KAJ.or.id – 5 Romo Peduli HIDUP untuk Para KATEKIS
Mereka hadir dalam “SATU LANGIT” bersama HIDUP untuk menggugah kita PEDULI pada Para KATEKIS kita.
“Ketika Perjuangan Berbalut Luka & Cinta”
Jangan lewatkan di BALAI SARBINI – PLAZA SEMANGGI, Sabtu, 26 NOV 2016, Pk. 15.00 dan Pk. 19.00
Bersama artis-artis:
Lisa A Riyanto, Henny Purwonegoro, Micky “AFI”, Zilly Larasati, Lenong Bocah, dll. Undangan hubungi: Amung (0818.9875.65) dan Lili (0812.8283.535)
KAJ.or.id – SIDANG tahunan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) 2016 mengagendakan banyak hal. Tiga hari pertama adalah kesempatan untuk studi bagi para peserta sidang dengan tema: Membedah dan Mencegah Mentalitas serta Prilaku Koruptif. Acara dilanjutkan dengan agenda mendengarkan laporan Komisi dan lembaga serta menelaah bersama seruan menyongsong Pilkada, Seruan lawan korupsi dan pesan natal bersama PGI dan KWI 2016. Sidang yang berlangsung selama 11 hari ini, sudah dimulai 31 Oktober 2016. Memasuki hari kedelapan sidang tahunan, ada dua agenda utama yang dibahas yakni pembahasan Misale Romawi dan draf pesan Natal bersama serta seruan menyambut Pilkada. Pembahasan dua agenda besar ini, berlangsung begitu lancar dan bisa selesai lebih awal dari waktu yang sudah dialokasikan. Maka Mgr. Ignatius Suharyo, selaku ketua sidang meminta persetujuan peserta sidang agar agenda pemilihan delegatus Kharismatik dan Sekretaris Eksekutif KWI dimajukan.
Setelah mendapat persetujuan dari peserta sidang, maka pemilihan yang berlangsung secara tertutup dimulai. Peserta yang memiliki hak suara adalah 29 uskup, minus Mgr. Yohanes Philipus “Gaiyabi” Saklil dan Mgr. Aloysius Murwito, OFM yang pada saat pemilihan izin ke rumah sakit.
Proses pemungutan suara sekretaris eksekutif KWI
Proses pemilihan berlangsung dua kali. Pertama, memilih delegatus KWI episcopal Karismatik yang sebelumnya diemban oleh Alm. Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD. Ada dua calon episcopal Karismatik yakni Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM Uskup Bogor dan Mgr. Hendricus Pidyarto Gunawan, O, Carm Uskup Malang. Hasil pemungutan suara, 10 suara buat Mgr. Paskalis dan 19 suara buat Mgr Pidyarto. Dengan demikian Mgr. Pidyarto terpilih sebagai episcopal Karismatik untuk masa jabatan 2016 sampai sidang sinodal berikutnya.
Pada sesi kedua, pemilihan sekretaris Eksekutif KWI menggantikan RD. Edy Purwanto yang sudah mengakhiri masa kerjanya di KWI. Presidium mengusulkan dua nama yakni RD. Paulus C. Siswantoko, imam Diosesan Keuskupan Purwokerto dan RD. Sipri Hormat, imam diosesan Keuskupan Ruteng. Dengan mengantongi 19 suara, RD. Sipri Hormat terpilih sebagai Sekretaris Eksekutif KWI periode 2016-2019.
Baik RD. Siswantoko maupun RD. Sipri, kedunya adalah sekretaris Komisi yang masih aktif. Dengan terpilihnya RD. Sipri Hormat, maka jabatannya sebagai sekretaris Komisi Seminari akan diserahkan kepada penggantinya yang akan dipilih oleh Ketua Komisi Mgr. Ludovikus Simanulang, OFM.Cap. Sedangkan jabatan RD. Siswantoko sebagai sekretaris Komisi Keadilan, Perdamaian dan Pastoral Migran-Perantau masih tetap dilanjutkan sampai selesainya masa jabatan 2017. (Mirifica.net)
Keluarga-keluarga Katolik terkasih, KAJ.or.id – Bersama surat ini, kita semua sedang berdoa untuk semua keluarga-keluarga kita, khususnya mereka yang telah dipanggil oleh Bapa di surga. Kita dengan sungguh-sungguh memohon agar para arwah yang kita doakan dapat memandang wajah Allah di surga dan menikmati damai sejahtera kekal bersama-Nya. Kiranya setiap doa kita yang kita sampaikan dengan tulus dan penuh cinta, mendapat tempat di hati Tuhan.
