Dalam proses perumusan cita-cita Ardas KAJ 2016-2020, Tim perumus menulis: “….mewujudkan Kerajaan Allah yang Maha Rahim dengan mengamalkan Pancasila dan Ajaran Sosial Gereja…”. Namun Bapak Uskup Agung kitamencoret kata “...dan Ajaran Sosial Gereja…”. Mengapa?
Musik Liturgi sangat mendukung Perayaan Ekaristi yang Khidmat dan Agung. Untuk itu peranan dari dirigen yang berkompeten untuk memimpin koor dan umat agar terlibat aktif bernyanyi adalah sangat penting.
Memasuki 2016, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) akan memiliki rumusan Arah Dasar (Ardas) Pastoral baru. Ardas baru ini akan berlaku 2016-2020. “Ardas yang baru ini merupakan pendalaman dan pengembangan dari bentuk Ardas 2011-2015 yang terdiri dari empat bagian (Alinea) yaitu alinea pertama cita-cita, alinea kedua perutusan, aline ketiga sasaran prioritas pelayanan dan alinea keempat ungkapan harapan,”
Kunjungan Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin ke Indonesia berbuah manis. Selain mendapat sambutan hangat dari pemerintah sebagai utusan negara sahabat, Indonesia juga menyampaiakan undangan khusus kepada Paus Fransiskus.
Dalam memperingati ulang tahun kemerdekaan NKRI ke-70 Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyampaikan refleksi umat Katolik Indonesia. Hal itu diutarakan oleh Ketua KWI Mgr. Ign Suharyo di Jakarta 14 Agustus 2015.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengundang pemimpin tertinggi umat Katolik se-dunia, Paus Fransiskus, ke Indonesia guna membahas berbagai isu, terutama terkait perdamaian dan pencegahan konflik antarumat beragama.
Semoga buku pendalaman iman ini berguna dalam mengisi Bulan Kitab Suci 2015. Kami pun sangat terbuka dengan ma- sukan dan harapan yang membangun untuk kami. Tuhan memberkati….
Kita bersyukur kembali bahwa tahun ini kita memasuki Bulan Kitab Suci Nasional. Bulan ini mejadi kesempatan kita “belajar” bersama. Belajar yang dituntun oleh Allah. Belajar untuk membaca sabda. Belajar untuk mendengarkan sabda.
Benedictiones invocative adalah kata bahasa Latin yang memiliki makna seruan yang berisi permohonan berkat. Pemberkatan sakramentali jenis ini tidak mengubah status atau tujuan penggunaan dari yang diberkati.
Tarekat Suster FMM ini didirikan pada 6 Januari 1877 di Otacamund, India. Pendirinya adalah Helene de Chappotin yang dikenal dengan nama Marie de la Passion yang lahir di Nantes, Prancis pada 21 Mei 1839. Panggilan misionarisnya mengantarnya ke tanah India.