Bacaan:
Bacaan I: Kej 17:1.9-10.15-22;
Mzm 128:1-2.3.4-5;
Bacaan Injil: Mat 8:1-4.



Volo, Mundare ! ; “Aku mau, jadilah engkau tahir!”


Banyak hal yang tidak bisa kita jelaskan dengan kata-kata. Tidak sedikit misteri yang sulit dikuak dalam kehidupan ini. Hal yang paling pokok dalam menghadapi misteri adalah iman. Iman yang membuat kita tetap berani berharap pada Kasih Allah. Harapan yang terungkap di dalam doa-doa yang kita ucapkan pada Tuhan.

Dengan iman itulah, penderita kusta datang dan berharap akan Kasih Kristus yang dapat menyembuhkan dia. “Tuan, jika Tuan mau, Tuhan dapat mentahirkan aku.” Sebuah harapan yang mengungkapkan kepasrahan aktif. Kepasrahan yang lagir dari iman, harapan dan Kasih. Dan harapan tidak akan mengecewakan, penderita kustapun boleh mengalami mukjizat kesembuhan. Saat Tuhan berkenan pada keteguhan hati: “Aku mau, jadilah engkau tahir!”

Mukjizat yang bukan hanya dalam arti kesembuhan fisik, melainkan juga batin. Dimana ia mengalami pemulihan relasi dengan Tuhan dan sesama. Mukjizat yang mempersatukan kembali ia dalam persatuan Kasih Allah. Inilah pula yang dialami Abraham, meski membutuhkan 25 tahun sejak janji keturunan yang diberikan Allah, yang akhirnya terpenuhi pada diri Ishak sebagai keturunan yang sah. Keteguhan iman Abraham akan janji Allah sungguh membawa pemulihan batin, rasa cemas hilang berganti sukacita dan kasih.

AY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here