Home Blog Page 139

KLENDER, JAKARTA TIMUR: Samadi Menuju Pusat Pastoral KAJ

KLENDER, JAKARTA TIMUR: Samadi Menuju Pusat Pastoral KAJ, Pemberkatan Kampus Samadi

KLENDER, JAKARTA TIMUR: Samadi Menuju Pusat Pastoral KAJ, Pemberkatan Kampus SamadiUskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo memberkati Kampus Samadi, Klender, Jakarta Timur, Sabtu, 6/1. Pemberkatan ini merupakan tindak lanjut untuk mewujudkan Rumah Samadi sebagai Pusat Pastoral Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Perayaan Ekaristi dipimpin Mgr Suharyo didampingi Direktur Samadi Pastor Albertus Sandhyoko Rahardjo SJ dan Pastor Jacobus Tarigan. Dalam homili, Mgr Suharyo menyampaikan bahwa Samadi dapat menjadi tempat bagi umat Katolik berjumpa dengan Allah.
Samadi merupakan singkatan Santa Maria Dipamarga atau Santa Maria sebagai Jalan Menuju kepada Kristus. Mgr Suharyo mengharapkan, Bunda Maria sebagai penunjuk jalan kiranya menuntun seluruh umat agar menemukan oase rohani dalam melakukan olah rohani di Samadi.
Mgr Suharyo juga menyampaikan terima kasih kepada panitia renovasi Rumah Samadi dan para donatur. Usai homili, Mgr Suharyo memberkati salib dan air, kemudian memerciki seluruh ruangan yang telah direnovasi dengan air. Sementara salib-salib yang telah diberkati, rencananya akan dipajang di setiap kamar penginapan.
Ketua Panitia Renovasi Rumah Samadi, Sonja Hartanti, menjelaskan tujuan renovasi Samadi untuk memenuhi kebutuhan umat KAJ. Selain itu, lanjut Sonja, untuk membantu umat dalam penghematan waktu, tenaga, dan biaya daripada harus retret ke luar kota. “Harapan ke depan, tentu untuk membangun kehidupan rohani umat. Dalam pembangunan fisik, akan ada penambahan 56 kamar baru, ruang rapat, perpustakaan, dan kapel,” urainya.
KAJ membangun Rumah Samadi pada 22 Agustus 1960. Selanjutnya, Rumah Samadi dikelola Yayasan Samadi. Tujuan pendirian Samadi, sebagai sarana pembinaan agama dan sosial dengan asas iman Katolik. (HidupKatolik.com)

Tradisi Mendoakan Arwah

mendoakan arwah

 

Apakah menurut iman Katolik, tradisi mendoakan arwah sepanjang tahun bisa dibenarkan? Butir-butir iman Katolik apa yang harus kami hayati agar tradisi ini sungguh bernafaskan iman Katolik?

Pertama, tradisi mendoakan arwah anggota keluarga terus sepanjang tahun, adalah tradisi yang baik dan bisa dibenarkan dalam Gereja Katolik. Malahan, tradisi ini bisa dianjurkan untuk semua keluarga Katolik. Banyak nilai iman Kristiani yang diungkapkan dalam kebiasaan mendoakan arwah sepanjang tahun. Kebiasaan ini akan meneguhkan iman kita.
mendoakan arwah
Kedua, bila kita biasa mengajak anak-anak atau anggota keluarga untuk mendoakan arwah kakek, nenek, atau anggota lain dari keluarga yang sudah meninggal, secara sadar atau tidak, kita mengajarkan satu butir iman penting, yaitu bahwa ada

