Home Blog Page 19

RENUNGAN HARIAN RABU, 6 SEPTEMBER 2023, “Bercerita Kebaikan Hari ini“

Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Kristen, Kol 1: 1-8, Luk 4: 38-44, Rm Rosi

Rabu, 06 September 2023

Hari Rabu Biasa Pekan XXII

Bacaan I          : Kol 1: 1-8

Mazmur Tgp   : Mzm 52: 10.11

Injil                  : Luk 4: 38-44 

„Bercerita Kebaikan Hari ini“

Banyak orang senang mendengarkan pengajaran Yesus. Tidak hanya itu, sikap Yesus yang baik, murah hati dan hangat membuat banyak orang nyaman di dekatnya. Mereka berharap Yesus selalu ada bersama mereka. Tetapi, Yesus memilih untuk tetap melanjutkan perjalanan dan pewartaan-Nya ke tempat-tempat lainnya. Satu hal yang ingin Yesus tetap lakukan adalah mewartakan Allah dan menunjukkan kebaikan-kebaikan Allah.

Dalam pengalaman sehari-hari, kita juga telah mengalami banyak hal. Namun, apakah kita cukup menyadari bahwa di dalam pengalaman-pengalaman tersebut, kita menerima kebaikan Tuhan dari orang-orang yang di sekitar kita? Lebih dari itu, baik pula bagi kita untuk berbagi cerita hal-hal baik kepada orang di sekitar kita.

Hari ini kita diingatkan untuk tetap mewartakan kebaikan Allah. Mari kita mulai dengan berbagai cerita tentang hal-hal baik yang kita alami hari ini kepada teman, keluarga, atau orang terdekat kita. Berbagi cerita mengenai hal baik bisa menjadi hal sederhana dalam mewartakan kabar sukacita Allah. Sudah aku berbagi cerita hal baik hari ini? Tuhan memberkati. (AL)

RENUNGAN HARIAN SELASA, 5 SEPTEMBER 2023 “MENGAPA TAKJUB?”

Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Kristen, 1 Tesalonika 5:1-6.9-11 Lukas 4: 31-37, Rm Ino

1Tesalonika, 5:1-6.9-11
Lukas, 4: 31-37

Mengapa Takjub?

Meraih prestasi pasti disanjung. Disoraki bagaikan pahlawan. Ini ungkapan kagum serta pengakuan akan kelebihan seseorang. Sangatlah tepat bila apa yang diakui keluar dari ketulusan hati.

Banyak orang takjub dengan Yesus. Apa yang dilihat sungguh mengagumkan. Kata-kata-Nya yang indah. Cara mengajar penuh wibawa. Terutama dari semuanya nampak dalam sukacita injil yang Ia wartakan.

Yesus tak semata mengajar tapi menerapkan dalam perbuatan. Ia berjalan sambil menebarkan sukacita ilahi dan kebaikan. Melangkah sambil bersabda. Melayani tanpa melepas payung kasih.

Jika disanjung, tandanya Anda punya kelebihan. Syukurilah namun tetap merendah. Paling istimewa dalam hidupmu akan nampak bila banyak orang belajar darimu.

Tak perlu membuang banyak waktu untuk mempromosi tentang siapa dirimu. Tenang saja dan lakukan apa yang terbaik dalam dirimu. Perbuatanmu adalah cerminan dirimu.

Yakinlah semua orang akan merasa kehilangan kalau Anda tak bersama mereka. Kamu hebat. Jangan sia-siakan waktumu untuk selalu menjadi yang terbaik selagi masih ada kesempatan. (In)

RENUNGAN HARIAN 4 SEPTEMBER 2023, Senin Pekan Biasa XXII

1Tes 4:13-17

Luk 4:16-30

THANK GOD IT’S MONDAY!
4 September 2023

Virtus est habitus operativus bonus. Artinya, keutamaan hidup itu adalah kebiasaan baik yang dilakukan tiap harinya. Ini adalah perkataan St Thomas Aquinas ketika bicara tentang keutamaan hidup. Benar juga sih rasanya. Dari kecil kita diajari kebiasaan baik seperti bicara sopan kepada orang yang lebih tua, gosok gigi sebelum tidur, ataupun berdoa sebelum dan sesudah makan, dan sebagainya.

Hal-hal baik yang dilakukan tiap hari bisa jadi kebiasaan. Makin dilakukan akan makin membuat kita jadi pribadi lebih baik. Nah, sebaliknya juga demikian. Jika yang kita lakukan adalah hal buruk tiap harinya, misalnya mencuri, berbohong, curang, caci maki dan sebagainya, lama-lama itu akan jadi kebiasaan untuk kita dan kita akan dikenal sebagai orang yang tidak baik.

Yesus pun punya kebiasaan baik yang Ia pelajari dari orang tuanya, “Ia datang ke Nazareth … dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat, Ia masuk ke rumah ibadat…” (Luk 4:16). Lalu, apakah kebiasaan baikku sampai hari ini?

