Home Blog Page 140

Pesan Pastoral Sidang KWI Tahun 2012 “Tentang Ekopastoral”

Pesan Pastoral Sidang KWI Tahun 2012 , Tentang Ekopastoral, Keterlibatan Gereja dalam melestarikan keutuhan ciptaan
Pesan Pastoral Sidang KWI Tahun 2012 
Tentang Ekopastoral
“Keterlibatan Gereja dalam melestarikan keutuhan ciptaan
 

.

 

Pendahuluan                                                    
1” Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari tanah” (Mzm. 104:14). Yang dikutip untuk mengawali Pesan Pastoral ini adalah Mazmur Pujian atas keagungan Tuhan yang tampak dalam segala ciptaan-Nya. Pujian itu mengandung kesadaran iman pemazmur akan tanggungjawab dan  panggilannya untuk menjaga dan melestarikan keutuhan ciptaan, dengan mengusahakan keselarasan dan perkembangan seluruh ciptaan (Kej 2:15). Inilah kesadaran Gereja juga.  Sadar akan pentingnya tanggungjawab dan panggilan tersebut, para Uskup yang tergabung dalam Konferensi Waligereja Indonesia menyampaikan Pesan Pastoral sebagai buah dari sidang yang diselenggarakan pada tanggal 5 – 15 November 2012.

.

 

Pesan Pastoral Sidang KWI Tahun 2012 , Tentang Ekopastoral, Keterlibatan Gereja dalam melestarikan keutuhan ciptaan

Kondisi yang memprihatinkan
2.  Alam semesta  dan manusia  sama-sama diciptakan oleh Allah karena kasih-Nya, sehingga manusia tidak bisa tidak menyadari kesatuannya dengan alam. Itulah sebabnya manusia harus memperlakukan alam sebagai sesama ciptaan dan mengolahnya secara bertanggung jawab. Bumi sendiri merupakan rumah bagi manusia dan seluruh makhluk yang lain. Hal ini mengharuskan manusia melihat lingkungan hidup sebagai tempat kediaman dan sumber kehidupan. Oleh karena itu, sejak awal Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya baik adanya (Kej 1:10.12.18.21.25.31) dan Allah mempercayakan alam kepada manusia untuk diusahakan dan dipelihara.

.

3. Alam semesta bukanlah obyek yang dapat dieksploitasi sesuka hati tetapi  merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan  dari kehidupan manusia. Sumber daya alam yang diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia di bumi ini diperuntukkan bagi siapa saja tanpa memandang suku, agama dan  status sosial. Sumber daya itu akan cukup apabila dikelola secara bertanggung jawab, baik untuk kebutuhan generasi saat ini maupun generasi yang akan datang.  Oleh karena itu, alam harus diperlakukan dengan adil,  dikelola dan digarap dengan penuh rasa hormat dan tanggung jawab.

.

4. Tetapi kenyataannya, lingkungan yang adalah anugerah Allah itu,  dieksploitasi oleh manusia secara serakah dan ceroboh serta tidak memperhitungan kebaikan bersama, misalnya penebangan hutan, pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertambangan yang kurang bertanggung jawab.  Lingkungan menjadi rusak, terjadi bencana alam, lahir konflik sosial, akses pada sumber daya alam hilang dan terjadi marginalisasi masyarakat lokal/adat, perempuan dan anak-anak. Keadaan itu diperparah oleh kebijakan-kebijakan yang didasarkan pada kepentingan politik sesaat dan pola pikir jangka pendek yang mengabaikan keadilan lingkungan. Akibatnya antara lain pemanasan bumi, bertumpuknya sampah, pencemaran air tanah, laut, udara serta tanah, pengurasan sumber daya alam yang menyebabkan kerusakan lingkungan dalam skala besar.

.

