Home Blog

RENUNGAN MINGGU PASKAH II, 27 April 2025

Bacaan Pertama, Kis 5:12-16

Pada waktu itu para rasul mengadakan banyak tanda dan mukjizat di antara orang banyak. Semua orang beriman selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri dengan mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.

Makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan, bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tikar, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. Juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Lalu mereka semua disembuhkan.”

Bacaan Kedua, Why 1:9-11a.12-13.17-19

“Aku, Yohanes, saudara seiman yang ikut serta dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, katanya, “Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada jemaat di Asia.”

Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Di tengah-tengah kaki pelita itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Ketika aku melihat Dia, sujudlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata, “Jangan takut! Akulah Yang Pertama dan Yang Terkemudian, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Karena itu, tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.”

Bacaan Injil, Yoh 20:19-31

Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada para penguasa Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!”

Sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Lalu kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”

Sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”

Pada waktu Yesus datang itu, Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku menaruh jariku ke dalam bekas paku itu dan menaruh tanganku ke lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”

Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan taruhlah ke lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab Dia, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

Memang masih banyak tanda mukjizat lain yang diperbuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi hal-hal ini telah dicatat, supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya karena percaya, kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.”
‭‭

Renungan Singkat

Selamat Paskah!

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus. Akhir-akhir ini khususnya pada pekan suci sampai perayaan paskah kita mungkin melihat di media sosial ada fenomena menarik. Banyak yang memberitakan bahwa jumlah anggota baru Gereja Katolik meningkat. Di Perancis, kabarnya entah benar atau tidak – ada 17000 anggota Gereja Katolik baru yang dibaptis. Di Jakarta sendiri, khususnya di paroki saya sendiri memang terasa umat yang datang misa setiap minggu semakin banyak. Apalagi saat hari Raya besar seperti tri hari suci paskah kmarin semakin terasa kehadiran umat yang banyak. Ruangan tambahan untuk menampung umat sudah disediakan tetap saja penuh bahkan tidak cukup. Apa yang terjadi? Apakah ini buah dari kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta tempo hari lalu? Karya Roh Kudus? Atau buah semakin banyaknya konten Gereja Katolik di media sosial? 

Tapi yang jelas. Semua itu tidak pernah terjadi karena marketing Gereja yang memaksa, merongrong atau mempengaruhi orang untuk bergabung. Apa yang Gereja lakukan sejak awal sama seperti apa yang Yesus Kristus lakukan terhadap Thomas yang tidak percaya. 

SHOW don’t tell! Tunjukkan,  jangan hanya katakan.

Jemaat Perdana juga mengalami lonjakan jumlah umat. Kisah Para Rasul dalam bacaan pertama mencatat peristiwa itu. Apakah itu terjadi karena kotbah-kotbah atau rebutan jemaat? Tentu tidak! Tapi para rasul menjalankan apa yang diperintahkan Yesus kepada mereka. Mereka melanjutkan karya Yesus, berkeliling sambil berbuat baik, menyembuhkan orang sakit dan melenyapkan segala penyakit. Roh Tuhan menyertai mereka sehingga terjadi mukjizat di mana-mana. Roh yang sama hadir saat mereka bersekutu dan menguatkan satu sama lain. Masalah apakah orang lain melihatnya dan menjadi percaya, itu kita serahkan pada Roh Tuhan yang menyelenggarakan. Sapor Arepo Tenet Opera Rotas. 

Jadi, kamu gimana?

RA

RENUNGAN MINGGU PASKAH KEBANGKITAN TUHAN, 20 April 2025

Bacaan Pertama, Kis 10:34a.37-43

Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah Perwira Kornelius. Di sana Petrus berkata, “Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.

Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib. Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.”

Bacaan Kedua, Kol 3:1-4

Saudara-saudara,  kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Maka, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.”
‭‭

Bacaan Injil, Yoh 20:1-9

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maka, Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: ”Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.”

Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.

Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.”

Renungan Singkat

Selamat Paskah! Semoga kebangkitan Tuhan selalu membawa kegembiraan dan sukacita dalam hidup kita.

