[1] Pada hari Sabtu tanggal 13 Desember 2025, pukul 17.00-20.00 WIB bertempat di Sport Hall Kolese Kanisius, Menteng Jakarta, komunitas Cantica Sacra Indonesia mengadakan Twilight Concert Maria Immaculata. Konser dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Raya Santa Maria Dikandung Tanpa Noda (Maria Immaculata) yang jatuh pada tanggal 8 Desember 2025.
[2] Konser khusus penghormatan kepada Bunda Maria Immaculata ini merupakan yang pertama di Indonesia. Konser membawakan 17 nomor komposisi yang memusat pada penghomatan kepada Maria Immaculata dan puji-syukur kepada Tuhan Allah yang telah mengaruniakan Bunda Maria bagi dunia. Uniknya secara khusus konser mempersembahkan empat komposisi “Ave Maria” dari masa yang berbeda, yaitu karya-karya Johan Sebastian Bach – Charles Gounod (musik era Barok dan melodi era Romantik), Franz Shubert (era Romantik), Pietri Mascagni (era Romantik Akhir/Modern Awal), dan Guilio Caccini (era Modern Akhir).

[3] Selain untuk penghomatan kepada Maria Immaculata, konser ini juga dimaksudkan untuk pembelajaran musik liturgi Gereja Katolik bagi umat. Pembelajaran musik liturgi melalui konser adalah salah satu program Cantica Sacra Indonesia, suatu komunitas umat Katolik di Jakarta, yang mendedikasikan kegiatannya untuk pengembangan musik liturgi yang benar, baik, indah, dan ilahiah (verum, bonum, pulchrum, et divinum) sesuai arahan Vatikan melalui ensiklik Sacrosanctum Concilium (1963) dan Musicam Sacram (1967). Untuk itu konser-konser Cantica Sacra dirancang sebagai konser interaktif dengan penonton.
[4] Lagu-lagu yang dibawakan dalam konser ini sebagian besar adalah lagu-lagu yang sudah akrab di telinga umat Katolik. Dalam rangka pembelajaran musik liturgi, melalui konser ini Cantica Sacra Indonesia bermaksud menunjukkan bahwa dengan teknik vokal dan cara bernyanyi yang benar, lagu-lagu liturgi yang sudah terbiasa didengar dan dinyanyikan umat akan terdengar dan terasakan menjadi berbeda, lebih indah dan megah. Secara khusus konser ini menunjukkan bagaimana cara membawakan lagu-lagu liturgi Gregorian dan polifonik sebagai persembahan dan pujian kepada Allah, bukan sebagai pertunjukan untuk mengundang aplaus.
[5] Nomor-nomor komposisi lagu dalam konser dibawakan oleh Cantica Sacra Female Choir, dengan dukungan penampilan khusus dari Persevera Choir Kolese Kanisius dan Paduan Suara SMP Penabur Cipinang. Secara khsusu Cantica Sacra Female Choir (CSF Choir) adalah kelompok paduan suara bentukan komunitas Cantica Sacra Indonesia. Anggota CSF Choir diseleksi dan dipilih secara terbuka dari kalangan anggota paduan suara musik liturgi di sejumlah paroki di wilayah Keuskupan Agung Jakarta. Anggota sekarang berasal dari paroki-paroki St. Agustinus Karawaci, St. Nicodemus Cipuitat, St. Bartolomeus Bekasi, St. Ignatius Loyola Jakarta, St. Leo Agung Jatiwaringin, dan St. Servatius Kampung Sawah.
[6] Cantica Sacra Female Choir dibentuk sebagai model Schola Cantorum, kelompok paduan suara dan pemazmur inti musik liturgi di gereja-gereja Katolik, sesuai dengan amanat Sacrosanctum Concilium (artikel 114) dan Musicam Sacram (artikel 19-20). Melalui kegiatan pelatihan dan tutorial, serta penanaman anggota CSF Choir sebagai agen pembelajaran di paroki asalnya, Cantica Sacra Indonesia akan mereplikasi model Schola Cantorum tersebut di paroki-paroki gereja Katolik se-Indonesia, untuk menjadi bagian integral yang menganimasi misteri agung Misa Kudus . Untuk itu Cantica Sacra Indonesia membangun jaringan kemitraan dengan Komisi Liturgi KWI dan Komisi Liturgi keuskupan-keuskupan di Indonesia.
[7] Twilight Concert Maria Immaculata oleh Cantica Sacra Indonesia ini didukung oleh sejumlah pelaku dan pendukung musik liturgi dengan peran yang saling-mengisi. Pelatih dan konduktor utama sekaligus direktur artistik konser adalah Jay Wijayanto. Turut mendukung adalah Leonard Joseph (Konduktor/Pianis), Mikha Ogung J. Panggabean (Konduktor), Ignatius Martono (Pelatih Kanisius), Sirma Ulina Ginting (Konduktor SMP Penabur Cipinang), Angelica Liviana (Pianis), Andreas Galih Pamungkas (Organis), dan Theresia Friska Ratih Sagita (Pianis/Organis). Juga didukung oleh tim multi-media digital yang diawaki oleh Martin Tanubrata, Remigus Isworo, dan Muchammad Husein.
[8] Konser disaksikan sekitar 400 orang penonton, terdiri dari para rohaniwan, pegiat musik liturgi, dan umat awam dari paroki-paroki di Keuskupan Agung Jakarta. Konser mendapat dukungan dari Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementerian Agama RI, Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta.
[9] Demikian siaran pers ini disampaikan untuk dapat disebar-luaskan kepada khalayak. Terimakasih.
Jakarta, 13 Desember 2025
Cantica Sacra Indonesia
Jay Wijayanto, Direktur Artistik Konser
