Home Blog Page 118

Saat Shalat Id Parkiran di Masjid Istiqlal Penuh, Jamaah pun Parkir Kendaraan di Gereja Katolik Katedral

katedral
Ada satu contoh toleransi antarumat beragama yang patut diteladani di Indonesia. Setiap tahun Gereja Katedral Jakarta selalu menyediakan tempat parkir bagi kendaraan umat muslim yang akan mengikuti shalat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta.

“Hal seperti ini sudah terjadi belasan tahun. Setiap Lebaran, gereja menyediakan tempat parkir bagi saudara-saudara kaum muslim,” kata petugas keamanan katedral, Edi Purnomo di depan Katedral Jakarta, Senin (28/7/2014).

Edy menambahkan, hal yang sama juga terjadi ketika perayaan Hari Paskah atau Natal. “Biasa kalau misa Paskah atau Natal, umat Katolik parkir kendaraannya di halaman Masjid Istiqlal,” sambungnya.

Pria yang sudah bekerja selama 18 tahun sebagai petugas keamanan katedral ini menambahkan, halaman gereja bisa menampung ratusan mobil pribadi dan ratusan motor.”Kami biasa berkoordinasi dengan pihak Masjid Istiqlal. Karena posisi katedral dan masjid saling berhadapan, jadi kami kerja sama,,” pungkas dia.

Hari ini ribuan umat Muslim memadati Masjid Istiqlal untuk melaksanakan Shalt Ied merayakan Idul Fitri 1435 H. Hadir di sana pula Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono. (megapolitan.kompas.com)

Indahnya Kerukunan Umat Beragama: “Kisah Umat Muslim Salat di Gereja di Gaza”

Sebuah Kisah Nyata Ketika Perbedaan Agama menjadi Pemersatu bukan Perpecahan

Bagi Mahmud Khalaf, seorang warga Gaza, merupakan sebuah pengalaman baru yang aneh bahwa dirinya melakukan salat di bawah tatapan sebuah ikon Yesus Kristus. Namun sejak perang pecah di Gaza, dia tidak punya pilihan selain beribadah di sebuah rumah Tuhan-nya orang Kristen. Di situlah dia berlindung setelah serangan udara Israel menghantam tempat tinggalnya Palestina utara.

“Mereka membolehkan kami berdoa. Hal itu mengubah pandangan saya tentang orang-orang Kristen. Saya benar-benar tidak tahu sebelumnya, tetapi mereka telah menjadi saudara kami,” kata Khalaf (27 tahun) yang mengaku dia tidak pernah membayangkan untuk melakukan salat magrib di dalam sebuah gereja. “Kami (orang-orang Muslim) berdoa bersama-sama tadi malam,” katanya. “Di sini, cinta antara umat Muslim dan Kristen telah tumbuh.”

Saat memasuki haman Gereja Saint Porphyrius di Kota Gaza, para pengunjung akan disambut dengan ucapan “marhaban” (selamat datang) oleh orang-orang Kristen, tetapi dengan “al-salamu aleikum” oleh sebagian besar penghuninya saat ini, yaitu para pengungsi Gaza yang telah menjadikan kompleks gereja itu sebagai tempat tinggal mereka selama hampir dua minggu terakhir.

Khalaf, yang meninggalkan rumahnya di Shaaf setelah daerah itu menjadi target serangan pesawat tempur Israel, memegang tasbih dengan cemas, tetapi lega karena telah menemukan tempat perlindungan bersama sekitar 500 pengungsi Muslim lainnya. “Orang-orang Kristen membawa kami masuk. Kami berterima kasih kepada mereka untuk itu, karena berpihak pada kami,” katanya.

Khalaf kini terbiasa beribadah di tempat dari sebuah agama yang asing baginya, terutama selama bulan suci Ramadhan ini. Setiap hari dia berkiblat ke Mekkah, membacakan ayat-ayat Al-Quran dan membungkukan diri, seperti yang dia lakukan di masjid.

Para pastor dan umat menghargai para tamu Muslim mereka.

