Paus Fransiskus mencanangkan bahwa Sabtu, 7 September 2013 adalah hari pantang, puasa dan doa bagi perdamaian Suriah, kawasan Timur Tengah, dan seluruh dunia. Seruan Bapa Suci ini diungkapkan secara terbuka dalam Angelus pada Minggu, 1/9 yang lalu.
Dalam seruannya, Bapa Suci mengajak semua umat beriman di seluruh penjuru dunia untuk menjadikan hari itu sebagai ungkapan keprihatinan atas krisis kekerasan dan perang di Suriah, kawasan Timur Tengah dan pelbagai titik di seluruh dunia.
“Penggunaan kekerasan tak akan pernah membawa perdamaian. Perang akan selalu memanggil perang, dan kekerasan akan memanggil kekerasan yang lain. Dengan segenap kekuatan, saya meminta pada semua pihak yang terlibat dalam konflik yang sedang berkecamuk, untuk mendengarkan suara hati masing-masing dan tidak menutup diri demi kepentingan sendiri, tetapi memandang orang lain sebagai saudara dan melaksanakan dengan keberanian serta keyakinan: menempuh jalan pertemuan dan negosiasi supaya pertentangan yang membutakan segera bisa diatasi”, jelas Bapa Suci.
Tanggapan Nunsius Apostolik untuk Indonesia
Nunsius Apostolik untuk Indonesia, Uskup Agung Tituler Sutrium, Mgr Antonio Guido Filipazzi dengan cepat merespon positif ajakan Paus Fransiskus. Dari Nunsiatura, telah dikeluarkan surat N.1025/13/I tertanggal 3 September 2013, yang meneruskan seruan keprihatinan Bapa Suci. Surat itu ditujukan kepada Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), yang sekaligus Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo sebagai undangan bagi Gereja Katolik Indonesia untuk menjawab undangan Bapa Suci Fransiskus.
Dijelaskan bahwa pada Sabtu, 7 September 2013, Bapa Suci mengajak seluruh dunia bersatu dalam doa yang disertai pantang dan puasa bagi terciptanya perdamaian di Suriah, kawasan Timur Tengah, dan seluruh dunia pada umumnya. Bapa Suci memilih tanggal tersebut karena pada saat itu Gereja Katolik sedang menyongsong (vigili) Pesta Kelahiran Bunda Maria, Sang Ratu Damai. Tak heran jika Bapa Suci akan menggelar doa bersama dalam semangat pantang dan puasa di Piazza San Pietro Vatikan, pada tanggal tersebut, pukul 19.00 – 24.00 waktu Roma.
Tanggapan KWI
Terkait dengan ajakan Paus Fransiskus dan terusan surat Nunsius Apostolik untuk Indonesia, Sekretaris Eksekutif KWI, RD Y.R. Edy Purwanto mengeluarkan surat himbauan kepada seluruh Bapa Uskup di Indonesia untuk mendorong dan mengajak kawanan domba di keuskupannya masing-masing menjawab undangan Paus Fransiskus.
Dalam suratnya, Pastor Edy Purwanto mengharapkan kerjasama lintas agama dan keyakinan untuk berdoa dalam semangat pantang dan puasa bagi perdamaian di Suriah dan seluruh dunia. (http://www.hidupkatolik.com/)
Paus Ajak Umat Berdoa untuk Perdamaian Suriah
Lumen Fidei: Terang Iman dalam Dua Jejak
Yang dinanti akhirnya tiba. Paus Fransiskus mengeluarkan ensiklik bertajuk Lumen Fidei (Terang Iman). Paus sendiri menyebut, ensiklik ini ditulis dengan empat tangan –karena ditulis bersama Paus Emeritus Benediktus XVI. Pesan penting apa dari ensiklik yang bernas ini? Kita mencoba mengiris satu hal: jejak sejarahnya.
Sekularisme dan Relativisme
Tak dipungkiri Benediktus XVI adalah sosok yang secara konsisten mengingatkan bahaya kediktatoran sekularisme dan relativisme. Di sini, sekularisme dimengerti sebagai sikap anti-agama dan lebih-lebih sikap menampik apapun yang berbau adiduniawi. Relativisme adalah sikap menolak apapun yang absolut, termasuk kebenaran.
Lumen Fidei menjadi paparan bercorak dialektis antara iman dan modernitas. Bapa Suci konsisten memilih model dialog dengan pemikiran dan paham masa kini, untuk mengelaborasi pentingnya posisi teologis yang kukuh di hadapan takhta pengadilan terhadap agama. Hal yang patut diapresiasi di tengah dua sikap ekstrim: mengurung diri dalam kejumudan atau menjadi fundamentalis yang fatalistik.
