Home Blog Page 17

RENUNGAN HARIAN 16 Oktober 2023, Senin Pekan Biasa XXVIII

Hedwig, Margarita Maria Alacoque, Rm. 1:1-7, Luk. 11:29-32

St. Hedwig, Margarita Maria Alacoque
Rm. 1:1-7, Luk. 11:29-32

THANK GOD IT’S MONDAY!

Kita adalah orang yang dikasihi Allah

16 Oktober 2023

Kita adalah orang yang dikasihi Allah. Kita adalah yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus jaman sekarang. Kita adalah yang disertai oleh kasih karunia dan sejahtera dari Allah. Percayakah? Sadarkah kita?

Inilah yang Paulus sampaikan dalam awal surat kepada jemaat di Roma. Paulus memberikan keyakinan betapa mereka dan kita adalah orang pilihan Allah dan berkat-Nya itu tidak kunjung henti dalam hidup kita. Pastikan bahwa kita itu terberkati dan dikasihi oleh Allah.

Semoga makin mantap sebagai orang yang dikasihi Allah dan menerima kasih karunia-Nya. Mari bersaksi & berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!

RAB

RENUNGAN MINGGU 15 OKTOBER 2023, MINGGU BIASA KE-28

Yesaya 25:6-10a
Flp 4:12-14.19-20
Matius 22:1-14

Undangan Kerajaan Surga

Dalam Injil, kita dapat menjumpai rupa-rupa perumpamaan mengenai Kerajaan Surga. Minggu ini lain lagi. Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Semua orang diundang untuk ikut serta, berpesta, ambil bagian dan terlibat dalam pesta perjamuan nikah itu. 

Mereka yang diundang, menolak datang dan memilih sibuk sendiri dalam rutinitas keseharian mereka. Mungkin para undangan itu berpikir: mempersiapkan macam-macam untuk hadir di pesta itu menyita waktu dan tenaga mereka. Capek. Ga worth it. Mending urusin pekerjaan pribadi, lebih cuan. 

Lalu Raja ini akhirnya mengundang semua orang. Baik orang jahat dan baik untuk ikut serta dalam perjamuan nikah itu. Banyak orang datang. Tapi, ada satu yang tidak berpakaian pesta. Tidak melayakkan dirinya. Tidak mempersiapkan baik-baik untuk datang undangan itu. Hanya mau pestanya saja. Cari enaknya saja. 

Perumpamaan ini dekat kok dengan kehidupan keseharian kita. Coba ingat. Ada berapa kali dalam sehari peristiwa “undangan kerajaan surga” itu datang “mengganggu” rutinitas harian kita? Tiba-tiba ada orang datang, meminta bantuan di saat kita sedang sibuk bekerja. Tiba-tiba ada undangan datang pertemuan lingkungan, saat kita sudah ada rencana makan malam dengan keluarga. Tiba-tiba ada undangan terlibat dalam kegiatan di paroki, saat kita sudah merencanakan liburan ke luar kota. Tiba-tiba ada teman yang ingin jumpa, saat kita sedang berdoa. 

Bagaimana respon kita terhadap undangan semacam itu? Bisa jadi Tuhan menawarkan satu jalan baru-lain bagi kita untuk menjadi berkat untuk orang lain.

Terkadang pun kita juga lalai untuk “berpakaian pesta”. Undangan Tuhan dianggap murahan. Taken for Granted. Kita anggap remeh. Yang penting saya ikut, datang, hadir — tapi tak terlibat penuh. Yang penting sudah katolik, ikut misa saja. Tidak lebih. Yang penting sudah katolik. Ambil donasiku, tapi jangan waktuku… dan banyak lagi…

Sebuah hal yang patut kita renungkan juga ini. 

Jemaat Filipi dipuji oleh Paulus karena mereka mau ambil bagian dalam kesusahan Paulus. Mereka terlibat membantu perjalanan Paulus mewartakan Injil. Meski Paulus sadar, semuanya akan dicukupkan oleh Tuhan sendiri yang mengutusnya. 

Jadi kamu gimana?

