TAHBISAN IMAM ROMO GREGORIUS WILSON PR DAN ROMO YOSEPH MIKAEL YUDDHA ADRIAN OLEH KARDINAL SUHARYO
SENIN, 9 DESEMBER 2024 DI GEREJA ST. PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA, KATEDRAL JAKARTA #KardinalSuharyo #TahbisanImam #KomsosKAJ #KatedralJakarta
TAHBISAN IMAM ROMO GREGORIUS WILSON PR DAN ROMO YOSEPH MIKAEL YUDDHA ADRIAN OLEH KARDINAL SUHARYO
SENIN, 9 DESEMBER 2024 DI GEREJA ST. PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA, KATEDRAL JAKARTA #KardinalSuharyo #TahbisanImam #KomsosKAJ #KatedralJakarta
Bacaan Pertama, Bar 5:1-9
Hai Yerusalem, hendaklah engkau menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraanmu, dan mengenakan perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya. Hendaklah engkau berselubungkan kampuh kebenaran Allah, dan memasang di atas kepalamu tajuk kemuliaan dari Yang Kekal. Sebab di bawah kolong langit seluruhnya serimu akan dipertunjukkan oleh Allah. Dari pihak Allah engkau akan diberi nama ini untuk selamanya: “Damai sejahtera hasil kebenaran” dan “Kemuliaan hasil takwa”.
Bangkitlah, hai Yerusalem, hendaklah berdiri tegak di ketinggian! Tengoklah ke timur! Lihatlah anak-anakmu sudah berkumpul atas firman dari Yang Kudus, dari tempat matahari terbenam hingga ke tempat terbitnya, seraya bersukaria karena Allah telah teringat kepada mereka. Memang dahulu mereka pergi dari padamu dengan berjalan kaki, digiring oleh musuh. Tetapi kini mereka dikembalikan kepadamu oleh Allah diusung dengan hormat seolah-olah di atas tandu kerajaan.
Sebab Allah memerintahkan, supaya diratakanlah segala gunung yang tinggi dan segenap bukit abadi, dan supaya ditimbuslah sekalian jurang menjadi tanah yang rata, sehingga Israel dapat berjalan dengan aman di bawah naungan kemuliaan Allah. Hutan rimba dan segala pohon yang harum semerbakpun menaungi Israel atas perintah Allah. Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, oleh cahaya kemuliaan-Nya dan dengan belas kasihan dan kebenaran-Nya.
Bacaan Kedua, Flp 1:4-6.8-11
Saudara-saudara, setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.
Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, [penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
Bacaan Injil, Luk 3:1-6
Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.
Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: ”Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.”
Renungan Singkat
BERSIAPLAH, RATAKANLAH.
Kita memasuki Minggu Adven yang Kedua. Minggu ini, tokoh-tokoh mulai ditampilkan untuk mempersiapkan kedatangan sang Mesias.
Yesaya hadir memberi harapan baru bagi Yerusalem. Kondisinya sedang hancur lebur, ditinggalkan dalam kesepian. Penduduknya diangkut semua ke Babel. Tapi kini Yerusalem diminta bersiap, karena umat Allah akan kembali datang. Dulu mereka pergi dengan berjalan kaki, sebentar mereka akan kembali dengan ditandu kerajaan. Bersiaplah, ratakanlah jalan agar mereka datang dengan lancar.
Berabad-abad berikutnya, Yerusalem masih ada. Penduduknya masih ada, kotanya ada, tapi kini bukan umatnya yang dibuang tapi penjajahnya yang masuk ke dalam Yerusalem. Mereka menjajah, memimpin, membuat aturan, menghakimi, menentukan mana yang baik dan benar. Lukas menggambarkan itu pada awal bacaan Injil hari ini.
Dalam pemerintahan Kaisar Tiberius. Ia adalah Kaisar romawi tahun 14-37 M pada saat Yesus hidup. Pontius Pilatus diangkat sebagai walinegri Yudea. Herodes adalah raja wilayah Galilea bagian utara.
Jadi situasi yang mirip dialami oleh umat Allah. Mereka hidup tak ubahnya di bawah pengasingan pada zaman Yesaya dulu. Yohanes, Anak Zakharia, si Pembaptis tampil di padang gurun menyerukan Pertobatan, pembaptisan untuk pengampunan dosa. Kita bisa bertanya, mengapa Yohanes menyerukan demikian, bukannya seruan pemberontakan untuk perubahan situasi sosial kekuasaan bangsa misalnya?
Yohanes datang bukan untuk itu, tapi ia datang untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Dan ia fokus komit untuk tugas itu. Mempersiapkan datangnya Tuhan dengan seruan pertobatan dan pengampunan dosa. Hanya dengan dua hal itu kita juga bisa ambil bagian dalam mempersiapkan diri akan perayaan kelahiran Yesus.
