Home Blog Page 28

RENUNGAN HARIAN 29 JUNI 2023, Hari Raya St Petrus dan Paulus

Kis. 12:1-11;

Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9;

2Tim. 4:6-8,17-18; 

Mat. 16:13-19.

Selamat

Peristiwa selamat kerap kali menjadi peristiwa penting dan dikenang di dalam hidup kita. Salah satu peristiwa selamat yang cukup kenang terjadi sekitar 2 tahun lalu. Saat itu, saya bersama 5 orang DPH hendak menghadiri pertemuan di Paroki Alam Sutra. saat itu saya yang menyetir. Di tengah jalan tol ketika kecepatan cukup tinggi saya mendengar ada suara aneh di mobil saya. Tidak berpikir panjang, saya mencoba menepikan mobil saya. setelah itu saya turun mengecek sekeliling mobil. Dan ternyata, ban kiri depan mobil yang saya kendarai, pecah. Seorang bapak yang ikut mengatakan, untung saya tidak sadar itu suara ban pecah, sehingga saya tidak panik. Kami semua selamat.

Petrus dan Paulus, dua tokoh Gereja yang kita rayakan hari ini, juga pernah mengalami “selamat” di dalam hidupnya. Petrus berhasil dari penjara, meskipun dia dijaga ketat oleh empat orang penjaga (Kis 12:1-11). Paulus pun mengalami peristiwa serupa. Ia dilepaskan oleh Roh Kudus ketika dipenjara bersama Silas (KIs 16:22-34). Peristiwa selamat, menjadi pengalaman dasar yang meneguhkan iman dan panggilan mereka, “sekarang aku tahu….bahwa Tuhanlah yang menyelamatkan Aku  (Kis 12:11). Mereka semakin tangguh dalam menjalankan pewartaan Injil.

Lalu?

Dengan cara apapun, kita pasti pernah mengalami beragam peristiwa selamat. Kita kenang kembali pengalaman itu pada Hari Raya st. Petrus dan Paulus. Sambil bertanya, adakah pengalaman “selamat” yang terus meneguhkan iman kita?

Salam

Sonypr

RENUNGAN HARIAN 28 JUNI 2023, Peringatan St. Ireneus, Uskup dan Martir

Bacaan I​: Kej 15:1-12.17-18
Mazmur Tgp​: Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9
Injil​​: Mat 7: 15-20

„Bertekun dalam Proses”


Ketika menjalankan tahun pastoral di seminari, kala itu seminari memberikan kepada setiap seminaris satu bibit sayur sawi. Para seminaris diberi tanggung jawab untuk memeliharanya sampai panen. Bibit yang diberikan pada umumnya baik tetapi ada beberapa juga bibit yang kurang sehat. Dan, beberapa seminaris harus memelihara bibit yang kurang sehat ini. Akan tetapi, mereka yang mendapat bibit kurang sehat ini adalah orang-orang yang berhasil sampai panen. Memang mereka ekstra dalam merawat tapi hasilnya luar biasa. Sementara itu, banyak dari antara mereka yang mendapat bibit yang baik tidak menghasilkan sesuatu.

Dalam Injil hari ini, Yesus mengingatkan kita untuk waspada terhadap nabi-nabi palsu namun sulit untuk dikenali. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik dan dari buah itu kita dapat melihat yang benar. Pohon yang baik bukanlah pohon dengan bibit terbaik. Pohon yang baik adalah pohon yang tetap bertumbuh dalam berbagai situasi. Bukan hanya karena bibitnya saja yang baik tetapi juga proses tumbuhnya terus mengalami perbaikan hari demi hari. Itulah mengapa buah dari nabi palsu tidak akan bertahan lama dan tidak tahan uji hari demi hari karena ia tidak pernah mengalami perbaikan terus menerus.

Mengalami perbaikan hari demi hari adalah hal yang baik dan itu menjadi sebuah kebenaran. Perkembangan hidup seseorang merupakan kebenaran yang kita perlu terima. Mereka yang setia kepada Tuhan dan berrtekun dalam hidup yang baik akan menghasilkan buah yang baik dan dapat berbuah terus menerus. Maukah aku terus bertekun dalam hidupku untuk mengupayakan yang baik?