Gereja peduli
5. Gereja telah lama menaruh keprihatinan atas masalah lingkungan yang berakibat buruk pada manusia. Paus Paulus VI dalam Ensiklik Populorum Progressio (1967, No. 12) mengingatkan kita bahwa masyarakat setempat  harus dilindungi dari kerakusan pendatang. Hal ini diperjelas oleh Paus Yohanes II dalam Ensiklik Sollicitudo Rei Socialis (1987, No. 34) yang menekankan bahwa alam ciptaan sebagai kosmos tidak boleh digunakan semaunya dan pengelolaannya harus tunduk pada tuntunan moral karena dampak pengelolaan yang tidak bermoral tidak hanya dirasakan oleh manusia saat ini tetapi juga generasi mendatang. Paus Benediktus XVI dalam EnsiklikCaritas in Veritate (2009, No. 48) menyadarkan kita bahwa alam adalah anugerah Allah untuk semua orang sehingga harus dikelola secara bertanggungjawab bagi seluruh umat manusia.
6. Gereja Katolik Indonesia pun telah menaruh perhatian besar pada masalah lingkungan. Hal ini ditegaskan dalam Pesan SAGKI 2005 berjudul “Bangkit dan Bergeraklah” yang mengajak kita untuk segera mengatasi berbagai ketidakadaban publik yang paling mendesak, khususnya yang berhubungan dengan lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan. Gereja juga telah melakukan banyak usaha seperti edukasi, advokasi dan negosiasi dalam mengatasi pengrusakan lingkungan yang masih berlangsung terus bahkan kian meningkat kualitas dan kuantitasnya.

.

Gereja meningkatkan kepedulian
7. Kami mengajak seluruh umat untuk  meneruskan langkah dan meningkatkan kepedulian dalam pelestarian keutuhan ciptaan dalam semangat pertobatan ekologis dan gerak ekopastoral. Kita menyadari bahwa perjuangan ekopastoral untuk melestarikan keutuhan ciptaan tak mungkin dilakukan sendiri. Oleh karenanya, komitmen ini hendaknya diwujudkan dalam bentuk kemitraan dan gerakan bersama, baik dalam Gereja sendiri maupun dengan semua pihak yang terlibat dalam pelestarian keutuhan ciptaan.
8.Pada akhir Pesan Pastoral ini, kami akan menyampaikan  beberapa pesan:
8.1.Kepada saudara-saudari kami yang berada pada posisi pengambil kebijakan publik : kebijakan terhadap pemanfaatan sumber daya alam dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) hendaknya membawa peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup. Undang-undang yang mengabaikan kepentingan masyarakat perlu ditinjau ulang dan pengawasan terhadap pelaksanaannya haruslah lebih diperketat.
8.2. Kepada saudara-saudari kami yang bekerja di dunia bisnis : pemanfaatan sumber daya alam hendaknya tidak hanya mengejar keuntungan ekonomis, tetapi juga keuntungan sosial yaitu tetap terpenuhinya hak hidup masyarakat setempat dan adanya jaminan bahwa sumber daya alam  akan tetap cukup tersedia untuk generasi yang akan datang. Di samping itu, usaha-usaha produksi di kalangan masyarakat kecil dan terpinggirkan, terutama masyarakat adat, petani dan nelayan, serta mereka yang rentan terhadap perubahan iklim dan bencana lingkungan, perlu lebih didukung.
8.3. Kepada umat kristiani sekalian : umat kristiani hendaknya mengembangkan habitus baru, khususnya hidup selaras dengan alam berdasarkan  kesadaran dan perilaku yang peduli lingkungan sebagai bagian perwujudan iman dan pewartaan dalam bentuk tindakan pemulihan keutuhan ciptaan. Untuk itu, perlu dicari usaha bersama misalnya pengolahan sampah, penghematan listrik dan air, penanaman pohon, gerakan percontohan di bidang ekologi, advokasi persuasif di bidang hukum terkait dengan hak hidup dan keberlanjutan alam serta lingkungan. Secara khusus lembaga-lembaga pendidikan diharapkan dapat mengambil peranan yang besar  dalam gerakan penyadaran akan masalah lingkungan dan pentingnya kearifan lokal.
9. Tahun Iman yang dibuka oleh Paus Benediktus XVI pada tanggal 11 Oktober 2012, antara lain mengingatkan kita untuk mewujudkan iman kita pada Tuhan secara nyata dalam tindakan kasih (bdk. Mat 25: 31-40). Dengan demikian tanggungjawab dan panggilan kita untuk memulihkan keutuhan ciptaan sebagai wujud iman makin dikuatkan dan komitmen ekopastoral kita untuk peduli pada lingkungan kian diteguhkan. Kita semua berharap agar sikap dan gerakan ekopastoral kita menjadi kesaksian kasih nyata dan “pintu kepada iman” yang “mengantar kita pada hidup dalam persekutuan dengan Allah” (Porta Fidei, No.1). Kita yakin bahwa karya mulia di bidang ekopastoral ini diberkati Tuhan dan mendapat dukungan semua pihak yang berkehendak baik.