—
Jadi kamu gimana?
RA

Bacaan Pertama, Yer 33:14-16
Beginilah Firman Tuhan, “Sungguh, waktunya akan datang, demikianlah firman Tuhan , bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: Tuhan keadilan kita!
Bacaan Kedua, 1Tes 3:12-4:2
Saudara-saudara, semoga Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Semoga Ia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.’
Akhirnya, saudara-saudara, kami meminta dan menasihati kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kamu turuti. Tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
Bacaan Injil, Luk 21:25-28.34-36
Sekali Peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan tampak tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang dan pada bumi. Bangsa-bangsa di bumi akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Oleh karena itu, jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Renungan Singkat
JAGALAH DIRIMU
Kita sampai pada Tahun Liturgi baru, Tahun C/I. C menunjuk pada bacaan Injil mingguan yang akan dipakai dari Injil Lukas. Sedang I adalah Bacaan Pertama dalam bacaan harian. Kita awali tahun liturgi yang baru dengan merayakan Minggu Adven I.
Kita diajak menanti dengan penuh harapan. Menanti janji Allah – datangnya penggenapan janji Allah untuk membebaskan manusia dari perbudakan dosa. Damai dan tentram bagi kehidupan.
Sambil menanti saat janji itu datang kita diminta berjaga-jaga. Pesan Injil jelas. Jagalah dirimu. Ya, jagalah dirimu. Tidak ada orang lain yang paling bertanggung jawab untuk menjaga dirimu selain dirimu sendiri. Kamu tau apa paling baik dan juga yang buruk untuk dirimu. Hindari yang buruk, lakukan yang baik.
Seringkali kita bisa menjaga orang lain, tapi lalai untuk menjaga diri sendiri. Injil Lukas secara eksplisit mengajak kita untuk menjaga diri sendiri dari kepentingan duniawi. Sebaliknya, berjaga-jagalah sambil berdoa. Hidup jasmani dan rohani kita jaga dan perhatikan.
—
Jadi, kamu gimana?
RA
Keluarga-keluarga Katolik di Keuskupan Agung Jakarta, Bulan Keluarga dilaksanakan untuk mengisi masa Adven di Keuskupan kita seperti tahun-tahun sebelumnya. Masa Adven adalah permulaan Tahun Liturgi yang baru, sehingga tema Bulan Keluarga pada tahun 2024 ini searah dengan Arah Dasar (ArDas) KAJ tahun 2025, yakni “Kepedulian Lebih Pada Yang Lemah dan Miskin”.
Tema ini hendak mengajak kita merenungkan dan mewujudkan nilai-nilai keadilan dan cinta kasih sebagaimana yang diajarkan oleh Gereja Katolik. Bahan untuk merenungkan nilai-nilai tersebut telah disusun oleh Komisi Kerasulan Keluarga KAJ dalam sebuah modul. Modul tersebut berisi 4 bahan permenungan untuk 4 pertemuan.
Pada pertemuan pertama, kita diajak untuk merenungkan tentang Ajaran Sosial Gereja (ASG). Salah satu pokok ajaran yang ada dalam Ajaran Sosial Gereja adalah memberikan perhatian lebih kepada saudara-saudari kita yang kurang beruntung. Pada pertemuan kedua, kita merenungkan dan meneladan Yesus Kristus, Tuhan kita yang memiliki kepedulian yang besar terhadap sesama yang membutuhkan pertolongan. Pada pertemuan ketiga kita diajak untuk melihat pentingnya solidaritas terhadap sesama dan panggilan bagi keluarga-keluarga Katolik untuk membantu sesama. Setelah itu, pada pertemuan keempat, kita didorong untuk mewujudkan solidaritas tersebut melalui doa dan tindakan nyata. Setiap tindakan nyata kita, sekecil apapun, tentu akan membangkitkan harapan baru dan meringankan beban bagi sesama kita yang membutuhkan. Sebagai anggota Gereja, kita mempunyai tanggung jawab moral untuk ambil bagian dalam pelayanan dan kepedulian kepada sesama kita.
Saya berharap Bulan Keluarga ini menjadi momentum bagi setiap keluarga di Keuskupan Agung Jakarta untuk memperkuat solidaritas satu sama lain. Mari kita bersama-sama berjuang untuk berbagi kasih sehingga kehadiran kita benar-benar menjadi berkat tidak hanya bagi keluarga kita, tetapi lebih-lebih untuk sesama dan masyarakat sekitar kita. Selamat memasuki masa Adven, selamat melaksanakan Bulan Keluarga 2024. Semoga Allah memberkati keluarga, pekerjaan, dan usaha kita untuk bersolidaritas kepada sesama.
