.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mgr. Ignatius Suharyo
K e t u a
|
Mgr. Johannes Pujasumarta
Sekretaris Jenderal
|
Mgr. Ignatius Suharyo
K e t u a
|
Mgr. Johannes Pujasumarta
Sekretaris Jenderal
|
Temu Mahasiswa se-PMKAJ 2012 kali memiliki tema “Inilah Aku. Aku Diutus untuk Bangsa dan Sesamaku”. Acara dimulai sejak Jumat, 30 November 2012 s.d. 2 Desember 2012, dan bertempat di Sawangan Golf.
Temu Mahasiswa (TeMa) ini diikuti oleh para perwakilan mahasiswa dari seluruh unit pastoral mahasiswa yang ada di bawah Pastoral Mahasiswa KAJ. Jumlah peserta ada 86 (Unit Barat: 16; Unit Selatan: 24; Unit Timur: 30; Unit Tengah: 10; PAJ: 6) dan Panitia 26. Jadi total ada 112. Karena kesehatan dan jadwal ujian yang mendadak, beberapa mahasiswa terpaksa tidak bisa ikut hadir meskipun sudah terdaftar.
TeMa 2012 mendalami tema yang terkait dengan nasionalisme dan kekatolikan, dengan menghadirkan narasumber Rm. Gregorius Budi Subanar, S.J. yang memberikan inspirasi dari teladan Mgr. Soegijapranata, SJ. Namun sebelumnya, peserta diajak terlebih dahulu untuk menonton Film “Soegija”. Semangat Mgr. Soegijapranata dalam hal visi kemanusiaan dan keindonesiaan kemudian didiskusikan dalam kelompok kecil. Menimba semangat Mgr. Soegija, para mahasiswa kemudian mencoba merumuskan action plan bagi pembinaan di tingkat unit pastoral.
ACTION PLAN
PMKAJ-Unit Selatan: (1) BANGSAL (Acara peringatan kebangkitan nasional dengan bentuk malam apresiasi dan lomba); (2) OMSOSPOL (acara sehari diskusi social politik); (3) GLAROMA IN ACTION (acara pelatihan Ajaran Sosial Gereja dengan tekanan pada pendekatan praksis/live in).
PMKAJ-Unit Timur: (1) Touring dan Rekoleksi; (2) Live in dan Bakti Sosial.
PMKAJ-Unit Barat: (1) Fellowship (acara untuk menguatkan persaudaraan antar KMK); (2) Live in di Pesantren.
PMKAJ-Unit Tengah: (1) Peningkatan keakraban antar kampus; (2) Boost Your Confidence (Latihan dasar kepemimpinan); (3) Misa Kemerdekaan.
Unit PAJ: (1) Gen-X dengan tema nasionalisme untuk tahun 2013; (2) Misa mengenang tragedi Semanggi.
Selain itu, disepakati pula untuk melanjutkan forum komunikasi dan jejaring lewat dunia maya yang akan dimoderatori oleh: Brian (PAJ), Christophorus (Unit Tengah), Hanna (Unit Selatan), Yoana (Unit Timur), dan Felix (Unit Barat).
Dalam kesempatan ini pula, telah terkumpulkan data actual mahasiswa di PMKAJ. Tercatat jumlah total mahasiswa sekarang ada 19.671 orang (Unit Tengah: 1421; Unit Barat: 9.915 (belum termasuk 3 kampus yang belum terdaftar; Universitas Esa Unggul, UMN, UKRIDA); Unit Timur: 1.357; Unit Selatan: 2.535; dan PAJ: 4.443). KMK yang ada dalam PMKAJ berjumlah 57 (lihat Lampiran 1).
Dibandingkan data 2010 (jumlah 17.066 dan 53 KMK), tahun 2012 (jumlah mahasiswa 19.671 dan 57 KMK) tampak ada perubahan.
Demikian sekilas laporan proses Temu Mahasiswa se-PMKAJ.
Sawangan, 2 Desember 2012
Markus Yumartana, S.J.
Ketua Steering Commitee
Lampiran:
Paroki Kristus Raja Pejompongan Jakarta, menyelenggarakan pameran lukisan dan foto perjalanan hidup Beato Yohanes Paulus II (YP II), Sabtu-Minggu, 10-25/11. Pameran dibuka dengan pengguntingan pita oleh Pastor Paroki Pejompongan T.A.M. Rochadi Widagdo dan Yustinus Sulistiadi.
