Home Blog Page 28

RENUNGAN HARIAN 27 JUNI 2023, Selasa Biasa XII

Kej 13:2.5-18
Matius 7:6.12-14


APA YANG BAIK, PERLU DIUSAHAKAN

Kita masih ditemani oleh seri kotbah Yesus di bukit. Injil hari ini memuat tiga pesan yang penting. 

“Jangan memberikan barang kudus kepada anjing, jangan kamu melemparkan mutiara kepada babi, supaya jangan diinjak-injak”. Sabda ini bicara tentang kelayakan seseorang menerima rahmat dari Allah. Karunia Tuhan bisa berlipat ganda jika orang yg menerimanya melayakkan dirinya untuk itu. Sebaliknya, akan menjadi sia-sia kalau orang yg menerimanya tidak melayakan diri. Misalnya, rahmat sakramen perkawinan akan berlipat ganda jika suami istri semakin melayakan dirinya sesuai status hidupnya. Menjadi suami dan istri yang bertumbuh menuju kesempurnaan kristiani. 

Yg kedua, “segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian kepada mereka.” Hormati, kasihi, ampuni, tolonglah orang lain lebih dulu, jika kita berharap mereka berbuat yang sama kepada kita. 

Ketiga, pintu menuju kehidupan sangat sempit, dan lebarlah menuju kebinasaan. Maka berusahalah. Karna sempit, jangan bersaing-bersaingan, tapi bantulah semakin banyak orang, supaya semakin banyak pula yang masuk ke dalam kehidupan. 

RA

RENUNGAN HARIAN 26 JUNI 2023, Senin Biasa XII

Kej 12:1-9

Mat 7:1-5

THANK GOD IT’S MONDAY!



Abraham adalah pribadi yang istimewa dalam iman kita karena ia begitu setia dan percaya pada Allah. Dalam Kej 12:1-9, dikisahkan bahwa Tuhan berjanji akan memberikan tiga hal, yakni berkat, keturunan, dan tanah. Lalu, apakah itu semuanya seketika terjadi saat itu juga? Tidak!

Allah menyatakan janji itu kepada Abraham dalam perjalanan hidupnya. Yang menarik adalah bahwa Abraham dengan begitu setia menjalani hidupnya dan mengikuti kehendak-Nya. Ia menantikan kepenuhan janji Allah dengan kesetiaannya. Dan, itu terbukti!

Tuhan menjanjikan keselamatan untuk kita dan itu tidak bohong. Abraham telah menjadi saksi.

Semoga kita bisa setia dan berpegang pada janji keselamatan-Nya. Mari bersaksi. Mari berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!

RAB

RENUNGAN HARIAN 25 JUNI 2023, Minggu Biasa XII

Yeremia 20:10-13

Roma 5:12-15

Matius 10:26-33

TENANGLAH, JANGAN TAKUT

Baru-baru ini saya diminta untuk datang ke sebuah rumah sakit di bilangan Jakarta Selatan. Saya ke sana untuk memberi perminyakan orang sakit. Sampai di lantai perawatan saya sudah ditunggu oleh seorang umat. Lalu saya diantar ke ruangan menjumpai ibunya yang sedang terbaring. Ibu ini menderita sakit dalam yang cukup parah. Ketika saya masuk ruangan perawatan, saya memandang ibu itu sambil berjalan ke samping tempat tidurnya. Tangannya gemetar, wajahnya penuh ketakutan. Melihat itu, saya tahu apa yang harus saya lakukan dan katakan.

Sebelum memberi perminyakan, saya mengundangnya untuk menerima sakramen tobat. Dia mau. Setelah itu ibu menerima minyak suci. Wajahnya mulai berubah, tidak setakut waktu saya datang. Saya masih menghabiskan sedikit waktu memberi kata-kata peneguhan baginya. “Tenang ibu, jangan takut. Dosa-dosa ibu sudah diampuni oleh Tuhan. Jiwa ibu sudah aman dalam naungan Tuhan. Jika Tuhan berkehendak ibu sembuh, pasti sembuh. Tapi jika tidak Tuhan pasti punya rencana lain. Ibu harus percaya bahwa rencana Tuhan itu baik.”. Sambil mendengar itu, tangan saya dipegangnya begitu erat. 

Setelah tak berapa lama, saya pamit pergi untuk memberi perminyakan di rumah sakit yang lain. Tapi tangan saya tetap dipegangnya. Dia tidak bicara, tapi matanya seolah menyiratkan, “romo jangan pergi dulu”. Saya pun pamit dan berjanji akan mengutus pro-diakon untuk memberinya komuni kudus pada hari Minggu. 

