Home Blog Page 118

Gathering “Sahabat POSITIF!”

Keuskupan Agung Jakarta, kaj

Keuskupan Agung Jakarta, kaj
 
 
Sahabat POSITIF! yang dibentuk oleh Komisi Komsos KAJ, mengundang semua aktivis/penggiat Komunikasi Sosial Paroki dan wartawan media cetak/elektronik Katolik dalam acara:

Gathering “Sahabat POSITIF!

dengan tema :

“MENGHORMATI KEHIDUPAN DAN PENGHARGAAN

TERHADAP MARTABAT MANUSIA”

Pewartaan gaya baru Keuskupan Agung Jakarta persembahan KOMSOS KAJ

Sabtu, 21 Juni 2014, Pk. 15.00 – 18.00 wib

@ HOTEL CEMARA (Lt.5)  JL.Cemara no 1, Menteng, Jakarta Pusat, Telp. 021-3908215

Agenda :

– Coffee Break and Snacks

– Penjelasan Pewartaan gaya baru

Keuskupan Agung Jakarta

– Sosialisasi Kegiatan Sahabat POSITIF!

– Pembagian Goodie bag

Besar harapan kami, anda semua dapat meluangkan waktu untuk hadir dalam acara gathering ini. Kita semua adalah promoter dalam usaha turut menggaungkan pewartaan gaya baru Keuskupan Agung Jakarta ini di komunitas/paroki/kelompok kita masing-masing. Atas kerja samanya, kami mengucapkan terimakasih, Tuhan memberkati. Amin.
 
Jakarta, 7Juni 2014
 
Hormat kami,
Rm. Steve Winarto, Pr
Ketua Sahabat POSITIF!
 
Mengetahui,
Rm. Harry Sulistyo, Pr
Ketua Komisi KOMSOS KAJ
 
 
NB:
Setiap Paroki mohon mengirimkan maksimal 2 orang
Konfirmasi kehadiran, selambat-lambatnya Rabu, 18 Juni 2014: Priscilla (087809000200) atau Maria Fonge (081316098734)
 

Para Pemenang Lomba Pra-Paskah dan Paskah Hijau 2014 Keuskupan Agung Jakarta

GREEN EASTER
 
Dalam rangka pra-paskah dan paskah 2014, Keuskupan Agung Jakarta mengadakan berbagai lomba antar paroki/sekolah dan juga untuk katekis/guru agama. Pemenang dari berbagai lomba itu diumumkan dalam kesempatan INMI Awards 2014 Sabtu 31 Mei 2014, dan hasilnya sebagai berikut:
 
 LOMBA DEKORASI PASKAH ANAK-ANAK

  1. BIA (Bina Iman Anak) St. Maria Imakulata
  2. BIA St. Paskalis
  3. SD Tarakanita 3, Jakarta

 
 LOMBA GREEN-MOB REMAJA

  1. BIR (Bina Iman Remaja) St. Agustinus
  2. BIR St. Aloysius Gonzaga
  3. BIR St. Arnoldus

 
 LOMBA KREATIVITAS PENGAJARAN IMAN-LINGKUNGAN HIDUP
(untuk guru agama/katekis)

  1. Timy Taufiya Yamagi (guru BIA paroki St. Agustinus)
  2. Emiliana M. Tarigan (guru SD Tarakanita 3)
  3. Petrus Danan Widharsana (katekis stasi Albertus)

 
7 Nominee (10 besar):

  1. Sr. Beatrix, FCL (SD Caritas Pondok Labu)
  2. M. Magdalena Suwarsih
  3. Brigita Kartikaningrum
  4. Guru-guru BIA Paroki Salib Suci
  5. Tim Guru KB/TK Tarakanita 4 Pluit
  6. Caecilia Purwa Andini
  7. Yohanes Wahyanto

 
 LOMBA GREEN-CLIP
(untuk Seksi Komsos paroki)