Jika mundur sejenak, kita akan mendapati benang merah sejarah. Sejak abad XIX, Barat digempur semangat anti-agama. Diawali Feurbach yang membalik refleksi terhadap yang Ilahi menjadi yang manusiawi, Karl Marx yang skeptis terhadap visi pembebasan agama, hingga Friedrich Nietzsche yang mewartakan kematian Tuhan dan bangkrutnya kristianitas. Lonceng kematian agama berdentang.
Dalam situasi ini, Gereja Katolik kerapkali tak cukup tegar. Konsili Vatikan II (KV II) adalah puncak sintesis yang mencerminkan kemendesakan akut. Gereja ditantang untuk bersikap tegas: bertahan dalam cangkang keterpurukan yang mengerdilkan atau keluar dan berani hidup di tapal batas yang menantang.
Ketika pilihan jatuh pada yang terakhir, corak dialektis itu tetap terpelihara. Gereja menegaskan pentingnya mempertahankan relasinya dengan masa lalu (ressourcement) sekaligus merevitalisasi diri selaras dengan tantangan kekinian (aggiornamento).
Dua Jejak KV II
Robin Young mengumpamakan Lumen Fidei dengan karya Igor Stravinsky Five Easy Pieces/ Four Hands, memainkan melodi berbeda dengan dua instrumen. Cukup pasti Lumen Fidei sebagian besar ditulis oleh Benediktus XVI. Paus Emeritus ini menyusun ensiklik yang sangat kaya bertema keutamaan teologis: kasih (Deus Caritas Est), iman (Spe Salvi), dan harapan (Lumen Fidei).
Napak tilas St Agustinus, pendahulu yang amat dikagumi, Benediktus XVI punya penekanan kuat pada dimensi batiniah iman. Pembedaannya khas: “kota Allah” dan “kota dunia”, rahmat Allah dan upaya manusia, tegangan kebenaran melawan kesesatan. Gereja adalah peziarah yang butuh orientasi kuat pada yang transenden melalui penguasaan keutamaan teologis: kasih, iman, dan harapan.
Terang imanlah yang memandu perjalanan itu. Itulah proyek pembaruan Benediktus XVI di atas jejak Agustinus –via ad fontes, kembali ke sumber, mereguk inspirasi dan daya hidup– melawan sekularisme dan relativisme.
Di sisi lain, Fransiskus menyiratkan jejak lain. Alih-alih mengikuti pendahulunya, ia lebih menekankan sisi lahiriah iman, dimensi praksis. Bagian akhir Lumen Fidei menunjukkan goresan tangannya:
”Sungguhkah terang iman justru menjadikan kita abai pada penderitaan dunia. Berapa banyak umat beriman menemukan pengantara terang pada mereka yang menderita! Justru itulah yang dilakukan St Fransiskus Asisi pada penderita lepra dan Bunda Teresa dari Kalkuta pada kaum miskin-papa.”
Jika Benediktus XVI memberikan penekanan pada “kediktatoran sekularisme”, Fransiskus sebaliknya menyoroti “globalisasi sikap tak acuh”. Kaum sekular, relativis, anti-agama, dan penolak warta Injil adalah sasaran Benediktus XVI.
Fransiskus menyebut mereka sebagai yang beku hati dan mudah puas. Benediktus XVI menawarkan dialog rasional yang jujur, sementara Fransiskus mendorong perjumpaan melalui tatapan, sapaan, dan jabat tangan. Sekilas keduanya memilih jalan yang berbeda, tapi sejatinya keduanya menampilkan dua jejak KV II. Dua jejak yang harus terus dihidupi.