Bulan November untuk Keuskupan kita juga menjadi bulan bersejarah, karena kita akan memulai babak baru persiapan perkawinan dengan program Membangun Rumah Tangga (MRT) yang segera akan menggantikan program Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) yang telah berlangsung selama beberapa dekade, puluhan tahun, dan dirasa tidak lagi cocok dengan situasi dan kondisi para calon menikah di Gereja Katolik.
Persiapan perkawinan adalah sesuatu yang penting untuk saudara-saudari kita yang akan menikah. Selain untuk memberi pengetahuan dasar yang cukup, program persiapan perkawinan perlu mendekatkan setiap pasangan yang menikah dengan hidup Gereja, agar mereka bukan saja membangun rumah tangga, tetapi membangun hidup beriman melalui kehidupan berkeluarga yang penuh iman, cinta, tekun, tangguh, saling mendidik, dan akhirnya dapat menjadi contoh bagi keluarga-keluarga yang lain dalam hal kebajikan dalam hidup sehari-hari.
Dalam keluarga kita, pasti ada permasalahan yang menantang setiap orang yang berada di dalamnya untuk menyelesaikan dan keluar dari masalah yang menimbulkan perasaan tidak nyaman dan tidak bahagia. Belajar dari pengalaman semua itu, saya dan teman teman penyusun MRT, mengusung topik-topik yang kurang lebih akan dapat dipakai oleh para calon menikah di awal kehidupan berkeluarga mereka. Permasalahan yang kita alami bersama dapat kita kurangi dan hindari melalui penyadaran sejak dini sebelum pernikahan dimulai.
Inilah topik- topik yang akan disampaikan:
– Mengetahui Pengenalan diri kedua pihak
– Memahami cara berkomunikasi
– Mewujudkan harapan kedua pihak
– Memahami cinta kedua pihak
– Memahami perkawinan pada umumnya
– Memahami perkawinan Katolik yang sakramental
– Mengerti tata cara liturgi perkawinan
– Mengelola keuangan rumah tangga
– Memahami pentingnya pengolahan rohani keluarga
– Menyadari pentingnya panggilan hidup anak-anak
– Memahami pengaturan kelahiran
– Menemukan misi keluarga bersama-sama Keluarga-keluarga Katolik terkasih. Sambil berdoa dan berharap kebaikan terjadi dalam keluarga kita masing-masing, marilah kita mendorong banyak anak muda yang sedang berpacaran untuk mencari pasangan seiman, agar keluarga lebih mudah berdoa bersama, beribadah bersama, dan mendidik anak-anak bersama dalam suasana yang lebih nyaman karena iman yang sama.
Semoga melalui program baru ini, kita semua dapat mempersiapkan perkawinan dengan lebih gembira, lebih siap, dan lebih berharap kepada yang Mahakuasa, Allah yang merindukan kebaikan terjadi pada setiap keluarga kita. Tuhan memberkati.
Salam Keluarga Kudus
Alexander Erwin MSF
Komisi Kerasulan Keluarga KAJ
Gedung Karya Pastoral
Jl. Katedral 7
Jakarta10710
KAJ.or.id – FUNWALK “LANGKAH INDONESIA MUDA” 88 TAHUN SUMPAH PEMUDA, telah sukses diadakan forum Seksi Komunikasi Sosial se-Dek. Tangerang bekerja sama dengan OMK dan FKUB Tangerang.
Kegiatan ini dilaksanakan (Minggu, 30 /11) dalam rangka memperingati 88 Tahun Sumpah Pemuda di The Breeze BSD City.
