Kristus adalah segalanya. Kristus adalah hidupnya. Asalkan Kristus diwartakan baginya sudah cukup. Meski pun harus banyak menanggung penderitaan, itu tidak jadi soal. Badan pada akhirnya akan mati. Tapi Paulus bangga karna mempersembahkan jiwanya untuk Tuhan – dan membawa jiwa-jiwa lain untuk bertobat.

Jadi kamu gimana?

RA

 

Terbaru

Populer