  1. Komsos Paroki St. Agustinus
  2. Komsos Paroki St. Gregorius
  3. Komsos Stasi St. Maria Imakulata

 
salam
RP. Andang B, SJ/panitia

Para Pemenang INTER MIRIFICA (INMI) AWARDS ke-3 Keuskupan Agung Jakarta

Inilah para pemenang INTER MIRIFICA (INMI) AWARDS ke-3. Lomba Media Cetak 2014 se-Keuskupan Agung Jakarta yang dianugerahkan untuk mengevaluasi dan mengapresiasi karya para pengelola Majalah dan Lembar Warta Mingguan Paroki.  Ajang ini diselenggarakan dalam rangka merayakan HARI KOMUNIKASI SOSIAL SEDUNIA ke-48. Para pemenang setiap kategori mendapatkan Tropi, Sertifikat, dan uang @ Rp.1.000.000,00. Khusus pemenang Best of the Best (Majalah Paroki Terbaik) mendapatkan uang Rp 2.000.000,00.

 
BERITA TERBAIK 2014:
“Berbela Rasa di Sekolah Anak Kolong” WARTA RC, Paroki St. Regina Caeli – Pantai Indah Kapuk
 
ARTIKEL ROHANI/REFLEKSI TERBAIK 2014:
“Menelisik Pembabtisan dalam Gereja Katolik”  dari KABAR, Paroki  St. Mikael – Kranji
 
FEATURE TERBAIK 2014:
“Rahmat di Balik Aneurisme” dari KOMUNIKA, Paroki St. Monika – Serpong
 
FOTO/ILUSTRASI TERBAIK 2014:
“Nasi Murah dan Solidaritas” dari KOMUNIKA, Paroki St. Monika – Serpong
 
DESAIN COVER TERBAIK 2014:
“Bahagia di Usia Senja” dari KARITAS, Paroki St. Maria de Fatima – Toasebio
 
PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA TERBAIK 2014:
SUARA CLARA, Paroki St. Clara – Bekasi Utara
 
DESAIN LAY OUT TERBAIK 2014:
WARTA ANDREAS, Paroki St. Andreas – Kedoya
 
LEMBARAN WARTA MINGGUAN PAROKI TERBAIK 2014:
WARTA MONIKA, Paroki St. Monika – Serpong
 
BEST OF THE BEST 2014:
KOMUNIKA, Paroki St. Monika – Serpong
 
Proficiat kepada para pemenang.
Dan yang saat ini belum mendapat anugerah INMI AWARDS, tetaplah optimis dan semangat untuk berkarya lebih baik. Dua tahun lagi, siapa tahu giliran Anda!
Secara khusus kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada para juri:
Bapak Mayong Suryo Laksono, Bapak Trias Kuncahyono, dan Ibu Hermien Y. Kleden.
Tuhan memberkati Bapak/Ibu sekeluarga. Amin.
 
 
Salam
tetap semangat KARENA TUHAN
harry pr – Komisi Komsos KAJ
 

Program BKSY bagi Mereka yang Kecil, Lemah, Miskin, Terpinggirkan dan Difabel di KAJ

HIDUPKATOLIK.Com - Mgr-Suharyo-sebagai-peserta-pertama-Program-BKSY-membayar-iuran-premi

“Menjadi orang Katolik tidak boleh netral, tetapi harus berpihak yaitu kepada yang KLMTD (Kecil, Lemah, Miskin, Terpinggirkan dan Difabel)… Hendaknya kamu berbelarasa sama seperti Bapamu berbelarasa,” tegas Uskup Agung Jakarta, Mgr. I. Suharyo saat meresmikan program belarasa Keuskupan Agung Jakarta, yang diberi nama “Berkhat Santo Yusup (BKSY)” di aula Paroki Katedral Jakarta (30/11/2013).

Nama ini berasal dari kepanjangan “Belarasa Kesehatan dan Kematian”, sedangkan Santo Yusup digunakan sebagai nama Santo Pelindung program tersebut.  Program BKSY merupakan program santunan kesehatan dan kematian bagi para anggotanya. Tujuan utama program ini adalah menghadirkan Kerajaan Allah secara konkrit kepada umat yang sangat membutuhkan bantuan pada saat mengalami kesusahan karena sakit atau meninggal.