Kegiatan diisi dengan FUNWALK dan doorprize, Wushu Genta Suci (Perguruan Sekolah Setia Bhakti), Kolintang (SMP Bintang Kejora), Jamaica Cafe, Home Band “Mamas Papas Band” (OMK St. Barnabas Pamulang). Anak-anak Panti Asuhan Abhimata dan Mekar Lestari pun turut memeriahkan suasana FUNWALK.
Semoga semangat Kaum Muda Indonesia semakin memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa serta semangat Bhineka Tunggal Ika. (*)
A. Syarat
1. Mengisi formulir pendaftaran masuk seminari
2. Fotocopy surat baptis dan krisma
3. Fotocopy raport SMP kelas VII, VIII (Program KPP) dan kelas X, XI (Program KPA)
4. Dua lembar pas foto terbaru ukuran 3×4 (berwarna) B. Pelaksanaan Tes
1. Jadwal Pendaftaran: 10 Okt – 20 Nove 2016
2. Jadwal Tes: 26 – 27 Nov 2016 di Seminari Menengah Wacana Bakti
3. Tes untuk Program KPP terdiri dari wawancara, ujian masuk SMA Gonzaga (IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris), tes IQ dan tes psikologi
4. Tes untuk program KPA terdiri dari wawancara, ujian masuk seminari (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Agama), tes IQ dan tes psikologi
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Seminari Menengah Wacana Bakti Telp: 021-7804986/7804996 WA: 0856-1746-957 (Fr. Guntur)
PDPKK St Fransiskus Asisi Taman Anggrek mengundang umat untuk menghadiri dan merasakan Kuasa Allah melalui Adorasi “Apa itu Doa Arwah?” bersama Rm. Jusuf Halim, SVD & Nafiri Vocal Group pada hari Kamis, 3 November 2016 Jam 19.00 WIB (Tepat).
Kegiatan ini memiliki tema sesuai kutipan alkitab ” Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. ~ 2 Mak 12:44 ” dan diadakan di Ruang Anggrek 1 Mall Taman Anggrek, naik ke L7 melalui lift di belakang Mango/samping Gramedia/Metro.
Marilah hadir bersama-sama dan berpartisipasi. Tuhan memberkati Anda dan Keluarga. Tanpa Tiket dan Gratis. Umat diundang untuk langsung datang dan hadir pada acara ini tanpa dipungut biaya.
Informasi lebih lanjut: https://www.fb.com/StasiStFransiskusAsisi/
Terima kasih.
KAJ.or.id – Rangkaian acara IYD 2016 dibuka dan ditutup dengan perayaan Ekaristi meriah bersama para Uskup se-Indonesia. Lebih kurang 3000 OMK terlibat dari pelbagai keuskupan bahkan ikut pula OMK dari Malaysia. Rangkaian acara dimulai dengan Live in di pelbagai rumah lintas Agama.
KAJ.or.id – Dalam rangka menabur semangat panggilan hidup membiara, maka Serikat Panggilan Kaya Kepausan Indonesia Keuskupan Agung Jakarta (KKI-KAJ) akan mengadakan Live In Puteri 2016 di Biara-Biara Suster yang ada di KAJ.
Live In akan diadakan pada Sabtu-Minggu, 29-30 Okt 2016. Persyaratan: 1. Puteri; 2. SMP Kelas 1 s/d SMA Kelas 3 (kelas 7 s/d kelas 12).
Sangat diharapkan agar setiap paroki mengirimkan 2 anak.
Info lengkap: Ani Darmanto (0816-1364-830). (*)
KAJ.or.id – Pastoral Mahasiswa Keuskupan Agung Jakarta (PMKAJ) merupakan pelayanan pastoral yang dinaungi & dihidupi oleh mahasiswa Katolik di Keuskupan Agung Jakarta. PMKAJ terdiri dari berbagai unit, yaitu Unit Tengah, Unit Barat, Timur, Selatan & Pastoran Unika Atmajaya Jakarta.