Pameran ini merupakan salah satu acara peringatan syukur 40 tahun pelindung paroki, Minggu, 25/11. Menurut Romo Rochadi, spiritualitas YP II cocok dengan kehidupan zaman sekarang. “Kami, umat paroki Kristus Raja, berusaha mewujudkan spiritualitas dalam pembangunan Gereja yang terbuka, humanis, dan ekologis. YP II bisa menjadi pedoman, karena ia penuh totalitas, cinta pada Tuhan dan umat,” tutur Romo Rochadi. Diharapkan, melalui pameran, umat semakin menghayati imannya sebagai orang Katolik.
Selain pameran, peringatan syukur 40 tahun pelindung paroki juga dimeriahkan dengan Ekaristi Novena Kristus Raja pada Sabtu-Minggu, 17-25/11, senam sehat, dan cerdas cermat antarlingkungan. (HidupKatolik.com)
Paus Benediktus XVI berdoa dalam bahasa Arab untuk pertama kalinya dalam audiensi umum mingguannya pada Rabu (10/10/2012). Lebih dari 20.000 orang mendengar doa Paus dalam bahasa Arab itu, yang merupakan bagian dari upaya baru Vatikan untuk menunjukkan dukungan bagi orang-orang Kristen di Timur Tengah.
Paus mengucapkan salam singkatnya sendiri dalam bahasa Arab, “Paus berdoa untuk semua orang yang berbahasa Arab. Tuhan memberkati Anda semua.” Kemudian seorang imam menerjemahkan doa Paus ke dalam bahasa Arab.
Vatikan mengatakan, pihaknya menambahkan bahasa Arab ke enam bahasa, selain bahasa asli Italia, yang biasanya dipakai dalam audiensi umum, untuk mengingatkan umat Katolik agar berdoa bagi perdamaian di Timur Tengah. Selama ini, doa-doa biasanya disampaikan dalam bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Jerman, Polandia, dan Portugis.
Khalid Hussain, seorang turis Muslim kelahiran Pakistan yang mengunjungi Lapangan Santo Petrus, memuji inisiatif tersebut. “Saya pikir itu akan membuat banyak orang mengerti apa yang dikatakan Paus,” kata Hussain.
Paus juga memuji Konsili Vatikan II, yang dimulai 50 tahun lalu tepat pada minggu ini dan berlangsung selama tiga tahun. Paus menyebut konsili itu sebagai “kompas bagi Gereja Katolik di tengah badai”. Pada konsili itu, sebanyak 2.250 uskup dari seluruh dunia berkumpul. Mereka akhirnya menghasilkan 15 “konstitusi” yang membantu mereformasi Vatikan.
Pada Kamis ini, sebuah misa dalam rangka Tahun Iman untuk memperingati dimulainya Konsili Vatikan II akan diadakan di Lapangan Santo Petrus. (http://internasional.kompas.com)
Para Saudara Seiman yang Terkasih dalam Kristus,
Baiklah kita merenungkan sejenak apa yang telah dilakukan oleh Bapa Suci kita, Paus Benediktus XVI yang berdoa dalam bahasa Arab. Dari apa yang dilakukan beliau ini, kita diajak untuk menghargai adanya perbedaan di antara kita. Apalagi kita hidup di Tanah Air Indonesia Tercinta yang terdiri dari berragam budaya, ras, agama, suku, bahasa dan perbedaan-perbedaan lainnya.
Jika bukan kita sendiri yang memulai toleransi antar perbedaan di antara kita, kepada siapa lagi kita berharap? Sedangkan sikap intoleransi di Tanah Air kita ini semakin merebak. Mempersiapkan masa Adven 2012 dan kemudian Hari Kelahiran Penebus kita, sungguh baik jika kita menyisipkan renungan tentang masalah toleransi dalam keseharian kita.
Pace e Bene,
Demikianlah pengumuman kami, dan paroki/stasi yang ingin berpartisipasi bisa mendaftarkan terlebih dahulu kepada panitia melalui email pemukat@gmail.com tanpa dipungut biaya. Maksudnya, jika sudah mendaftarkan, jika memang dirasa perlu, akan ada anggota panitia/yuri yang berkunjung ke lokasi untuk menilai, meski penilaian akan lebih berdasar pada foto/klip yang dikirimkan kemudian. Dalam hal ini, keputusan yuri tidak bisa diganggu-gugat 🙂 .
Jika ada pertanyaan, mohon diemail ke alamat email yang telah disebutkan.
