Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-4/3/2014
KETENTUAN LOMBA INTER MIRIFICA (INMI) AWARDS ke-3, 2014
YTK.
Teman-teman pengurus Komsos Paroki
Pengelola Majalah Paroki
Salam Kasih,
Tahun 2012 “Warta Kristo” dari Paroki St. Kristophorus, Grogol menjadi Majalah Paroki Terbaik se-KAJ dan Warta Mingguan “Wapita” dari Paroki Trinitas, Cengkareng menjadi Warta Mingguan terbaik se-KAJ.
Kini, Buletin atau Majalah dan/atau Warta Mingguan Paroki Andakah yang terbaik untuk tahun 2014?
Ikutilah ajang evaluasi dan apresiasi majalah Paroki dalam acara INMI AWARDS ke-3 yang akan digelar pada HARI KOMSOS SE-DUNIA KE-48, SABTU, 31 MEI 2014 PK.18.00 – SELESAI DI AULA KATEDRAL.
Keterangan lebih lanjut dan ketentuan lomba, lihat lampiran dibawah ini.
(Kami juga telah mengirimkan Surat dan Lampiran Lengkap berisi Formulir ke Paroki-Paroki atau alamat surat-menyurat Anda).
Salam
DOWNLOAD KETENTUAN LOMBA INMI AWARDS 2014
Bakti Sosial Bina Iman Anak Santo Yoakhim, Paroki Duren Sawit
Rosario Earth Hour (Rosario Bumi)
Mematikan lampu-lampu di seputar kompleks gereja/pastoran (juga rumah-rumah dan biara) pada jam 20.30-21.30.
Perlu diingat bahwa Earth Hour adalah gerakan untuk menghemat pemakaian listrik di seluruh dunia. Gerakan yang dimotori oleh WWF (World Wide Fund for Nature) ini sudah berlangsung 4 tahun setiap malam Minggu terakhir di bulan Maret dan sudah melibatkan banyak pihak di seluruh dunia termasuk banyak pemerintah kota (lebih dari 7000 kota, termasuk Jakarta).
Gereja Katolik diharapkan juga bisa terlibat aktif dengan menganjurkan umatnya mematikan lampu selama setidaknya satu jam saja. Khususnya untuk umat Keuskupan Agung Jakarta, umat di lingkungan/paroki/komunitas dianjurkan untuk memanfaatkan waktu selama lampu mati untuk berdoa rosario bersama. Sudah disediakan booklet Rosario Earth Hour yang bisa diunduh di website KAJ (www.kaj.or.id), atau lewat google.
Doa dan renungan Rosario Earth Hour sudah dibuat untuk durasi sekitar 40 menit, dan yang 20 menit bisa diisi dengan nyanyian/lagu/puisi oleh umat/OMK. Dengan kata lain, kegiatan bisa dirancang menjadi lebih menarik, misalnya dengan didahului makan malam bersama dan bincang-bincang tentang issue lingkungan hidup, baru ditutup dengan Rosario Earth Hour dengan terang lilin.
Bahan Jalan Salib APP 2014
Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta, sebulan yang lalu telah mengeluarkan buku cetak Bahan Jalan Salib APP 2014. Berikut ini kami diberi kesempatan untuk memberikan Bahan Jalan Salib tersebut dalam bentuk E-Book PDF yang bisa anda download dan cetak/print out sendiri. Semoga bahan bisa membantu Anda dalam menjalani Masa Retret Agung kita ini bersama Tuhan Kristus Tersalib. Amin.
SURAT KELUARGA MARET 2014: “Dipilih Untuk Melayani”
Keluarga-keluarga yang terkasih di Keuskupan Agung Jakarta yang terkasih,
Kita telah memasuki masa Prapaskah, masa merenungkan kebaikan Tuhan dan kesediaan kita ikut serta dalam perjuangan-Nya member kehidupan yang lebih baik kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kita ingin belajar menekuni hidup dengan tegar dan berani menantang setiap kesulitan dalam keluarga bersama Tuhan Yesus yang selalu member teladan mati raga dan ingkar diri.
Perjuangan kita sebagai keluarga harus menjadi perjuangan bersama, bukan hanya salah satu anggota saja. Keluarga yang baik adalah yang berani menjalani hidup sehari-hari dengan jerih-lelah dan sukacita bersama-sama. Keluarga Katolik yang membanggakan adalah keluarga yang tangguh dan bersukacita dalam kebersamaan, meski pun perjalanan hidup tidak selalu mulus dan menyenangkan.