Peran serta orang muda Katolik khususnya para mahasiswa Katolik di Jakarta dalam kehidupan bermasyarakat, menjadi suatu perhatian yang penting bagi Gereja saat ini. Mahasiswa merupakan muda mudi yang berperan penting untuk gereja di masa depan, kaum muda diajak untuk semakin berbakti, bukan hanya kepada sesama, tapi juga kepada masyarakat luas dan bangsa dengan mengamalkan Pancasila dan menikmati kemerdekaan bersama Allah dengan semangat muda.
Temu Mahasiswa 2016 merupakan rangkaian kegiatan bagi PMKAJ yang sudah diawali dengan Pra Temu Mahasiswa 2016, berbentuk talkshow pada 26 Juni 2016 di aula Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat.
Temu Mahasiswa 2016 dilaksanakan pada 16 – 18 September 2016 dengan Misa Pembukaan Acara yang dipimpin oleh Romo Sigit dan Romo Robert di Bukit Talita Mountain Resort – Gabriel Hall, kemudian dilanjutkan sambutan dari Ketua Pelaksana dan dari semua Romo Moderator. Malam harinya dilanjutkan dengan presentasi per unit, dimana setiap unit, yaitu unit tengah, unit barat, unit timur, unit selatan & Pastoran Unika Atmajaya Jakarta menjelaskan tentang seluruh kegiatan KMK yang berada di unit mereka masing-masing, dan mengetahui pentingnya PMKAJ bagi mahasiswa Katolik Jakarta.
Sesi pertama, yaitu Arah Dasar KAJ. Romo Swa menekankan bahwa Allah yang Maharahim itu membawa kita pada pengampunan. Bapa Suci mengatakan kasih itu diwujudkan dalam kehidupan konkret, yaitu kasih Allah sendiri. Bapa Suci juga mengajak agar kita gembira apapun masalahnya.
Beliau menjelaskan bahwa inti dari ARDAS KAJ adalah mewujudkan Kerajaan Allah yang Maha Rahim. Adapun sasaran prioritasnya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayan pastoral dan kader awam. Harus ada relasi diantara satu dengan yang lainnya, serta harus memiliki konsentrasi tentang keluarga, tidak bisa tidak, karena kita berasal dari keluarga.
Berikut renstra (rencana strategis) KAJ adalah terselenggaranya kaderisasi mahasiswa Katolik, diharapkan hal ini ada di PMKAJ. Diharapkan setiap PMKAJ membuat renstra masing-masing, mengadakan monitoring, dan evaluasi yang dilaksanakan pada akhir tahun sebelum merencanakan program tahun berikutnya.
Sesi kedua, yaitu Muda dan Merdeka (refleksi PMKAJ dulu dan sekarang). Kak Peter Kasenda (Aktivis PMKAJ) yang berbagi pengalaman dalam karyanya dari awal terbentuknya PMKRI yang lebih mengarah ke politik dan PMKAJ yang lebih mengarah ke spiritual, serta RD Antonius Didit Soepartono menjelaskan inti dari “Muda dan Merdeka”. Adapun tantangannya dewasa ini adalah bagaimana menjadi seorang Mahasiswa Katolik, yaitu dengan memanfaatkan media social dengan baik dan benar serta tahu arah Gereja, yaitu sebagai gerakan umat Allah yang membawa Kerajaan Allah yang Maha Rahim. Saling melayani!
Cara menyuarakan muda dan merdeka ini kepada teman-teman di KMK setiap kampus kita agar bisa lebih aktif, yaitu kita harus menjadi gembala yang baik, jangan putus asa dan terus ajak mereka agar tetap terus aktif. Hal yang diutamakan dalam kegiatan TEMA ini adalah kita harus semangat dan punya modal yang baik, merumuskan sesuatu dengan baik, dan diadakan misa setiap Jumat Pertama di setiap kampus-kampus.