BKSY terinspirasi dari kisah Injil “Orang Samaria yang Baik Hati” (Luk 10:33 dan 36), sekaligus menerjemahkan amanat Arah Dasar Pastoral KAJ (2011-2015) yang mencita-citakan bertumbuhnya iman kepada Yesus Kristus, membangun Persaudaraan Sejati melalui Pelayanan Kasih di Masyarakat. BKSY berharap agar dengan iuran tak terlalu besar, umat bisa mendapat manfaat yang besar.

Hanya dengan iuran Rp 80.000,-/tahun Anda akan mendapatkan santunan Rp 100.000,-/ hari untuk rawat inap jika sakit dan santunan Rp 10 Juta bagi ahli waris jika meninggal dunia akibat kecelakaan, sakit, atau lanjut usia. Itulah program BKSY yang bekerja sama dengan Asuransi Central Asia (ACA).

Program yang didorong oleh Bapak uskup ini adalah gerakan nyata di bidang kesehatan dan kematian khusus bagi umat Katolik sebagai alat peduli dan berbagi terutama kepada yang KLMTD (Kecil, Lemah, Terpinggirkan, Difabel). Wadah bagi semua umat, khususnya bagi yang mampu, bukan hanya menjadi peserta aktif tetapi juga mau menjadi Penyandang Dana Iuran bagi mereka yang kurang mampu di lintas Lingkungan, Wilayah maupun lintas Paroki. Paroki Pionir yang ikut mengawali program BKSY, yaitu St.Servatius Kampung Sawah, Kalvari Lobang Buaya, St.Maria Regina Bintaro Jaya, St Perawan Maria Ratu Blok-Q, St Barnabas Pamulang, St Fransiskus Asisi Tebet, St.Bartolomeus Galaxi.

Untuk info lebih lengkap dan ingin menjadi anggota dan penyantun iuran dalam program bela rasa BKSY ini, silakan hubungi Sekretariat BKSY KAJ (Berkhat Santo Yusup Keuskupan Agung Jakarta), Jl. Masjid V No. 18, Penjompongan Jakarta Pusat; telp: 021-3686 5542.

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-5/3/2014

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-5/3/2014

Lihat di Google

Doa-Doa Islam dilantunkan di Vatikan

20131018050

Doa malam akan menjadi “jeda dalam politik” dan tidak memiliki tujuan politik selain menghidupkan kembali keinginan perdamaian Israel-Palestina pada tingkat politik dan lainnya.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, doa dan bacaan Islam dari Al-Qur’an dilantunkan di Vatikan pada hari Minggu (8/6), dalam sebuah langkah yang digawangi oleh Paus Fransiskus untuk mengantarkan perdamaian antara Israel dan Palestina.

Fransiskus membagikan undangan kepada Presiden Israel Shimon Peres dan Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas dalam kunjungannya pekan lalu ke Yordania, Israel, dan Otoritas Palestina.

Abbas, Peres, dan Fransiskus bergabung dengan para pemimpin agama Yahudi, Kristen dan Islam, disebutkan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Peres kepada Times of Israel, seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu (07/06).

Pejabat Tahta Suci mengatakan, doa malam menjadi “jeda dalam politik” dan tidak memiliki tujuan politik selain menghidupkan kembali keinginan perdamaian Israel-Palestina pada tingkat politik dan lainnya, sebagaimana dilansir Associated Press.

Tetap Berharap Walau Rendah

Vatikan menyiarkan secara live acara doa bersama ini agar bisa didengar oleh pemirsa di seluruh dunia. Namun, menurut Wahyu Pierbattista Pizzaballa, salah satu penjaga properti Gereja Katolik di Tanah Suci, harapan untuk acara ini tetap ada walaupun rendah.