Ketiga,
 kematian menyadarkan kita akan ketidakberdayaan kita berhadapan dengan sengat dosa ini. Dalam situasi ini, tidak terlalu penting indahnya ajaran hidup agama atau meriahnya ritus doa. Yang menentukan ialah bahwa ajaran dan ritus doa itu berkaitan dengan seseorang yang telah mengalahkan kematian atau menang atas kematian. Itulah Yesus Kristus yang bangkit. Kristus adalah buah sulung kebangkitan. (1Kor 15:22-26; Kol 2:15; Rm 6:9-10; KGK 651). Inilah jantung iman kristiani. (bdk HIDUP No 12, 23 Maret 2012). Maka, iman pada kebangkitan Kristus diteguhkan ulang setiap kali kita mendoakan para arwah, karena kita percaya bahwa para arwah akan menikmati juga kebangkitan karena pahala kematian dan kebangkitan Kristus yang kita mohonkan untuk mereka. (bdk HIDUP, No 13, 30 Maret 2008). Karena itu, doa yang paling baik ialah mempersembahkan intensi misa untuk para arwah (bdk HIDUP, No 46, 18 November 2007).kehidupan lain di balik kematian. Hidup kita tidak berhenti hanya dengan hidup di dunia sekarang ini. Butir iman ini sangat perlu ditekankan mengingat bahwa sekarang di tengah arus konsumerisme dan materialisme yang sarat dengan semangat menikmati kenikmatan sesaat sebanyak mungkin (hedonisme), manusia cenderung membatasi pandangan hidup hanya pada kehidupan di dunia ini, dan melupakan kehidupan kekal. Mendoakan arwah mengingatkan akan adanya horizon hidup kekal dan persiapan kita sendiri sejak di dunia ini, sekarang ini. (bdk HIDUP No 47, 20 November 2011)
Keempat, mendoakan arwah mengingatkan kita pada ajaran iman yang kita ucapkan dalam doa Aku Percaya, yaitu tentang “Persekutuan Para Kudus”. Kita, Gereja yang berjuang atau musafir, tetap bersatu dengan saudari-saudara kita yang sedang menderita di Api Penyucian dan dengan para Kudus di surga. Kita sama-sama anggota Tubuh Mistik Kristus. (bdk HIDUP No 45, 7 November 2010 dan No 44, 28 Oktober 2012). Mendoakan arwah menunjukkan dimensi komuniter dari hidup Gereja dan kepedulian kita kepada anggota Gereja yang menderita di api penyucian.
Para arwah yang sudah kita doakan adalah pribadi yang tahu berterima kasih. Maka, jika mereka sudah menikmati kebahagiaan surgawi, pastilah mereka juga akan mendoakan kita. Dengan pencerahan yang diberikan sesudah kematian, para arwah adalah pribadi-pribadi yang tahu berterima kasih. Hanya kita yang masih terbalut dengan darah dan daging ini saja, yang tidak tahu berterima kasih. Karena itu, pastinya sesudah para arwah menyelesaikan semua hutang dosa di api penyucian, mereka juga akan mendoakan orang-orang yang telah berjasa membantu mereka mencapai kebahagiaan surga.
Kelima, kesadaran akan dimensi komuniter hidup Gereja akan membuat kita tidak pernah merasa sendirian. Kesatuan kita dengan Gereja yang mulia akan memberikan rasa aman berhadapan dengan dunia yang tak kelihatan, khususnya roh-roh yang kurang bersahabat. Kita percaya bahwa para kudus akan menjadi saudara dan sahabat yang membentengi dan membela kita. Persekutuan para kudus sudah kita alami di dunia ini.  Latest Gadget

Pastor Dr Petrus Maria Handoko CM

(Original Source: www.hidupkatolik.com)

Ini Pesan Natal 2012 Uskup Agung Jakarta untuk Umat Kristiani

Pesan Natal uskup agung jakarta

Pesan Natal uskup agung jakartaUskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo, Pr mengajak masyarakat, khususnya umat kristiani untuk senantiasa mengedepankan rasa kesetiakawanan terhadap sesama.
“Pesan Natal dari tahun ke tahun sama, yaitu untuk senantiasa meningkatkan rasa kesetiakawanan,” kata di Uskup Agung Gereja Katedral, Jakarta, Selasa (25/12/2012).
Dikatakan, dalam perayaan Natal kali ini diharapkan warga kristiani ikut berperan untuk membangun sesama.
“Kita semua tahu dan melihat dari tahun ke tahun ikatan sesama warga semakin renggang,” ujar Uskup Agung Jakarta.
Untuk itu, Uskup Agung mengharapkan agar umat kristiani memiliki peran sekecil apapun untuk mempererat persaudaraan melalui kesetiakawanan.
(http://id.berita.yahoo.com)