Sabda Tuhan hari ini kiranya meneguhkan kita, kepada siapa kita harus takut. Dalam Injil Yesus bersabda, “Janganlah takut kepada musuhmu, kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh tapi tak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutlah Dia yang berkuasa membunuh baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka”. 

Semua tubuh manusia pada akhirnya akan mati. Tapi jiwa, akan hidup kekal jika kita serahkan kepada Tuhan. Dalam hidup ini, apapun yang terjadi, tetap setialah kepada Tuhan. Akuilah Dia, tetap percaya, dan jangan menyangkal-Nya.

Iblis akan mencoba segala cara – termasuk memberi kita cobaan – sakit dan penderitaan agar kita menyangkal Tuhan. 

Jadi, kamu gimana?

RA

RENUNGAN HARIAN 24 JUNI 2023, Hari Raya Kelahiran Yohanes Pembaptis

ALLAH BERLIMPAH ANUGERAH


Hari ini kita merayakan kelahiran Yohanes Pembaptis, sepupu Yesus. Yohanes adalah helenisasi (bentuk Yunani) dari nama Ibrani Yehohanan, artinya Allah berlimpah anugerah. Dalam logat Jerman dan Belanda akan ditulis Johann atau Johan (baca Yohan) sementara dalam bahasa Inggris umumnya John atau Johny. Dalam logat Jawa dengan makna yang mirip mungkin menjadi Dono.

Kehadiran Yohanes semata-mata anugerah Allah, karena hadir saat suami istri Zakaria dan Elisabeth sudah tua serta hampir putus asa mendapatkan anak. Saat dewasa kehidupannya juga melambangkan penyelenggaraan Allah, dia hanya makan belalang dan madu hutan. Dua makanan yang tidak dihasilkan oleh peradaban melainkan melulu penyelenggaraan Allah. Belalang sebagai serangga hingga kini masih menjadi makanan lezat bagi beberapa kelompok orang, termasuk saya dan belalang goreng ini benar-benar lezat. Walaupun menurut beberapa ekseget belalang adalah berupa buah polong-polongan dan bukan serangga, adalah jenis makanan yang tidak dibudidayakan manusia umumnya. Demikian juga madu hutan atau madu liar, bukan hasil budidaya melainkan pemberian alam. Benar-benar anugerah kenikmatan hidup dari Allah.

Semoga hidup anda, hidup keluarga anda penuh syukur dan anda bisa merasakan bahwa Allah melimpahkan anugerah bagi anda, bagi anda sekeluarga.

S A T O R
A R E P O
T E N E T
O P E R A
R O T A S

Bapa Pencipta Semesta
Allah Penyelenggara Kehidupan
Jagalah rencana-rencana kami
Restuilah cita-cita kami.

Fe

RENUNGAN HARIAN 23 JUNI, Jumat Biasa XI

Bacaan:
Bacaan I: 2Kor 11:18.21b-30;
Mzm 34:2-3.4-5.6-7;
Bacaan Injil: Mat 6:19-23.

Lucerna corporis tui est oculus tuus. Si oculus tuus fuerit simplex, totum corpus tuum lucidum erit ; “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu”.

“Di atas langit masih ada langit”. Sehebat-hebatnya apa yang kita lakukan atau miliki, pasti masih ada orang yang lebih hebat lagi. Sehingga tidak ada gunanya kita menyombongkan kemampuan atau kepemilikan kita. Jangan sampai kesombongan kita malah mempermalukan kita. Sebagaimana Paulus katakan: “Bilakita menyombongkan diri, maka kita tidak ada beda dengan orang bodoh yang hanya memamerkan kelemahan diri”. Untuk itu kita diajak untuk memegahkan karya Tuhan dalam kelemahan dan kerapuhan kita.

Dalam kesadaran akan kerapuhan diri, kitapun akan menyadari berkat dan rahmat Tuhan yang selalu mencukupkan kita dalam hidup ini. Kesadaran akan kerapuhan ini menjadi mata, yang membuat kita bersyukur dan berani mengarahkan hati dan budi pada Kehendak Allah. Kehendak yang mengarahkan kita pada keselamatan dan kehidupan kekal di Surga. Jangan sampai mata kita dibutakan oleh tawaran dan kesombongan duniawi yang mengoda dan mengantar pada kebinasaan.