Sesi ketiga, yaitu Sharing Pleno tentang TEMA inti. Sesi ketiga ini dihadiri oleh tiga alumni dari PMKAJ. Pertama Ka Christin yang menjelaskan tentang anak muda yang harus berani bermimpi. Menurut Ka Christin mimpi itu gratis! Jangan memperdulikan mimpi orang lain, membantu memberi arahan, membantu membuat prioritas, mampu mengembangkan potensi diri, dan mampu menghasilkan focus serta konvertkan kedepan dengan membuat road map. Alumni yang kedua ialah Ka Oni yang berpendapat bahwa milikilah cita-cita sesuai hobi, jangan takut lelah, sakit, lapar, berpikirlah yang positif, banyak membantu orang susah, dan banyak berdoa serta berpegang pada Tuhan saja. Adapun pentingnya berjejaring, yaitu membawa manfaat penting bagi kehidupan terutama untuk masa depan kaum muda dalam dunia bisnis. Hal terpenting adalah persahabatan yang harus dibina terus menerus.
Sama hal nya dengan Ka Oni, Ka Rini menambahkan bahwa usia produktif akan semakin banyak dan kompetisi akan semakin ketat. Maka dari itu beliau mengatakan bahwa berjejaring sangatlah bermanfaat. Sebagai kaum muda Katolik, kita diharapkan lebih kompak dalam menghadapi bonus demografi 2020 kelak dan saling menguntungkan satu sama lain.
Adapun pesan dari Romo Ismartono tentang muda dan merdeka adalah carilah persahabatan dan belajar mencari ilmu. Bukan hanya ilmu yang kita peroleh tapi juga persahabatan. Semakin muda diri kita maka kita pun semakin merdeka. Merdeka itu ada dua yaitu, merdeka dari dan merdeka untuk. Merdeka dari orang lain dan merdeka untuk diri sendiri.
Sesi keempat, yaitu membahas tentang Action Plan ke depannya dalam tiap unit, serta membuat analisis SWOT mengenai unit mereka masing-masing. Hal penting dari analisis permasalahan tiap 5 unit tersebut adalah kurangnya dana dan keterlibatan mahasiswa yang kurang aktif. Adapun Action Plan yang akan dilakukan untuk kedepannya, yaitu Kaderisasi, Dialog Antar Agama, Ekologi, Kesenian (Teater Mahasiswa Jakarta), dan Jejaring Komunikasi.
KAJ.or.id – Beberapa bulan lalu demam game Pokemon Go sedang marak melanda di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Game ini memang berbeda dengan games kebanyakan saat ini, yang notabene mengungkung orang pada suatu ruangan, bersifat pasif dan individualis. Game Pokemon Go ini mengajak orang untuk aktif keluar dari ruang kenyamanan dirinya, berinteraksi dengan dunia luar dan bersosialisasi sesamanya. Inilah ide brilian yang dikeluarkan oleh perusahaan Jepang Nintendo yang sesungguhnya beberapa bulan lalu sudah mendekati ambang kebangkrutan. Hanya dua hari sejak game itu diluncurkan, harga saham perusahaan ini melambung 25% dan sekarang justru makin maju karena game itu “booming” di seluruh dunia.
Kenyataan ini merupakan salah satu fakta bahwa orang-orang zaman ini sudah mulai bosan dan jenuh dengan hal-hal yang biasa dan lumrah. Orang menginginkan suatu cara hidup yang berbeda dengan biasanya serta sesuatu yang baru untuk me-refresh diri dan pikirannya dari rutinitas kehidupannya.
Orang bukan hanya menginginkan sesuatu yang berbeda dari rutinitasnya, melainkan juga menginginkan banyak hal baru di dalam pelbagai sisi kehidupan manusia, sebagai contoh, pola makan yang kembali pada gaya hidup alami atau vegetarian, mulai berkembangnya gaya hidup yang menekankan pada keselarasan alam dan keheningan melalui banyaknya latihan-latihan yoga dan meditasi, dan gaya hidup yang kembali pada alam. Itulah fenomena baru yang ada di alam bawah sadar orang modern zaman ini yang secara tak sadar dirindukan dalam kehidupan sekarang.