RA

 

SURAT GEMBALA HARI PANGAN SEDUNIA 2023 “Solidaritas Pangan Sehat untuk Generasi Bebas Stunting” (Disampaikan sebagai pengganti khotbah, pada Perayaan Ekaristi Hari Sabtu/Minggu, 14/15 Oktober 2023)

SURAT GEMBALA
HARI PANGAN SEDUNIA 2023
“Solidaritas Pangan Sehat untuk
Generasi Bebas Stunting”
(Disampaikan sebagai pengganti khotbah, pada
Perayaan Ekaristi Hari Sabtu/Minggu, 14/15 Oktober 2023)

 

SILAHKAN DOWNLOAD DI BAWAH INI

AYO HADIRI PERAYAAN EKARISTI PERINGATAN 30 TAHUN KATEKISMUS GEREJA KATOLIK, RABU, 11 OKTOBER 2023, PK. 17.00 WIB BERSAMA USKUP MGR PASKALIS BRUNO SYUKUR OFM DAN USKUP MGR INNO NGUTRA

AYO HADIRI PERAYAAN EKARISTI PERINGATAN 30 TAHUN KATEKISMUS GEREJA KATOLIK, RABU, 11 OKTOBER 2023, PK. 17.00 WIB BERSAMA USKUP MGR PASKALIS BRUNO SYUKUR OFM DAN USKUP MGR INNO NGUTRA

 

RENUNGAN HARIAN 9 Oktober 2023, Senin Pekan Biasa XXVII

Luk. 10:25-37

St. Dionisius, Yohanes Leonardus
Yun. 1:1-17; 2:10, Luk. 10:25-37

THANK GOD IT’S MONDAY!

“Che buon samaritano!”

9 Oktober 2023

Di Italia selatan, ada satu ungkapan atau perkataan yang muncul dari seseorang yang menerima perbuatan baik dari orang yang tak dikenal. Orang tersebut akan berkata, “Che buon samaritano!” Kira-kira, artinya adalah wah, kamu ini orang Samaria yang baik hati. Ekspresi ini sangat kental dengan suasana iman Katolik toh. Ya, karena pastinya, kehadiran orang Samaria itu menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berbuat baik.

Menarik juga kalau kita memiliki satu ungkapan iman yang nyata dalam kata dan tindakan. Apa ya kira-kira bentuknya? Orang Samaria yang baik hati telah memberikan contoh nyatanya.

Semoga bisa jadi Orang Samaria yang baik hati. Mari bersaksi & berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!

RAB

RENUNGAN MINGGU, 8 Oktober 2023 – MINGGU BIASA KE-27

Yesaya 5:1-7
Filipi 4:6-9
Matius 21:33-43

MENJALANKAN KEHIDUPAN SETURUT KEHENDAK TUHAN



Minggu ini, Yesus memberi perumpamaan lagi. Tidak seperti perumpamaan pada minggu sebelumnya, kali ini nuansanya begitu negatif.

Seorang Tuan Tanah yang mempercayakan kebun anggurnya kepada sekelompok penggarap. Mereka ini awalnya bekerja dengan baik. Tapi lama kelamaan, sikap tamak dan serakah mempengaruhi mereka. Pada saat musim petik, mereka tak rela menyerahkan hasil kebun anggur kepada utusan sang Tuan Tanah. Bahkan anak sang Tuan Tanah pun dibunuh. Penggarap-penggarap jahat itu jauh dari kelayakan untuk memiliki kebun anggur yang telah mereka olah.

Mereka lupa, kebun anggur tetaplah pemilik Tuan Tanah, bukan punya mereka. Para Penggarap hanyalah diserahi tanggung jawab untuk menggarap kebun anggur dengan baik. Tidak kurang tidak lebih. 

Bolehkah jika kita kebun anggur dalam perumpamaan itu kita asosiasikan dengan hidup/nyawa kita ini? Lalu penggarap-penggarap yang dimaksud itu adalah manusia, yang diserahi kuasa tanggung jawab untuk menjadi administrator kehidupan ini? 

Atau boleh juga kita gambarkan kebun anggur itu dengan bumi alam ciptaan tempat tinggal kita ini? Penggarap-penggarapnya adalah kita, yang diserahi tanggung jawab untuk merawat alam ciptaan?

Waspadalah pada sikap serakah dan tamak. Sikap mengumpulkan semua demi kepentingan pribadi. Privatisasi sumber daya alam untuk kekayaan pribadi alih-alih untuk kesejahteraan bersama. Bukan hanya kita yang terkena dampak kerusakan alam, tapi juga orang lain sesama – terutama mereka yang miskin dan tersingkir. 

RA

 

Perayaan Ekaristi Minggu: 08 Okt 2023, Pk. 11.00 WIB di Kapel Angelus, Pusat Pastoral Samadi, Klender, Jakarta Timur, Misa dipersembahkan oleh Rm. John Laba T, SDB

Kami mengundang umat untuk hadir secara offline dalam,

Perayaan Ekaristi Minggu:
08 Okt 2023, Pk. 11.00 WIB
di Kapel Angelus, Pusat Pastoral Samadi,
Klender, Jakarta Timur

Misa dipersembahkan oleh Rm. John Laba T, SDB

NB: Misa akan disiarkan juga di TVRI Nasional

🙏🙏🙏

RENUNGAN HARIAN 2 Oktober 2023, Senin Pekan Biasa XXVI

Kel 23:20-23a; Mat 18:1-5.10

THANK GOD IT’S MONDAY!