.

Penutup
10. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudari yang telah setia menekuni, mengusahakan dan memperjuangkan kelestarian keutuhan ciptaan dengan caranya masing-masing. Semoga Allah yang telah mencipta segala sesuatu, senantiasa memberkati rencana dan usaha kita bersama ini.

.

Jakarta,  15 November 2012

.

P R E S I D I U M
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA,
Mgr. Ignatius Suharyo
K e t u a
Mgr. Johannes Pujasumarta
Sekretaris Jenderal

.

LAPORAN AKHIR TEMU MAHASISWA SE-PMKAJ 2012

pmkaj

pmkaj Temu Mahasiswa se-PMKAJ 2012 kali memiliki tema “Inilah Aku. Aku Diutus untuk Bangsa dan Sesamaku”.  Acara dimulai sejak Jumat, 30 November 2012 s.d. 2 Desember 2012, dan bertempat di Sawangan Golf.
Temu Mahasiswa (TeMa) ini diikuti oleh para perwakilan mahasiswa dari seluruh unit pastoral mahasiswa yang ada di bawah Pastoral Mahasiswa KAJ.  Jumlah peserta ada 86  (Unit Barat: 16; Unit Selatan: 24; Unit Timur: 30; Unit Tengah: 10; PAJ: 6) dan Panitia 26. Jadi total ada 112. Karena kesehatan dan jadwal ujian yang mendadak, beberapa mahasiswa terpaksa tidak bisa ikut hadir meskipun sudah terdaftar.
TeMa 2012 mendalami tema yang terkait dengan nasionalisme dan kekatolikan, dengan menghadirkan narasumber  Rm. Gregorius Budi Subanar, S.J. yang memberikan inspirasi dari teladan Mgr. Soegijapranata, SJ. Namun sebelumnya, peserta diajak terlebih dahulu untuk menonton Film “Soegija”.  Semangat Mgr. Soegijapranata dalam hal visi kemanusiaan dan keindonesiaan kemudian didiskusikan dalam kelompok kecil. Menimba semangat Mgr. Soegija,  para mahasiswa kemudian mencoba merumuskan action plan bagi pembinaan di tingkat unit pastoral.
 
ACTION PLAN
PMKAJ-Unit Selatan: (1) BANGSAL (Acara peringatan kebangkitan nasional dengan bentuk malam apresiasi dan lomba); (2) OMSOSPOL (acara sehari diskusi social politik); (3) GLAROMA IN ACTION (acara pelatihan Ajaran Sosial Gereja dengan tekanan pada pendekatan praksis/live in).
PMKAJ-Unit Timur: (1) Touring dan Rekoleksi; (2) Live in dan Bakti Sosial.
PMKAJ-Unit Barat: (1) Fellowship (acara untuk menguatkan persaudaraan antar KMK); (2) Live in di Pesantren.
PMKAJ-Unit Tengah: (1) Peningkatan keakraban antar kampus; (2) Boost Your Confidence (Latihan dasar kepemimpinan); (3) Misa Kemerdekaan.
Unit PAJ: (1) Gen-X dengan tema nasionalisme untuk tahun 2013;  (2) Misa mengenang tragedi Semanggi.
Selain itu, disepakati pula untuk melanjutkan forum komunikasi dan jejaring lewat dunia maya yang akan dimoderatori oleh: Brian (PAJ), Christophorus (Unit Tengah), Hanna (Unit Selatan), Yoana (Unit Timur), dan Felix (Unit Barat).
Dalam kesempatan ini pula, telah terkumpulkan data actual mahasiswa di PMKAJ. Tercatat jumlah total mahasiswa sekarang ada 19.671 orang (Unit Tengah: 1421; Unit Barat: 9.915 (belum termasuk 3 kampus yang belum terdaftar; Universitas Esa Unggul, UMN, UKRIDA); Unit Timur: 1.357; Unit Selatan: 2.535;    dan PAJ: 4.443). KMK yang ada dalam PMKAJ berjumlah 57 (lihat Lampiran 1).
Dibandingkan data 2010 (jumlah 17.066 dan 53 KMK), tahun 2012 (jumlah mahasiswa 19.671 dan 57 KMK) tampak ada perubahan.
 