Semoga makin punya kebiasaan baik dalam hidup. Mari bersaksi dan berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!

RAB

RENUNGAN HARIAN 3 SEPTEMBER 2023, MINGGU BIASA PEKAN XXII

Yeremia 20:7-9
Roma 12:1-2
Matius 16:21-27

Jalan Keselamatan

Kita tentu masih ingat Injil minggu lalu. Dengan yakin dan pasti Simon Petrus berani menyatakan Imannya! “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup”. Persis setelah itu, Injil hari ini muncul. Yesus menubuatkan penderitaan, sengsara dan wafat-Nya. Murid yang sama mencegah Yesus berkata seperti itu. “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu, Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau”. 

Yesus lantas menyebut Petrus sebagai Iblis. Karena ia berpikir, bahwa Allah pasti menyayangkan Putra-Nya dan meluputkannya dari penderitaan dan kematian. Tapi nyatanya tidak seperti itu.

Jalan menuju keselamatan adalah jalan yang ditempuh oleh Kristus sampai wafatnya di salib. Jalan itu adalah ikut Yesus, menyangkal diri dan memanggul salib. Bukan jalan mencari keselamatan diri sendiri, jalan gagah-gagahan, jalan kemuliaan pribadi dan bukan jalan kemuliaan menurut dunia ini. Tapi merendahkan diri serendah-rendahnya dan ikut dalam jalan salib Tuhan.

Dalam bacaan pertama, Yeremia mengalami jalan kerendahan hati itu. Allah terlalu kuat baginya, dan dia harus menundukkan diri terhadap panggilan-Nya. Ia ditundukkan justru lewat penganiayaan yang diterimanya. 

Jalan keselamatan yang dikehendaki Allah – adalah jalan kerendahan hati. Jalan salib. Jalan penderitaan. 

Jadi kamu gimana?

RA

 

Perayaan Ekaristi Minggu, 3 September 2023, Pk. 11.00 WIB di Pusat Pastoral Samadi, Klender, Jakarta Timur (Disiarkan juga di TVRI Nasional)

_Kami mengundang umat untuk hadir secara offline dalam:_
Perayaan Ekaristi Minggu, 3 September 2023, Pk. 11.00 WIB di Pusat Pastoral Samadi, Klender, Jakarta Timur
(Disiarkan juga di TVRI Nasional)
*Misa dipersembahkan oleh Rm. Franz Liman, CICM*
NB: Misa akan disiarkan juga di TVRI Nasional

RENUNGAN HARIAN JUMAT PERTAMA, 1 SEPTEMBER 2023 “Berjaga-jagalah sebab Kalian tidak tahu akan Hari maupun Saatnya”

Renungan Harian Jumat 1 September 2023, Jumat Biasa Pekan XXI
Bacaan:
Bacaan I: 1Tes 4:1-8;
Mzm 97:1.2b.5-6.10.11-12;
Bacaan Injil: Mat 25:1-13.

_Vigilate itaque, quia nescitis diem, neque horam_ ; ”Karena itu, berjaga-jagalah sebab kalian tidak tahu akan hari maupun saatnya”.

Seseorang dikatakan bijak bila ia mampu menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kebijakan yang dihidupinya, orang tersebut mengalami keselamatan dan menjadi teladan kekudusan bagi sesamanya.

Kitapun dikatakan bijak bila dapat melaksanakan nasehat, aturan dan perintah Gereja untuk mencapai kekudusan dan keselamatan. Pengetahuan tersebut sudah diperoleh melalui Kitab Suci dan ajaran Gereja.

Namun bila pengetahuan yang sudah dimiliki tidak kita laksanakan, maka kita menjadi orang bodoh yang menyia-nyiakan pengetahuan tersebut. Kita diajak untuk mewujudnyatakan pengetahuan akan keselamatan dalam hidup kita secara setia dan gembira.

Dengan kesetiaan, maka kebijakan tersebut menjadi bagian dari hidup kita. Dan melalui kegembiraan yang terpancar, kitapun menjadi pewarta Injil sukacita Allah bagi sesama.

AY

RENUNGAN HARIAN KAMIS, 31 AGUSTUS 2023, “Ingin Jahat”

Kamis 31 Agustus 2023
Paroki Pulo Mas – St Bonaventura
#Satukanhati #46Tahun
===================
Hari Biasa Pekan XXI (H)
1Tes.3:7-13; Mzm. 90:3-4,12-13,14,17;

Ingin Jahat

Ada sebuah kebiasaan seorang guru yang saya ingat waktu saya sekolah dahulu. Saat ada ulangan, ia kerap dengan sengaja meninggalkan kelas. Tentu saja, hal ini memancing godaan bagi beberapa teman untuk mencontek. Guru kami pun sudah tahu akan resiko itu. Ia pun juga biisa mengetahui juga, mana muridnya yang mencontek.

Dalam perumpamaan hari ini dikisahkan seorang tuan rumah yang menempatkan seorang untuk mengatur rumah tangganya. Si pemilik rumah tentunya berharap agar mereka dapat menjalankan tugas dengan baik.

