55 tahun sudah Paroki Grogol ada dan berkarya sebagai perpanjangan kasih Tuhan. Ditandai dengan Baptisan pertama pada tanggal 12 Agustus 1964, Umat Allah di daerah Grogol, Jelambar, Tomang dan Tanjung Duren resmi memiliki sebuah Paroki.
Waktu yang tidak singkat telah dilalui ini, dirayakan dengan penuh syukur, kegembiraan dan keakraban oleh seluruh komponen yang ada di Paroki.
Dua acara gerejani dilakukan sebagai tanda syukur dan harapan Paroki Grogol di hari Ulang Tahunnya yang ke 55, yaitu penerimaan Sakramen Krisma pada hari Sabtu, 10 Agustus 2019 oleh Bapak Uskup KAJ Mgr Ign Suharyo dan dipuncaki dengan sebuah Misa Syukur pada hari Minggu, 11 Agutus 2019.
Misa syukur yang dipimpin oleh 3 Pastor yang melayani Paroki yaitu Pst Serfi Fangohoi MSC, Pst Piet Mogie MSC dan Pst Aloysius Tamnge MSC ini dihadiri begitu banyak umat yang memenuhi gereja St. Kristoforus.
Dalam kotbahnya, Pst Serfi menceritakan kembali awal mula berdirinya Paroki yang selain dimotori oleh Para Imam, namun juga banyak umat awam yang berjasa besar akan lahirnya Paroki. “gereja” pertama yang dimiliki adalah sebuah rumah sederhana milik seorang umat yang dihibahkan sebagai tempat ibadah.
Dua hal yang amat ditekankan oleh Pst Serfi adalah umat tidak boleh melupakan sejarah dan wajib mengenangnya sebagai semangat untuk tetap rela berkorban pikiran, tenaga, waktu dan sebagian rejeki agar Paroki tetap hidup sampai kapan pun.
Setelah misa syukur, umat bersama para Pastor, Suster dan pengurus DPP tumpah ruah di halaman gereja dan larut dalam kegembiraan bersama. Keakaraban amat terasa dengan santap siang, menyanyi dan menari bersama. Mulai dari anak – anak, remaja, kaum muda sampai umat senior turut serta merayakan lustrum ke – 11 ini.
.
.
.
Liputan : Komsos
Ridwan, Benny, Edwin. Freddy, Cavin, Arini, Alberto
Misa Syukur HUT Gereja St.Kristoforus ke-55
TAHBISKAN IMAM BARU, MGR. SUHARYO: IMAMAT SALAH SATU JALAN TANGGAPI PANGGILAN TUHAN
USKUP Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo, menahbiskan lima imam baru di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Kamis, 15/8. Menyampaikan selamat kepada para imam baru, Mgr. Suharyo dalam khotbahnya mengatakan keputusan iman yang diambil para imam baru adalah tanggapan menuju kesempurnaan kesucian dan kesempurnaan kasih. “Proficiat atas keputusan iman yang Anda semua atas keputusan iman yang anda semua ambil untuk menanggapi panggilan Tuhan untuk kesempurnaan kesucian, kesempurnaan kasih, melalui jalan imamat,” kata Bapa Uskup. Jalan imamat, kata Mgr. Suharyo, adalah salah satu dari sekian banyak jalan lain untuk menanggapi panggilan Tuhan.
Bapa Uskup berharap para imam baru semakin bahagia dalam imamat dan semakin gembira dalam perutusan yang akan dipercayakan.
Lima imam yang ditahbiskan Mgr. Suharyo berasal dari KAJ, Keuskupan Ruteng, dan Keuskupan Weetebula. Dua yang disebutkan terakhir adalah imam dari Kongregasi Salesian Don Bosco.
Provinsial Salesian Don Bosco, Pastor Andre Wong turut mendampingi Bapa Uskup dalam Misa tahbisan ini.