Media online Katolik harus jadi wadah untuk evangelisasi

Ketua Komisi Komunikasi Sosial Komsos KAJ, Pastor Harry Sulistyo

Ketua Komisi Komunikasi Sosial Komsos KAJ, Pastor Harry SulistyoMedia online seperti web dan blog serta media sosial yang dikelola oleh orang Katolik secara individu, komunitas atau lembaga harus menjadi wadah evangelisasi dan mempromosikan nilai-nilai spiritual serta pengatahuan iman Katolik.
Hal itu disampaikan para nara sumber dalam temu blogger dan pengelola situs online  yang diadakan oleh Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Jakarta (Komsos KAJ) di aula katedral Jakarta pada Sabtu (15/12), yang dihadiri oleh sekitar 200 peserta dari paroki-paroki se-KAJ dan juga peserta dari Keuskupan Surabaya, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Bandung,  dan Keuskupan Bogor.
“Web atau blog milik orang Katolik hendaknya juga memuat nilai-nilai evangelisasi dan spiritual untuk membantu para pembaca memperkaya iman mereka,” kata Romo Harry Sulistyo, ketua Komsos KAJ dalam forum itu.
Dalam acara bertajuk ‘Menjadi Gereja satu tubuh, makin budaya menabur iman, melayani dunia maya’ Romo Harry mengatakan sangat penting bagi orang Katolik untuk menjadikan web atau blogserta juga facebook dan twitter yang mereka miliki dijadikan sarana berbagi pengalaman iman terutama dengan orang muda mengingat sebagian besar yang aktif di media online adalah orang muda.
“Kita jangan bergerak sendiri-sendiri secara sporadis dalam hal pengelolaan dunia Internet. Kita harus bersama-sama,” kata imam itu.
Pembicara lain adalah Stefanus Tay, pengelola website Katolisitas.org. Ia bersama istrinya Inggrid Listiati berbagi pengalaman cara mempromosikan nilai-nilai evangelisasi dan spiritual.
Stefanus mengatakan web atau blog Katolik perlu mengembangkan pengetahuan iman Katolik seperti yang ia lakukan  dalam web yang dikelolanya.
Ia mengakui bahwa banyak orang yang mengunjungi website-nya dan bukan hanya orang Katolik.  Bahkan ada sejumlah pembaca yang tertarik masuk Katolik setelah membaca sejumlah ajaran iman Katolik di situsnya.
Sementara itu Romo Alfonsus Widhiwiryawan SX, seorangblogger dan salah satu partisipan dalam Vatican blogger meeting 2011, menekankan pentingnya jejaring bukan hanya dengan web atau blogger lokal tapi juga dunia yang memiliki visi dan misi yang sama guna “menambah pengatahuan kita dan memperkaya iman.”
(http://indonesia.ucanews.com/)

Kutipan Norman Vincent Peale

“People are more easily ruined by praise than save through criticism.”
“Manusia lebih senang hancur dengan sanjungan ketimbang selamat melalui kritikan,” .
 
 

Jadwal Perayaan Misa Natal 2012 – Tahun Baru 2013

Jadwal Pengakuan Dosa, Misa Natal 2012 dan Tahun Baru 2013

di Keuskupan Agung Jakarta

Jika ada Paroki yang ingin mengupdate jadwal silahkan mengirimkannya  melalui kotak komentar di bawah ini atau email: raka.kaj@gmail.com

 

Dekenat Jakarta Pusat

Paroki St. Maria Diangkat ke Surga – Katedral
Tgl 24 Des 2012:
Pk. 17.00,19.30,22.00
Tgl 25 Des 2012:
Pk. 06.00, 07.30, Pk. 09.00 (Pontifical), Pk. 11.00 (Misa Keluarga), Pk. 18.00
Tgl 31 Des 2012:
Pk. 18.00
Tgl 01 Jan 2013:
Pk. 18.00
 
Paroki St. Theresia – Menteng
Tgl 24 Des 2012: 
Pk. 17.00,20.00,23.00
Tgl 25 Des 2012: 
Pk. 07.00, 09.00 (anak-anak), Pk. 15.30 (Lansia), Pk. 18.00 (umum)
Tgl 31 Des 2012: 
Pk. 19.00
Tgl 01 Jan 2013:
Pk. 08.00 , 18.00
 
Paroki St. Ignatius Loyola – Jl. Malang
Tgl 24 Des 2012:
Pk. 17.30,20.30
Tgl 25 Des 2012:
Pk. 06.30 , 08.30 , 17.30
Tgl 31 Des 2012:
Pk. 18.00
Tgl 01 Jan 2013:
Pk  06.30 , 18.00
 
Paroki St. Paskalis – Cempaka Putih
Tgl 24 Des 2012:
Pk. 17.00 , 20.00
Tgl 25 Des 2012 :
Pk. 07.00 , 09.00 , 17.30
Tgl 31 Des 2012:
Pk. 17.30
Tgl 01 Jan 2013:
Pk. 07.00
 
Paroki  Hati Kudus – Kramat
Tgl 24 Des 2012:
Pk. 18.00 , 21.00
Tgl 25 Des 2012:
Pk. 07.00 , 09.00 (Anak) , 17.00
Tgl 31 Des 2012:
Pk. 18.00
Tgl 01 Jan 2013:
Pk. 18.00
 
Paroki Kristus Raja – Pejompongan
Tgl 24 Des 2012:
Pk. 17.00 , 20.00
Tgl 25 Des 2012:
Pk. 09.00
Tgl 31 Des 2012:
Pk. 18.00
Tgl 01 Jan 2013:
Pk  18.00
 

Dekenat Jakarta Utara

Paroki Cilincing- Salib Suci:
Tgl 24 Des:
Pk. 18.00, 21.00 WIB
Tgl 25 Des:
Pk. 08.00 WIB
 
Paroki Kelapa Gading- St. Yakobus:
Tgl 24 Des:
Pk. 17.30, 21.30 WIB
Tgl 25 Des:
Pk. 08.00 (Lansia), 10.30 (BIA/BIR) WIB
Tgl 31 Des:
Pk. 20.00 WIB
Tgl 1 Jan:
Pk. 08.30 WIB
 