Keluarga-keluarga terkasih, sukacita itu selalu lebih tinggi dibanding rasa senang belaka. Sukacita adalah hadiah terindah yang membawa kekuatan, meskipun tampaknya kita kurang beruntung atau bahkan dalam kekurangan. Penderitaan dunia ini akan terasa lebih ringan ditanggung ketika kita merasa dicintai, didukung dan tidak sendirian. Setiap anggota keluarga, suami, isteri, anak, orang tua mempunyai peran yang mulia sebagai“pencipta sukacita” yang menguatkan itu satu sama lain.
Gereja mengajak seluruh keluarga untuk berpantang dan berpuasa. Untuk mengajar setiap anggota keluarga kita berpuasa dan berpantang, setiap orang yang lebih kuat hidup berimannya berkewajiban mengajak dan menjadi “contoh” bagi yang imannya lebih lemah. Kesulitan menjalani masa prapaskah adalah soal disiplin menjalankan kewajiban rohani yang sering kita abaikan atau kita jalankan dengan setengah hati. Disiplin hidup rohani sangat penting, terutama ketika kita menghadapi godaan dari luar yang sering menggoda kehendak hati kita untuk melakukan yang kurang baik.
Latihan untuk melakukan kehendak yang baik adalah melalui aktivitas “ingkar diri”, belajar mengingkari keinginan yang bersifat sementara, godaan kenikmatan, kesenangan, dan belajar membangun kekuatan mengatur keinginan diri sambil melihat kesulitan orang lain dan melakukan sesuatu yang berguna bagi mereka yang lebih menderita. Dengan cara ini, kita dapat membangun kepribadian yang lebih dewasa, bermartabat, karena mampu mengekang nafsu dan keinginan yang tak teratur.
Cara yang ditawarkan oleh Gereja di KAJ kita adalah melalui panggilan untuk terlibat aktif: “Dipanggil untuk melayani”. Kita benar-benar diharapkan oleh Gereja untuk dapat melayani sesama kita secara nyata, bukan hanya mendoakan, atau berharapan baik, kita harus berkotor tangan untuk melayani mereka yang membutuhkan kita. Inilah prapaskah yang membawa karya nyata untuk sesama.
Marilah kita hayati dan alami setiap hari sebagai panggilan untuk menjadi berguna bagi orang lain. Marilah mengekspresikan kasih pada orang lain melalui kerjasama, pengertian, sumbangan yang berguna dan pantas, serta member dukungan melalui relasi dan kehadiran kita kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, dan penyandang cacat (Bdk. Mat.25:42). Panggilan ini membuat kita makin manusiawi dan menunjukkan “Sakramen Kasih” Allah sendiri.
Keluarga-keluarga Katolik yang terkasih, marilah menjalani masa prapaskah selama 40 hari dengan cara optimal, penuh kerinduan akan Tuhan, mempunyai semangat perubahan, dan membiarkan Tuhan mendidik melalui apa saja yang untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. 40 hari ini menjadi semacam retret panjang bagi kita dan keluarga, umat pilihan Allah. Semoga kita dapat menjalani masa ini dengan baik, berdisiplin menjalani masa tobat dan kemudian meraih kemenangan di hari Paskah Tuhan Yesus nanti.
Sejak kecil, anak-anak boleh diajak untuk ikut serta merasakan hal-hal sederhana yang melatih mereka menjadi dewasa dalam iman dan kepribadian. Gantilah menu-menu mewah dengan yang sederhana, agar anak-anak melihat kesungguhan orang tuanya mengimani Prapaskah. Jangan adakan pesta selama Prapaskah dan ingatkan anak-anak untuk menghadiri acara Ekaristi Prapaskah Gereja setiap hari Minggu dan Jalan Salib setiap hari Jum’at.
Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita supaya dapat menjadi pribadi yang makin bersedia “dipecah” seperti Hosti bagi sesama. Semoga kesaksian kita akan kebaikan Allah semakin terasa bagi orang-orang di dekat kita. Dan semoga rahmat perubahan dan pertobatan semakin tercurah bagi kita semua dan bertekun dalam gerakan kasih bagi sesama yang membutuhkan.
