Home Blog Page 5

RENUNGAN HARI RAYA PESTA PEMBAPTISAN TUHAN, Minggu 12 Januari 2025

Bacaan Pertama, Yes 40:1-5.9-11
Beginilah Firman Tuhan, “Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.

Ada suara yang berseru-seru: ”Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan , luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.

Dan terdengarlah suatu suara, “Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: ”Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan Allah, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati. ‘

Bacaan Kedua, Titus 2:11-14; 3:4-7
Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua orang. Kasih karunia itu mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita. ‘

Bacaan Injil, Luk 3:15-16.21-22
Ketika Yohanes tampil di Sungai Yordan banyak orang sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: ”Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: ”Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” ‘

Renungan Singkat

Dalam kalender liturgi, Pesta Pembaptisan Tuhan menjadi penutup dari rangkaian perayaan liturgi meriah seputar natal yang telah kita lalui. Dalam tradisi Gereja, baptisan seringkali disebut juga kelahiran kedua. Kelahiran pertama kita dapat saat lahir lewat air ketuban dan keluar dari rahim ibu. Kelahiran kedua kita alami juga dari air, air suci dalam roh kudus, yang melahirkan kita kembali dalam Roh. Roh yang mana. Roh yang sama seperti yang hadir dalam pembaptisan Yesus di Sungai Yordan. 

Lantas apakah Yesus baru menerima Roh Kudus saat dibaptis? Pertanyaan ini juga keliru, sebab Kristus sejak dikandung pun sudah bersama Roh Kudus. Bahkan sudah bersama Roh Kudus sejak awal mula segala sesuatu. Lalu apa makna pembaptisan Yesus bagi kita? Pembaptisan Yesus membuka aliran rahmat Roh Kudus dan pengangkatan sebagai anak Allah – bagi siapapun yang memberi dirinya dibaptis dengan cara dan iman yang sama. 

Ketika setiap orang dibaptis dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, pada saat itu seseorang menjadi Anak Allah Bapa di surga, Kristus sang Putra adalah sahabat-Nya, dan dianugerahi Roh Kudus dalam hidupnya. 

Nah, selanjutnya adalah bagaimana kita yang telah menerima anugerah besar itu hidup seturut dengan apa yang telah kita terima dan tidak menjadikannya sia-sia. Dalam surat pastoralnya, Rasul Paulus berpesan, 

….Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita… ‘

oleh karena itu… 

… kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini ….

Jadi, kamu gimana?

RA

RENUNGAN HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN, Minggu 5 Januari 2025

Wisemen from the East gave gifts of gold, frankincense and myrrh.

Bacaan Pertama, Yesaya 60:1-6

Beginilah kata nabi kepada Yerusalem: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.

Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur Tuhan.
‭‭
Bacaan Kedua, Efesus 3:2-3.5-6

Saudara-saudara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu, yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.”

Bacaan Injil, Matius 2:1-12

Pada zaman pemerintahan Raja Herodes, sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem. Mereka bertanya-tanya: ”Di manakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”

Mendengar hal itu terkejutlah raja Herodes beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.

Mereka berkata kepadanya: ”Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.”

Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.

Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: ”Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia.”

Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Kemudian, karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.”

Renungan Singkat

Di seputar Kelahiran Yesus, tanda-tanda hadir. Bagi para gembala, kabar gembira kelahiran Yesus diberikan oleh Malaikat dengan kata-kata yang jelas dan lugas. Kemudian para gembala menanggapi kabar itu dengan bergegas pergi ke Yerusalem. Namun, lain halnya bagi pada majus dari Timur. Tidak ada malaikat, tidak ada berita, tidak ada suara bagi mereka. Hanya ada cahaya bintang, yang terangnya tidak biasa, dan mereka dapat lihat dari kejauhan. Bintang yang tidak biasa itulah yang membuat para majus datang dari Timur ke Yerusalem. Mereka datang, mencari… dan menemukan Yesus di Betlehem. 