Tidak seorang pun harus berpikir, “tiba-tiba perdamaian akan terwujud pada hari Senin, atau lebih cepat lagi,” kata Wahyu seperti dilaporkan AP. (AP.org)

Uskup Agung Semarang: Tindak tegas pelaku kekerasan

0605a

Uskup Agung Semarang Johannes Pujasumarta menegaskan, aksi kekerasan merupakan solusi yang buruk untuk membangun masyarakat yang baik. Selain itu aksi penyerangan telah mencederai Yogyakarta sebagai city of tolerance.

“Apapun itu, jika sudah melakukan penyerangan dan melukai itu sudah melanggar hukum. Pihak berwajib yang mempunyai wewenang untuk menindak tegas dan harus ditindak,” kata Uskup Agung Semarang Johannes Pujasumarta saat menemui wartawan di Kantor Gubernur DIY, Rabu (4/6/2014).

Mgr Pujasumarta mengungkapkan, Jogja City of Tolerance harus dijaga secara bersama-sama. Dinamika persaudaraan, perdamaian, saling menghargai dalam perbedaan itu yang perlu dilestarikan dan dikuatkan kembali.

“Kekerasan merupakan solusi yang buruk untuk membangun masyarakat yang baik di Yogyakarta. Saya rasa aksi-aksi itu telah menciderai dan melukai Yogyakarta sebagai city of tolerance,” ujarnya.

Terkait peristiwa penyerangan pada Kamis (29/05/2014), Uskup Pujasumarta mengaku telah menghubungi Romo Paroki Banteng untuk terlibat aktif dalam dialog dengan beberapa pihak.

Dengan dialog tersebut diharapkan hati yang terbuka untuk mencari solusi yang baik. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah para korban. Ada tiga korban, Julius korban yang paling parah bahkan pundaknya patah dan telah dioperasi. Lalu Nur Wahid dan anak berusia 8 tahun. Mereka sampai saat ini trauma dan ketakutan untuk kembali ke rumah.

“Nanti selanjutnya akan kita upayakan, saya harap masih ada kehendak baik dari siapa pun,” tandasnya.

Uskup Agung Pujasumarta, kemarin pagi menemui Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kantor Kepatihan. Kedatangannya dalam rangka mengundang Sri Sultan untuk meresmikan Gua Maria Sendangsono. (Kompas.com)

Uskup Baru untuk Keuskupan Agung Pontianak dan Keuskupan Bandung

Takhta Suci menunjuk Uskup Sintang Mgr Agustinus Agus menjadi Uskup Agung Pontianak menggantikan Mgr Hieronymus Herculanus Bumbun OFMCap yang pensiun. Takhta Suci mengumumkan penunjukan ini pada Selasa, 3 Juni 2014 pk 17.00 WIB, atau pk 12.00 waktu Roma. Bersamaan dengan itu, juga diumumkan penunjukan RP Antonius Subianto Bunyamin OSC sebagai Uskup Bandung.

Mgr Agus, putra Dayak kelahiran Lintang, Kalimantan Barat, 22 Oktober 1949. Ia ditahbiskan menjadi imam Keuskupan Sanggau pada 6 Juni 1977, dan ditunjuk menjadi Uskup Sintang pada 29 Oktober 1999. Mgr Agus menerima tahbisan episkopal dari tangan Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja SJ, dengan pentahbis pendamping Mgr Renzo Fratini yang pada waktu itu menjadi Duta Besar Vatikan untuk Indonesia dan Mgr Hieronymus H. Bumbun OFMCap, pada 6 Februari 2000.

Mgr Bumbun pensiun pada usia 77 tahun. Ia ditunjuk menjadi Uskup Agung Pontianak pada 26 Februari 1977. Sebelumnya, ia adalah Uskup Auxilier Pontianak. Ia menerima tahbisan Uskup Tituler Capra pada 27 Mei 1976.
Dengan demikian, Takhta Keuskupan Sintang sede vacante (lowong). Saat ini, takhta Keuskupan Agung Samarinda juga lowong.