Saudara-saudara terkasih, membaca Sabda Tuhan saya teringat akan sebuah pertanyaan yang pernah dilontarkan seseorang kepada saya. “Kenapa saat bangkit, Yesus tidak menampakkan diri kepada semua orang di seluruh dunia, supaya semua orang langsung percaya, dan tidak ada lagi perdebatan di antara kita?”.. waktu itu saya jawab, terus terang saya juga tidak tahu, karna yang paling tahu jawabannya adalah Yesus sendiri. Apa alasan dia tidak berbuat demikian.

Hari ini Petrus, di hadapan banyak orang mewartakan tentang apa yang menjadi inti dari pertanyaan di atas. Rasul Petrus mengatakan, bahwa setelah bangkit Yesus tidak menampakkan diri kepada bangsa-bangsa, tapi hanya kepada mereka yang telah sejak semula dipilih, yang telah makan dan minum bersama dalam meja perjamuan. Agar melalui merekalah tugas kesaksian itu diberikan.

Buat saya ini penting, supaya orang belajar percaya dari kesaksian itu. Belajar percaya. Bukan otomatis percaya dan terpaksa percaya.

Padahal, Simon Petrus pun saat pagi-pagi kebangkitan Yesus juga melihat makam kosong. Tapi awalnya ia jatuh pada rasa bingung. Dia belum bisa percaya. Pikirannya masih terlalu kalut untuk menghubungkan serpihan-serpihan peristiwa yang lalu. Hanya murid yang lain, Yohanes, yang masuk ke dalam kubur itu. Melihat dan ia percaya. Yohanes menjelaskan, sebab selama ini mereka belum mengerti.

Jadi, iman itu tidak datang tiba-tiba. Awalnya orang menerima/mendengar kesaksian, setelah itu mencoba menjadi pengertian, lalu akhirnya percaya. Lalu, ketika orang memutuskan untuk percaya, dituntut kepadanya suatu perubahan hidup. Mencari perkara-perkara yang di atas, bukan lagi perkara di bumi.. begitu kata St. Paulus.

Jadi, kamu gimana?

RA

RENUNGAN HARI RAYA MINGGU PALMA, Tahun C, 13 April 2025

Bacaan Pertama, Yes 50:4-7

Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.”

Bacaan Kedua, Flp 2:6-11

Saudara-saudara,walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!”
‭‭

Bacaan Injil Luk 22:14-23:56 

Bacaan panjang, silahkan membacanya dari Alkitab masing-masing. 

Renungan Singkat

Sampailah kita pada pekan suci. Pekan ini Gereja mengajak kita menyatukan seluruh diri dan hati pada Tuhan kita yang memasuki kota Yerusalem. Masuknya Yesus ke kota Yerusalem ini dimaknai lebih daripada sekedar seseorang yang biasa datang berkunjung ke sebuah kota. Yesus datang – disambut sebagai raja untuk menyerahkan diri-Nya. Ia menerima seluruh tugas dan kehendak Bapa untuk mencurahkan darah-Nya di kayu salib sebagai penebus dosa, keterpisahan kita dengan Allah. 

Ia yang adalah Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan. Melainkan ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri. Menjadi sama dengan manusia. Bahkan ketika sudah menjadi manusia, Ia masih mau merendahkan diri-Nya dan taat kepada Bapa sampai mati di kayu salib. Demikian St. Paulus merefleksikan apa yang menjadi keutamaan Kristus – dan juga bagi setiap orang yang mengikuti-Nya. 

Jalan memasuki Yerusalem – adalah jalan menerima rencana keselamatan Allah. Jalan untuk masuk ke dalam kerendahan hati sebagai manusia. Jalan memberikan diri bagi keselamatan yang ditawarkan Tuhan. Inilah jalan kemuliaan Allah. 

Selamat memasuki dan merayakan rangkaian pekan suci. Tuhan memberkati. 