Demikian sekilas laporan proses Temu Mahasiswa se-PMKAJ.
 
Sawangan, 2 Desember 2012
 
Markus Yumartana, S.J.
Ketua Steering Commitee
 
 
Lampiran:

 
 

Puncak Perayaan Tahun Ekaristi dan Peresmian LOGO Baru KAJ

Peresmian Logo KAJ

Peresmian Logo KAJPenutupan Tahun Ekaristi. Sehubungan dengan berakhirnya Tahun Ekaristi, yang jatuh pada Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam (25/11), Keuskupan Agung Jakarta telah mengadakan serangkaian acara dalam rangka Puncak Penutupan Tahun Ekaristi, bertempat di Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Katedral Jakarta, yakni: Triduum Adorasi (Rabu-Jumat, 28-30/11, pk.18.00);  Festival Lagu Ekaristi (Pemenang Lomba Cipta Lagu Ekaristi,  Sabtu, 1/12, pk.16.00); Perayaan Ekaristi  sebagai Perayaan Puncak Penutupan Tahun Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo (Sabtu, 1/12, pk.18.00).
Logo Baru KAJ. Keuskupan Agung Jakarta kini telah memiliki Logo Baru, yang diresmikan langsung oleh Mgr. I. Suharyo, dalam Misa Puncak Penutupan Tahun Ekaristi di Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Katedral Jakarta, (Sabtu, 1/12). Info selengkapnya mengenai Filosofi Logo Baru KAJ dapat ditemukan di Website Resmi KAJ: http://www.kaj.or.id/keuskupan-agung-jakarta/logo-baru-keuskupan-agung-jakarta dan http://www.kaj.or.id/keuskupan-agung-jakarta/filosofi-lengkap-logo-keuskupan-agung-jakarta
 
 
 

Open House Gereja Kristus Raja Pameran Relikui Dan Benda Peninggalan Paus Yohanes Paulus II

OPEN HOUSE GEREJA KRISTUS RAJA PAMERAN RELIKUI DAN BENDA PENINGGALAN, PAUS YOHANES PAULUS II

OPEN HOUSE GEREJA KRISTUS RAJA PAMERAN RELIKUI DAN BENDA PENINGGALAN, PAUS YOHANES PAULUS IIParoki Kristus Raja Pejompongan Jakarta, menyelenggarakan pameran lukisan dan foto perjalanan hidup Beato Yohanes Paulus II (YP II), Sabtu-Minggu, 10-25/11. Pameran dibuka dengan pengguntingan pita oleh Pastor Paroki Pejompongan T.A.M. Rochadi Widagdo dan Yustinus Sulistiadi.
Pameran ini merupakan salah satu acara peringatan syukur 40 tahun pelindung paroki, Minggu, 25/11. Menurut Romo Rochadi, spiritualitas YP II cocok dengan kehidupan zaman sekarang. “Kami, umat paroki Kristus Raja, berusaha mewujudkan spiritualitas dalam pembangunan Gereja yang terbuka, humanis, dan ekologis. YP II bisa menjadi pedoman, karena ia penuh totalitas, cinta pada Tuhan dan umat,” tutur Romo Rochadi. Diharapkan, melalui pameran, umat semakin menghayati imannya sebagai orang Katolik.
Selain pameran, peringatan syukur 40 tahun pelindung paroki juga dimeriahkan dengan Ekaristi Novena Kristus Raja pada Sabtu-Minggu, 17-25/11, senam sehat, dan cerdas cermat antarlingkungan. (HidupKatolik.com)
 