Selamat Menjalani Masa Penuh Rahmat, Masa Prapaskah, Masa Retret Iman kita bersama. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin
Rm. Alexander Erwin MSF
Ketua Komisi Kerasulan Keluarga KAJ
Jadwal Rabu Abu 5 Maret 2014 Paroki-Paroki Keuskupan Agung Jakarta
Kami Akan Terus Meng-Updatenya
Memudahkan Pencarian: Tekan Bersamaan CTRL + F, lalu ketik Nama Parokinya
1. Santo Matias Rasul, Kosambi Baru:
Pk 5:45; Pk 8.00 (Umum Sekolah Santo Leo II); Pk 17.00; Pk 19.30
2. St. Yoseph, Matraman:
Pk 05:45; Pk 07:30 (Siswa SD); Pk 10:00 (Siswa SMU); Pk 17:00; Pk 19:00
Pk 05:45 & Pk 07:30 (kapel gembala baik )
Pk 18:00 (SD & SMP St Maria Fatima)
3. Katedral Maria diangkat ke Surga:
Pk 06.00; Pk 08.00(Sekolah); Pk 12.00; Pk 17.00; Pk 19.00
4. St. Theresia Menteng:
Pk 05.45; Pk 07.00; Pk 09.00 (sekolah); Pk 12.00; Pk 18.00, Pk 20.00
5. St Paskalis Cempaka Putih:
Pk 05.30; Pk 12.00; Pk 17.30; Pk 19.30
6. Hati Kudus Kramat :
Pk 06.00; Pk 18.00
7. St Ignatius Loyola – Jl Malang :
Pk 06.00; Pk 08.00; Pk 17.30; Pk 20.00
8. Kristus Raja Pejompongan :
Pk 06.00; Pk 19.30
9. St.Andreas Paroki Kedoya:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 16.30; Pk 19.00
10. Maria Bunda Karmel Tomang:
Pk 06.00 Gereja Maria Bunda Karmel UMUM
Pk 08.00 Gereja Maria Bunda Karmel TK – SD – UMUM
Pk 11.00 Gereja Maria Bunda Karmel SMP – SMA – UMUM
Pk 16.30 Gereja Maria Bunda Karmel UMUM
Pk 19.00 Gereja Maria Bunda Karmel UMUM
Pk 20.00 Stasi Fransiskus Asisi – TA UMUM
Pk 20.00 Lingk. Laurensius – Mediterania UMUM
11. St. Laurensius Alam Sutera:
Pk 17.00; Pk 20.00
12. Salib Suci Cilincing:
Pk 06.00; Pk 11.00 (Sekolahan); Pk 18.00
13. St. Yakobus Kelapa Gading:
Pk 06.00, 12.00, 17.00, 19.30 (Gereja Paroki)
Pk 18.00, 19.00 (Kim Tae Gon)
Pk 19.00 (Pegangsaan 2)
14. St. Alfonsus Rodriquez Pademangan:
Pk 5.45; Pk 17.00; Pk 19.00
15. St. Fransiskus Xaverius Tanjung Priok:
Pk 06.00; Pk 17.00; Pk 20.00 (Gereja Paroki)
Pk 18.00 (Kapel St. Maria Bintang Laut)
16. St. Michael Kranji:
Pk 06.00; Pk 10.30 (Umum dan Sekolah); Pk 19.00
17. Stella Maris Pluit:
Pk 6.00; Pk 12.00; Pk 19.00
18. St. Regina Caeli Pantai Indah Kapuk:
Pk 6.30; Pk 19.00
19. St. Kristoforus Grogol:
Pk 5.30; Pk 8.00 (SD); Pk 10.00 (SMP BHK); Pk 12.00 (SMA BHK); Pk 16.30; Pk 19.00
Stasi St. Polikarpus: Pk 6.00; Pk 19.00
20. Keluarga Kudus Rawamangun:
Pk 5.45; Pk 12.00; Pk 17.00; Pk 19.30
Kapel Mater Dei: Pk 19.00
21. St. Yohanes Don Bosco Danau Sunter:
Pk 6.00; Pk 19.00
22. St. Monika BSD:
Pk 17.00; Pk 20.00
Stasi Gereja St. Ambrosius Villa Melati Mas Serpong: Pk 19.30.