RA

Jadwal Pekan Suci Paskah 2025 Seluruh Paroki-Paroki KAJ: Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah

JADWAL MISA PEKAN SUCI PAROKI KATEDRAL JAKARTA, GEREJA ST. PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

JADWAL MISA PEKAN SUCI PAROKI KELAPA GADING, GEREJA ST. YAKOBUS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PEKAN SUCI PAROKI PEJOMPONGAN, GEREJA KRISTUS RAJA (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI ALAM SUTERA, GEREJA ST. LAURENTIUS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI BIDARACINA, GEREJA ST. ANTONIUS PADUA (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI DUREN SAWIT, GEREJA ST. ANNA (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI JAGAKARSA, GEREJA RATU ROSARI (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI TEBET, GEREJA ST. FRANSISKUS ASISI (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI PIK PANTAI INDAH KAPUK, GEREJA REGINA CAELI (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

JADWAL MISA PAROKI DANAU SUNTER, GEREJA ST. YOHANES BOSCO (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

 

JADWAL MISA PAROKI KAPUK, GEREJA ST. PHILIPUS RASUL (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI GROGOL, GEREJA ST. KRISTOFORUS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI CILANDAK, GEREJA ST. STEFANUS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI KALIDERES, GEREJA SANTA MARIA IMAKULATA (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI MENTENG, GEREJA SANTA THERESIA (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

 

JADWAL MISA PAROKI PASAR MINGGU, GEREJA KELUARGA KUDUS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI KAMPUNG SAWAH, GEREJA ST. SERVATIUS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI KRAMAT, GEREJA HATI KUDUS KRAMAT (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI KUTABUMI, GEREJA ST. GREGORIUS AGUNG (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI PINANG, GEREJA SANTA BERNADET (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI TANJUNG PRIOK, GEREJA ST. FRANSISKUS XAVERIUS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI BEKASI, GEREJA SANTO ARNOLDUS JANSSEN (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI BOJONG INDAH, GEREJA SANTO THOMAS RASUL (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI CEMPAKA PUTIH, GEREJA SANTO PASKALIS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI CIDENG, GEREJA ST. MARIA BUNDA PERANTARA (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI CIPUTAT, GEREJA SANTO NIKODEMUS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI CITRA RAYA, GEREJA ST. ODILIA (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI JATIWARINGIN, GEREJA ST. LEO AGUNG (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI KARAWACI, GEREJA ST. AGUSTINUS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

 

JADWAL MISA PAROKI KEDOYA, GEREJA ST. SANTO ANDREAS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI KEMAKMURAN, GEREJA BUNDA HATI KUDUS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI KOSAMBI BARU, GEREJA SANTO MATIAS RASUL (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI KRANJI, GEREJA ST. MIKAEL (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI LUBANG BUAYA, GEREJA KALVARI (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI PULO GEBANG, GEREJA ST. GABRIEL (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI SUNTER, GEREJA SANTO LUKAS (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

 

 

JADWAL MISA PAROKI TOMANG, GEREJA MBK – MARIA BUNDA KARMEL (MINGGU PALMA, KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, SABTU SUCI DAN MINGGU PASKAH)

Presiden Prabowo Berbelasungkawa atas Wafatnya Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang

Presiden Prabowo Subianto melayat mendiang Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Monsinyur (Mgr) Petrus Turang di Katedral Jakarta, pada Jumat, 4 April 2025. Kepala Negara tiba di Katedral pada pukul 15.38 WIB.

Setibanya di Katedral, Presiden Prabowo langsung disambut oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta Romo Adi Prasojo, Tim Bendahara Konferensi Waligereja Indonesia Lucia Lianddo, dan Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri.

Usai menyampaikan bela sungkawa dan berbincang sejenak, Presiden Prabowo berdoa untuk mendiang agar diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

“Melayat karena memang Monsinyur Turang memang saya kenal baik, sering ketemu, dan juga ada hubungan keluarga juga jadi ya saya kira sebagai manusia kita memberi penghormatan kita. Saya ucapkan belasungkawa kepada keluarganya semua,” ucap Presiden Prabowo dalam keterangan persnya.

Untuk diketahui, Mendiang Mgr Petrus Turang menghembuskan nafas terakhir dalam usia 78 pada pukul 06.20 WIB pagi tadi. Beliau dikenal sebagai sosok yang berpegang teguh pada prinsip.

“Ya beliau orang baik, selalu berpikir positif, dan beliau selalu kerja untuk rakyat kecil. Itu yang saya tahu,” ungkapnya.