(Sumber: http://www.hidupkatolik.com/)
Peserta Lomba Koor “Gita Pujian” Bina Iman Anak: Paroki Santa Clara, Bekasi Utara
Dipublikasikan pada 1 Sept 2013
BIA Paroki Santa Clara, Bekasi Utara
Lomba Koor Anak-anak Se-KAJ melalui YouTube
Lagu Wajib ; “Anak Negeri
Lagu Bebas : “Kasih Yesus Indah”
Koreografi : Guru-Guru BIA Paroki Santa Clara, Bekasi Utara
mohon berikan “like” supaya kami bisa memasuki babak final =D
(please kindly like the video for us to enter the final round =D)
terima kasih banyak atas dukungannya..^^
(thank you very much for your support..^^)
Tuhan memberkati..:)
(God bless..:))
YouTube:
Lagu Wajib “Anak Negeri” + Lagu Bebas “Kasih Yesus Indah” :
http://www.youtube.com/watch?v=la9bjiMXyJA&feature=youtu.be
Anda Semua Boleh LIKE dan KOMENTAR sebanyak-banyaknya baik melalui LIKE Page FB di bawah Halaman WEB KAJ ini: http://www.kaj.or.id/2013/09/03/6285/peserta-lomba-koor-gita-pujian-bina-iman-anak-paroki-santa-clara-bekasi-utara.php
dan/atau
LIKE dan KOMENTAR Melalui LINK YOUTUBE-NYA: (Lagu Wajib “Anak Negeri” + Lagu Bebas “Kasih Yesus Indah”) : http://www.youtube.com/watch?v=la9bjiMXyJA&feature=youtu.be
Peserta Lomba Koor Bina Iman Anak: St. Anna – Paroki St. Bernadet Ciledug
Peserta Lomba KOOR Bina Iman Anak “Gita Pujian” Se-KAJ
Dipublikasikan pada 1 Sept 2013
BIA St. Anna – Paroki St. Bernadet Ciledug
Lomba Koor Anak-anak Se-KAJ melalui YouTube
Lagu Wajib : “Cinta Tuhan”
Lagu Bebas : “Be Like a Tree”
Koreografi : Guru-Guru BIA St. Anna – Paroki St. Bernadet Ciledug
mohon berikan “like” supaya kami bisa memasuki babak final =D
(please kindly like the video for us to enter the final round =D)
terima kasih banyak atas dukungannya..^^
(thank you very much for your support..^^)
Tuhan memberkati..:)
(God bless..:))
YouTube:
Lagu Wajib: http://www.youtube.com/watch?v=1lCiFH-0n_A
Lagu Pilihan Bebas: http://www.youtube.com/watch?v=QUg4OXh0hcw
Anda Semua Boleh LIKE dan KOMENTAR sebanyak-banyaknya baik melalui LIKE Page FB di bawah Halaman WEB KAJ ini: http://www.kaj.or.id/2013/09/02/6278/peserta-lomba-koor-bina-iman-anak-st-anna-paroki-st-bernadet-ciledug-2.php
dan/atau
LIKE dan KOMENTAR Melalui LINK YOUTUBE-NYA: (Judul Lagu Wajib: “Cinta Tuhan”) http://www.youtube.com/watch?v=1lCiFH-0n_A dan (Judul Lagu Bebas: “Be Like a Tree”) http://www.youtube.com/watch?v=QUg4OXh0hcw
Peserta Lomba Koor Bina Iman Anak: Emmanuel Choir – Paroki Keluarga Kudus, Rawamangun
Peserta Lomba KOOR Bina Iman Anak “Gita Pujian” Se-KAJ
Dipublikasikan pada 1 Sept 2013
BIA Paroki Keluarga Kudus, Rawamangun
Lomba Koor Anak-anak Se-KAJ melalui YouTube
Lagu Wajib ; “Baca Kitab Suci”
Lagu Bebas : “Dengar Dia panggil nama saya”
Koreografi : Seksi Komsos dan Guru-Guru BIA Paroki Keluarga Kudus Rawamangun
mohon berikan “like” supaya kami bisa memasuki babak final =D
(please kindly like the video for us to enter the final round =D)
terima kasih banyak atas dukungannya..^^
(thank you very much for your support..^^)
Tuhan memberkati..:)
(God bless..:))
YouTube:
Lagu Wajib: “Baca Kitab Suci” http://www.youtube.com/watch?v=tok3-Px_y2M
Lagu Bebas : “Dengar Dia panggil nama saya” http://www.youtube.com/watch?v=0abkL-3WL2Y
Anda Semua Boleh LIKE dan KOMENTAR sebanyak-banyaknya baik melalui LIKE Page FB di bawah Halaman WEB KAJ ini: http://www.kaj.or.id/2013/09/02/6272/peserta-lomba-koor-bina-iman-anak-emmanuel-choir-paroki-keluarga-kudus-rawamangun.php
dan/atau
LIKE dan KOMENTAR Melalui LINK YOUTUBE-NYA: (Judul Lagu: “Baca Kitab Suci”) http://www.youtube.com/watch?v=tok3-Px_y2M dan (Judul Lagu: “Dengar Dia Panggil Nama Saya”) http://www.youtube.com/watch?v=0abkL-3WL2Y
Peserta Lomba Koor Bina Iman Anak St. Andreas, Kedoya
Peserta Lomba KOOR Bina Iman Anak “Gita Pujian” Se-KAJ
Dipublikasikan pada 27 Agt 2013
BIA St. Andreas – Lomba Koor Anak-anak Se-KAJ melalui YouTube
Lagu Wajib ; “Sambut Raja Mulia”
Lagu Bebas : “Kasih Yesus Medley”
koreografi : guru-guru BIA St. Andreas
music and arrangement : Yudhi Ekaputra
mohon berikan “like” supaya kami bisa memasuki babak final =D
(please kindly like the video for us to enter the final round =D)
terima kasih banyak atas dukungannya..^^
(thank you very much for your support..^^)
Tuhan memberkati..:)
(God bless..:))
Link: YOUTUBE.Com
Anda Semua Boleh LIKE dan KOMENTAR sebanyak-banyaknya baik melalui LIKE Page FB di bawah Halaman WEB KAJ ini: http://www.kaj.or.id/2013/08/28/6253/peserta-lomba-koor-bina-iman-anak-st-andreas-kedoya.php
atau
LIKE dan KOMENTAR Melalui LINK YOUTUBE-NYA: http://www.youtube.com/watch?v=qwUn4eVZjKc&feature=share
Ulang Tahun dan Persiapan Pesta Perak Yayasan Santo Yakobus
Pada hari Sabtu 24/8/2013, telah dilangsungkan acara peringatan Ulang tahun Yayasan Santo Yakobus bertempat di Stasi Pegangsaan Dua. Acara di hadiri oleh pengurus yayasan,guru dan karyawan sekolah, perwakilan Wilayah Paroki St Yakobus dan Seksi Lingkungan Hidup. Acara ini juga sebagai persiapan menyongsong Pesta Perak Meriah, 25 Tahun Yayasan Santo Yakobus dengan tema “Menata Lingkungan Hidup.”