Di balik semua fenomena alam bawah sadar itu, ada pertarungan sengit yang selalu diusung oleh para produsen dan para pemilik modal melawan kecenderungan manusia pada gaya hidup baru yang mengarah untuk kembali kepada yang alami. Dalam pertarungan itu para produsen dan pihak kapitalis/pemilik modal selalu berusaha mencekoki manusia modern bahwa hidup bahagia itu adalah hidup yang diwarnai oleh status sosial yang tinggi, dengan warna sekularitas yang amat kental dengan kekayaan, kemewahan hidup, kebermilikan yang tiada batas serta prestise jabatan yang dapat mengeruk segalanya.
Di zaman ini orang didoktrin melalui iklan di media massa dan media sosial bahwa hidup bahagia itu adalah hidup yang sukses, yang penuh dengan kemenangan serta tidak mengenal penderitaan dan kekalahan. Gereja Katolik justru menawarkan gaya hidup baru yang berbeda dengan apa yang ditawarkan dunia modern dengan segala bentuk sekularitasnya.
Melalui segala tindakan simbolis yang dilakukan oleh Paus Fransiskus kepada para pengungsi warga Rohingya, Bangladesh dan juga warga Iran bahwa mereka adalah pribadi manusia yang berharga walaupun tersingkir dari negaranya. Belum lagi tindakan simbolisnya saat pembasuhan kaki (sewaktu kamis putih tahun 2016 ini) kepada para pengungsi yang notabene tidak semuanya katolik, Paus ingin menunjukkan cinta Yesus kepada manusia “kalah” dan tidak sukses, “Cinta bukanlah sebuah kata, itu adalah suatu wujud nyata pelayanan; pelayanan yang rendah hati, tersembunyi dan diam” komentar Paus dalam pembasuhan itu.
Peristiwa lainnya yaitu saat ia terpilih menjadi Paus, ia lebih memilih tinggal di apartmen kecil dan sederhana dibandingkan harus tinggal di menara gading kepausan yang begitu mewah dan megah. Masih banyak lagi tindakan simbolis yang dilakukan Paus Fransiskus untuk mengkritik gaya hidup sekular dan hidup sukses yang ternyata dapat mematahkan anggapan yang dibawa oleh kaum kapitalis dan para produsen.
Melalui hidup yang sederhana yang tidak penuh dengan kemewahan dan status sosial yang tinggi ternyata dapat membawa manusia pada kebahagiaan sejati, yaitu kegembiraan saat ada sesama yang diangkat harkat dan martabatnya serta dihargai di depan manusia lainnya kendati orang itu tidak memiliki jabatan dan gelimang harta, namun ia memiliki martabat dan citra Allah yang sudah ada sejak awal hidupnya.
Yesus pun melakukan ini dalam karya dan semasa hidup-Nya, yaitu mencintai manusia dan mengangkat manusia yang penuh lumpur dosa menjadi anak-anak Allah dan diwariskan keselamatan dalam Kerajaan Allah. Kaya adalah berkah, namun sedikit ruang latihan di sana. Meski ditakuti banyak orang, kemiskinan atau kekalahan (antonim dari kesuksesan) menghadirkan daya paksa tinggi untuk senantiasa rendah hati. Menang atau sukses memang membanggakan, namun godaaan atau ego dan kecongkakan besar sekali di sana. Nyaris semua orang tak ingin kalah, tetapi kekalahan adalah ibu dari kesabaran. [1] Semoga kita sebagai orang kristiani bisa belajar dari Yesus dan Paus Fransiskus untuk menawarkan gaya hidup alternatif yang berbeda dan membawa orang pada kepenuhan harkat dan martabat manusia yang sejati, bukan karena kebermilikannya terhadap harta benda.
“Maukah kamu menjadi agen yang menawarkan gaya hidup alternatif itu dan mewartakan life style Kasih-Nya dalam kehidupanmu dengan menjadi berbeda dengan yang lain?”
(Rm Rafael Y. Kristianto)
[1] Berdasarkan pada tulisan Gede Prama “Kekalahan, Kemenangan, Keindahan” dalam Kompas, 25 April 2009.