Kabar gembira diterima Gereja Katolik Indonesia. Tahta Suci Vatikan menunjuk Provinsial Ordo Salib Suci Indonesia, RP. Antonius Subianto Bunyamin OSC sebagai Uskup Keuskupan Bandung, Selasa, 3/6. Keuskupan Bandung mengalami tahta lowong sejak 2010. Selama tahta lowong, kegembalaan Keuskupan Bandung dipercayakan kepada Mgr Ignatius Suharyo.

Mgr Antonius lahir di Bandung pada 14 Februari 1968 dan ditahbiskan menjadi imam Ordo Salib Suci pada 26 Juni 1996. Sebelum diangkat menjadi uskup, beliau adalah Provinsial Ordo Salib Suci.

Selanjutnya, besok Rabu 4 Juni 2014, Kuria bersama dengan Dewan Konsultores Keuskupan Bandung akan bertemu untuk membicarakan rencana tahbisan dan hal-hal lain yang terkait dengan alih tugas penggembalaan dari Mgr Ignatius Suharyo kepada Mgr. Anton Subianto OSC. (Sumber: HidupKatolik.Com)

Surat Gembala KWI Terkait PILPRES 9 Juli 2014: “Pilihlah Secara Bertanggungjawab, Berlandaskan Suara Hati”

Segenap Umat Katolik Indonesia yang terkasih,

Kita bersyukur karena salah satu tahap penting dalam Pemilihan Umum 2014 yaitu pemilihan anggota legislatif telah selesai dengan aman. Kita akan memasuki tahap berikutnya yang sangat penting dan menentukan perjalanan bangsa kita ke depan. Pada tanggal 9 Juli 2014 kita akan kembali memilih Presiden dan Wakil Presiden yang akan memimpin bangsa kita selama lima tahun ke depan. Marilah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ini kita jadikan kesempatan untuk memperkokoh bangunan demokrasi serta sarana bagi kita untuk ambil bagian dalam membangun dan mangembangkan negeri tercinta kita agar menjadi damai dan sejahtera sesuai dengan cita-cita kemerdekaan bangsa kita.

Ke depan bangsa kita akan menghadapi tantangan-tantangan berat yang harus diatasi di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden yang baru, misalnya  masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial, pendidikan, pengangguran, tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Masalah dan tantangan lain yang tidak kalah penting adalah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, kerusakan lingkungan hidup dan upaya untuk mengembangkan sikap toleran,  inklusif dan plural demi terciptanya suasana rukun dan damai dalam masyarakat. Tantangan-tantangan yang berat ini harus diatasi dengan sekuat tenaga dan tanpa henti. Kita semua berharap semoga di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden yang akan terpilih, bangsa Indonesia mampu menghadapi, mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah itu.

Kami mendorong agar pada saat pemilihan mendatang umat memilih sosok yang mempunyai integritas moral. Kita perlu mengetahui rekam jejak para calon Presiden dan Wakil Presiden, khususnya mengamati apakah mereka sungguh-sungguh mempunyai watak pemimpin yang melayani dan yang memperjuangkan nilai-nilai sesuai dengan Ajaran Sosial Gereja : menghormati kehidupan dan martabat manusia, memperjuangkan kebaikan bersama, mendorong dan menghayati semangat solidaritas dan subsidiaritas serta memberi perhatian lebih kepada warga negara yang kurang beruntung. Kita sungguh mengharapkan pemimpin yang gigih memelihara, mempertahankan dan mengamalkan Pancasila. Oleh karena itu kenalilah sungguh-sungguh para calon sebelum menjatuhkan pilihan.

Agar pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bisa berjalan dengan langsung, umum, bebas dan rahasia serta berkualitas, kita harus mau terlibat. Oleh karena itu kalau saudara dan saudari memiliki kesempatan dan kemampuan, sungguh mulia jika Anda bersedia ikut menjaga agar tidak terjadi kecurangan pada tahap-tahap pemilihan. Hal ini perlu kita lakukan melulu sebagai wujud tanggungjawab kita, bukan karena tidak percaya kepada kinerja penyelenggara Pemilu.