Akan tetapi, niat jahat rupanya bisa muncul, hamba itu akan bertindak buruk saat Tuannya tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk (bdk mat 24:48). Perumpamaan memperlihatkan dua karakter sisi kehidupan manusia. Tuntutan manusia adalah menjalani tanggung jawab dengan baik, maka kita akan diberi tanggung jawab yang lebih besar.

Lalu?
Doa Bapa Kami berakhir dengan kaliat “dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskan kami dari yang jahat”. Kecenderungan jahat selalu ada, maka perlulah membangun kewaspadaan di dalam Tuhan. (SP)

RENUNGAN HARIAN RABU, 30 AGUSTUS 2023, PEKAN BIASA XXI, “Berjuang Melanjutkan yang Baik“

1 Tes 2: 9-13, Mat 23: 27-32, renungan harian, renungan katolik, rm ALDO, rabu 29 agustus 2023, rabu PEKAN BIASA XXI

Bacaan I          : 1 Tes 2: 9-13

Mazmur Tgp   : Mzm 139: 7-8.9-10.11-12ab

Injil                  : Mat 23: 27-32

Susahkah melanjutkan dan memelihara yang baik? Dalam bacaan pertama, Paulus berjuang mewartakan Injil siang malam. Mungkin bagi Paulus, mewartakan Injil berarti melanjutkan dan memelihara pesan Injil terus menerus. Dan Paulus bergembira dan bersyukur untuk tugas itu.

Berbeda dengan kecaman Yesus kepada para ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka tidak sepenuh hati melanjutkan dan memelihara ajaran Musa. Kadang mereka mencari keuntungan untuk diri sendiri dan kelompoknya. Mereka mencari nama untuk diri mereka dan bukan mewartakan nama Allah.

Sebagai manusia, mungkin kita merasa lebih mudah untuk membuat sesuatu daripada memelihara sesuatu. Melanjutkan dan memelihara sesuatu membutuhkan kesehatian dan kerendahan hati. Kita menyadari bahwa kebaikan berasal dari Allah dan kita meneruskan kebaikan itu, bukan untuk nama kita tetapi demi kemuliaan nama Tuhan.

Hari ini kita diingatkan untuk mewartakan kebaikan Tuhan. Mewartakan berarti melanjutkan dan memelihara kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Tidak lupa juga, kita membagikan itu kepada orang-orang di sekitar kita. Semoga kita senantiasa bergembira dalam Tuhan dan hidup senantiasa dalam penyertaan Roh Kudus. Lanjutkan dan Peliharalah yang baik!

Tuhan memberkati. (AL)

RENUNGAN HARIAN 29 AGUSTUS 2023, Peringatan Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

Yeremia 1:17-19
Markus 6:17-29

 

Apa Yang Harus Dilakukan?

Kadang apa yang dilakukan tak selamanya menyenangkan hati banyak orang. Dari cara kita melayani juga tujuan yang mau digapai. Hasilnya pasti penuh dengan beragam tafsiran.

Tindakan Herodes dengan menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis di dalam penjara hanya karena gila kekuasaan. Ingin disanjung dan demi satu kehormatan semu.

Ternyata apa ia yang dilakukan bukan atas pertimbangan yang matang tapi demi kehormatan dan harga dirinya.

Kehormatan seseorang bukan terletak pada kekuasaan yang melekat kuat pada dirinya. Tapi pada tindakan yang tepat dalam situasi yang sulit. Berpikirlah dua kali sebelum bertindak. Ini awal baik untuk menjadi seorang pribadi yang hebat.

-INO

RENUNGAN HARIAN SENIN, 28 AGUSTUS 2023, PW St. Augustinus, “Menjadi Manusia Capax Dei”

1 Tesalonika 1:2b-5.8b-10, St. Augustinus, Senin Pekan Biasa XXI, Matius 23:13-22, renungan harian, renungan katolik, rm anton baur

THANK GOD IT’S MONDAY!

28 Agustus 2023 – St Augustinus

Capax Dei! Apakah itu? Ini adalah salah satu pernyataan St Augustinus ketika bicara tentang siapakah manusia di hadapan Allah. Capax Dei berarti manusia memiliki kemampuan untuk mengenali Allah dalam hidupnya. Manusia bukan Allah tetapi Allah memberikan manusia kemampuan untuk mengenali kehendak-Nya.

Apakah sekarang kemampuan itu masih ada? Pasti iya. Itu adalah anugerah abadi bagi manusia dan kita mesti bersyukur atasnya. Dengan begitu, kita diajak untuk menyadari kemampuan itu dan terbuka pada misteri-Nya dalam hidup kita.

Semoga makin terbuka dan mengenali diri Allah dalam hidup kita. Mari bersaksi dan berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday! (RAB)

Terbaru

Populer

Open chat
Butuh Bantuan?
Adakah yang bisa kami bantu?