Tuhan memberkati.
AL

RENUNGAN HARIAN 27 JUNI 2023, Selasa Biasa XII

Kej 13:2.5-18
Matius 7:6.12-14


APA YANG BAIK, PERLU DIUSAHAKAN

Kita masih ditemani oleh seri kotbah Yesus di bukit. Injil hari ini memuat tiga pesan yang penting. 

“Jangan memberikan barang kudus kepada anjing, jangan kamu melemparkan mutiara kepada babi, supaya jangan diinjak-injak”. Sabda ini bicara tentang kelayakan seseorang menerima rahmat dari Allah. Karunia Tuhan bisa berlipat ganda jika orang yg menerimanya melayakkan dirinya untuk itu. Sebaliknya, akan menjadi sia-sia kalau orang yg menerimanya tidak melayakan diri. Misalnya, rahmat sakramen perkawinan akan berlipat ganda jika suami istri semakin melayakan dirinya sesuai status hidupnya. Menjadi suami dan istri yang bertumbuh menuju kesempurnaan kristiani. 

Yg kedua, “segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian kepada mereka.” Hormati, kasihi, ampuni, tolonglah orang lain lebih dulu, jika kita berharap mereka berbuat yang sama kepada kita. 

Ketiga, pintu menuju kehidupan sangat sempit, dan lebarlah menuju kebinasaan. Maka berusahalah. Karna sempit, jangan bersaing-bersaingan, tapi bantulah semakin banyak orang, supaya semakin banyak pula yang masuk ke dalam kehidupan. 

RA

RENUNGAN HARIAN 26 JUNI 2023, Senin Biasa XII

Kej 12:1-9

Mat 7:1-5

THANK GOD IT’S MONDAY!



Abraham adalah pribadi yang istimewa dalam iman kita karena ia begitu setia dan percaya pada Allah. Dalam Kej 12:1-9, dikisahkan bahwa Tuhan berjanji akan memberikan tiga hal, yakni berkat, keturunan, dan tanah. Lalu, apakah itu semuanya seketika terjadi saat itu juga? Tidak!

Allah menyatakan janji itu kepada Abraham dalam perjalanan hidupnya. Yang menarik adalah bahwa Abraham dengan begitu setia menjalani hidupnya dan mengikuti kehendak-Nya. Ia menantikan kepenuhan janji Allah dengan kesetiaannya. Dan, itu terbukti!

Tuhan menjanjikan keselamatan untuk kita dan itu tidak bohong. Abraham telah menjadi saksi.

Semoga kita bisa setia dan berpegang pada janji keselamatan-Nya. Mari bersaksi. Mari berbahagia sebagai orang beriman. Thank God It’s Monday!

RAB

RENUNGAN HARIAN 25 JUNI 2023, Minggu Biasa XII

Yeremia 20:10-13

Roma 5:12-15

Matius 10:26-33

TENANGLAH, JANGAN TAKUT

Baru-baru ini saya diminta untuk datang ke sebuah rumah sakit di bilangan Jakarta Selatan. Saya ke sana untuk memberi perminyakan orang sakit. Sampai di lantai perawatan saya sudah ditunggu oleh seorang umat. Lalu saya diantar ke ruangan menjumpai ibunya yang sedang terbaring. Ibu ini menderita sakit dalam yang cukup parah. Ketika saya masuk ruangan perawatan, saya memandang ibu itu sambil berjalan ke samping tempat tidurnya. Tangannya gemetar, wajahnya penuh ketakutan. Melihat itu, saya tahu apa yang harus saya lakukan dan katakan.

Sebelum memberi perminyakan, saya mengundangnya untuk menerima sakramen tobat. Dia mau. Setelah itu ibu menerima minyak suci. Wajahnya mulai berubah, tidak setakut waktu saya datang. Saya masih menghabiskan sedikit waktu memberi kata-kata peneguhan baginya. “Tenang ibu, jangan takut. Dosa-dosa ibu sudah diampuni oleh Tuhan. Jiwa ibu sudah aman dalam naungan Tuhan. Jika Tuhan berkehendak ibu sembuh, pasti sembuh. Tapi jika tidak Tuhan pasti punya rencana lain. Ibu harus percaya bahwa rencana Tuhan itu baik.”. Sambil mendengar itu, tangan saya dipegangnya begitu erat. 