Jenazah Uskup Petrus disemayamkan di Rumah Duka Carolus Jakarta pada hari ini pukul 11.00 WIB. Setelahnya, mendiang dibawa ke Katedral, Jakarta untuk disemayamkan sekitar pukul 13.30 WIB. Adapun Misa Requiem akan dilaksanakan pada pukul 18.00 WIB dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo dan Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Nunsius Piero Pioppo.

Rencananya mendiang akan diberangkatkan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada pukul 23.00 WIB. Selanjutnya jenazah akan diterbangkan menuju Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk dimakamkan pada Selasa, 8 April 2025.

Turut mendampingi Presiden Prabowo pada saat melayat yaitu Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Jakarta, 4 April 2025
Biro Pers, Media, dan Informasi
Sekretariat Presiden

Website: https://www.presidenri.go.id
YouTube: Sekretariat Presiden

RENUNGAN MINGGU PRAPASKAH V, TAHUN C 6 APRIL 2025

Bacaan Pertama, Yes 43:16-21

‘Tuhan telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat. Ia telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah – mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu –, Beginilah Firman Tuhan yang melakukan semuanya itu, ”Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku; umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.” ‘

Bacaan Kedua, Flp 3:8-14

Saudara-saudara, Segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Bacaan Injil, Yoh 8:1-11

Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.

Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: ”Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.

Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: ”Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: ”Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: ”Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: ”Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” ‘

Renungan Singkat

Telah dua minggu sebelumnya berturut-turut hati kita diketuk oleh belaskasih dan kerahiman Allah melalui apa yang disabdakan Yesus. Allah tidak menghendaki kita binasa. Dan lewat perumpamaan Bapa yang murah hati, kita disadarkan betapa murah hatinya Allah itu berhadapan dengan kedegilan hati kita. Kemurahan hati Allah mengundang kita yang hilang ini untuk kembali dan hidup dalam sukacita bersama-Nya. Keyakinan ini menjadi hidup dialami betul oleh perempuan yang dihakimi berdosa. Ia hendak dihukum sesuai dengan hukum Musa baginya yaitu dilempari batu sampai mati.

Tapi, di hadapan Yesus, hukum Musa digenapi dengan hukum cinta kasih dan pengampunan. Yesus bertindak sebagai hakim yang adil sekaligus berbelas kasih. Bagi Allah, setiap jiwa berharga. Setiap kehidupan pantas dibela. Tapi, setelah itu apa?

“Pergilah, jangan berbuat dosa lagi” demikian perintah Yesus kepada sang perempuan itu. Jangan sia-siakan belaskasih yang telah Allah limpahkan.

Paulus sendiri menjadi pribadi baru setelah ia mengalami Kristus. Yang lain dianggapnya tak berarti. Yang lain sampah. Tujuannya, energinya, fokusnya, cita-citanya kini hanya satu saja. “Mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.”

Jadi kamu gimana?

RA

Renungan Minggu Prapaskah IV, Tahun C, 30 Maret 2025

Bacaan Pertama, Yos 5:9a.10-12
Sekali peristiwa, setelah Yosua selesai menyunatkan seluruh bangsa, berfirmanlah Tuhan kepada Yosua: ”Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu.”

Sementara berkemah di Gilgal, orang Israel itu merayakan Paskah pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu petang, di dataran Yerikho. Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga. Pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu, manna tidak turun lagi. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan. ‘

Bacaan Kedua, 2Kor 5:17-21
Saudara-saudara, barangsiapa ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Yang lama telah berlalu, dan sungguh yang baru sudah datang. Semuanya ini datang dari Allah, yang telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dengan perantaraan Kristus dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Jadi kami ini adalah utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.’

Bacaan Injil, Luk 15:1-3.11-32
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: ”Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.”

Maka Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: ”Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.

Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.

Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.

Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”’

Renungan Singkat

Hidupmu jauh lebih berharga dari apapun di muka bumi ini. Kalimat itulah yang ingin Tuhan sampaikan kepada kita melalui bacaan-bacaan Minggu Prapaskah IV hari ini. 

Allah kerahiman dan belaskasih-Nya tanpa batas. Sebanyak apapun dosa dan kesalahan yang kita buat, tak penting. Bodo amat. Yang lebih penting bagi-Nya adalah kita hidup, sehat dan selamat. Sudah cukup bagi-Nya. 