“Tentu saja orang-orang Kristen tidak berpuasa, tetapi mereka dengan sengaja tidak makan di depan kami pada siang hari. Mereka tidak merokok atau minum di sekitar kami,” kata Khalaf.

Namun dia mengaku sulit untuk menjalankan perintah-perintah agama selama konflik berdarah dan tanpa pandang bulu yang telah menewaskan lebih dari 800 warga Palestina, sebagian besar warga sipil. “Saya biasanya merupakan seorang Muslim yang taat, tetapi saya sudah merokok selama Ramadhan. Saya tidak berpuasa, saya terlalu takut dan tegang karena perang”

Puasa akan berakhir saat Idul Fitri datang. Namun dengan pengeboman yang sedang berlangsung, ratusan orang tewas dan ribuan kehilangan tempat tinggal, kegembiraan Idul Fitri agak diredam. “Orang Kristen dan Muslim mungkin merayakan Idul Fitri bersama-sama di sini,” kata Sabreen al-Ziyara, seorang wanita Muslim yang telah bekerja di gereja itu selama 10 tahun sebagai petugas kebersihan. “Namun tahun ini, itu bukan Hari Raya Idul Fitri tetapi pesta para martir,” katanya. Ia merujuk dengan hormat kepada mereka yang telah meninggal akibat perang. 

Ini merupakan suasana yang harmonis dan toleran, tetapi di tengah-tengah medan perang, ketegangan masih terasa. Saat persediaan makanan datang, bentrokan hampir pecah ketika para perempuan dan anak-anak mencari kantong plastik yang berisi roti dan air, yang didistribusikan setertib mungkin orang para petugas gereja.

Orang Kristen di Gaza telah berkurang jumlahnya menjadi sekitar 1.500. Sementara populasi orang Muslim Sunni mencapai 1,7 juta orang. Komunitas Kristen, seperti di tempat-tempat lain di Timur Tengah, telah menyusut karena konflik dan pengangguran. Namun dalam situasi teror seperti di Gaza, rasa persaudaraan tumbuh di antara mereka. 

“Yesus mengatakan, kasihilah sesamamu, bukan hanya keluargamu, tetapi kolegamu, temanmu – Muslim, Syiah, Hindu, atau pun Yahudi,” kata relawan Kristen Tawfiq Khader. “Kami membuka pintu kami untuk semua orang.” (internasional.kompas.com)

BREAKING NEWS! Rm. Samuel Pangestu, Pr menjadi VIKJEN KAJ

Keuskupan Agung Jakarta, kaj

Logo KAJ
 
Kepada Ytk,
Ketua Komisi dan Pengurus Komisi KAJ, PEMIKAT KAJ, dan Semua Putera-Puteri Gereja
Kami sampaikan Kabar Gembira mengenai pergantian Vikaris Jendral Keuskupan Agung Jakarta (VIKJEN-KAJ).
Bp Uskup, Mgr. I. Suharyo, telah mengangkat:

Pastor Samuel Pangestu, Pr

Menjadi Vikaris Jendral KAJ per 1 Agustus 2014.
Kepada Pastor Samuel Pangestu, Pr kami ucapkan terima kasih atas karya kegembalaan pastor di Paroki CIkarang dan selamat berkarya sebagai Vikaris Jendral KAJ.
Kepada Pastor Yohanes Subagyo, Pr kami ucapkan terima kasih atas karya pelayanan pastor sebagai Vikjen KAJ selama ini dan selamat menjalankan tugas perutusan baru.
Kami mohon kepada semua Putera-Puteri Gereja Kudus, untuk menyampaikan kabar gembira ini dan mengajak seluruh umat berdoa bagi Pastor Samuel Pangestu, Pr dan Pastor Yohanes Subagyo, Pr.
Tuhan memberkati karya pelayanan kita semua.
Salam hormat,
Rm. V. Adi Prasojo, Pr
Sekretaris KAJ
__________________
Adi Prasojo, Pr
Sekretaris KAJ
Jl. Katedral No. 7
Jakarta Pusat 10710
Ph: (021) 3814322, 3813345
Fax: (021) 3855681
HP: 0811 880 3233

Jokowi Sowan ke KWI

Jelang pengumuman hasil penghitungan suara pilpres hari ini,  22 Juli, Calon Presiden Joko Widodo yang biasa disapa Jokowi menyambangi kantor Konferensi Waligereja Indonesia di Jalan Cut Meutia no. 10, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (19/7/2014).