ROMO F.A. BUDIYONO, MSF
KETUA KOMKK KAJ
Bacaan pertama, Dan 7:13-14
Aku, Daniel, melihat dalam penglihatan malam itu, nampak seperti seorang anak manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan dihantar ke hadapan-Nya.
Kepada yang serupa anak manusia itu diserahka kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan binasa.
Bacaan Kedua, Why 1:5-8
Yesus Kristus adalah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini.
Dia yang mengasihi kita dan berkat darah-Nya Ia telah melepaskan kita dari dosa kita.
Dia telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, – bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. ”Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.”
Bacaan Injil, Yoh 18:33b-37
Ketika Yesus dihadapkan ke pengadilan, bertanyalah Pilatus kepada-Nya: ”Engkau inikah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: ”Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?” Kata Pilatus: ”Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?”
Jawab Yesus: ”Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
Maka kata Pilatus kepada-Nya: ”Jadi Engkau adalah raja?” Jawab Yesus: ”Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
Renungan Singkat
Kita sampai pada Minggu terakhir di Tahun Liturgi ini. Dengan demikian minggu depan kita sudah memsauki masa adven dalam tahun liturgi yang baru. Perayaan tutup tahun liturgi selalu dirayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam.
Sabda Tuhan pada minggu Hari Raya ini menunjukkan Yesus sebagai Raja. Ia adalah Raja yang kekuasaan dan kemuliaan-Nya diberikan oleh Bapa-Nya sendiri. Itu semua diungkapkan dalam Nubuat penglihatan Daniel dalam bacaan pertama.
—
Lalu kalau kita sungguh percaya dan mengimani Yesus adalah raja, konsekuensinya apa bagi kita? Jelas, pertama kita harus menyadari bahwa diri kita bukan raja. Ya kadang-kadang kita berlaku seperti raja. Memerintah dan memperalat orang lain demi kemakmuran diri kita sendiri.
Kedua, kita perlu menyadari siapa diri kita di hadapan Allah. Kita adalah hamba yang dipanggil untuk mengabdi dan melayani sang Raja. Hanya dengan menyadari dan melaksanakanya hidup kita mempunyai makna.
Tapi Yesus bukanlah seperti Raja dunia ini, sebab Kerajaan-Nya bukan datang dari dunia ini (Bacaan Injil). Raja dunia ini mengambil keuntungan dan sumber daya rakyat untuk kemakmuran dan kebutuhan-Nya. Sementara Yesus memberikan diri-Nya sampai wafat di kayu salib untuk keselamatan kita yang dicintai-Nya. Kita diselamatkannya dari maut dan dosa agar pada saat-Nya berkumpul kembali dalam Kerajaan-Nya (bacaan kedua).
Maka kalau ditanya, kamu mau melayani dan mengabdi Raja seperti Yesus itu?
..
Dengan senang hati!
—
Jadi, kamu gimana?
✝ Kami mengundang umat untuk hadir MISA secara Offline (Tanpa Perlu Daftar) dalam: ✝
🔔⛪ Perayaan Ekaristi Minggu, 24 NOVEMBER 2024, Pk. 11.00 WIB di KAPEL ANGELUS WISMA SAMADI KLENDER ⛪🔔
🙏 Misa dipersembahkan oleh RM. YAKOBUS SRIYATMOKO, SX 🙏
🎼🎻 Koor dan petugas liturgi dari SD STRADA Van Lith 1 Gunung Sahari. 🎻🎼
NB: Misa juga akan disiarkan Live di *TVRI Nasional dan Vidio.com serta Youtube KAJ

Halo anak muda kreatif! Festival Film Ardas KAJ 2024 udah sukses digelar di Gereja Santo Nikodemus, Paroki Ciputat, tanggal 16 November 2024.
Ajang ini nggak cuma jadi kompetisi film pendek, tapi juga wadah seru buat para sineas muda nunjukin bakat dan eksplorasi ide kreatif mereka. Tema tahun ini? Solidaritas dan Subsidiaritas! Keren banget, kan?
Solidaritas itu soal saling bantu, peduli, dan jalan bareng-bareng menghadapi tantangan. Sementara subsidiaritas ngajarin kita buat aktif ambil peran dalam komunitas, ngatasin masalah langsung dari akarnya.
Nah, lewat tema ini, para peserta diajak buat bikin film yang nggak cuma keren, tapi juga penuh makna.
Selamat untuk Para Juara!
Tahun ini, juaranya adalah Komsos Paroki Kalvari Lubang Buaya lewat film berjudul “Dara”. Meski cuma 5 menit, film ini berhasil menyentuh hati juri. Keren banget, kan? Salut buat tim Komsos Kalvari!