Acara dimulai dengan Misa kudus yang dipimpin oleh Romo Antonius Gunardi, dilanjutkan dengan Perayaan Ulang tahun Yayasan Santo Yakobus, dan peresmian logo Perayaan Pesta Perak Yayasan Santo Yakobus. Acara yang berlangsung meriah itu diisi juga dengan persembahan acara dari para guru dan karyawan sekolah St Yakobus.
Acara ditutup dengan penyematan logo Perayaan Pesta Perak Yayasan Santo Yakobus pada pot-pot bibit pohon buah sumbangan dari Wilayah Wilayah di Paroki St Yakobus. (http://parokiyakobus.wordpress.com)
Sebuah foto menunjukkan para Pria Muslim menjaga Gereja Katolik di Mesir
Sebuah foto menunjukkan para pria Muslim berdiri di depan sebuah gereja Katolik di Mesir guna melindungi umat Katolik yang sedang menghadiri Misa.
Foto ini sangat kontras mengingat banyaknya serangan meningkat terhadap orang Kristen oleh kelompok Islam di Tanah Firaun tersebut.
Foto itu, yang telah beredar di internet, menunjukkan lebih dari 20 pria Muslim, memakai jubah, sambil berpegangan tangan berbaris di depan katedral Katolik.
Para pria itu dilaporkan melindungi gereja Katolik itu dari kekerasan dan serangan sementara umat Katolik menghadiri Misa di dalam gereja itu.
Foto itu telah mendapat perhatian dari berbagai media setelah di-posting di Twitter oleh Pastor James Martin SJ, seorang penulis dan editor sebuah majalah Katolik terbesar di Amerika Serikat.
Pastor Martin, yang memiliki 30.000 pengikut, mem-posting foto itu di Twitter-nya, dan kemudian di-posting lagi oleh para pengikutnya lebih dari 600 kali dan membuat “favorit” hampir 300 kali.
“Kembalikan kasih sayang dan martabat,” komentar salah satu pengguna Twitter di foto itu, sementara yang lain berkomentar “dunia kita membutuhkan lebih dari ini.”
Meskipun ada harapan dari foto itu, namun banyak pengguna Twitter tetap skeptis terhadap situasi di Mesir, dengan alasan bahwa pendukung Ikhwanul Muslimin telah dilaporkan menyerang puluhan gereja lain dalam beberapa pekan terakhir.
“Aksi damai beberapa orang ini tidak boleh dinodai dengan aksi kekerasan oleh mereka yang lain,” demikian salah satu pengguna Twitter.(http://indonesia.ucanews.com)
Dapatkan CD GITA 9 ROMO “FULL OF GRACE”
Dengan memiliki CD album ini, bersama para Romo,
Anda pun ikut ambil bagian mewujudkan gerakan PERSAUDARAAN, PELAYANAN KASIH dan BELA RASA pada mereka yang kekurangan.
Pemesanan di Komisi KOMSOS KAJ:
Ibu Lili 08128283535 atau Irene 08174815757
Dengan sumbangan min. Rp 59.500,-
(Belum termasuk ongkos kirim)
Milikilah sekarang juga! Mohon broadcast info ini juga ya agar semakin banyak yang ambil bagian dalam karya kasih ini. Tuhan memberkati Anda sekeluarga. Amin
(9 ROMO: Justinus Ardianto, Pr; Antonius Gunardi, MSF; A. Suhardi Antara, Pr; Alexander Erwin, MSF; A. Susilo Wijoyo, Pr; A. Widiatmoko, OMI; Heribertus K, OSC (alm); Johan Ferdinand, Pr; Agustinus Murtika P, SVD)