Kami juga menghimbau agar umat katolik yang terlibat dalam kampanye mengusahakan agar kampanye berjalan dengan santun dan beretika, tidak menggunakan kampanye hitam dan tidak menggunakan isu-isu  SARA. Khususnya kami berharap agar media massa menjalankan jurnalisme damai dan berimbang. Pemberitaan media massa hendaknya mendukung terciptanya damai, kerukunan serta persaudaraan, mencerdaskan dan tidak melakukan penyesatan terhadap publik, sebaliknya menjadi corong kebenaran.

Marilah kita berupaya sungguh-sungguh untuk mempertimbangkan dan menentukan pilihan dengan hati dan pikiran yang jernih. Konferensi Waligereja Indonesia menyerukan agar saudara-saudari menggunakan hak untuk memilih dan jangan tidak ikut memilih. Hendaknya pilihan Anda tidak dipengaruhi oleh uang atau imbalan-imbalan lainnya. Sikap demikian merupakan perwujudan ajaran Gereja yang menyatakan, “Hendaknya semua warga negara menyadari hak maupun kewajibannya untuk secara bebas menggunakan hak suara mereka guna meningkatkan kesejahteraan umum” (Gaudium et Spes 75).

Pada akhirnya, marilah kita dukung dan kita berikan loyalitas kita kepada siapa pun yang akan terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014 – 2019. Segala perbedaan pendapat dan pilihan politik, hendaknya berhenti saat Presiden dan Wakil Presiden terpilih dilantik pada bulan Oktober 2014. Kita menempatkan diri sebagai warga negara yang baik, menjadi seratus prosen Katolik dan seratus prosen Indonesia, karena kita adalah bagian sepenuhnya dari bangsa kita, yang ingin menyatu dalam kegembiraan dan harapan, dalam keprihatinan dan kecemasan bangsa kita (bdk GS 1).

Marilah kita mengiringi proses pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dengan memohon berkat dari Tuhan, agar semua berlangsung dengan damai dan berkualitas dan dengan demikian terpilihlah pemimpin yang tepat bagi bangsa Indonesia. Semoga Bunda Maria, Ibu segala bangsa, senantiasa melindungi bangsa dan negara kita dengan doa-doanya.

Jakarta, 26 Mei 2014

KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA

+ I. Suharyo  (Ketua)

+ Y. Pujasumarta (Sekretaris Jendral)

Download Surat Gembala KWI tentang PILPRES 9 Juli 2014

KAJ download

Data Statistik Vatikan 2012: “Jumlah Umat Katolik, Imam, Diakon, dan Religius Pria Meningkat, Tetapi Jumlah Suster Biarawati dan Calon Imam Menurun”

Dua hari lalu (5/5), Catholic Herald melansir berita terkait dikeluarkannya data statistik Vatikan dari Buku Tahunan Statistik Gereja Katolik terkait jumlah umat Katolik, imam, diakon tetap, religius pria, biarawan dan biarawati di seluruh dunia, hingga 31 Desember 2012.

Disebutkan bahwa jumlah umat Katolik, imam, diakon tetap dan religius pria/biarawan di seluruh dunia, semua menunjukkan peningkatan tahun 2012, sementara sebaliknya jumlah suster biarawati dari berbagai terekat terus menurun, demikian diungkap Catholic Herald berdasar statistik Vatikan terbaru.

Ada tambahan catatan bahwa terjadi juga penurunan untuk pertama kali secara global, terkait jumlah Calon Imam. Penurunan ini terjadi untuk kali pertama dalam beberapa tahun terakhir.

Hingga akhir tahun 2012, umat Katolik di seluruh dunia telah mencapai 1,228 miliar, tambah 14 juta atau 1,14 persen, sedikit melampaui tingkat pertumbuhan populasi global, seperti tahun 2013, yang diperkirakan 1,09 persen. Gereja Katolik memiliki persentase populasi global yang tidak berubah di tahun sebelumnya yakni sekitar 17,5 persen. Kemudian selama tahun 2012, sekitar 16,4 juta orang dibaptis baik bayi maupun orang dewasa.