Misa tahbisan ini diselenggarakan oleh Paroki Kalvari Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Hermina Wulohering
Sumber: https://www.hidupkatolik.com/2019/08/15/38884/tahbiskan-imam-baru-mgr-suharyo-imamat-salah-satu-jalan-tanggapi-panggilan-tuhan/
*ISKA Sayangkan Beredarnya Konten Penghinaan Simbol Agama*
MEDIA RELEASE
*Presidium Pusat*
*Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA)**
_St. Albertus Magnus_*
Indonesia merupakan manifestasi perjuangan oleh bukan saja satu golongan, namun dibangun oleh seluruh anak bangsa yang berbeda suku, etnis, agama dan kepercayaan.
Perbedaan pemahaman teologi merupakan hal yang wajar. Namun bukan alasan yang dibenarkan bila perbedaan tersebut untuk merendahkan dan melecehkan keyakinan yang berbeda.
Beberapa hari ini sosial media diramaikan beredarnya konten ceramah Ust Abdul Somad yang isinya melecehkan simbol keKristenan.
ISKA menyayangkan beredarnya konten tersebut, terlebih disampaikan oleh seorang tokoh agama yang justru sebenarnya diharapkan memberikan kesejukan dan mampu mengayomi agama dan kepercayaan lainnya.
Beredarnya konten tersebut ke publik mencederai semangat dan usaha menjaga toleransi antar pemeluk agama. Toleransi merupakan modal dasar keberlangsungan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. Komitmen merawat kebangsaan Indonesia merupakan tanggung jawab moral kita bersama tanpa harus mempertimbangkan kuantitas.
Dalam keyakinan terang iman Katolik maka baiknya seluruh elemen dan umat Katolik untuk bersikap secara proporsional dan bijaksana dalam mensikapi konten tersebut.
Untuk itu Presidium Pusat ISKA menginstruksikan kepada jaringan ISKA diseluruh Indonesia untuk bisa ikut aktif mengantisipasi efek negatif yang ditimbulkan akibat beredarnya konten tersebut. Antisipasi bisa dilakukan dengan mengintensifkan komunikasi yang saling menghormati dengan berbagai pihak yang memiliki komitmen kuat merawat kebangsaan Indonesia yang majemuk.
Presidium Pusat ISKA, meminta negara dengan seluruh perangkat yang dimilikinya untuk hadir dalam menyikapi hal ini untuk terciptanya kehidupan berbangsa yang rukun damai dalam kebhinekaan.
Semoga perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 mengingatkan kita untuk terus mengisi perjalanan sejarahnya dengan semangat persatuan dan kesatuan tanpa harus saling melukai dan merendahkan sesama anak bangsa lainnya.
*Presidium Pusat*
*Ikatan Sarjana Katolik Indonesia*
*Hargo Mandiraharjo* (Ketua Presidium)
*Liona Nanang Supriatna*
(Presidium Bid. Hukum dan Hak Asasi Manusia)
Kontak:
Joanes Joko (Presidium Internal Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga), Hp.081513055915
Pemenang Lomba LOGO KAJ Tahun Pastoral 2020 dan Filosofi Logonya
MAKNA LOGO
“TAHUN KEADILAN SOSIAL”
PASTORAL EVANGELISASI 2020
KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
1. Bentuk oval menjadi representasi dunia sebagai rumah bersama seluruh ciptaan dan menjadi simbol ikatan yang kuat bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Konfigurasi padi dan kapas membentuk elips menggambarkan bangsa Indonesia yang mengusahakan keadilan dan kesejahteraan. Padi dan kapas adalah simbol pangan dan sandang sebagai kebutuhan dasar setiap manusia dan syarat utama untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan sebagaimana tertuang dalam nilai-nilai Sila ke-5 Pancasila; Sila yang menjadi fokus penghayatan dan gerak bersama Gereja Keuskupan Agung Jakarta di tahun 2020.
3. Gugusan Pulau-pulau Indonesia yang berwarna kuning seperti padi merupakan gambaran bangsa Indonesia yang makmur merata.