Stasi Kim Tae Gon- St. Andreas Kim Tae Gon:
Tgl 24 Des:
Pk. 17.00, 21.00 WIB
25 Des:
Pk. 09.00, 18.00 WIB
 
Stasi Pegangsaan Dua- St. Yakobus:
Tgl 24 Des:
Pk. 17.30, 21.30 WIB
Tgl 25 Des:
Pk. 07.30, 09.30 WIB
 
Paroki Pademangan- St. Alfonsus Rodriguez:
Tgl 24 Des:
Pk. 18.00, 21.00 WIB
Tgl 25 Des:
Pk. 07.30, 18.00 WIB
Tgl 31 Des:
Pk. 18.30 WIB
1 Jan:
Pk. 18.30 WIB
 
Paroki Pluit- Stella Maris:
Tgl 24 Des:
Pk. 18.00, 21.30 WIB
Tgl 25 Des:
Pk. 07.00, 09.00, 18.00 WIB
 

Dekenat Jakarta Selatan

Paroki Tebet- St. Fransiskus Assisi:
Tgl 24 Des:
Pk. 17.00, 20.30 WIB
Tgl 25 Des:
Pk. 08.00. 17.30 WIB
Tgl 31 Des:
Pk. 17.30 WIB
Tgl 1 Jan:
Pk. 09.30 WIB
 
Gereja Santo Yohanes Penginjil / Blok B
MISA  MALAM NATAL
24 Desember 2012
Pk : 17.00
20.00
22.30
 
MISA NATAL
25 Desember 2012
Umum : Pk 07.00
Anak2   : Pk 09.00
Umum : Pk 18.00
 
MISA MALAM TAHUN BARU
31 Desember 2012
Pk : 18.00
 
MISA TAHUN BARU
1 Januari 2013
Pagi  : Pk 05.30
Sore : Pk 18.00
 

Dekenat Jakarta Timur

Paroki St, Antonius Padua – Bidaracina:
di St. Antonius (Paroki):
Tgl 24 Des 2012
17:30
20:30
Tanggal 25 Des 2012
Pk. 06:00
Pk. 08:00
Pk. 10:00 (Anak-anak)
Pk. 15:00 (Lansia / OST)
Pk. 18:00
di St. Agustinus – Halim (Stasi):
Pk. 17.30
Pk. 20.30
Paroki Duren Sawit- St. Anna:
Tgl 24 Des:
Pk. 18.00, 21.30 WIB
Tgl 25 Des:
Pk. 06.30, 08.30, 17.30 WIB
Tgl 31 Des:
Pk. 22.00 WIB
 
Paroki  St. Yoseph Matraman

Tgl 24 Des: 

Pk. 17.00, Pk 20.00

Tgl 25 Des:   

Pk. 07.00 (Umum), Pk. 09.00 (Anak-Anak), Pk. 16.30 (Umum dan Lansia)

 
 

Dekenat Jakarta Barat I

Paroki Kristoforus, Grogol:
24 des :
Jam 17.00 di gereja kristoforus, 19.00 di stasi polikarpus, 20.30 di gereja kristoforus.
25 des:
05.45 d gereja kristo, 07.30 bina iman di gereja kristo, 09.00 di stasi polikarpus, 10.00 di gereja kristoforus, 16.30 di gereja kristo, 17.00 d stasi polikarpus, 18.30 d gereja kristoforus.
Senin, 31 des:
18.30 d gereja kristo
19.00 d stasi polikarpus
Selasa, 1 jan:
09.00 d stasi polikarpus
10.00 d gereja kristo
 

Dekenat Jakarta Barat II

Paroki Cengkareng- Trinitas:
Stasi Citra Garden- St. Maria Imakulata:
Tgl 24 Des:
Pk. 17.00, 21.00 WIB
Tgl 25 Des:
Pk. 07.00, 10.00, 16.00 WIB
Tgl 1 Jan:
Pk. 08.30 WIB
 

Dekenat Jakarta Tangerang

 
Paroki Pamulang, Tangerang Selatan- St. Barnabas:
Tgl 24 Des:
Pk. 17.00, 21.00 WIB
Tgl 25 Des:
Pk. 07.00, 10.00 WIB (BIA)
Tgl 26 Des:
Pk. 10.00 (Lansia)
 
Paroki Serpong- St. Monika:
Tgl 24 Des:
Pk. 17.00, 21.30 WIB
Tgl 25 Des:
Pk. 06.00, 09.30, 17.00 WIB
Tgl 31 Des:
Pk. 19.30 WIB
Tgl 1 Jan:
Pk. 06.00 WIB
 