 
 
 

Sri Paus Benediktus XVI Berdoa dalam Bahasa Arab

Sri Paus Benediktus XVI, Berdoa dalam Bahasa Arab

Sri Paus Benediktus XVI, Berdoa dalam Bahasa ArabPaus Benediktus XVI berdoa dalam bahasa Arab untuk pertama kalinya dalam audiensi umum mingguannya pada Rabu (10/10/2012). Lebih dari 20.000 orang mendengar doa Paus dalam bahasa Arab itu, yang merupakan bagian dari upaya baru Vatikan untuk menunjukkan dukungan bagi orang-orang Kristen di Timur Tengah.
Paus mengucapkan salam singkatnya sendiri dalam bahasa Arab, “Paus berdoa untuk semua orang yang berbahasa Arab. Tuhan memberkati Anda semua.” Kemudian seorang imam menerjemahkan doa Paus ke dalam bahasa Arab.
Vatikan mengatakan, pihaknya menambahkan bahasa Arab ke enam bahasa, selain bahasa asli Italia, yang biasanya dipakai dalam audiensi umum, untuk mengingatkan umat Katolik agar berdoa bagi perdamaian di Timur Tengah. Selama ini, doa-doa biasanya disampaikan dalam bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Jerman, Polandia, dan Portugis.
Khalid Hussain, seorang turis Muslim kelahiran Pakistan yang mengunjungi Lapangan Santo Petrus, memuji inisiatif tersebut. “Saya pikir itu akan membuat banyak orang mengerti apa yang dikatakan Paus,” kata Hussain.
Paus juga memuji Konsili Vatikan II, yang dimulai 50 tahun lalu tepat pada minggu ini dan berlangsung selama tiga tahun. Paus menyebut konsili itu sebagai “kompas bagi Gereja Katolik di tengah badai”. Pada konsili itu, sebanyak 2.250 uskup dari seluruh dunia berkumpul. Mereka akhirnya menghasilkan 15 “konstitusi” yang membantu mereformasi Vatikan.
Pada Kamis ini, sebuah misa dalam rangka Tahun Iman untuk memperingati dimulainya Konsili Vatikan II akan diadakan di Lapangan Santo Petrus. (http://internasional.kompas.com)
Para Saudara Seiman yang Terkasih dalam Kristus,
Baiklah kita merenungkan sejenak apa yang telah dilakukan oleh Bapa Suci kita,  Paus Benediktus XVI yang berdoa dalam bahasa Arab. Dari apa yang dilakukan beliau ini, kita diajak untuk menghargai adanya perbedaan di antara kita. Apalagi kita hidup di Tanah Air Indonesia Tercinta yang terdiri dari berragam budaya, ras, agama, suku, bahasa dan perbedaan-perbedaan lainnya.
Jika bukan kita sendiri yang memulai toleransi antar perbedaan di antara kita, kepada siapa lagi kita berharap? Sedangkan sikap intoleransi di Tanah Air kita ini semakin merebak. Mempersiapkan masa Adven 2012 dan kemudian Hari Kelahiran Penebus kita, sungguh baik jika kita menyisipkan renungan tentang masalah toleransi dalam keseharian kita.
 