Diterima Ketua KWI Mgr. Ignatius Suharyo dan beberapa Romo Sekretaris Komisi, Jokowi yang datang tanpa didampingi Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan terima kasih atas keterlibatan umat Katolik dalam pemilihan presiden dan wakil presiden. “Saya berterima kasih kepada umat Katolik karena telah mengambil bagian dalam proses pemilihan presiden dan wakil presiden,”ujar Jokowi.

Jokowi menyadari bahwa umat Katolik telah mendukung pilpres ini dengan berbagai cara sehingga pesta demokrasi berlangsung sukses pada 9 Juli lalu. “Semoga hasil pengumuman KPU 22 Juli nanti sesuai dengan apa yang diharapkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia,”kata Jokowi.

Monsinyur Suharyo menyampaikan bahwa komitmen bersama seluruh umat katolik Indonesia ini sudah tertuang dalam Surat Gembala KWI. Dalam surat gembala ini, para uskup mengajak seluruh umat agar berpartisipasi aktif dalam pilpres kali ini.

“Pilihan kami, sebagai umat katolik Indonesia, adalah pada calon presiden dan wakil presiden yang memperjuangkan ajaran sosial gereja seperti menghormati kehidupan dan martabat manusia, memperjuangkan kebaikan bersama, mendorong dan menghayati semangat solidaritas dan subsidiaritas serta memberi perhatian lebih kepada warga negara yang kurang beruntung. Kami sungguh mengharapkan pemimpin yang gigih memelihara, mempertahankan dan mengamalkan Pancasila,”ujar Monsinyur Suharyo.

Monsinyur Suharyo juga menyampaikan agar umat Katolik mengawal proses perhitungan sampai hari penetapan yang sudah ditentukan KPU dan mengimbau umat untuk siap menerima siapa pun yang akan menjadi pemimpin.

Dalam kesempatan ini, Mgr. Suharyo berharap, bila Jokowi yang terpilih sebagai presiden agar memerhatikan pemerataan pendidikan dan kesejahteraan bagi seluruh masyakarat Indonesia. “Kita lihat, masih banyak saudara kita yang hidup dalam kekurangan dan kemiskinan, terutama di Papua. Jika Bapak jadi Presiden, perhatikanlah nasib rakyat kecil,”ujar Monsinyur Suharyo. Jokowi pun dengan tegas menyanggupi harapan tersebut. “Kita satu dalam perjuangan bagi kemanusiaan.

Untuk mencapai apa yang tadi disampaikan, dibutuhkan keterlibatan semua orang,”tegas Jokowi. Acara silahturahmi ini berlanjut dengan sesi foto bersama Jokowi dengan tim dari KWI. (Mirifica.Net)

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-6/3/2014

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-6/3/2014

Lihat di Google

UNDANGAN: “Cipta Lagu Liturgi dalam rangka Festival Lagu Liturgi Anak 2014”

psalm7c

Salam damai dalam Tuhan kita Yesus Kristus,

Merespon keprihatinan akan minimnya ketersediaan lagu-lagu liturgi untuk anak, maka Komisi Liturgi KAJ mengadakan rangkaian kegiatan guna mendorong para komponis dan pemerhati anak untuk menciptakan lagu-lagu liturgi anak. Rangkaian kegiatan telah dimulai sejak Desember 2013 dan puncaknya akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 mendatang dalam bentuk Festival Nyanyian Liturgi Anak. Sehubungan dengan hal tersebut kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr/i untuk berpartisipasi dalam mencipta lagu-lagu yang dapat digunakan dalam perayaan-perayaan liturgi oleh anak-anak di KAJ. Berikut kami sertakan penjelasan singkat menyangkut kriteria-kriteria lagu yang akan dibuat :

 

KRITERIA SYAIR

– Lagu liturgi anak untuk perayaan-perayaan liturgi pada masa biasa.