Jakarta, 1 November 2012
Salam hormat
Al Andang l Binawan, SJ
Koordinator Gerakan Hidup Bersih dan Sehat KAJ
Dunia Maya alias Multimedia Internet merupakan salah satu bagian dari hasil kemajuan Teknologi Informasi. Kekuatan Internet kini tidak bisa dilihat sebelah mata oleh Gereja Katolik. Untuk itu Gereja Katolik mau tidak mau wajib memanfaatkan kelebihan Internet dan meminimalisir efek negatif yang ditimbulkannya. Namun kendala utamanya adalah segala sumber daya Gereja Katolik Indonesia dalam mengelola dunia Internet masih terpecah-pecah. Semua institusi dan bagian-bagian Gereja Katolik Indonesia masih bergerak sendiri-sendiri secara sporadis dan egois dalam hal pengelolaan dunia Internet.
Contoh sederhana, hampir setiap umat Katolik dan Institusi Resmi Katolik memiliki Facebook, Twitter, blog, dan website sendiri-sendiri yang isinya sebagian atau seluruhnya tentang Iman dan Berita Kekatolikan. Dan dalam pengelolaannya mereka hanya mengacu pada kepentingan mereka dan institusi sendiri-sendiri, tanpa melihat visi misi Gereja Pusat yang telah disusun. Selain itu kemampuan tiap-tiap umat dan Institusi Katolik dalam pengelolaan Facebook, Twitter, blog, dan website mereka, masih berbeda-beda dan (terbatas).
Jika ada wadah yang menghubungkan untuk saling membantu dan berbagi dalam pengelolaan Facebook, Twitter, blog, dan website Katolik itu tentu akan sangat membantu dalam berbagai hal seperti hal Non-Teknis: Sosialisasi Program Gereja Pusat, Propaganda Kegiatan Gereja, Isu-isu aktual Gereja dsb. Hingga saling membantu dalam hal-hal Teknis: seperti cara membangun Facebook, Twitter, blog, dan website yang aman dan professional, teknik meminimalisir cracker, teknik sederhana membangun blog atau web, teknik dasar programmer, dasar-dasar webbulding-webdevelop, dsb.
http://www.kaj.or.id/umum/formulir-pendaftaran-perkumpulan-webmaster-dan-blogger-katolik
dan/atau
http://www.facebook.com/events/366591006758334/
dan/atau
Kirim email ke: raka.kaj@gmail.com
Info selengkapnya Hub:
Raka di Komisi Komsos KAJ : (021) 35 19 193, eks. 241
email ke: raka.kaj@gmail.com
Kami Menanti Sdri-Sdr Semua…..!
Rapat Kerja Komisi-Komisi dan PEMIKAT KAJ, 25-27 Okt 2012 di Rumah Doa Guadalupe, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Fokus: Menyusun Pedoman Reksa Pastoral dan Program Kerja Komisi-Komisi dan PEMIKAT KAJ.
Evaluasi Refleksi Karya Pastoral Komisi dan Pemikat KAJ 2012 (Fasilitator Rm Vikjen, RD. Yoh. Subagyo dan Bpk. Sunar Wibowo)
Berikut Notulen Sementara:
Rm. Vikjen, RD. Yoh. Subagyo
Lambang Tahun Iman: Perahu yang mengarungi dunia bersama-sama jadi bukan ekslusif.
Pertanyaan-Pertanyaan refleksi:
Berpastoral harus ada relevansi dan signifikansinya. Untuk itu beberapa hal yang harus kita sadari adalah:
Adanya kesadaran bahwa semua sumber daya kita (tenaga, keuangan, waktu) adalah sangat terbatas.
Sehingga semua resources itu harus kita atur dan batasi sedemikian rupa.
Untuk itu kita harus memikirkan program dan kebijakan yang betul-betul strategis.
Terkait dengan hal ini kita harus memperhatikan peran komisi-komisi berikut:
Pak Sunar Wibowo
Melakukan perhitungan rata-rata terhadap survey yang dibagikan kepada peserta Komisi dan Pemikat. Hasilnya:
Menyangkut iman dan pedoman kinerja Komisi dan Pemikat mendapat skor baik (3,3)
Namun menyangkut realisasi dan kontekstual mendapat skor kurang baik (2,6).
Dari hasil ini terasa bahwa kita baru sampai pada tataran wacana belaka belum sepenuhnya terwujud.
Hal lainnya yang menjadi catatan merah juga selain rendahnya aktualisasi program yang betul-betul menyentuh umat adalahnya Komisi dan Pemikat belum sepenuhnya memiliki sistem pastoral berbasis data yang betul-batul akurat, kemudian kerjasama antar Komisi dan Pemikat masih belum sepenuhnya terjadi.