Paroki Alam Sutera- St. Laurentius:
Tgl 24 Des:
Pk. 17.00, 20.30 WIB
Tgl 25 Des:
Pk. 06.30, 08.30, 17.00 WIB
 
Paroki Tangerang- Hati Tak Bernoda St. Perawan Maria:
Tgl 24 Des:
Pk. 17.00, 20.30 WIB
Tgl 25 Des:
Pk. 07.00, 10.00 (Anak), 18.00 WIB
Tgl 31 Des:
Pk. 18.00 WIB
 
Paroki St. Helena, Curug, Tangerang:

24 Desember 2012
17.00; 21.00
25 Desember 2012
09.00; 17.30
31 Desember 2012
19.00
01 Januari 2013
08.00

Dekenat Jakarta Bekasi

 
Paroki St. Arnoldus Janssen, Bekasi
Senin, 24 Desember 2012
Misa 1 jam 16.30
Misa 2 Jam 19.30
Misa 3 Jam 23.00
Selasa, 25 Desember 2012
Misa 1 Jam 06.00
Misa 2 Jam 09.00
Misa 3 Jam 17.00
 
 Jadwal Pengakuan Dosa (Terimakasih utk Mas Dodo, Pejompongan):
 
Paroki Katedral :
# Senin sd Jumat ( 17 sd 21 Des) : Pk. 07.00 – 08.00 , Pk. 11.00 –  Pk. 12.00  dan Pk. 17.00 – Pk. 20.00
Paroki Theresia :
# Senin sd Kamis ( 17 sd 20 Des) : Pk. 08.00 –  Pk. 10.00 dan Pk. 18.00 –  Pk.  20.30
Paroki Jalan Malang :
# Rabu sd Jumat ( 19 sd 21 Des) : Ibadat pk. 18.00 , dilanjutkan Pengakuan Pribadi
Paroki Paskalis :
# Senin sd Kamis ( 17 sd 20 Des) : Misa Pk. 06.30 , dilanjutkan Pengakuan Pribadi sd Pk. 10.00 dan Pk. 17.00 –  Pk. 20.00
Paroki Kramat :
# Rabu sd Jumat ( 19 sd 21 Des) :  Misa  pk. 18.00 , dilanjutkan Pengakuan Pribadi
Paroki Pejompongan :
# Rabu sd Kamis ( 19 sd 20 Des) :  Misa  pk. 18.00 , dilanjutkan Pengakuan Pribadi
 
Gereja Santo Yohanes Penginjil / Blok B
Jadwal Pengakuan Doa
Senin s/d Kamis
17 s/d 20 Desember 2012
Pagi : Pk. 10.00 – 12.00
Sore : Pk. 17.00 – 19.00

Pesan Pastoral Sidang KWI Tahun 2012 “Tentang Ekopastoral”

Pesan Pastoral Sidang KWI Tahun 2012 , Tentang Ekopastoral, Keterlibatan Gereja dalam melestarikan keutuhan ciptaan
Pesan Pastoral Sidang KWI Tahun 2012 
Tentang Ekopastoral
“Keterlibatan Gereja dalam melestarikan keutuhan ciptaan
 

.

 

Pendahuluan                                                    
1” Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari tanah” (Mzm. 104:14). Yang dikutip untuk mengawali Pesan Pastoral ini adalah Mazmur Pujian atas keagungan Tuhan yang tampak dalam segala ciptaan-Nya. Pujian itu mengandung kesadaran iman pemazmur akan tanggungjawab dan  panggilannya untuk menjaga dan melestarikan keutuhan ciptaan, dengan mengusahakan keselarasan dan perkembangan seluruh ciptaan (Kej 2:15). Inilah kesadaran Gereja juga.  Sadar akan pentingnya tanggungjawab dan panggilan tersebut, para Uskup yang tergabung dalam Konferensi Waligereja Indonesia menyampaikan Pesan Pastoral sebagai buah dari sidang yang diselenggarakan pada tanggal 5 – 15 November 2012.

.

 

Pesan Pastoral Sidang KWI Tahun 2012 , Tentang Ekopastoral, Keterlibatan Gereja dalam melestarikan keutuhan ciptaan

Kondisi yang memprihatinkan
2.  Alam semesta  dan manusia  sama-sama diciptakan oleh Allah karena kasih-Nya, sehingga manusia tidak bisa tidak menyadari kesatuannya dengan alam. Itulah sebabnya manusia harus memperlakukan alam sebagai sesama ciptaan dan mengolahnya secara bertanggung jawab. Bumi sendiri merupakan rumah bagi manusia dan seluruh makhluk yang lain. Hal ini mengharuskan manusia melihat lingkungan hidup sebagai tempat kediaman dan sumber kehidupan. Oleh karena itu, sejak awal Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya baik adanya (Kej 1:10.12.18.21.25.31) dan Allah mempercayakan alam kepada manusia untuk diusahakan dan dipelihara.

