Kel 22:21-27
1Tes 2:5c-10
Matius 22:34-40

KASIHILAH ALLAHMU, KASIHILAH SESAMAMU

Dalam setiap kali kunjungan ke rumah umat, saya selalu memosisikan diri sebagai pihak pendengar, bukan sebagai imam yang seolah-olah datang dan harus menasihati apa-apa. Rupanya dengan mengambil posisi seperti itu, ada banyak inspirasi yang saya temukan. Misalnya, suatu kali saya mengunjungi seorang oma yang tinggal sendirian bersama pengasuhnya di satu flat apartemen mewah jakarta selatan. Usianya hampir 90 tahun. Ketika saya datang, saya pasang telinga saya baik-baik, membiarkan oma cerita pengalamannya di Amerika – berjuang dalam hidup dan juga imannya di negara asing pada saat itu. 

Dari sana, perintah Yesus untuk mengasihi sesama seperti dirimu sendiri menjadi sangat masuk akal. Mengapa kita diminta mengasihi sesama seperti dirimu sendiri? Karena sesama kita, manusia lain, siapapun dia juga punya perjuangannya, pergulatannya, kesusahan, kegembiraannya sendiri – sama seperti kita. Kasih – bisa kita berikan sebagai wujud penghiburan, peneguhan bagi kita sesama manusia yang sama-sama berjuang dalam menjalani kehidupan. Mengasihi sesama adalah wujud solidaritas kita terhadap yang lain. Sebagaimana Allah menunjukkan solidaritasnya kepada manusia yang terasing dan miskin dalam bacaan pertama hari ini. Solidaritas Allah itu ditampakkan melalui hukum/perintah yang disampaikan kepada Musa di gunung Sinai. 

Bangsa Israel diperintahkan agar jangan menindas orang asing. Alasannya, sebab Bangsa Israel sendiri pernah menjadi orang asing yang ditindas di Mesir. Perintah Tuhan ini patut menjadi renungan juga, apalagi jika menyaksikan peperangan Israel Palestina yang kini masih berlangsung. 

Yang kedua, aturan pinjam meminjam bagi orang miskin. Aturannya sederhana. Kalau meminjamkan uang, janganlah berlaku sebagai penagih utang terhadap dia, dan jangan membebankan uang kepadanya. Peraturan ini juga patut menjadi renungan. Apalagi di tengah maraknya aplikasi pinjaman online (pinjol) yang seringkali membawa seseorang pada putus asa, depresi bahkan pembunuhan. Kita sering liat berita di media, betapa beringasnya teror-teror penagih utang pinjaman online. Mereka menggunakan berbagai macam cara untuk memaksa peminjam membayar utangnya. Bunga yang dibebankan pun besar dan bergulung dalam tempo yang singkat. Semata-mata untuk mencari untung dari uang yang mereka pinjamkan. 

Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus memberikan pujian lagi kepada jemaat Tesalonika. Jemaat Tesalonika mampu bertahan dalam penindasan yang berat. Dan dalam situasinya, mereka dengan gembira menerima Firman Tuhan. Teladan yang baik ini lantas tersebar ke wilayah lain di Makedonia (25) dan Akhaya yang masih satu daratan dengan Tesalonika (23). Bukan hanya itu. Iman ini tersebar kemana-kemana sehingga meringankan usaha pewartaan Paulus di tempat-tempat lain. 

Tesalonika salah satu kota di tanah Yunani, sedaratan dengan wilayah Makedonia dan Akhaya

Karena Allah adalah Kasih. Jika Allah mengasihi manusia, maka manusia pun wajib mengasihi sesamanya Perintah itu semua terangkum dalam jawaban Yesus terhadap pertanyaan seorang ahli Taurat:

“Guru, hukum manakah yang terbesar dalam Hukum Taurat?”.

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi dan hukum kedua yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Yesus menambahkan lagi. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi. Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi adalah Kitab Suci Perjanjian Lama yang kita miliki sekarang. 

Jadi, kamu gimana?

RA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here