Setelah tak berapa lama, saya pamit pergi untuk memberi perminyakan di rumah sakit yang lain. Tapi tangan saya tetap dipegangnya. Dia tidak bicara, tapi matanya seolah menyiratkan, “romo jangan pergi dulu”. Saya pun pamit dan berjanji akan mengutus pro-diakon untuk memberinya komuni kudus pada hari Minggu. 

Sabda Tuhan hari ini kiranya meneguhkan kita, kepada siapa kita harus takut. Dalam Injil Yesus bersabda, “Janganlah takut kepada musuhmu, kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh tapi tak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutlah Dia yang berkuasa membunuh baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka”. 

Semua tubuh manusia pada akhirnya akan mati. Tapi jiwa, akan hidup kekal jika kita serahkan kepada Tuhan. Dalam hidup ini, apapun yang terjadi, tetap setialah kepada Tuhan. Akuilah Dia, tetap percaya, dan jangan menyangkal-Nya.

Iblis akan mencoba segala cara – termasuk memberi kita cobaan – sakit dan penderitaan agar kita menyangkal Tuhan. 

Jadi, kamu gimana?

RA

RENUNGAN HARIAN 24 JUNI 2023, Hari Raya Kelahiran Yohanes Pembaptis

ALLAH BERLIMPAH ANUGERAH


Hari ini kita merayakan kelahiran Yohanes Pembaptis, sepupu Yesus. Yohanes adalah helenisasi (bentuk Yunani) dari nama Ibrani Yehohanan, artinya Allah berlimpah anugerah. Dalam logat Jerman dan Belanda akan ditulis Johann atau Johan (baca Yohan) sementara dalam bahasa Inggris umumnya John atau Johny. Dalam logat Jawa dengan makna yang mirip mungkin menjadi Dono.

Kehadiran Yohanes semata-mata anugerah Allah, karena hadir saat suami istri Zakaria dan Elisabeth sudah tua serta hampir putus asa mendapatkan anak. Saat dewasa kehidupannya juga melambangkan penyelenggaraan Allah, dia hanya makan belalang dan madu hutan. Dua makanan yang tidak dihasilkan oleh peradaban melainkan melulu penyelenggaraan Allah. Belalang sebagai serangga hingga kini masih menjadi makanan lezat bagi beberapa kelompok orang, termasuk saya dan belalang goreng ini benar-benar lezat. Walaupun menurut beberapa ekseget belalang adalah berupa buah polong-polongan dan bukan serangga, adalah jenis makanan yang tidak dibudidayakan manusia umumnya. Demikian juga madu hutan atau madu liar, bukan hasil budidaya melainkan pemberian alam. Benar-benar anugerah kenikmatan hidup dari Allah.

Semoga hidup anda, hidup keluarga anda penuh syukur dan anda bisa merasakan bahwa Allah melimpahkan anugerah bagi anda, bagi anda sekeluarga.

S A T O R
A R E P O
T E N E T
O P E R A
R O T A S

Bapa Pencipta Semesta
Allah Penyelenggara Kehidupan
Jagalah rencana-rencana kami
Restuilah cita-cita kami.

Fe

RENUNGAN HARIAN 23 JUNI, Jumat Biasa XI

Bacaan:
Bacaan I: 2Kor 11:18.21b-30;
Mzm 34:2-3.4-5.6-7;
Bacaan Injil: Mat 6:19-23.

Lucerna corporis tui est oculus tuus. Si oculus tuus fuerit simplex, totum corpus tuum lucidum erit ; “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu”.

“Di atas langit masih ada langit”. Sehebat-hebatnya apa yang kita lakukan atau miliki, pasti masih ada orang yang lebih hebat lagi. Sehingga tidak ada gunanya kita menyombongkan kemampuan atau kepemilikan kita. Jangan sampai kesombongan kita malah mempermalukan kita. Sebagaimana Paulus katakan: “Bilakita menyombongkan diri, maka kita tidak ada beda dengan orang bodoh yang hanya memamerkan kelemahan diri”. Untuk itu kita diajak untuk memegahkan karya Tuhan dalam kelemahan dan kerapuhan kita.