.

3. Alam semesta bukanlah obyek yang dapat dieksploitasi sesuka hati tetapi  merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan  dari kehidupan manusia. Sumber daya alam yang diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia di bumi ini diperuntukkan bagi siapa saja tanpa memandang suku, agama dan  status sosial. Sumber daya itu akan cukup apabila dikelola secara bertanggung jawab, baik untuk kebutuhan generasi saat ini maupun generasi yang akan datang.  Oleh karena itu, alam harus diperlakukan dengan adil,  dikelola dan digarap dengan penuh rasa hormat dan tanggung jawab.

.

4. Tetapi kenyataannya, lingkungan yang adalah anugerah Allah itu,  dieksploitasi oleh manusia secara serakah dan ceroboh serta tidak memperhitungan kebaikan bersama, misalnya penebangan hutan, pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertambangan yang kurang bertanggung jawab.  Lingkungan menjadi rusak, terjadi bencana alam, lahir konflik sosial, akses pada sumber daya alam hilang dan terjadi marginalisasi masyarakat lokal/adat, perempuan dan anak-anak. Keadaan itu diperparah oleh kebijakan-kebijakan yang didasarkan pada kepentingan politik sesaat dan pola pikir jangka pendek yang mengabaikan keadilan lingkungan. Akibatnya antara lain pemanasan bumi, bertumpuknya sampah, pencemaran air tanah, laut, udara serta tanah, pengurasan sumber daya alam yang menyebabkan kerusakan lingkungan dalam skala besar.

.

Gereja peduli
5. Gereja telah lama menaruh keprihatinan atas masalah lingkungan yang berakibat buruk pada manusia. Paus Paulus VI dalam Ensiklik Populorum Progressio (1967, No. 12) mengingatkan kita bahwa masyarakat setempat  harus dilindungi dari kerakusan pendatang. Hal ini diperjelas oleh Paus Yohanes II dalam Ensiklik Sollicitudo Rei Socialis (1987, No. 34) yang menekankan bahwa alam ciptaan sebagai kosmos tidak boleh digunakan semaunya dan pengelolaannya harus tunduk pada tuntunan moral karena dampak pengelolaan yang tidak bermoral tidak hanya dirasakan oleh manusia saat ini tetapi juga generasi mendatang. Paus Benediktus XVI dalam EnsiklikCaritas in Veritate (2009, No. 48) menyadarkan kita bahwa alam adalah anugerah Allah untuk semua orang sehingga harus dikelola secara bertanggungjawab bagi seluruh umat manusia.
6. Gereja Katolik Indonesia pun telah menaruh perhatian besar pada masalah lingkungan. Hal ini ditegaskan dalam Pesan SAGKI 2005 berjudul “Bangkit dan Bergeraklah” yang mengajak kita untuk segera mengatasi berbagai ketidakadaban publik yang paling mendesak, khususnya yang berhubungan dengan lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan. Gereja juga telah melakukan banyak usaha seperti edukasi, advokasi dan negosiasi dalam mengatasi pengrusakan lingkungan yang masih berlangsung terus bahkan kian meningkat kualitas dan kuantitasnya.

.