2 Oktober 2023 – peringatan wajib para malaikat pelindung

Seorang bapak pernah berkata demikian. Kita tidak bisa memaksa anak-anak selalu berada bersama kita setiap saat dan di masa senja kita. mereka memiliki kesibukan masing-masing. Namun, saya tak pernah lupa janji Tuhan bahwa Ia mengutus seorang malaikat bersamaku (Kel 23:20) yang hadir bersamaku tiap harinya. Malaikat itu bisa saja para tetangga, teman lingkungan, dan siapapun yang berbaik hati padaku.

Peringatan para malaikat pelindung mengingatkan kita untuk menyadari kehadiran para malaikat di sekitar kita dan panggilan kita untuk menjadi malaikat yang tanpa pamrih bagi mereka.

Semoga bisa jadi malaikat pelindung untuk yang ada di sekitar kita. Mari bersaksi dan berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!

RAB

RENUNGAN MINGGU, 1 OKTOBER 2023 – MINGGU BIASA KE-26

Bacaan Ekaristi:

Yeh 18:25-28; Filipi 2:1-11; Matius 21:28-32

BERANI BERJANJI DAN MELAKUKAN

Dalam misa streaming ada beberapa intensi doa yang menarik perhatian saya. Mohon doa untuk ini, itu dan sebagainya. Salah satunya adalah mohon doa supaya Si A membayar hutangnya. Jadi saya membayangkan, ada yang meminjam uang menjadi hutang, dan berjanji untuk membayarnya. Rupanya janji tinggal janji. Hutang tidak dilunasi saat waktunya. Entah karena lupa atau memang uang untuk membayarnya belum ada.

Dunia kini dan dunia masa dulu rupanya tidak jauh berbeda, apalagi jika berbicara mengenai janji. Dalam sebuah masyarakat saya kira mutlak diperlukan sebuah perjanjian atau kesepakatan yang harus ditaati dan dilakukan. Karena kalau tidak dilakukan akan menimbulkan kekacauan. Contoh di jalan raya. Lampu merah, kuning dan hijau adalah sebuah perjanjian antara kita. Kalau kamu merah kamu berhenti, saya hijau jalan. Kalau sen kiri artinya mau belok kiri, bukan belok kanan. Tapi ya kadang-kadang kita pun suka melanggar itu di saat-saat tertentu.

Hubungan kita dengan Tuhan juga sadar atau tidak sadar dipenuhi dengan perjanjian. Mulai sejak awal dibaptis – kecil maupun dewasa – ada rumusan perjanjian. Krisma, pengakuan dosa, komuni pertama, bahkan sampai perkawinan dan juga imamat semua sarat dengan perjanjian. Dan ingat, sudah berapa banyak kata YA kita ucapkan dalam perjanjian kita kepada Allah. Bersediakah anda? Ya saya bersedia. Berjanjikah anda? Ya saya berjanji. Pada saat itu sebetulnya kita berbuat seperti anak di hadapan Bapa dalam bacaan Injil hari ini. Baik Bapa. Nah sisanya kita bisa menilai sendiri, melaksanakan janji atau tidak?

Kitab Yehezkiel dalam bacaan pertama hari ini menegaskan pentingnya sikap berbalik kepada Tuhan. Pertobatan adalah sebuah sikap, bukan hanya sekedar perkataan. Sikap yang dituntut Allah adalah berbalik melakukan keadilan dan kebenaran. Berbuat adil dan berbuat benar. Sikap inilah yang berbuah kehidupan. 

Dalam Bacaan Kedua, St Paulus mengajak jemaat untuk bertindak sesuai semangat inkarnasi Kristus. Dia yang dalam rupa Allah mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama seperti manusia, merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati. Demikianlah semangat yang sama diharapkan ada dalam diri setiap jemaat. Menjadi sehati sepikir, rendah hati dan mendahulukan kepentingan orang lain disamping kepentingan diri sendiri. 

Bacaan Injil hari ini menggambarkan sikap Allah yang terbuka kepada siapa saja yang mau berbalik melakukan kehendak-Nya. Dan itu digambarkan lewat perbandingan antara imam-imam kepala dengan para pendosa yang bertobat.  Pertanyaan berikutnya, apa tanda-tandanya kita mengalami pertobatan? Dari yang tadinya berkata, “Tidak” tetapi akhirnya menyesal dan melakukan kehendak Bapa-Nya juga. Mau merendahkan diri sebagai hamba di hadapan Bapa di surga. 

– RA –

Terbaru

Populer