– Lagu diperuntukan di dalam Perayaan Ekaristi untuk kategori lagu pembuka, persiapan persembahan, komuni dan sesudah komuni (penutup).

– Selaras dengan ajaran Katolik, yang bersumber dari Kitab Suci, Tradisi dan sumber-sumber liturgi (cfr. SC 121)

– Memakai bahasa Indonesia yang baik, benar (seturut Kamus Bahasa Indonesia yang resmi) dan mudah dimengerti oleh anak-anak.

 

KRITERIA MUSIK

– Melodi original dan belum pernah diterbitan dalam bentuk buku.

– Wilayah nada : C’-D”

– Menggunakan interval melodi yang bisa dinyanyikan oleh anak-anak

– Panjang : minimal 8 bar maksimal 32 bar, jumlah bait maksimal 2 bait.

– Lagu-lagu yang diciptakan boleh bercorak inkulturatif.

– Harap diperhatikan keserasian :

  • Karakter : syair dan melodi selaras
  • Frasering : pemenggalan kata, kalimat syair dan melodi tepat
  • Aksentuasi : penekanan suku kata, kalimat dan melodi selaras (bds. bahan lokakarya komposisi nyanyian liturgi anak KomLit KAJ 2014)

Lagu yang terkumpul akan diperiksa oleh tim musik KomLit KAJ. Sebagai bentuk apresiasi, KomLit KAJ akan memberikan sertifikat kepada seluruh komponis yang telah berpartisipasi dan lagu terbaik yang terpilih akan ditampilkan dalam festival pada bulan Oktober 2014. Semua lagu-lagu yang terkumpul dan memenuhi syarat akan dicetak, sebagai kumpulan lagu liturgi anak KomLit KAJ. Batas pengumpulan lagu pada hari Kamis, 31 Juli 2014 (cap post) . Lagu dikirim dalam bentuk :

  1. Hardcopy (4 rangkap) ke Komisi Liturgi KAJ dengan alamat Jl. Katedral No 7, Jakarta 10710
  2. Softcopy ke email kajkomlit@gmail.com

Besar harapan kami Bapak/Ibu/Saudara/i berkenan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini guna mengembangkan dan memperkaya khazanah nyanyian liturgi di Keuskupan yang kita cintai ini. Demikian yangdapat kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Salam Liturgi,

RD. Hieronymus Sridanto Aribowo Nataantaka

(Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta)

SURAT KELUARGA JULI 2014: “Kebersamaan dalam Kesibukan”

surat keluarga juli 2014

Kebersamaan adalah kekuatan,

Ketika manusia merasa sendiri di keramaian

Karena kehadiran formal bukan impian keluarga

Meskipun kota kita membutuhkannya

Mari mencintai sekali lagi keluarga kita

Membiarkan pelukan kemanjaan anak-anak

Dan kemesraan pasangan menjadi pesta

Kamu pasti tahu bagaimana rasanya

Semoga kamu tidak pernah lupa

surat keluarga juli 2014

Keluarga-keluarga Katolik yang terkasih,

Senang sekali kita mengingat kebersamaan semasa liburan kemarin. Kita dan seluruh keluarga menikmati acara bersama yang mengakrabkan dan membangun persaudaraan yang utuh dan asli. Bukankah liburan membuat kita bisa recharge kekuatan pribadi juga? Seperti batere HP kita yang kita sambungkan di powerbank, kita menemukan kesejatian hidup bersama orang yang kita sayangi di dalam keluarga.