Gereja meningkatkan kepedulian
7. Kami mengajak seluruh umat untuk  meneruskan langkah dan meningkatkan kepedulian dalam pelestarian keutuhan ciptaan dalam semangat pertobatan ekologis dan gerak ekopastoral. Kita menyadari bahwa perjuangan ekopastoral untuk melestarikan keutuhan ciptaan tak mungkin dilakukan sendiri. Oleh karenanya, komitmen ini hendaknya diwujudkan dalam bentuk kemitraan dan gerakan bersama, baik dalam Gereja sendiri maupun dengan semua pihak yang terlibat dalam pelestarian keutuhan ciptaan.
8.Pada akhir Pesan Pastoral ini, kami akan menyampaikan  beberapa pesan:
8.1.Kepada saudara-saudari kami yang berada pada posisi pengambil kebijakan publik : kebijakan terhadap pemanfaatan sumber daya alam dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) hendaknya membawa peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup. Undang-undang yang mengabaikan kepentingan masyarakat perlu ditinjau ulang dan pengawasan terhadap pelaksanaannya haruslah lebih diperketat.
8.2. Kepada saudara-saudari kami yang bekerja di dunia bisnis : pemanfaatan sumber daya alam hendaknya tidak hanya mengejar keuntungan ekonomis, tetapi juga keuntungan sosial yaitu tetap terpenuhinya hak hidup masyarakat setempat dan adanya jaminan bahwa sumber daya alam  akan tetap cukup tersedia untuk generasi yang akan datang. Di samping itu, usaha-usaha produksi di kalangan masyarakat kecil dan terpinggirkan, terutama masyarakat adat, petani dan nelayan, serta mereka yang rentan terhadap perubahan iklim dan bencana lingkungan, perlu lebih didukung.
8.3. Kepada umat kristiani sekalian : umat kristiani hendaknya mengembangkan habitus baru, khususnya hidup selaras dengan alam berdasarkan  kesadaran dan perilaku yang peduli lingkungan sebagai bagian perwujudan iman dan pewartaan dalam bentuk tindakan pemulihan keutuhan ciptaan. Untuk itu, perlu dicari usaha bersama misalnya pengolahan sampah, penghematan listrik dan air, penanaman pohon, gerakan percontohan di bidang ekologi, advokasi persuasif di bidang hukum terkait dengan hak hidup dan keberlanjutan alam serta lingkungan. Secara khusus lembaga-lembaga pendidikan diharapkan dapat mengambil peranan yang besar  dalam gerakan penyadaran akan masalah lingkungan dan pentingnya kearifan lokal.
9. Tahun Iman yang dibuka oleh Paus Benediktus XVI pada tanggal 11 Oktober 2012, antara lain mengingatkan kita untuk mewujudkan iman kita pada Tuhan secara nyata dalam tindakan kasih (bdk. Mat 25: 31-40). Dengan demikian tanggungjawab dan panggilan kita untuk memulihkan keutuhan ciptaan sebagai wujud iman makin dikuatkan dan komitmen ekopastoral kita untuk peduli pada lingkungan kian diteguhkan. Kita semua berharap agar sikap dan gerakan ekopastoral kita menjadi kesaksian kasih nyata dan “pintu kepada iman” yang “mengantar kita pada hidup dalam persekutuan dengan Allah” (Porta Fidei, No.1). Kita yakin bahwa karya mulia di bidang ekopastoral ini diberkati Tuhan dan mendapat dukungan semua pihak yang berkehendak baik.

.

Penutup
10. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudari yang telah setia menekuni, mengusahakan dan memperjuangkan kelestarian keutuhan ciptaan dengan caranya masing-masing. Semoga Allah yang telah mencipta segala sesuatu, senantiasa memberkati rencana dan usaha kita bersama ini.

.

Jakarta,  15 November 2012

.

P R E S I D I U M
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA,
Mgr. Ignatius Suharyo
K e t u a
Mgr. Johannes Pujasumarta
Sekretaris Jenderal

.

LAPORAN AKHIR TEMU MAHASISWA SE-PMKAJ 2012

pmkaj

pmkaj Temu Mahasiswa se-PMKAJ 2012 kali memiliki tema “Inilah Aku. Aku Diutus untuk Bangsa dan Sesamaku”.  Acara dimulai sejak Jumat, 30 November 2012 s.d. 2 Desember 2012, dan bertempat di Sawangan Golf.
Temu Mahasiswa (TeMa) ini diikuti oleh para perwakilan mahasiswa dari seluruh unit pastoral mahasiswa yang ada di bawah Pastoral Mahasiswa KAJ.  Jumlah peserta ada 86  (Unit Barat: 16; Unit Selatan: 24; Unit Timur: 30; Unit Tengah: 10; PAJ: 6) dan Panitia 26. Jadi total ada 112. Karena kesehatan dan jadwal ujian yang mendadak, beberapa mahasiswa terpaksa tidak bisa ikut hadir meskipun sudah terdaftar.
TeMa 2012 mendalami tema yang terkait dengan nasionalisme dan kekatolikan, dengan menghadirkan narasumber  Rm. Gregorius Budi Subanar, S.J. yang memberikan inspirasi dari teladan Mgr. Soegijapranata, SJ. Namun sebelumnya, peserta diajak terlebih dahulu untuk menonton Film “Soegija”.  Semangat Mgr. Soegijapranata dalam hal visi kemanusiaan dan keindonesiaan kemudian didiskusikan dalam kelompok kecil. Menimba semangat Mgr. Soegija,  para mahasiswa kemudian mencoba merumuskan action plan bagi pembinaan di tingkat unit pastoral.
 