Pace e Bene,

Lomba Kandang / Gua / Pohon / Dekorasi Natal di Gereja-Gereja/Kapel

Dalam rangka terus membangun kesadaran umat Katolik KAJ tentang kepedulian lingkungan hidup, khususnya sampah, sampai nanti diharapkan terbentuk habitus menaruh dan memilah sampah sebagai tujuan kita bersama, untuk Natal 2012 ini kami ingin mengundang partisipasi paroki-paroki untuk ikut lomba kandang/gua/pohon/dekorasi Natal di gereja-gereja/kapel.
Seperti kita ketahui, Yesus lahir ke dunia bukan hanya untuk manusia, tetapi juga untuk seluruh ciptaan. Karena itu, sangatlah tepat bila gua/kandang/pohon/dekorasi natal yang kita buat di gereja/kapel kita mau mengingatkan hal itu. Sehubungan dengan tujuan ini, Keuskupan Agung Jakarta mau mendorong agar hal itu dibuat di paroki-paroki/stasi dengan menyelenggarakan lomba gua/kandang/pohon/dekorasi natal.
Lomba terbuka untuk semua paroki/stasi di Keuskupan Agung Jakarta dengan mengirim foto dank lip singkat tentang pembuatan dekorasi natal tadi, dan foto+klip dikirimkan ke kantor Pemikat, Gedung Karya Pastoral, kompleks Katedral, Jl. Katedral 7, jakarta dan juga ditembuskan melalui email ke pemukat@gmail.com paling lambat 31 Desember 2012. Akan ada tiga pemenang yang berhak mendapatkan trophy Bpk. Uskup plus hadiah uang. Juara pertama Rp 5.000.000,-, juara II Rp 3.000.000,- dan juara III Rp 2.000.000,-. Juara harapan 1-3 akan mendapat sertifikat.
 
Ada pun, kriteria-nya adalah:

  1. Sebagian besar dekorasi natal itu (gua/kandang/pohon/dekorasi lain) berasal dari bahan daur-ulang
  2. Bahan daur ulang dikumpulkan dari umat selama masa advent (supaya melibatkan sebanyak mungkin umat)
  3. Ada pewartaan pesan/nilai teologis yang ‘baru’, disesuaikan dengan permasalahan lingkungan hidup di Jakarta dan sekitarnya
  4. Keindahan

 
Demikianlah pengumuman kami, dan paroki/stasi yang ingin berpartisipasi bisa mendaftarkan terlebih dahulu kepada panitia melalui email pemukat@gmail.com tanpa dipungut biaya. Maksudnya, jika sudah mendaftarkan, jika memang dirasa perlu, akan ada anggota panitia/yuri yang berkunjung ke lokasi untuk menilai, meski penilaian akan lebih berdasar pada foto/klip yang dikirimkan kemudian. Dalam hal ini, keputusan yuri tidak bisa diganggu-gugat 🙂 .

Jika ada pertanyaan, mohon diemail ke alamat email yang telah disebutkan.

 
Jakarta, 1 November 2012
 
Salam hormat
 
 
Al Andang l Binawan, SJ
Koordinator Gerakan Hidup Bersih dan Sehat KAJ

*****************************************
“Taruh Sampah, Jadikan Berkah!”

Mgr. I. Suharyo Terpilih sebagai Ketua KWI Baru

Mgr. Ignatius Suharyo, KAJ, keuskupan agung jakarta

Mgr. Ignatius Suharyo, KAJ, keuskupan agung jakartaSidang Sinodal (3 tahunan) KWI yang berakhir pada Kamis, 15/11, memilih Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo sebagai Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) baru periode 2012-2015. Dengan demikian jabatan ketua KWI yang lama Mgr. Martinus Dogma Sutumorang OFMCap sejak 15 November 2012 berakhir. Disamping pemilihan Ketua KWI, Konferensi juga memilih semua pejabat yang menjadi ketua di Komisi-Komisi di Kantor Waligereja Indonesia. Berikut para pejabat baru untuk periode 2012-2015.
Ketua KWI : Mgr. Ignatius Suharyo
Wakil Ketua 1 : Mgr. Leo Laba Lajar OFM
Wakil Ketua 2 : Mgr. Petrus Turang

Sekretaris Jenderal : Mgr. Johanes Maria Pujasumarta
Bendahara/Ketua Demon : Mgr. Silvester San
Anggota : Mgr. Ludovikus Simanulang OFMCap
Mgr. Aloysius Sudarso
Mgr. Pius Riana Prabdi
Mgr. Petrus Bodeng Timang
Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC
Mgr. Hilarion Datus Lega
Mgr. Giulio Mencuccini CP