Itulah sebabnya, pemazmur mengajak kita untuk memuji kasih Tuhan yang menyelamatkan kita dari kesesakan hidup. Allah yang menuntun kita pada keselamatan melalui pendampingan dalam memilih harta di Surga, bukan harta duniawi yang akan binasa. Harta Surgawi yang membuat kita berani mengusahakan kehendak Allah melalui pelayanan pada sesama yang menderita. Sehingga semakin banyak orang boleh melihat terang kemuliaan Allah yang terpancar melalui diri kita yang mengusahakan kebaikan bagi sesama.

AY

RENUNGAN HARIAN 22 JUNI 2023, Kamis BIasa XI

Hari Biasa Pekan XI (H)
2Kor. 11: 1-11; Mzm. 111:1-2,3-4,7-8; Mat 6:7-15.


Cemburu Ilahi


Seorang anak merengek kepada kakaknya. Ia terlihat marah. Anak ini kesal, sejak tadi kakaknya menggodanya. Kakaknya berpura-pura hendak minta gendong mamanya. Adiknya cemburu dengan kakaknya.

Dalam bacaan hari ini, Paulus mengatakan dirinya cemburu. Ia merasa cemburu bukan karena ada yang bisa melayani dengan lebih hebat dari dirinya. Atau ia cemburu karena orang lain lebih populer dari dirinya. Tidak, bukan karena itu ia cemburu. Paulus tidak mencari keuntungan sedikit pun dari pelayanannya. Paulus justru cemburu karena mendengar bahwa jemaat Korintus dengan mudah disesatkan oleh guru-guru palsu. Kecemburuannya dilandasi oleh kasih ilahi kepada Allah.

Lalu?
Dalam karya dan pelayanan, mungkinkah kecemburuan itu juga kita alami?

PHW

RENUNGAN HARIAN 21 JUNI 2023, Peringatan St. Aloysius Gonzaga

Hari Rabu Biasa Pekan XI
PW. St. Aloysius Gonzaga

Bacaan I​: 2 Kor. 9: 6-11
Mazmur Tgp​: Mzm. 112:1-2,3-4,9;
Injil​​: Mat. 6:1-6,16-18

“Sukacita Memberi”

Ketika menjalankan tahun pastoral di seminari menengah, beberapa seminaris pernah datang kepada saya dan bertanya tentang “apa hadiah yang cocok untuk teman yang hari ini berulang tahun.” Saya mengusulkan barang yang disukai tetapi menurut mereka cara itu sudah lazim. Akhirnya mereka diskusi dan membelikan sesuatu. Bukan soal barang atau modal untuk membeli, kegembiraan itu tampak ketika mereka berdiskusi, memberi ide, bergurau dan mempersiapkan kejutan sederhana.

Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk berefleksi bersama tentang pemberian yang menggembirakan. Paulus menegur umat di Korintus agar setiap pemberian diberikan tidak dengan terpaksa. Demikian pula dengan Yesus, Ia mengajarkan kita untuk melakukan sesuatu dengan gembira, seolah-olah orang tidak perlu tahu apa yang sedang dikerjakan. Semua tanggung jawab keagamaan adalah hal biasa untuk dilakukan, dan bukan sesuatu yang istimewa untuk mendapatkan penghargaan.

Menerima sesuatu memang mudah membuat kita merasakan kegembiraan. Dari kegembiraan itu kita pun diajak untuk membagikan kegembiraan kepada sesama. Hal ini tidak mudah karena ada banyak tantangan dan godaannya. Besarnya jumlah atau harga suatu hadiah yang diberikan tidak akan pernah sebanding dengan besarnya kegembiraan yang disertakan dalam setiap pemberian. Apakah kita sungguh gembira ketika kita berbagi kepada orang lain? Apakah kita sudah membagikan kegembiraan?

Tuhan memberkati.
AL

SERVANT LEADERSHIP – Tahbisan Diakon KAJ Juni 2023

Pada Senin, 19 Juni 2023, Bapak Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo berkenan menahbiskan Fr. Arfin sebagai Diakon. Perayaan Ekaristi Tahbisan Diakon diselenggarakan di Seminari Menengah Wacana Bhakti, Pejaten Barat. Bapak Uskup didampingi oleh Romo Salto Deodatus, Pr (Staf Seminari Wacana Bhakti) dan Pastor Purbo Tamtomo, Pr (Rektor Seminari Tinggi KAJ – Yohanes Paulus II).