4. Ilustrasi lima manusia yang berbeda-beda mewakili perbedaan ras, suku, agama, budaya, bahasa, dll; serta mewakili unsur-unsur, perempuan dan laki-laki, anak-anak, orang muda, orang tua, keluarga, dan mereka yang berkebutuhan khusus. Semua berjalan bersama, gotong-royong, saling membantu dan menolong agar tak ada lagi yang terpinggirkan, tidak ada lagi korban ketidak-adilan, tidak ada yang miskin-kelaparan, pengangguran, atau mereka yang tidak mengenyam pendidikan, dll.
5. Warna hijau dan biru yang menjadi alas kelima manusia adalah simbol pengharapan, hidup dan bertumbuh bersama dalam keadilan dan kesejahteraan.
6. Burung Merpati adalah tanda kehadiran Roh Kudus yang menjadi kekuatan gerak kehidupan bersama menuju masyarakat adil dan makmur.
7. Keseluruhan konfigurasi disatukan dan disempurnakan oleh tema “Tahun Keadilan Sosial” dalam bentuk tulisan di bagian atas “Amalkan Pancasila” dan tulisan bagian bawah “Kita Adil, Bangsa Sejahtera”.
Demikianlah filosofi atau makna tema “Tahun Keadilan Sosial”, Pastoral Evangelisasi 2020 Keuskupan Agung Jakarta.
Karya:
Agustinus Lesdiono
dari Paroki Thomas Rasul Bojong Indah
LIVE! GEREJA ST. CLARA, BEKASI UTARA, DIBERKATI DAN DIRESMIKAN
Setelah 21 tahun perjalanan…
melalui pelbagai tantangan demi tantangan. Akhirnya hari ini,
MINGGU, 11-8-2019 PK.08.00
GEREJA ST. CLARA, BEKASI UTARA, DIBERKATI DAN DIRESMIKAN.
Saksikan tayangan langsung melalui:
www.hidup.tv
www.fb.com/Keuskupan.Agung.Jakarta www.youtube.com/c/HidupTV/live
Jangan lupa Like, klik SUBSCRIBE dan SHARE info ini. Terimakasih. Tuhan memberkati Anda sekeluarga. Amin?
Turut Ambil Bagian Dalam Karya Pelayanan
Tuhan bersedia hadir di pesta perkawinan pada hari ketiga di Kana dan memberkati suatu perkawinan, bahkan memberikan hadiah perkawinan yang tak ternilai, dengan mengubah air menjadi anggur. Kita dapat menyadari betapa hadiah Tuhan bukan hanya amat bernilai juga amat sangat berlimpah. Itu sebabnya dalam awal pembentukan keluarga Tuhan Yesus memulai karyaNya.
Melalui keluarga, Tuhan mau membuat seseorang mengubah, bekerjasama, berbagi dan lebih mengerti kasih orang tua, setelah diri sendiri menjadi ayah-ibu dan memahami Kasih Bapa Surgawi.
Atas dasar itulah di Paroki Cikarang melalui Sie Kerasulan Keluarga (SKK) mengadakan acara rekoleksi di Sekolah Pangudi luhur Kota DeltaMas Cikarang, Bekasi. Minggu, 21 Juli 2019. Diikuti 65 orang, diantaranya 23 pasangan suami istri SKK lingkungan dan tiga pembicara yaitu, Romo Paroki Cikarang Rm. Antonius Suhardi Antara Pr, Sie Kerasulan Keluarga Yohanes Baruno dan Sonny Wijaya.
Rm. Antonius dalam arahannya mengatakan, semua Sie Kerasulan Keluarga harus turut ambil bagian dalam karya pelayanan, dengan memperhatikan keluarga-keluarga yang berada di lingkungannya, bukan untuk menyelesaikan persoalan keluarga mereka, tapi preventif atau antisipasi, supaya dengan karya pelayanan ini segala persoalan keluarga tidak terjadi sampai pada keretakan dalam rumah tangga. “Dengan cara kunjungan keluarga yang sedang berduka, sakit, menderita kesulitan, sehingga mereka tidak merasa sendirian, tapi ada saudara-saudara yang peduli dan berbela rasa. Begitu juga dengan pengalaman suka cita dan kebahagiaan dapat dirasakan serta dialami oleh keluarga yg lainnya,” ujar Rm. Antara menambahkan.