Ketua Komisi HAK: Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC
Ketua Karya Misi: Mgr. Edmund Woga CSsR
Ketua Komisi Kateketik: Mgr. John Liku Ada
Ketua Komisi Kerawam: Mgr. Justinus Harjosusanto
Ketua Komisi Komsos: Mgr. Petrus Turang
Ketua Komisi Liturgi: Mgr. Aloysius Sutrisnaatmaka
Ketua Komsi Pendidikan: Mgr. Martinus Dogma Situmorang OFMCap
Ketua Komisi PSE: Mgr. H ilarion Datus Lega
Ketua Komisi Seminari: Mgr. Dominikus Saku
Ketua Komisi Kepemudaan: Mgr. John Philip Saklil
Ketua Komisi Teologi: Mgr. Petrus Bodeng Timang
Ketua Komisi Keluarga: Mgr. Frans Kopong Kung
Ketua Komisi KKP-MP: Mgr. Agustinus Agus
Delegatus Karya Kesehatan: Mgr. Hubertus Leteng
Delegatus Kitab Suci: Mgr. Vincent Sensi Potokota
Ketua DSAK: Mgr. Hilarion Datus Lega
Ketua BKBLII: Mgr. Hilarius Moa Nurak SVD
Moderator SGPP: Mgr. Vincentius Sutikno WisaknonoKegiatan persidangan sinodal KWI ini ditutup dengan misa yang diselenggarakan di Gereja Katedral Jakarta dan dipimpin oleh Ketua KWI yang baru sekaligus Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo.

† Semoga pejabat baru di Kantor Waligereja Indonesia diberkati dengan rahmat berlimpah untuk mengembalakan tugas Gerejawi di Indonesia.

(Source: www.mirifica.net)
 

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-11/2012

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-11/2012

Salah Satu Pemikiran dibalik akan diadakannya Acara Temu Blogger dan Aktivis Online Katolik 15 Des 2012

Blogger katolik, aktivis online katolik, temu katolik, website katolik, blog katolik, Pemikiran dibalik, Acara Temu Blogger dan Aktivis Online Katolik

Blogger katolik, aktivis online katolik, temu katolik, website katolik, blog katolik, Pemikiran dibalik, Acara Temu Blogger dan Aktivis Online KatolikDunia Maya alias Multimedia Internet merupakan salah satu bagian dari hasil kemajuan Teknologi Informasi. Kekuatan Internet kini tidak bisa dilihat sebelah mata oleh Gereja Katolik. Untuk itu Gereja Katolik mau tidak mau wajib memanfaatkan kelebihan Internet dan meminimalisir efek negatif yang ditimbulkannya. Namun kendala utamanya adalah segala sumber daya Gereja Katolik Indonesia dalam mengelola dunia Internet masih terpecah-pecah. Semua institusi dan bagian-bagian Gereja Katolik Indonesia masih bergerak sendiri-sendiri secara sporadis dan egois dalam hal pengelolaan dunia Internet.

Contoh sederhana, hampir setiap umat Katolik dan Institusi Resmi Katolik memiliki Facebook, Twitter, blog, dan website sendiri-sendiri yang isinya sebagian atau seluruhnya tentang Iman dan Berita Kekatolikan. Dan dalam pengelolaannya mereka hanya mengacu pada kepentingan mereka dan institusi sendiri-sendiri, tanpa melihat visi misi Gereja Pusat yang telah disusun. Selain itu kemampuan tiap-tiap umat dan Institusi Katolik dalam pengelolaan Facebook, Twitter, blog, dan website mereka, masih berbeda-beda dan (terbatas).

Jika ada wadah yang menghubungkan untuk saling membantu dan berbagi dalam pengelolaan Facebook, Twitter, blog, dan website Katolik itu tentu akan sangat membantu dalam berbagai hal seperti hal Non-Teknis: Sosialisasi Program Gereja Pusat, Propaganda Kegiatan Gereja, Isu-isu aktual Gereja dsb. Hingga saling membantu dalam hal-hal Teknis: seperti cara membangun Facebook, Twitter, blog, dan website yang aman dan professional, teknik meminimalisir cracker, teknik sederhana membangun blog atau web, teknik dasar programmer, dasar-dasar webbulding-webdevelop, dsb.