23. St. Matius Penginjil Bintaro:
Pk 6.00; Pk 11.00; Pk 17.00; Pk 19.30
24. Damai Kristus Kampung Duri:
Pk 5.30; Pk 17.00; Pk 19.00
25. St. Yohanes Penginjil Blok B:
Pk 05.15; Pk 08.00; Pk 12.00; Pk 17.00; Pk 19.00
26. St. Helena Curug:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 17.00; Pk 20.00
27. St. Lukas Sunter:
Pk 05.00; Pk 07.00; Pk 17.00; Pk 20.00
28. St. Stefanus Cilandak:
Pk 05.45; Pk 09.30 (Bhs Inggris); Pk 12.00; Pk 19.00
29. Trinitas Cengkareng:
(Paroki): Pkl 05.45; Pkl. 17.00; Pkl. 20.00
(Gereja Stasi Santa Maria Imakulata): Pkl. 05.45, pkl. 17.00, pkl. 20.00
(Gereja Stasi Santo Vincentius Pallotti): Pkl. 20.00
30. St. Perawan Maria Ratu Blok Q:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 18.00
31. Keluarga Kudus Pasar Minggu:
Pk 06.00; Pk 17.00; Pk 20.00
32. St. Fransiskus Assisi Tebet:
Pk 05.45; Pk 08.00 (Sekolah); Pk 12.00 (Sekolah); Pk 19.00
33. St. Antonius Padua Bidaracina:
Pk 05.45; Pk 08.00; Pk 16.00; Pk 18.00; Pk 20.00
34. St. Aloysius Gonzaga Cijantung:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 19.00
35. St. Anna Duren Sawit:
Pk 5.30; Pk 08.00; Pk 17.00; Pk 20.00
36. St. Yoseph Matraman:
(Paroki): Pk 05.45; Pk 07.30 (Anak Sekolah); Pk 10.00 (Anak Sekolah); Pk 17.00; Pk 19.00
(Kapel Gembala Baik): Pk 5.45; Pk 7.30; Pk 18.00
37. St. Bonaventura Pulomas:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 18.30
38. St. Gabriel Pulogebang:
Pk 17.00; Pk 19.00
39. St. Maria Regina Bintaro Jaya:
Pk 06.00; Pk 09.00; Pk 12.00; Pk 19.30
40. St. Yohanes Maria Vianney Cilangkap:
Pk 17.00; Pk 19.00
41. St. Maria de Fatima Toasebio:
Pk 06.00; Pk 18.30
42. Kristus Salvator Slipi:
Pk 06.00; Pk 11.30; Pk 17.00; Pk 20.00
43. Bunda Hati Kudus Kemakmuran:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 17.00; Pk 19.30
44. St. Thomas Rasul Bojong Indah:
(Paroki): Pukul 05.45 WIB; Pukul 10.00 WIB; Pukul 12.00 WIB; Pukul 15.00 WIB; Pukul 17.30 WIB; Pukul 20.00 WIB
(Sekolah Notre Dame, Puri Indah): Pukul 18.00 WIB; Pukul 20.30 WIB
45. St. Barnabas Pamulang:
Pk 05.45; Pk 09.00; Pk 19.00
46. St. Maria Bunda Perantara Cideng:
Pk 06.00; Pk 12.00; Pk 18.30
47. St. Servatius Kampung Sawah:
Pk 05.00; Pk 10.00; Pk 18.00
48. Maria Kusuma Karmel Meruya:
Pk 05.45; Pk 19.30
49. St. Philipus Rasul Kapuk:
Pk 06.00; Pk 19.00
50. St. Bernadet Cileduk:
Pk 05.45 (metro)
Pk 19.00 (Loka Genta)
Pk 19.30 (Pinang dan Metro)
Pk 07.30 (SD Sang Timur)
Pk 08.00 (SMP Sang Timur)
Pk 09.00 (Amore Prime School)
51. St. Agustinus Karawaci:
Pk 05.45; Pk 11.00 (Sekolah Strada); Pk 17.00; Pk 19.30
52. St. Nikodemus Ciputat:
Pk 05.30; Pk 17.00; Pk 19.00
53. St. Petrus-Paulus Mangga Besar:
Pk 05.45; Pk 12.00; Pk 18.00; Pk 20.00
54. St. Arnoldus Jannsen Bekasi:
Pk 06.00; Pk 10.00 (Sekolah); Pk 17.00; Pk 19.30
55. Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Tangerang:
Pk 06.00; Pk 10.00; Pk 12.00; Pk 17.00; Pk 20.00
56. St. Robertus Bellarminus Cililitan :
Pk 5.30; Pk 07.15 (Sekolah Markus); Pk 19.00
57. St. Bartolomeus Taman Galaxi :
Pk. 06.00 dan Pk. 19.00
* Di Kapel St. Albertus Magnus Unika Atma Jaya (Perkantoran Sudirman-Kuningan):
Pk 07.00; Pk 08.30; Pk 10.00; Pk 12.00; Pk 14.00; Pk 16.00; Pk 18.00
Peraturan Pantang Dan Puasa Keuskupan Agung Jakarta Untuk Tahun 2014
TEMA: “Dipilih untuk Melayani”
Masa Prapaskah/Waktu Puasa Tahun 2014 dimulai pada hari Rabu Abu, 5 Maret sampai dengan hari Sabtu, 19 April 2014.