Pada waktu kita mulai sibuk dalam pekerjaan masing-masing, semoga kita tidak lupa kebutuhan waktu bersama ini. Meskipun tuntutan hidup dan ekonomi kadang memacu semangat “ke luar rumah”, ingatlah bahwa hidup Anda tidak di sana, melainkan di dalam keluarga. Mungkin ini kebijaksanaan pertama yang perlu kita sadari bersama.

Dalam pertemuan KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) yang baru lalu, kami mendapat pengajaran dan pencerahan perlunya suatu kesadaran akan pentingnya dan tantangan gadget yang masuk di rumah kita. Bahkan di rumah pun kita bisa “berada di luar” karena gadget merebut perhatian kita sehingga kita menambah lagi waktu terpisah kita dengan orang-orang yang terdekat dengan kita.

Gadget semestinya dapat dipakai sebagai alat komunikasi yang membuat hidup kita semakin nyaman, bukan menambah berat beban hidup. Fasilitas yang semula menjadi sarana ini telah “mengganggu” hidup bersama karena kita kurang peka pada prioritas waktu kita sendiri. Kita bisa habis mengoperasikan gadget dan menarik orang-orang di luar rumah, padahal mereka yang dekat kita abaikan. Apa yang kita cari?

Kesepian bisa semakin melanda anggota keluarga, karena hidup dalam dunia virtual (tidak nyata) dan merasa memiliki segalanya. Banyak orang yang kecanduan teknologi kehilangan kemampuan berkomunikasi dan sisi menarik alami dirinya. Ia sibuk dengan benda mati yang seakan hidup itu dan meninggalkan kebutuhan tersambung dengan orang-orang hidup di sekelilingnya. Hidup bersama jadi tidak menarik, karena setiap orang saling mengabaikan dan saling  membangun dunia mayanya sendiri.

Kalau Tuhan Yesus saja menginginkan kita selalu berada dalam persekutuan, dalam Matius 18:20, dikatakan “..di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Sabda ini barangkali banyak benarnya, karena kita bisa sangat asyik berjejaring sendiri dan lupa membangun jaringan dalam keluarga inti (Suami, isteri, anak-anak). Kesulitan dan gangguan mudah muncul karena kita sendiri, tanpa kontrol dari orang lain.

Sebuah kebersamaan dibangun dari komitmen bersama, berjanji untuk bertemu secara periodik dalam suatu minggu dan menikmati waktu bersama yang indah. Waktu bersama anak-anak sangat terbatas, mereka selalu beranjak dewasa dan suasana setiap hari berubah. Apakah kita mau kehilangan momen yang tak terlupakan bersama mereka? Masa depan masih besok hari, tetapi hari ini adalah untuk hari ini. Kita tidak boleh mengabaikan saat demi saat dalam keluarga.

Saya merindukan keluarga-keluarga Katolik makin terbiasa berdoa bersama. Berdoa sebelum makan, berdoa sebelum tidur, dan berdoa sebelum bekerja adalah cara-cara praktis agar doa bersama jadi habit yang membuat Tuhan Yesus makin terlihat nyata. Rumah tanpa Tuhan pasti akan terlunta-lunta meskipun penuh harta. Rumah bersama Tuhan pasti terberkati, jika selalu bersama-Nya dan bersama seluruh anggotanya.

Selamat datang masa sekolah, selamat menjelang liburan tambahan pada hari raya Idul Fitri yang akan datang. Semoga di masa hari raya saudara-saudara muslim, anak-anak dan seluruh keluarga juga diajari hidup dalam damai dan kerukunan antar umat beragama. Kita ingin menampilkan keluarga Katolik yang bersahaja, ramah, dan penuh persaudaraan dan kasih.

Tuhan memberkati kita semua.