Teladan keluargalah awal tempaan seorang anak menjadi bernilai. Dasar terbaik yang dapat diberikan keluarga adalah jalan Yesus serta meneladan Keluarga Kudus di Nazareth. “ SKK ada di tengah umat, untuk membantu umat mulai dari bagaimana memastikan pasangan yang sesuai untuk dirinya, mempersiapkan membangun rumah tangga, sampai bagaimana menghidupi perkawinan yang sudah berlangsung dalam semua dimensinya,” kata Santi Nuriana Pendamping Bidang Persekutuan.
Acara rekoleksi diselingi oleh nyanyian dan tarian. “Saya baru pertama kali Ikut acara rekoleksi ini dan sangat menarik, bisa saling mengucapkan kasih sayang terhadap suami istri. Mudah-mudahan ke depannya banyak umat lingkungan terlibat, biar lebih tahu dan mengerti apa itu SKK,” ucap Bu lie umat dari lingkungan Lukas.
(Lourentius EP)
Sebagai Bentuk Pelayanan dan Peduli, Terhadap Sesama
“Sebagai bentuk pelayanan dan peduli, serta cinta kasih terhadap sesama, sehingga mereka merasa berguna dan bisa kembali di masyarakat,” kata dokter Nancy dari Paroki Cikarang, yang bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Siloam Lippo Cikarang, saat ikut terlibat dalam aksi bakti sosial (baksos) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas III di Cikarang, Bekasi.
Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa bekerja sama dengan Gereja Shalom Lacika mengadakan baksos pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Sabtu 13 Juli 2019.
Hadir Pelaksana Harian Kalapas kelas III Cikarang Irawan Wijaya, Kepala sub seksi Pembinaan Lapas Dwi Fuad Janali, Ketua Panitia Aksi Puasa Pembangunan Yakobus Suhandi, Kasubsi Keamanan dan Ketertiban Lapas Lutfi Ari Bimoko, Kasubsi Admin dan Orientasi Lapas Sunoto, Pengurus Gereja Shalom Lacika Meylita Siregar, Ketua Umum Lembaga Misi Pelayanan Penjara Indonesia “Rise and Shine Ministry” Pdt. John J. Manoppo, M.Div, Kordinator Rise and Shine Ministry Cikarang David Susanto, tim medis yang tergabung dalam dokter Rise and Shine Ministry, serta perawat dan apoteker.
Dalam sambutannya, Irawan Wijaya mengatakan, sangat gembira dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Paroki Cikarang yang bersedia mengadakan baksos kesehatan di Lapas. “Besar harapan kami, bahwa baksos kali ini merupakan awal dari kegiatan baksos selanjutnya,” kata Irawan.
Baksos pengobatan ini melibatkan 5 dokter, 3 perawat dan 4 apoteker. Dimulai pukul 08.00 hingga 14.00. Kegiatan ini berhasil memeriksa 239 pasien. Kebanyakan mengidap penyakit kulit, sisanya penyakit maag, hipertensi dan anxietas. “Kami sangat bergembira diberi kesempatan untuk mengadakan Baksos pelayanan kesehatan di Lapas Cikarang, yang merupakan pengalaman pertama kalinya untuk kami dari Paroki Cikarang mengadakan baksos pelayanan kesehatan di lapas ini,” kata Suhandi.
Seorang warga binaan Agnes, saat ditemui mengatakan, sangat senang karena sangat membantu sekali dan berharap acara seperti ini bisa menjadi kegiatan rutin.
(Komsos Paroki Cikarang Petrus Sugiono/Lourentius EP)
Kebersamaan Dalam Rahmat Melalui Credit Union Bererod Gratia
Ratusan orang memenuhi halaman parkir Gereja Cikarang, Bekasi, diacara Credit Union Bererod Gratia (CUBG) Expo 2019, Minggu 7 Juli 2019, yang dibuka oleh Romo Paroki Cikarang Rm. Antonius Suhardi Antara Pr. Puluhan stand anggota CUBG digelar dengan berbagai jenis bidang usaha.