“Semua orang beriman kristiani menurut cara masing-masing wajib melakukan tobat demi hukum ilahi’ (KHK k.1249). Dalam masa tobat ini Gereja mengajak umatnya “secara khusus meluangkan waktu untuk berdoa, menjalankan ibadat dan karya amalkasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang” (ibid). Semua orang beriman diajak untuk merefleksikan pengalaman hidup dan mengadakan pembaharuan untuk semakin setia sebagai murid Yesus.
Dalam rangka pertobatan dan pembaharuan hidup beriman, Gereja mengajak kita semua untuk mewujudkannya, terutama dalam masa prapaskah ini dengan memperhatikan beberapa ketentuan berikut ini :
Dalam Masa Prapaskah kita diwajibkan:
- Berpantang dan berpuasa pada hari Rabu, 5 Maret dan hari Jumat Suci, 18 April 2014. Pada hari Jumat lain-lainnya dalam Masa Prapaskah hanya berpantang saja.
- Yang diwajibkan berpuasa menurut Hukum Gereja yang baru adalah semua yang sudah dewasa sampai awal tahun ke enam puluh (KHK k.1252). Yang disebut dewasa adalah orang yang genap berumur delapanbelas tahun (KHK k.97 §1).
- Puasa artinya: makan kenyang satu kali sehari.
- Yang diwajibkan berpantang: semua yang sudah berumur 14 tahun ke atas (KHK k.1252).
- Pantang yang dimaksud di sini: tiap keluarga atau kelompok atau perorangan memilih dan menentukan sendiri, misalnya: pantang daging, pantang garam, pantang jajan, pantang rokok.
- Dalam rangka mewujudkan pertobatan ekologis, kita diajak untuk ambil bagian dalam gerakan pantang plastik dan styrofoam.
Untuk memaknai masa prapaskah ini marilah kita mengusahakan orientasi dan perilaku yang membuat kita semua makin beriman, makin bersaudara dan makin berbelarasa. Kita usahakan agar suasana tobat dan syukur mewarnai masa penuh rahmat ini. Sangat dianjurkan agar berbagai kegiatan yang bersuasana pesta, misalnya: perkawinan, tidak dilakukan dalam kesempatan ini. Namun jika ada alasan yang berat untuk melakukannya, hendaklah tetap dilaksanakan secara sederhana.
Semoga dengan menjalani masa prapaskah ini, iman kita semakin diteguhkan. Kita percaya dengan-Nya persaudaraan kita akan semakin diakrabkan dan pada gilirannya kita semakin berbelarasa terhadap saudara-saudara kita yang menderita.