Salam dalam Yesus, Maria, dan Yusuf

Alexander Erwin MSF

Doa Menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014

PrayingTogether-e1361287421273
 
Allah Bapa yang Mahamurah,
kami mengucap syukur atas Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan alam yang indah, subur dan kaya, dengan penduduk yang Bhinneka Tunggal Ika.
Tuhan Yesus yang penuh kasih,
negara kami sedang merayakan pesta demokrasi untuk memilih presiden dan wakil presiden kami. Kami mohon pertolonganMu,
agar pemilihan ini berjalan lancar, jujur, aman dan damai. Jauhkanlah pesta demokrasi ini
dari rencana dan cara yang curang dan tak terpuji.
Ya Roh Kudus,
curahkanlah rahmat kebijakasananMu
agar kami berani melakukan pilihan
dengan hati nurani dan pikiran yang jernih.
Semoga presiden terpilih Kau terangi
untuk mengusahakan damai sejahtera bagi seluruh bangsa.
Bunda Maria,
doakanlah kami, agar tetap hidup damai penuh persaudaraan dan menghargai setiap perbedaan, terutama di saat pemilihan presiden dan wakil presiden ini.
Doa ini kami panjatkan dengan perantaraan Kristus, Tuhan dan Penyelamat kami.
Bapa Kami 1X
Salam Maria 3X
Kemuliaan 1X

Kelompok amal Katolik bantu para korban konflik di Irak

Kelompok amal Katolik, para korban konflik di Irak, umat katolik irak

Kelompok amal Katolik, para korban konflik di Irak, umat katolik irak

Irak, sebuah negara yang sedang bergolak  menghadapi masa depan yang semakin suram, organisasi-organisasi amal Katolik sedang menggalang pertemuan untuk membantu mereka yang menderita akibat kekerasan yang sedang berlangsung.

“Gerakan ini cukup terbatas sehingga semua angka dan informasi yang kami peroleh serba ketidakpastian,” kata Kris Ozar, koresponden untuk Karitas Mesir, sebuah lembaga bantuan internasional Gereja Katolik, kepada CNA belum lama ini.

“Satu hal yang pasti dan saya dengar di sini adalah bahwa tidak ada yang tahu, tidak ada yang tahu,” katanya. “Tidak ada yang tahu kemana orang pergi, tidak ada yang tahu berapa lama orang tinggal, orang menyewa rumah tetapi bersifat sementara karena harganya mahal.”

“Semuanya serba ketidakpastian, benar-benar ketidakpastian.”

Meskipun Ozar secara resmi ditugaskan ke Mesir, ia telah dikirim oleh organisasi itu ke Irak dalam rangka memberikan bantuan kepada para pengungsi.

Setelah melarikan diri dari Mosul hanya 15 menit sebelum diserbu oleh ISIS pada 10 Juni, Ozar meninggalkan Mesir, dan tiba kembali ke Irak pada 30 Juni.

Bertujuan untuk mendirikan negara Sunni di Suriah dan Irak, yang merupakan mayoritas Syiah, ISIS, Islamic State Iraq and Levant(ISIL), juga dikenal sebagai kelompok Islamic State Iraq and Syria(ISIS), melakukan serangan ke Irak pada awal Juni, dan merebut Mosul, kota terbesar kedua negara itu pada 10 Juni.

Kelompok ini sekarang menguasai sebagian besar utara dan tengah Irak, termasuk kota Tal Afar.

Pada akhir pekan, para pengungsi yang melarikan diri setelah serangan 10 Juni di Mosul, mulai kembali ke daerah mereka, banyak yang berlindung di kota tetangga Erbil, dimana mereka berada di bawah perlindungan tentara Kurdi.

“Ketika saya berbicara dengan keluarga-keluarga pengungsi, mereka membutuhkan  bantuan,” kata Ozar.

“Tapi, kebutuhan terbesar adalah makanan, kasur, dan uang agar mereka bisa membeli ponsel untuk menelepon keluarga mereka. Mereka juga memerlukan obat-obatan.”