Buku itu juga melaporkan para uskup di seluruh dunia berjumlah 5.133 orang. Total jumlah imam – diosesan dan religius – di seluruh dunia bertumbuh dari 413.418 menjadi 414.313, dengan sedikit peningkatan di Afrika, meningkat di Asia, dan sedikit penurunan di Amerika, Eropa dan Oseania. Asia memiliki pertumbuhan 13,7 persen dalam jumlah imam antara tahun 2007 dan akhir tahun 2012.

Diakon tetap dilaporkan berjumlah  42.104 orang,  meningkat lebih dari 1.100 dibanding tahun sebelumnya, dan 17 persen peningkatan sejak tahun 2007. Sebagian besar – lebih dari 97 persen – dari diakon tetap berada di Amerika atau Eropa.

Jumlah bruder menunjukkan pertumbuhan 0,4 persen di seluruh dunia – mencapai 55.314 pada akhir tahun 2012. Pertumbuhan sedikit terlihat di beberapa benua kecuali Amerika.

Sedangkan jumlah suster menunjukkan penurunan. Total dari 702,529 suster sementara dan permanen dan jumlah suster tahun 2012 menunjukkan penurunan 1,5 persen dari tahun sebelumnya dan penurunan 5,9 persen sejak tahun 2007.

Selain itu jumlah calon imam – baik diosesan maupun ordo religius – yang telah mencapai studi filsafat dan teologi, juga menunjukkan penurunan untuk kali pertama sejak 2003. Jumlah calon imam menurun menjadi 120.051 orang pada akhir tahun 2012 dibandingkan 120.616 di akhir tahun 2011.

Peningkatan dilaporkan di benua Afrika dan Asia, meskipun kenaikannya kecil; Afrika memiliki 245 calon imam tahun 2011 dan Asia melaporkan 179 calon imam di tingkat terakhir.

Lebih lanjut menurut buku tahunan itu, persentase umat Katolik tertinggi berada di Amerika dimana mereka memiliki 63,2 persen dari populasi di benua itu. Sedangkan Asia memiliki jumlah terendah dengan 3,2 persen dari jumlah populasi benua tersebut.

Buku tahunan Statistik Vatikan tersebut juga menyebutkan bahwa ada sekitar 4,8 juta umat Katolik yang tidak bisa didata, karena mereka berada di negara-negara yang mengekang keras kehidupan beragama sehingga tidak bisa memberi laporan. Negara tersebut antara lain China dan Korea Utara.

China akan Menjadi Negara Kristen Terbesar di Dunia pada Tahun 2030

Secara resmi negara Republik Rakyat China adalah sebuah negara Komunis, namun hal itu beberapa dekade terakhir berubah dengan sangat cepat, karena sekitar 1,3 miliar penduduknya justru lebih mencari makna hidup dan kedamaian spiritual dari pada menerima tawaran komunisme dan kapitalisme, demikian sebuah berita yang dirilis oleh Telegraph, terkait populasi umat kristiani di negara tersebut.

Komunitas Kristiani bertumbuh pesat sejak sebuah Gereja pertama kali didirikan setelah kematian Pimpinan Mao pada 1979.

“Menurut perhitungan saya, RRC ditakdirkan menjadi Negara Kristiani terbesar di dunia, bukan hanya terbesar dalam hal kemajuan ekonomi,” tegas Prof. Fenggang Yang, Guru Besar Sosiologi Univ. Purdue, yang menulis sebuah buku Religion di Cina: Survival and Revival under Communist Rule.

Lanjut Prof. Yang, bahwa pada 2030, populasi umat Kristen termasuk Katolik di Tiongkok akan melampaui 247 juta, itu berarti berada di atas Mexico, Brazil dan bahkan Amerika.

“Mao berpikir bahwa dia bisa memusnahkan agama. Dan dia berpikir bahwa usaha itu sudah lengkap dan berhasil,” tandas Prof Yang, “Padahal keliru. Ini ironis, bahwa justru sebenarnya kegagalan merekalah yang lengkap dan berhasil.”

Terbaru

Populer