Jakarta, 1 Maret 2014
Mgr. Ignatius Suharyo
Uskup Keuskupan Agung Jakarta
SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2014: “Dipilih Untuk Melayani”
(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014)
Para Ibu/Bapak,
Suster/Bruder/Frater,
Kaum muda, remaja dan anak-anak yang yang terkasih dalam Kristus,
1. Bersama dengan seluruh Gereja, kita akan memasuki masa Prapaskah pada Hari Rabu Abu, tanggal 5 Maret yang akan datang. Menjelang masa Prapaskah ini, kita terhenyak oleh rentetan bencana alam yang datang bertubi-tubi : banjir yang melanda banyak tempat, letusan gunung-gunung, tanah longsor dan gempa bumi membuat kita semua prihatin dan berduka. Semua bencana itu menyisakan kesengsaraan ratusan ribu orang yang kehilangan sanak-saudara, rumah, harta-benda, dan mata pencaharian. Hati kita sesak melihat saudari-saudara kita itu harus hidup di tempat-tempat pengungsian sambil menatap dengan khawatir masa depan mereka. Bencana alam ini seringkali terkait erat dengan bencana moral seperti keserakahan, korupsi, kebohongan publik, rekayasa politik kekuasaan yang pasti tak kalah mengkhawatirkan dan membahayakan negara dan bangsa.
2. Sabda Tuhan pada hari ini berbicara mengenai kekhawatiran. “Janganlah khawatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah khawatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.” (Mat 6:25) Bagaimanakah sabda Tuhan ini kita mengerti? Bukankah hidup kita senantiasa diwarnai dengan kekhawatiran? Bukankah kekhawatiran itu merupakan tanda kepedulian kita terhadap persoalan hidup? Para pengungsi mengkhawatirkan masa depan hidup mereka. Kita pun mengkhawatirkan mereka dan juga masa depan kita sendiri dan anak-anak kita. Kita khawatir akan kemiskinan yang semakin meningkat, kejahatan yang merajalela, moralitas yang semakin rendah. Kita khawatir akan krisis kemanusiaan, krisis kepemimpinan, dan krisis-krisis yang lain, termasuk krisis ekologi yang mengancam lingkungan hidup kita. Kekhawatiran semacam ini merupakan akibat dari sikap peduli yang berasal dari Tuhan yang menyentuh hati kita, menggugah keprihatinan, dan mendorong kita untuk melakukan sesuatu.
3. Lalu apa yang dimaksud dengan “khawatir”dalam sabda Tuhan hari ini? Pada bagian awal kutipan dinyatakan bahwa kesetiaan kepada Allah tidak mungkin dipegang bersamaan dengan kesetiaan kepada Mamon. “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Mat. 6:24). Dengan latar belakang ini kita sampai pada kesimpulan bahwa kekhawatiran yang dimaksud di dalam sabda Tuhan adalah kekhawatiran yang menggeser kepercayaan kita kepada Allah dan menggantikannya dengan Mamon, yaitu harta milik, uang. Banyak orang begitu khawatir akan masa depan mereka sehingga bersikap serakah dengan mengambil keuntungan setinggi-tingginya dalam usaha, mengumpulkan sebanyak-banyaknya harta dengan cara apapun, termasuk cara yang tidak terpuji. Kekhawatiran yang membawa kepada keserakahan mencerminkan ketidakpercayaan kita kepada Allah. Hidup tidak lagi diabdikan untuk kesejahteraan bersama, tetapi untuk menimbun harta; orang bekerja bukan untuk hidup, tetapi untuk mengumbar keserakahan yang adalah berhala (Bdk. Ef 5:5). Kepada orang-orang yang khawatir dan bersikap serakah semacam ini, Yesus bersabda: “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga.” Kekhawatiran yang memicu keserakahan tidak akan memunculkan kepedulian, tetapi justru akan menumpulkan kepekaan sosial, membunuh hati nurani dan menjauhkan siapa pun dari Tuhan dan sesama.
Saudari-saudaraku yang terkasih,
4. Sejalan dengan keinginan kita untuk menjalani tahun ini sebagai tahun pelayanan, tema yang dipilih untuk Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2014 pada masa Prapaskah ini ialah “Dipilih Untuk Melayani”. Tema ini bisa dibaca dalam dua konteks.
4.1. Dalam konteks gerejawi, memilih dan melayani adalah dua kata yang amat dekat dengan jatidiri kita sebagai murid-murid Kristus. Seperti halnya para murid Yesus yang pertama, kita semua adalah pribadi-pribadi yang terpanggil dan terpilih (bdk Mat 4:18-22). Kita tidak pernah boleh mengatakan, “kebetulan saya juga Katolik”. Keyakinan bahwa kita adalah pribadi-pribadi yang dipilih dan dipanggil seharusnya membuat kita menjadi warga Gereja yang bangga dengan jatidiri kita sebagai murid-murid Kristus. Sementara itu kita juga sadar bahwa kita dipanggil dan dipilih tidak demi kepentingan diri kita sendiri, melainkan untuk mengikuti Yesus yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan hidup demi sesama, demi kebaikan bersama (bdk Mat 20:28). Semoga pesan-pesan iman yang disampaikan lewat tema APP 2014 ini mendorong kita semua untuk “khawatir” dalam arti yang positif, untuk mengasah suara hati dan mengembangkan kepedulian sosial yang berbuah dalam bentuk-bentuk pelayanan yang semakin kreatif.