Dalam kesadaran akan kerapuhan diri, kitapun akan menyadari berkat dan rahmat Tuhan yang selalu mencukupkan kita dalam hidup ini. Kesadaran akan kerapuhan ini menjadi mata, yang membuat kita bersyukur dan berani mengarahkan hati dan budi pada Kehendak Allah. Kehendak yang mengarahkan kita pada keselamatan dan kehidupan kekal di Surga. Jangan sampai mata kita dibutakan oleh tawaran dan kesombongan duniawi yang mengoda dan mengantar pada kebinasaan.

Itulah sebabnya, pemazmur mengajak kita untuk memuji kasih Tuhan yang menyelamatkan kita dari kesesakan hidup. Allah yang menuntun kita pada keselamatan melalui pendampingan dalam memilih harta di Surga, bukan harta duniawi yang akan binasa. Harta Surgawi yang membuat kita berani mengusahakan kehendak Allah melalui pelayanan pada sesama yang menderita. Sehingga semakin banyak orang boleh melihat terang kemuliaan Allah yang terpancar melalui diri kita yang mengusahakan kebaikan bagi sesama.

AY

RENUNGAN HARIAN 22 JUNI 2023, Kamis BIasa XI

Hari Biasa Pekan XI (H)
2Kor. 11: 1-11; Mzm. 111:1-2,3-4,7-8; Mat 6:7-15.


Cemburu Ilahi


Seorang anak merengek kepada kakaknya. Ia terlihat marah. Anak ini kesal, sejak tadi kakaknya menggodanya. Kakaknya berpura-pura hendak minta gendong mamanya. Adiknya cemburu dengan kakaknya.

Dalam bacaan hari ini, Paulus mengatakan dirinya cemburu. Ia merasa cemburu bukan karena ada yang bisa melayani dengan lebih hebat dari dirinya. Atau ia cemburu karena orang lain lebih populer dari dirinya. Tidak, bukan karena itu ia cemburu. Paulus tidak mencari keuntungan sedikit pun dari pelayanannya. Paulus justru cemburu karena mendengar bahwa jemaat Korintus dengan mudah disesatkan oleh guru-guru palsu. Kecemburuannya dilandasi oleh kasih ilahi kepada Allah.

Lalu?
Dalam karya dan pelayanan, mungkinkah kecemburuan itu juga kita alami?

PHW

RENUNGAN HARIAN 21 JUNI 2023, Peringatan St. Aloysius Gonzaga

Hari Rabu Biasa Pekan XI
PW. St. Aloysius Gonzaga

Bacaan I​: 2 Kor. 9: 6-11
Mazmur Tgp​: Mzm. 112:1-2,3-4,9;
Injil​​: Mat. 6:1-6,16-18

“Sukacita Memberi”

Ketika menjalankan tahun pastoral di seminari menengah, beberapa seminaris pernah datang kepada saya dan bertanya tentang “apa hadiah yang cocok untuk teman yang hari ini berulang tahun.” Saya mengusulkan barang yang disukai tetapi menurut mereka cara itu sudah lazim. Akhirnya mereka diskusi dan membelikan sesuatu. Bukan soal barang atau modal untuk membeli, kegembiraan itu tampak ketika mereka berdiskusi, memberi ide, bergurau dan mempersiapkan kejutan sederhana.

Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk berefleksi bersama tentang pemberian yang menggembirakan. Paulus menegur umat di Korintus agar setiap pemberian diberikan tidak dengan terpaksa. Demikian pula dengan Yesus, Ia mengajarkan kita untuk melakukan sesuatu dengan gembira, seolah-olah orang tidak perlu tahu apa yang sedang dikerjakan. Semua tanggung jawab keagamaan adalah hal biasa untuk dilakukan, dan bukan sesuatu yang istimewa untuk mendapatkan penghargaan.

Menerima sesuatu memang mudah membuat kita merasakan kegembiraan. Dari kegembiraan itu kita pun diajak untuk membagikan kegembiraan kepada sesama. Hal ini tidak mudah karena ada banyak tantangan dan godaannya. Besarnya jumlah atau harga suatu hadiah yang diberikan tidak akan pernah sebanding dengan besarnya kegembiraan yang disertakan dalam setiap pemberian. Apakah kita sungguh gembira ketika kita berbagi kepada orang lain? Apakah kita sudah membagikan kegembiraan?

Tuhan memberkati.
AL

Terbaru

Populer