Kisah tentang Anak yang Hilang, atau lebih tepat kisah tentang Bapa yang baik hati menggambarkan hati suci Allah yang Mahakudus yang menerima kembali siapapun anak yang sempat meninggalkan diri-Nya.

Sang Bapa telah mengorbankan banyak hal demi kepentingan pribadi anak-anaknya. Si anak bungsu, sejak awal telah menganggap ayahnya mati dengan meminta bagian warisan yang menjadi haknya. Warisan merupakan harta kekayaan yang didapat gratis begitu saja tanpa kerja keras. Apa yang didapat dengan mudah akan cepat hilang juga dengan mudah. Si Anak bungsu jatuh juga pada momen itu. Harta warisan itu ‘dengan mudah’ disia-siakan, dihambur-hamburkan bersama orang-orang lain tak dikenal sampai akhirnya ia jatuh miskin, dan harus ‘bekerja’ untuk bisa makan. Apa yang tadinya merupakan rahmat cuma-cuma lantas ia sia-siakan. 

Saat sang anak bungsu kembali, Bapa dengan sukacita menyambutnya kembali. Bahkan Bapa tanpa perhitungan mengadakan pesta besar-besaran untuk anak yang telah menyia-nyiakan hartanya. Tapi bagi sang Bapa, harta tak penting. Yang lebih penting anaknya kembali dalam keadaan sehat dan hidup. Inilah kabar gembira. Bagi Allah, hanya hidup dan keselamatan kitalah yang terpenting, bukan yang lainnya. 

Kabar ini menjadi penting, sehingga setiap orang yang diberi kuasa dan wewenang dipercaya untuk ambil bagian dalam pewartaan ini. Paulus menekankan itu dalam bacaan kedua. Allah telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dalam wafat dan kematian Kristus. Dan semua itu terjadi berkat inisiatif Allah yang mau mencintai kita terus tanpa syarat. 

Allah tidak butuh kita mencintai Dia. Tapi Dia butuh kita membuka hati untuk menerima cinta-Nya. 

RA

SUKACITA DALAM PENGHARAPAN: Rekoleksi Komunitas Lansia Simeon Hana Dekenat Tangerang I

Rekoleksi Komunitas Lansia Simeon Hana

Siapakah yang disebut lansia ?

Lansia adalah setiap orang yang memasuki fase perkembangan lanjut usia dalam kehidupan, mereka yang disebut lansia umumnya memasuki usia 60 tahun keatas. Untuk itu Komunitas Lansia Adiyuswo Simeon Hana Dekenat Tangerang I menyelenggarakan Rekoleksi berjudul “Sukacita dalam Pengharapan” pada Sabtu, 22 Maret 2025 bertempat di GKP Gereja Agustinus Karawaci Tangerang bersama narasumber Pastor Tarcisius Warhadi Hardjasemeru, OSC (pastor rekan Gereja Agustinus Paroki Karawaci Tangerang).

Acara ini diharapkan memberikan pencerahan dan memberi semangat para pengurus & anggota Komunitas Lansia Simeon Hana Dekenat Tangerang I yang hadir dari 6 Paroki yaitu Paroki Karawaci Gereja Agustinus, Paroki Curug Gereja St. Helena, Paroki Tangerang Gereja HSPMTB, Paroki Pinang Gereja St. Bernadet, Paroki Kutabumi Gereja Gregorius dan Paroki Citra Raya Gereja St. Odilia. Hadir pula perwakilan Pengurus Komunitas Lansia Simeon Hana Keuskupan Agung Jakarta.

Perubahan Fisik dan Psikologis

Kita perlu menyadari bahwa terjadi perubahan fisik pada lansia yaitu tenaga berkurang, energi menurun, kulit keriput, gigi mulai rontok, tulang–tulang makin rapuh, gangguan pernafasan, pendengaran, penglihatan, indra pengecap, saraf, jantung  dsb Perubahan psikologis yaitu ketergantungan kepada orang lain, menarik diri dari masyarakat dan meningkatnya emosi dan sensitifitas sampai munculnya depresi.  Gejala depresi pada umumnya yaitu penurunan motivasi dalam hidup, perasaan sedih yang berkelanjutan, kecemasan yang berkepanjangan, dan sering sulit tidur, perubahan emosi tanpa sebab yang pasti.