Penampakan Tuhan dalam setiap hidup manusia memiliki sentuhan personal. Bisa jadi, bagi satu orang Tuhan menampakkan dirinya melalui pengalaman diampuni. Bagi orang yang lain saat dia menghadiri kebangunan rohani katolik, atau semacamnya. Bagaimana mana pun bentuk dan cara Tuhan mau menampakkan dirinya kepada kita, yang dituntut adalah sikap terbuka dan peka, serta mau datang, mencari dan menemukan Tuhan dalam tanda-tanda sederhana. 

Jadi kamu gimana?

RA
‭‭

DOWNLOAD Teks Hymne Tahun Yubileum 2025: Peziarah Pengharapan (Teks Not Angka)

 

DOWNLOAD Teks Hymne Tahun Yubileum 2025: Peziarah Pengharapan (Teks Not Angka)

DOWNLOAD BAHAN TAHUN YUBILEUM 2025 DAN ARDAS – APP 2025

Download Panduan Umat, Panduan Tahun Yubileum, Panduan Umat KAJ, Tahun Yubileum 2025, Panduan Yubileum KAJ, Download Panduan Yubileum, KAJ Tahun Yubileum, Panduan Umat Tahun Yubileum, Panduan Umat 2025, Yubileum 2025 KAJ, Download TPE, Tata Perayaan Ekaristi, Pembukaan Tahun Yubileum, Pemberkatan Porta Sancta, Download Panduan Misa Tahun Yubileum KAJ, Download Logo Ardas 2025, Download Logo APP 2025, Logo APP 2025, Logo Ardas 2025

BAHAN-BAHAN DI BAWAH INI AKAN SELALU DI UPDATE

BAHAN TAHUN YUBILEUM 2025

  1. LOGO YUBILEUM 2025
  2. PANDUAN UMAT TAHUN YUBILEUM 2025
  3. TATA PERAYAAN EKARISTI PEMBUKAAN TAHUN YUBILEUM 2025

BAHAN ARDAS DAN APP 2025

  1. LOGO ARDAS APP 2025

 

DOWNLOAD TATA PERAYAAN EKARISTI (TPE) Pembukaan Tahun Yubileum Pemberkatan Porta Sancta

HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN

Pembukaan Tahun Yubileum Pemberkatan Porta Sancta
Peziarah Pengharapan

Pembukaan Tahun ArDas KAJ 2025

Kepedulian Lebih Kepada Saudara-Saudari yang Lemah dan Miskin

DOWNLOAD TATA PERAYAAN EKARISTI (TPE) Pembukaan Tahun Yubileum Pemberkatan Porta Sancta

TPE YUBILEUM KAJ FINAL

DOWNLOAD PANDUAN UNTUK UMAT KAJ DALAM TAHUN YUBILEUM 2025

Download Panduan Umat, Panduan Tahun Yubileum, Panduan Umat KAJ, Tahun Yubileum 2025, Panduan Yubileum KAJ, Download Panduan Yubileum, KAJ Tahun Yubileum, Panduan Umat Tahun Yubileum, Panduan Umat 2025, Yubileum 2025 KAJ

BULLA SPES NON CONFUNDIT

APA ITU YUBILEUM ?

Paus Fransiskus berharap:

“Semoga Tahun Yubileum ini menjadi kesempatan bagi semua umat Allah untuk berjumpa dengan Kristus, yang adalah “Pintu” keselamatan kita (Yoh 10:7-9) dan “Sumber Pengharapan” (1 Tim 1:1) Tahun “Yobel” dalam tradisi Yahudi adalah Tahun kelimapuluh dan pelaksanaannya berdekatan dengan perayaan Tahun Perdamaian. Tahun Yobel identik dengan pembebasan para budak, dan pembebasan hutang (Bdk. Imamat, 25).

Pada Tahun 1470 Paus Paulus II mengubahnya menjadi perayaan setiap 25 tahun meskipun Paus dapat mengadakan Tahun Yubileum Luar Biasa, seperti pada Tahun Kerahiman 2016. Dalam tradisi Katolik, Tahun Yubileum merupakan waktu untuk pembaruan spiritual, penebusan dosa, dan perbuatan amal kasih.