CUBG adalah koperasi simpan pinjam yang dibentuk 15 Mei 2006, yang berpusat di Jl. Utan Kayu Raya 46C, Rawamangun, Jakarta. Anggota CUBG terdiri dari masyarakat luas berbagai etnik, budaya dan agama yang berbeda. Kata ”Bererod” diambil dari bahasa Betawi yang berarti BERIRINGAN dan ”Gratia” dari bahasa Latin yang artinya RAHMAT. Makna dari kata Bererod Gratia adalah Beriringan dalam Rahmat Tuhan.
Karena banyaknya jenis bidang usaha, maka CUBG tidak hanya menjadi koperasi simpan pinjam tetapi sesuai dengan visinya, yaitu meningkatkan kualitas hidup anggota melalui pemberdayaan berbasis komunitas. Yaitu masyarakat yang ingin bekerja mandiri dengan cara membuka lapak atau bidang usaha, dapat mengubah perekonomian keluarga menjadi lebih baik dengan masuk menjadi anggota CUBG.
Hal ini seirama dengan tema pastoral para romo di 2019, yang ingin membantu mensejahterakan umat melaui program Ayo Sejahtera. “Saya sangat mendukung acara ini dan berharap bisa menjadi sarana penyalur kerajaan Allah bagi masyarakat sekitar,” kata Rm. Antara.
Anggota CUBG saat ini sudah mencapai sebelas ribu orang di Keuskupan Agung Jakarta. “Target jangka panjang, bisa melayani transaksi anggota seperti perbankan pada umumnya dan akan memiliki Kartu ATM, untuk memudahkan anggota dalam bertransaksi,” ucap Jepron Jepry saint Ratu selaku perwakilan CUBG pusat, mengakhiri.
Komuni pertama siswa SD Ricci I di Gereja Santa Maria de Fatima
Komuni pertama adalah hal yang paling penting dalam hidup seorang Katolik.
Bertepatan dengan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus (23/06/09) di Gereja Santa Maria de Fatima Glodok Jakarta, pada misa pukul 09.30 para orang tua membawa dan mengantar anak-anaknya untuk menerima komuni kudus pertama yang telah sangat mereka rindukan.
Pastor Salvador Cruz Rojo SX memberikan komuni pertama kepada 32 orang anak. 18 orang anak berasal dari SD Ricci I, dan sisanya dari sekolah yang tersebar di sekitar paroki.
Anak-anak ini telah dipersiapkan cukup lama dalam kelas pembinaan oleh para katekis di SD Ricci I maupun di Paroki. Mereka juga telah melalui beberapa tahap proses persiapan, antara lain Triduum, rekoleksi, serta pengakuan dosa.
Selain menerima komuni pertama, anak-anak- ini juga terlibat sebagai petugas diantaranya sebagai pembaca Liturgi Sabda, pembawa persembahan, dan pembaca ujud-ujud doa umat.
Menurut Pastor Salvador, Tuhan Yesus ingin selalu dekat dengan kita dan menjadi satu dengan kita. Kristus menghendaki agar kita selalu mengenang-Nya. Saat Ia memberikan Tubuh dan Darah-Nya untuk menebus dosa kita. Pengorbanan-Nya yang tak ternilai ini menjadi tanda cinta-Nya yang tak terbatas kepada kita.
Setelah menerima Tubuh dan Darah Kristus pertama, anak-anak diharapkan semakin mencerminkan teladan Yesus. Disinilah peran dan tugas orang tua untuk senantiasa mendampingi serta membimbing dan mengarahkan anak-anak agar semakin meningkatkan hidup beriman.
Ya Tuhan, ajarilah anak-anak kami untuk semakin mencintai Ekaristi yang merupakan puncak hidup umat Kristiani, khususnya komuni kudus. Sehingga anak-anak akan semakin rajin dan setia merayakan Ekaristi serta menghayatinya dengan lebih baik.
Liputan : Benny HS, Ridwan


