Banyak keluarga kini terpaksa tidur di sekolah-sekolah setempat. “Mereka membutuhkan kasur, seprai dan selimut, mereka membutuhkan sabun dan pakaian.” (Indonesia.Ucanews.Com)

Keuskupan Agung Jakarta Luncurkan Katekese Gaya Baru

Keuskupan Agung Jakarta, Katekese Gaya Baru, sahabat positif, Teaterri,

Keuskupan Agung Jakarta, Katekese Gaya Baru, sahabat positif, Teaterri,

Ketua Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Jakarta (Komsos KAJ) Pastor Matius Harry Sulistyo Pr mengungkapkan bahwa KAJ telah membentuk panitia “Sahabat Positif” guna merencanakan dan memulai meluncurkan bentuk katekese baru.

Katekese itu, menurut Pastor Harry, tidak menghilangkan gaya-gaya lama yang terbukti keberhasilannya dan gaya baru berarti mengajak banyak orang Katolik melakukan pewartaan dan menggunakan kemajuan teknologi komunikasi multimedia.

“Pewartaan demikian menantang setiap umat Katolik untuk menguasai teknologi dan mengemasnya secara kreatif dan mudah diterima agar masuk dalam setiap kehidupan zaman modern,” demikian Pastor Harry di depan 200 undangan ‘Gathering Sahabat Positif’, termasuk pegiat media paroki yang berasal dari 63 paroki se-KAJ, di sebuah hotel di Jakarta tanggal 21 Juni 2014.

Alasan mendasar untuk katekese gaya baru itu, lanjut Pastor Harry dalam acara bertema “Menghormati Kehidupan dan Penghargaan terhadap Martabat Manusia”, adalah untuk menjawab begitu banyak kasus akhir-akhir ini dalam bentuk diskriminasi, kekerasan menyentak rasa kemanusiaan, terlebih diskriminasi dan intensitas kekerasan pada anak dan perempuan yang melampaui batas kemanusiaan.

Dikatakan, Komnas Perempuan mencatat bahwa tahun 2012 telah terjadi 4.336 kasus kekerasan seks, pelecehan, penganiayaan, dan pembunuhan antara sesama manusia yang merebak di seluruh wilayah, “dan ini baru yang terungkap dalam media.”

Mencermati peristiwa dan kondisi demikian, Komsos KAJ, sebagai perpanjangan tangan dari Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignasius Suharyo Pr, yang sangat prihatin juga dengan kondisi itu, maka melalui Sahabat Positif melaksanakan kegiatan yang menekankan bahwa tidak ada yang lebih berharga selain penghormatan terhadap manusia.

Ketua Sahabat Positif Pastor Steve Winarto Pr menjelaskan tiga kegiatan yang bisa menggerakkan umat Katolik yakni menerbitkan Art Novel “Positif! Nada Untuk Asa” yang ditulis oleh Ita Sembiring, mementaskan drama musikal multimedia tanggal 20-21 September 2014 oleh kelompok seni teater Teaterri, dan membuat serta menayangkan film layar lebar “Positif! Nada Untuk Asa” oleh Magma Entertainment di Februari tahun 2015.

Para anggota Teaterri adalah pemain drama musikal “Selubung Perempuan” yang melakukan pementasan setahun lalu di Bentara Budaya Jakarta dengan menghadirkan sejumlah artis Katolik seperti Dona Arsinta dan Lisa A Ariyanto.

Hasil finansial dari tiga kegiatan itu, lanjut imam itu, akan dimanfaatkan untuk pengembangan Rumah Sakit Sint Carolus Jakarta yang telah berusia 95 tahun, rumah sakit tertua ketiga di Jakarta setelah Rumah Sakit Cikini dan RSCM Jakarta. “Gerakan ini juga bertujuan untuk mengajak seluruh anggota Gereja Katolik untuk memberikan perhatian dan ikut mengembangkan RS Katolik tertua di Indonesia itu,” kata imam itu.

Dijelaskan bahwa seluruh pastor paroki di Jakarta telah diimbau untuk mendukung. Para pastor diminta untuk mengajak semua umatnya agar ikut menikmati karya anak muda Katolik melalui tiga kegiatan besar itu. “Dengan demikian seluruh umat telah melakukan hal yang positif, karena umat sendiri merupakan sahabat positif.” (penaindonesia.org)

Terbaru

Populer