Gejala Amnesia dan Dimesia, Insomnia, Alzeimer

Gangguan ingatan pada lansia yang diakibatkan oleh banyak faktor, diantaranya karena penurunan kinerja fungsi syaraf otak. Gejalanya adalah menurunnya daya ingat sementara atau permanen, sering mengalami kebingungan dan kesulitan mengenal lokasi. Gangguan dalam memori jangka pendek, pikiran, kemampuan dalam bicara dan gangguan kemampuan motorik sampai berubahnya kepribadian.

Perubahan suasana hati dan munculnya sikap apatis. Penurunan ingatan dan fungsi otak karena kematian sel otak yang disebabkan oleh kekurangan  oksigen, kekurangan vitamin, infeksi dan tumor.

Selain itu ada gejala insomnia adalah gangguan tidur dan alzeimer yaitu penurunan ingatan dan fungsi otak karena kematian sel otak yang disebabkan oleh kekurangan oksigen, kekurangan vitamin, infeksi  dan tumor.

Membangun sukacita dalam hidup

Untuk membantu mengatasi gejala-gejala tersebut di atas, berikut ini beberapa contoh kegiatan yang perlu dilakukan lansia adalah :

  • Rekreasi : mengisi waktu luang untuk bersosialisasi dengan sekitar yang dapat menghilangkan rasa bosan dan membangun suasana gembira dalam hati
  • Kegiatan keagamaan : di masa lansia orang sudah berfikir tentang akhir hidup menghadap Tuhan dengan cara yang baik, maka sering melakukan kegiatan keagamaan ibadah sebagai upaya meningkatkan ketenangan rohani dan jiwa untuk memperteguh iman dalam pengharapan pada Tuhan
  • Ikut kegiatan komunitas : seperti perkumpulan hobi, olahraga, keagamaan dan kegiatan sosial menjadi salahsatu terapi alami bagi para lansia dalam menjaga hubungan sosial dan komunikasi yang baik
  • Berkumpul bersama keluarga : keluarga adalah lingkungan terdekat lansia, maka idealnya tinggal bersama keluarga yang bisa menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi lansia.

Membangun Sikap Hidup yang Positif

 Membangun sikap optimis dan meyakini bahwa hidup di masa lansia masih berguna

  • Menerapkan pemikiran yang positif terhadap sesama dan alam lingkungan sekitar
  • Bersyukur bahwa hidup ini berkah penuh kebaikan
  • Menerima diri apa adanya
  • Membangun hidup harmonis dengan pasangan, keluarga dan lingkungan sekitar
  • Bersikap rendah hati, menghargai dan menerima orang lain apa adanya dan tetap mau belajar dari orang lain
  • Menghadapi peristiwa hidup yang tidak sesuai kehendak dengan sabar menerima apa adanya dan berpikir positif

Sesi oleh  Pastor Tarcisius Warhadi Hardjasemeru, OSC  ditutup dengan kata bijak : Menerima dan meyakini bahwa “Tua adalah Anugerah Allah, yang pantas disyukuri dengan penuh Sukacita”.

Untuk sesi berikutnya disampaikan sharing kegiatan dari masing-masing paroki di Dekenat Tangerang I sebagai Aksi Nyata dalam Ardas KAJ & Yubiluem 2025 yaitu Kepedulian kepada yang Membutuhkan, Lemah dan Miskin.

Rekoleksi ini berlangsung meriah dan penuh sukacita dan diharapkan kita lebih peduli dan mengajak para lansia untuk aktif berkegiatan dalam komunitas dan membantu mereka yang membutuhkan perhatian. “Tetap semangat dan jangan lupa bahagia & sukacita” ujar Ibu Irmina Wiwiek Koodinator Komlan Dekenat Tangerang I

 

Penulis

Theresia Atiek

Humas

Renungan Minggu Prapaskah III Tahun C, 23 Maret 2025

Bacaan Pertama, Kel 3:1-8a.13-15
Di tanah Midian, Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. Lalu Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

Musa berkata: ”Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?” Ketika dilihat Tuhan , bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: ”Musa, Musa!” dan ia menjawab: ”Ya, Allah.” Lalu Ia berfirman: ”Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” Lagi Ia berfirman: ”Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.