ACTION PLAN
PMKAJ-Unit Selatan: (1) BANGSAL (Acara peringatan kebangkitan nasional dengan bentuk malam apresiasi dan lomba); (2) OMSOSPOL (acara sehari diskusi social politik); (3) GLAROMA IN ACTION (acara pelatihan Ajaran Sosial Gereja dengan tekanan pada pendekatan praksis/live in).
PMKAJ-Unit Timur: (1) Touring dan Rekoleksi; (2) Live in dan Bakti Sosial.
PMKAJ-Unit Barat: (1) Fellowship (acara untuk menguatkan persaudaraan antar KMK); (2) Live in di Pesantren.
PMKAJ-Unit Tengah: (1) Peningkatan keakraban antar kampus; (2) Boost Your Confidence (Latihan dasar kepemimpinan); (3) Misa Kemerdekaan.
Unit PAJ: (1) Gen-X dengan tema nasionalisme untuk tahun 2013;  (2) Misa mengenang tragedi Semanggi.
Selain itu, disepakati pula untuk melanjutkan forum komunikasi dan jejaring lewat dunia maya yang akan dimoderatori oleh: Brian (PAJ), Christophorus (Unit Tengah), Hanna (Unit Selatan), Yoana (Unit Timur), dan Felix (Unit Barat).
Dalam kesempatan ini pula, telah terkumpulkan data actual mahasiswa di PMKAJ. Tercatat jumlah total mahasiswa sekarang ada 19.671 orang (Unit Tengah: 1421; Unit Barat: 9.915 (belum termasuk 3 kampus yang belum terdaftar; Universitas Esa Unggul, UMN, UKRIDA); Unit Timur: 1.357; Unit Selatan: 2.535;    dan PAJ: 4.443). KMK yang ada dalam PMKAJ berjumlah 57 (lihat Lampiran 1).
Dibandingkan data 2010 (jumlah 17.066 dan 53 KMK), tahun 2012 (jumlah mahasiswa 19.671 dan 57 KMK) tampak ada perubahan.
 
Demikian sekilas laporan proses Temu Mahasiswa se-PMKAJ.
 
Sawangan, 2 Desember 2012
 
Markus Yumartana, S.J.
Ketua Steering Commitee
 
 
Lampiran:

 
 

Puncak Perayaan Tahun Ekaristi dan Peresmian LOGO Baru KAJ

Peresmian Logo KAJ

Peresmian Logo KAJPenutupan Tahun Ekaristi. Sehubungan dengan berakhirnya Tahun Ekaristi, yang jatuh pada Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam (25/11), Keuskupan Agung Jakarta telah mengadakan serangkaian acara dalam rangka Puncak Penutupan Tahun Ekaristi, bertempat di Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Katedral Jakarta, yakni: Triduum Adorasi (Rabu-Jumat, 28-30/11, pk.18.00);  Festival Lagu Ekaristi (Pemenang Lomba Cipta Lagu Ekaristi,  Sabtu, 1/12, pk.16.00); Perayaan Ekaristi  sebagai Perayaan Puncak Penutupan Tahun Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo (Sabtu, 1/12, pk.18.00).
Logo Baru KAJ. Keuskupan Agung Jakarta kini telah memiliki Logo Baru, yang diresmikan langsung oleh Mgr. I. Suharyo, dalam Misa Puncak Penutupan Tahun Ekaristi di Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Katedral Jakarta, (Sabtu, 1/12). Info selengkapnya mengenai Filosofi Logo Baru KAJ dapat ditemukan di Website Resmi KAJ: http://www.kaj.or.id/keuskupan-agung-jakarta/logo-baru-keuskupan-agung-jakarta dan http://www.kaj.or.id/keuskupan-agung-jakarta/filosofi-lengkap-logo-keuskupan-agung-jakarta
 
 
 

Open House Gereja Kristus Raja Pameran Relikui Dan Benda Peninggalan Paus Yohanes Paulus II

OPEN HOUSE GEREJA KRISTUS RAJA PAMERAN RELIKUI DAN BENDA PENINGGALAN, PAUS YOHANES PAULUS II

OPEN HOUSE GEREJA KRISTUS RAJA PAMERAN RELIKUI DAN BENDA PENINGGALAN, PAUS YOHANES PAULUS IIParoki Kristus Raja Pejompongan Jakarta, menyelenggarakan pameran lukisan dan foto perjalanan hidup Beato Yohanes Paulus II (YP II), Sabtu-Minggu, 10-25/11. Pameran dibuka dengan pengguntingan pita oleh Pastor Paroki Pejompongan T.A.M. Rochadi Widagdo dan Yustinus Sulistiadi.
Pameran ini merupakan salah satu acara peringatan syukur 40 tahun pelindung paroki, Minggu, 25/11. Menurut Romo Rochadi, spiritualitas YP II cocok dengan kehidupan zaman sekarang. “Kami, umat paroki Kristus Raja, berusaha mewujudkan spiritualitas dalam pembangunan Gereja yang terbuka, humanis, dan ekologis. YP II bisa menjadi pedoman, karena ia penuh totalitas, cinta pada Tuhan dan umat,” tutur Romo Rochadi. Diharapkan, melalui pameran, umat semakin menghayati imannya sebagai orang Katolik.
Selain pameran, peringatan syukur 40 tahun pelindung paroki juga dimeriahkan dengan Ekaristi Novena Kristus Raja pada Sabtu-Minggu, 17-25/11, senam sehat, dan cerdas cermat antarlingkungan. (HidupKatolik.com)
 
 
 
 

Terbaru

Populer