Rm Salto, Pr – Ignatius Kardinal Suharyo – Rm Purbo, Pr

Diakon Arfin menjadi diakon KAJ yang menyusul ditahbiskan setelah rekan-rekan angkatannya ditahbiskan lebih dulu pada bulan Februari 2023 yang lalu. Bersama-sama mereka direncanakan akan menerima Tahbisan Imamat pada 15 Agustus 2023 yang akan datang. Diakon Arfin sendiri berasal dari Paroki St. Odilia, Citra Raya. 

Diakon Arfin (Bawah – kedua dari kiri) dengan rekan satu angkatan berfoto bersama Rm Purbo Tamtomo, Pr

Dalam Homilinya, Bapak Kardinal mengatakan bahwa menjadi diakon perlu memiliki mentalitas pelayan. Ditahbiskan diakon berarti menjadi pemimpin yang melayani – servant leadership. Beliau menceritakan salah satu sharing dari perjumpaan dengan para dokter dan pelayan kesehatan. Jabatan tinggi yang diberikan bukan dipakai untuk kekuasaan melainkan dimaknai sebagai kesempatan untuk memberikan pelayanan lebih luas.

Diakon Arfin tiarap – tanda kerendahan hati – saat berdoa Litani Para Kudus.

Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan sederhana ini dihadiri dengan undangan terbatas. Hadir juga para Imam Diosesan Keuskupan Agung Jakarta, para calon imam seminari Tinggi KAJ, keluarga dan kerabat dekat diakon tertahbis. 

Diakon Arfin dengan Para Imam yang hadir
Diakon Arfin dengan keluarga
Mohon doa dari para Kudus.
Menerima Kitab Suci dari Bapak Uskup – tanda perutusan mewartakan Injil sebagai Diakon

 

Diakon Arfin akan menjalani masa Diakonatnya di Gereja St. Bonaventura, Paroki Pulomas, Jakarta Timur. 

Reynaldo Antoni, Pr

Foto: Reynaldo Antoni Pr

RENUNGAN HARIAN 20 JUNI 2023, Selasa Biasa XI

Bacaan I: 2Kor. 8:1-9
Injil: Matius, 5: 43-48


Gampangkah Mengasihi Musuhmu?


Kata mengasihi memang tidak asing dalam pendengaran. Sering terucap dan mudah untuk diungkapkan. Apalagi sekedar untuk saling meneguhkan, rasanya mengalir mulus tak terbendung. Namun apakah segampang itu untuk dipraktekkan?

Kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian, karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu yang di surga”.

Ungkapan Yesus ini jelas. Jangan jadikan musuhmu orang yang terburuk dalam hidupmu. Tapi tuntulah ia dengan doa-doamu. Mungkin kelak ia akan tahu tahu bahwa kata yang pernah terucap ternyata tak layak untuk dikenang. Hati yang pernah ia lukai telah meninggalkan jejak kelam bagi orang lain. Tentu ini perlu ditutup dengan rangkulan kasih demi memasuki dunia baru.

Terkadang orang yang paling dekat adalah calon musuh yang paling berbahaya. Bisa saja terjadi. Tapi jangan ragu apabila itu memang terjadi.

Jangan ikut membenci jika hatimu disakiti. Berhadapan dengan yang salah dihadapanmu, lakukanlah ini. Balas dendam terbaik adalah menjadikanmu lebih baik. Dan musuh terbesar yang harus Anda kalahkan dirimu sendiri. Kalahkan egomu dan Anda adalah pemenang sejati.

INB

RENUNGAN HARIAN 19 JUNI 2023, Senin Biasa XI

2Kor 6:1-10

Mat 5:38-42

THANK GOD IT’S MONDAY!


Kesempatan tak datang untuk kedua kalinya. Benar adanya hal ini dan kadang-kadang kita menyesal karena melewatkan kesempatan itu dengan berbagai alasan. Yang menyebalkan adalah jika itu terjadi karena alasan kita menunda atau malas melakukannya.

St Paulus juga memberikan nasihat yang sama kepada kita, “janganlah kamu membuat sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima” (2 Kor 6:1).

Berkat Tuhan itu nyata dalam berbagai rupa. Kita perlu jeli mengenali-Nya dan tidak menyia-siakan berkat-Nya itu. Berjuanglah yang terbaik dan Tuhan yang menyempurnakan semua.

Semoga kita tidak sia-siakan kasih karunia-Nya yang telah kita terima. Mari bersaksi. Mari berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!

RAB

Terbaru

Populer