DOWNLOAD PANDUAN UNTUK UMAT KAJ DALAM TAHUN YUBILEUM 2025

RENUNGAN MINGGU PESTA KELUARGA KUDUS: Yesus, Maria dan Yusuf – 29 Desember 2024

 

Bacaan Pertama, 1Sam 1:20-22.24-28

Setahun sesudah mempersembahkan kurban di Silo mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: ”Aku telah memintanya dari pada Tuhan.” Lalu Elkana, suami Hana, pergi dengan seisi rumahnya mempersembahkan korban sembelihan tahunan dan korban nazarnya kepada Tuhan. Tetapi Hana tidak ikut pergi.

Katanya kepada suaminya: ”Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan dan tinggal di sana seumur hidupnya.”

Setelah Samuel disapih oleh ibunya, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah: seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah Tuhan di Silo. Waktu itu Samuel masih kecil betul. Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli.

Lalu Hana berkata kepada Eli: ”Mohon bicara tuanku, demi tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada Tuhan.”

Bacaan Kedua, 1Yoh 3:1-2.21-24

Saudara-saudaraku terkasih, Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.

Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.”

Bacaan Injil, Luk 2:41-52

Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.

Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: ”Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.”

Jawab-Nya kepada mereka: ”Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.”

Renungan Singkat.

Saudara-saudari, kita merayakan Pesta Keluarga Kudus Nazaret, Yesus, Maria dan Yusuf. Sabda Tuhan hari ini mengisahkan dua kisah keluarga, Kisah Keluarga Hana, Elkana dan Samuel. Serta kisah keluarga Maria, Yusuf dan Kanak Yesus. 

Dalam bacaan pertama dikisahkan tentang kegembiraan yang dialami pasangan suami istri Hana dan Elkana. Setelah berdoa, dan mempersembahkan kurban setahun lamanya, doa pasangan ini untuk mendapatkan keturunan akhirnya dijawab oleh Allah. Mereka dikaruniai anak yang akan dinamakan Samuel. Kita tau Samuel, nabi yang akan diutus oleh Tuhan untuk mendampingi Israel. Dalam ungkapan syukur tersebut, Hana mempersembahkan kembali Samuel kepada Allah, agar membaktikan diri kepada Tuhan saja. Kita cermati kata-kata Hana kepada Eli saat itu,

Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan.”

Anak adalah anugerah dari Tuhan bagi pasangan suami istri, yang menjadikan mereka ayah dan ibu, sebagai orangtua. Orangtua dipercayakan oleh Tuhan untuk berpartisipasi dalam proses kembang tumbuh sang anak. Maka orangtua pun dipanggil untuk membawa sang anak juga untuk mengenali Allah dan kebaikan-kebaikan-Nya. 

Maria dan Yusuf sebagai orang tua juga belajar bertumbuh memahami Yesus. Yesus kecil memutuskan tinggal di Yerusalem dan berada di rumah Bapa-Nya. Hal ini membuat Maria dan Yusuf kelimpungan dan tidak mengerti maksud dari kejadian itu. Namun Yesus taat kepada keluarga ini sampai pada saat-Nya tiba. Sementara itu ia terus tumbuh dalam keluarga ini, bertambah besar kuat hikmat-Nya dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. 

Keluarga, pada akhirnya adalah sarana – seperti sekolah –  bagi setiap anggota di dalamnya bertumbuh mencapai kesempurnaan kekudusan. Interaksi hubungan di dalamnya perlu diusahakan sedemikian rupa sehingga masing-masing anggotanya dapat belajar berperan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing dalam keluarga dengan baik. Setiap anggota dengan rendah hati mau terus belajar dan memperbaiki diri dalam dinamika berkeluarga. 

RA. 