Lalu Tuhan berfirman: ”Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

Lalu Musa berkata kepada Allah: ”Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? – apakah yang harus kujawab kepada mereka?”

Firman Allah kepada Musa: ”AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: ”Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.” Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: ”Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: Tuhan , Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. ‘


Bacaan Kedua, 1Kor 10:1-6.10-12
Saudara-saudara, aku mau supaya kamu mengetahui bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.

Semuanya itu telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba. Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! ‘


Bacaan Injil, Luk 13:1-9
Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.

Maka berkatalah Yesus kepada mereka: ”Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.”

Kemudian Yesus mengatakan perumpamaan ini: ”Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah!” 

Renungan Singkat

Apa artinya bertobat? Merubah hidup? Memperbaiki hidup? Apapun definisinya, bagaimana pun bentuknya, hanya ada satu tanda yang bisa menjamin apakah hidup seseorang dirubah oleh pertobatan atau tidak. Yakni, hidupnya berbuah. Tentu berbuah yang baik, yang dapat dinikmati banyak orang. 

Musa sebetulnya sudah nyaman dalam hidupnya. Semuanya baik. Tapi Allah memanggil Musa untuk hidup lebih dari sekedar itu. Untuk berbuah. Ia diutus kepada bangsa Israel yang sedang mengalami perbudakan di Mesir. Untuk itu Musa harus meninggalkan segala-Nya dan taat kepada Allah yang memanggilnya. Kehadiran Musa ke tengah-tengah bangsa Israel menjadi tanda bahwa Allah tidak mengingkari janji terhadap bangsa itu. 

Yesus juga mengajar murid-murid-Nya dengan perumpamaan pohon ara. Pohon ara yang sudah dirawat baik-baik tapi tidak berbuah. Untuk apa pohon itu hidup? Untuk apa kita hidup kalau tidak berbuah? Malah jadi hama, perusak, penghancur segala? Bukankah seharusnya dibasmi saja? Tapi setiap detik, setiap menit, jam, hari dan tahun terus disediakan oleh Tuhan agar kita ‘dicangkul’ dalam setiap proses kehidupan. Entah sulit, mudah ataupun yang menantang. Tapi yakinlah, kalau kita setia dan tekun pada proses, kita akan berbuah pada waktunya. 

RA

 

 

REKOLEKSI PRAPASKAH dipimpin KARDINAL IGNATIUS SUHARYO: “PENGALAMAN AKAN ALLAH”

Rekoleksi Prapaskah, Kardinal Ignatius Suharyo, Pengalaman Akan Allah, Renungan Rm. Setyo Wibowo SJ, Grha Pemuda Jakarta, Rekoleksi KAJ 2025, Pendaftaran Rekoleksi KAJ, Rekoleksi Prapaskah 2025, Rekoleksi Katolik, Rekoleksi Prapaskah, Rekoleksi Umum 2025, Rekoleksi di Grha Pemuda, Keuskupan Agung Jakarta, Rekoleksi Bersama Kardinal, Rekoleksi KAJ, Rekoleksi

REKOLEKSI PRAPASKAH dipimpin KARDINAL IGNATIUS SUHARYO
Tema:
PENGALAMAN AKAN ALLAH

Renungan awal oleh :
*🎤 Rm. DR. Setyo Wibowo, SJ

⛪ Tempat : GRHA PEMUDA, Lantai 4, Jl. Katedral, Jakarta Pusat
🗓 Hari/Tanggal : Sabtu / 12 April 2025
⏰ Waktu : Pk 09.00 – Pk 12.00

Biaya pendaftaran (sebagai pengganti konsumsi) ditransfer ke:
BCA 5440343343 atas nama Keuskupan Agung Jakarta
Rp. 50.001/ orang (mohon ditambah angka 1)

**Harap menuliskan nama peserta di kolom berita transfer

Link Pendaftaran :
https://rppu.kaj.or.id

Dibuka untuk UMUM
(kuota terbatas)
Pendaftaran akan ditutup tanggal 8 APRIL 2025 atau jika kuota sudah PENUH terlebih dahulu

Informasi (WA ONLY):
wa.me/+6287877890393 (Jeanette)
wa.me/+6281380295678
(Viorent)

 

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?