Untuk itu Jika Sdri-Sdr merasa terpanggil oleh Gereja untuk memberikan yang terbaik bagi Gereja, maka inilah salah satu caranya.  Silahkan mendaftarkan ke:

http://www.kaj.or.id/umum/formulir-pendaftaran-perkumpulan-webmaster-dan-blogger-katolik

dan/atau

http://www.facebook.com/events/366591006758334/

dan/atau

Kirim email ke: raka.kaj@gmail.com

Info selengkapnya Hub:

Raka di Komisi Komsos KAJ : (021) 35 19 193, eks. 241

email ke: raka.kaj@gmail.com

 
Kami Menanti Sdri-Sdr Semua…..!

Rapat Kerja Komisi-Komisi dan PEMIKAT KAJ, 25-27 Okt 2012

Rapat Kerja Komisi dan Pemikat 2012
TEPAS = Temu Pastoral se-KAJ 13-16 Juni dan 20-23 Juni di Via Renata, Puncak

Rapat Kerja Komisi dan Pemikat 2012
 
Rapat Kerja Komisi-Komisi dan PEMIKAT KAJ, 25-27 Okt 2012 di Rumah Doa Guadalupe, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Fokus: Menyusun Pedoman Reksa Pastoral dan Program Kerja Komisi-Komisi dan PEMIKAT KAJ.
 
Evaluasi Refleksi Karya Pastoral Komisi dan Pemikat KAJ 2012 (Fasilitator Rm Vikjen, RD. Yoh. Subagyo dan Bpk. Sunar Wibowo)
Berikut Notulen Sementara:
Rm. Vikjen, RD. Yoh. Subagyo
Lambang Tahun Iman: Perahu yang mengarungi dunia bersama-sama jadi bukan ekslusif.
Pertanyaan-Pertanyaan refleksi:

  1. Apakah dimensi Komisi dan Pemikat masing-masing saling terkait dan sinergis?
  2. Siapakah yang dilayani?
  3. Apakah yang dilayani (umat) sungguh-sungguh merasa didampingi?

Berpastoral harus ada relevansi dan signifikansinya. Untuk itu beberapa hal yang harus kita sadari adalah:
Adanya kesadaran bahwa semua sumber daya kita (tenaga, keuangan, waktu) adalah sangat terbatas.
Sehingga semua resources itu harus kita atur dan batasi sedemikian rupa.
Untuk itu kita harus memikirkan program dan kebijakan yang betul-betul strategis.
Terkait dengan hal ini kita harus memperhatikan peran komisi-komisi berikut:

  1. Komisi dan Pemikat harus menjadi Inspiratoryang menawarkan sesuatu yang bisa kita lakukan bersama-sama secara pastoral.
  2. Komisi dan Pemikat harus menjadi Animator yang menjiwai semua reksa pastoral sesuai dimensi masing-masing.
  3. Komisi dan Pemikat harus kemudian menjadi Koordinator yang bukan menjadi pelaksana tapi sudha menjadi coordinator dari setiap kegiatan atau kelompok-kelompok.
  4. Komisi dan Pemikat harus akhirnya juga menjadi Fasilitator yang memfasilitasi semua kegiatan-kegiatan pastoral diantara umat.

 
Pak Sunar Wibowo
Melakukan perhitungan rata-rata terhadap survey yang dibagikan kepada peserta Komisi dan Pemikat. Hasilnya:
Menyangkut iman dan pedoman kinerja Komisi dan Pemikat mendapat skor baik (3,3)
Namun menyangkut realisasi dan kontekstual mendapat skor kurang baik (2,6).
Dari hasil ini terasa bahwa kita baru sampai pada tataran wacana belaka belum sepenuhnya terwujud.
Hal lainnya yang menjadi catatan merah juga selain rendahnya aktualisasi program yang betul-betul menyentuh umat adalahnya Komisi dan Pemikat belum sepenuhnya memiliki sistem pastoral berbasis data yang betul-batul akurat, kemudian kerjasama antar Komisi dan Pemikat masih belum sepenuhnya terjadi.
 

Terbaru

Populer