Siaran Pers Hari Natal 25 Desember 2024 Keuskupan Agung Jakarta

Siaran Pers Hari Natal 2024
Dalam Press Conference Keuskupan Agung Jakarta , 25 desember 2024

DOWNLOAD PDF

Siaran Pers Hari Natal 25 Desember 2024

Keuskupan Agung Jakarta

RENUNGAN MINGGU ADVEN IV, 22 Desember 2024

Bacaan Pertama, Mikha 5:1-4a

Beginilah firman Tuhan Allah, “Hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara suku-suku Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu  saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel.

Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan , dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya. Mereka akan tinggal tenang, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera. 

Bacaan Kedua, Ibrani 10:5-10

Saudara-saudara, ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata: ”Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai penggantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.

Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku, sebagaimana tertulis dalam gulungan kitab tentang Aku.”

Jadi mula-mula Yesus berkata, ”Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat –. Dan kemudian kata-Nya: ”Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.”

Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Bacaan Injil, Lukas 1:39-45

‘Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria  ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: ”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.” 

Renungan Singkat.

Saudara-saudari, sampailah kita pada Minggu Adven IV. Sabda Tuhan pada Minggu ini semakin mengajak kita untuk merasakan kegembiraan dan sukacita akan kelahiran sang Kristus. Kita gembira bukan hanya karena Allah berkenan hadir di antara kita dalam diri Yesus. Tapi lebih dari itu. Kita bergembira juga karena cara yang dipakai oleh Allah untuk menyatakan kelahiran-Nya mungkin lain dari biasanya. 

Seperti lazimnya kebanyakan orang, peristiwa kelahiran dalam sebuah keluarga adalah sebuah kabar gembira. Oleh karena itu, semua anggota keluarga besar perlu diberitahu. Biasanya, keluarga-keluarga kerabat dan sahabat akan datang membawa hadiah ke rumah sakit bagi si kecil yang baru lahir, dan bagi sang ibu. Bahkan, di era media sosial sekarang ini, semua orang perlu tahu. Kisah kebahagiaan ini divideokan lalu diunggah di media sosial.

Tapi, dalam peristiwa natal, Allah memilih cara yang berbeda.  

Pertama, ia memilih Betlehem, sebuah desa kecil tak terpantau peta. Ini menjadi menarik, sebab kalau Allah yang besar itu sepantasnya lahir di kota besar yang ternama, pada hari di mana banyak orang berkumpul sehingga mereka dapat menyaksikan kedatangan-Nya dengan gegap gempita. Namun, Betlehem yang dipilih. Di sebuah kandang domba, di palungan, pada malam hari yang gelap dan sunyi.  Ini menjadi tanda kemuliaan Allah bahwa Ia datang ke tempat yang luput dari perhatian banyak orang, untuk datang ke setiap hati dan diri kita. Mereka yang kecil yakni, para gembala, penduduk desa, adalah saudara dan kerabatnya yang diundang untuk mengalami sukacita kelahiran Kristus. 

Kedua, Ia lahir ke dunia, bukannya tanpa tujuan. Surat kepada Orang Ibrani menegaskan, Ia datang untuk melakukan kehendak-Nya. Untuk itulah Allah menyediakan Tubuh bagi-Nya. Supaya kita semua dikuduskan oleh Tubuh-Nya yang mulia. Lewat kelahiran Yesus di dunia, terlaksanalah inkarnasi Allah. Dia kini hadir di tengah-tengah kita menyertai kita manusia dengan mengambil rupa seperti kita juga. 

Ketiga, Tubuh-Nya yang mulia itu diberikan oleh seorang gadis mulia penuh rahmat dan berkat Allah. Bunda Maria adalah tabernakel suci Allah. Maria hari ini datang mengunjungi elizabet saudarinya, yang juga sedang mengandung di hari tuanya. Tuhan dalam diri Maria, bersama-sama datang mengunjungi kita, yang sedang kesulitan dan kesusahan. Mereka membawa berkat dan rahmat, sehingga dalam setiap kesulitan dan kesusahan itu hadir sukacita dan kegembiraan. 

RA

Terbaru

Populer