4.2. Dalam konteks tahun politik, tema itu dikaitkan dengan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden-Wakil Presiden yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 ini. Diharapkan semua umat Katolik menggunakan hak pilihnya sebagai bentuk tanggungjawab sebagai warga negara yang baik. Kita memilih dengan cerdas dan menurut suara hati calon-calon yang jelas akan melayani kepentingan atau bekaikan bersama, bukan yang lain. Semoga mereka yang akan terpilih tidak menggantikan Pancasila dengan mamon. Semoga mereka terdorong oleh kekhawatiran yang melahirkan kepedulian dan kemurahan hati, bukan kekhawatiran yang melahirkan keserakahan.
4.3. Sementara itu kita perlu yakin juga bahwa status kita sebagai warga negara Indonesia adalah juga pilihan dan panggilan. Keyakinan ini akan mendorong kita semua untuk semakin menyadari bahwa kita merupakan bagian dari suatu Bangsa dan Negara, yaitu Indonesia. Kita hidup di alam Indonesia sebagai satu bangsa, menggunakan satu bahasa pemersatu walaupun kita berbeda satu sama lain. Sebagai bangsa, kita dipersatukan oleh sejarah yang sama di masa lampau dan cita-cita yang sama mengenai masa depan. Kita juga tahu bahwa cita-cita bangsa Indonesia termuat dalam kelima sila Pancasila. Oleh karena itu setiap bentuk kegiatan atau pelayanan untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila yang amat mulia dan luhur, pastilah juga merupakan bentuk perwujudan iman kita.
5. Untuk memperkaya bekal kita memasuki masa Prapaskah, kita juga ingin belajar dari pesan Paus Fransiskus untuk Masa Prapaskah ini. Judul pesan Paus adalah “Ia telah menjadi miskin supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya” (Bdk 2 Kor 8:9). Ini adalah landasan rohani yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus agar mereka murah hati dalam membantu saudari-saudara mereka di Gereja Induk Yerusalem yang membutuhkan bantuan karena mereka miskin. Menurut Paus, selain kemiskinan material, berkembang juga pada jaman kita ini kemiskinan moral dan kemiskinan spiritual. Miskin material berarti tidak terpenuhinya hak-hak dan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Miskin moral berarti menjadi budak dosa. Miskin spiritual berarti meninggalkan Allah dan mengabdi Mamon serta kawan-kawannya. Dalam ketiga lapangan kemiskinan itu, kita diundang untuk menjadi “hamba-hamba Kristus dan pengurus rahasia Allah” (1 Kor 4:1), artinya menjadi saksi-saksi kekayaan Kristus yang seluruh hidup-Nya dijalani demi keselamatan manusia seutuhnya dan kemuliaan Allah.
6. Akhirnya bersama-sama dengan para imam dan semua pelayan umat saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para Ibu/Bapak/Suster/Bruder/Frater/Kaum Muda/Remaja dan Anak-anak sekalian, yang dengan peran berbeda-beda telah ikut mengemban tanggung jawab sejarah Keuskupan Agung Jakarta. Para perintis dan pendahulu kita telah menulis sejarah – artinya meletakkan dasar dan mengembangkan – Keuskupan kita tercinta ini menjadi seperti sekarang ini. Sekarang kitalah yang mesti mengemban tanggung jawab sejarah itu. Marilah berbagai pelayanan sederhana yang kita lakukan dan prakarsa-prakarsa kreatif yang kita usahakan, kita hayati sebagai wujud pelayanan dan pertobatan kita yang terus-menerus, khususnya di masa Prapaskah ini. Salam dan Berkat Tuhan untuk Anda sekalian, keluarga-keluarga dan komunitas Anda.
+ I. Suharyo
Uskup Keuskupan Agung Jakarta.