Cerita yang Beragam, Pesan yang Kuat
Film-film yang ditayangin di festival ini emang beda banget! Ada yang bahas kisah inspiratif tokoh agama, isu sosial terkini, sampai refleksi soal makna hidup. Nggak cuma jadi hiburan, film-film ini juga nyentuh isu penting, kayak perjuangan kaum difabel, pengungsi, bahkan waria. Lewat film, Gereja ngajak kita buat lebih peduli sama mereka yang sering dilupakan.
Para Juri Hebat
Juri-jurinya juga nggak kalah keren, lho! Ada Bene Dion Rajagukguk, Ernest Prakasa, Frederica, dan masih banyak lagi. Mereka bilang, kualitas film tahun ini jauh lebih bagus dibanding tahun lalu. Bahkan, Dimas sebagai Ketua Panitia cerita kalau pemilihan Pemeran Pria Terbaik aja sampai bikin bingung, saking semua aktornya keren-keren!
Peserta dan Kategori Kompetisi
Tahun ini, ada peningkatan peserta dari 30 jadi 32 film. Nggak cuma jumlahnya yang naik, tapi kualitas produksinya juga makin matang. Kategorinya lengkap banget, mulai dari Poster, Trailer, Soundtrack, sampai Aktor dan Aktris Terbaik. Piala Ignatius Kardinal Suharyo jadi penghargaan tertinggi buat Film Pendek Terbaik.
Wadah Kreativitas Anak Muda Katolik
Festival Film Ardas KAJ 2024 ini bener-bener jadi platform buat anak muda Katolik. Lewat karya mereka, tema-tema keagamaan, sosial, dan kemanusiaan diangkat jadi tontonan yang relevan dan inspiratif. Tahun ini, panitia dari Dekanat Tangerang Dua sukses bikin festival ini jadi ajang bergengsi yang nggak cuma berfaedah, tapi juga seru abis!
So, buat kalian yang punya jiwa kreatif dan mau eksplorasi ide lewat film, jangan ragu buat ikutan tahun depan, ya. Siapa tahu, giliran kamu yang jadi juara!

Logo tersebut memperlihatkan empat figur bergaya, yang mewakili seluruh umat manusia, yang datang dari empat penjuru bumi. Mereka saling berpelukan untuk menunjukkan solidaritas dan persaudaraan yang seharusnya menyatukan semua orang. Sosok di bagian depan sedang memegang salib.
Salib bukan hanya lambang keimanan yang dianut oleh figur utama ini, tetapi juga lambang harapan, yang tidak boleh ditinggalkan, karena kita selalu membutuhkan harapan, terutama di saat-saat yang paling membutuhkan.
Ada ombak besar di bawah figur-figur tersebut, yang melambangkan kenyataan bahwa ziarah kehidupan tidak selalu berjalan mulus di perairan yang tenang. Sering kali keadaan kehidupan sehari-hari dan peristiwa di dunia yang lebih luas menuntut panggilan yang lebih besar untuk berharap.
Itulah sebabnya kita harus memberi perhatian khusus pada bagian bawah salib yang telah memanjang dan berubah menjadi bentuk jangkar yang diturunkan ke ombak. Jangkar dikenal sebagai lambang harapan. Dalam jargon maritim, ‘jangkar harapan’ mengacu pada jangkar cadangan yang digunakan oleh kapal-kapal yang terlibat dalam manuver darurat untuk menstabilkan kapal selama badai.
Perlu dicatat bahwa gambar tersebut menggambarkan perjalanan peziarah bukan sebagai perjalanan individu, melainkan sebagai sesuatu yang bersifat komunal, ditandai dengan dinamika yang semakin meningkat yang menuntun seseorang semakin dekat ke salib.
Salib dalam logo tersebut sama sekali tidak statis, tetapi juga dinamis. Salib tersebut membungkuk ke arah manusia, tidak meninggalkan manusia sendirian, tetapi mengulurkan tangan kepada mereka untuk menawarkan kepastian kehadirannya dan keamanan harapan. Di bagian bawah logo terdapat motto Tahun Yubelium 2025: Peregrinantes in Spem (Peziarah dalam harapan), yang diwakili dengan huruf hijau.
Revisi LINK DOWNLOAD LOGO TAHUN YUBILEUM 2025
SUMBER: Logo for the 2025 Jubilee
Bacaan Pertama, Dan 12:1-3
Aku, Daniel, mendengar malaikat Tuhan berkata, ”Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.
Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Bacaan Kedua, Ibr 10:11-14.18
Saudara-saudara setiap imam melakukan pelayanannya tiap hari-hari, dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu korban saja karena dosa, sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.
Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.”
Bacaan Injil, Mrk 13:24-32
Sekali peristiwa , dalam kotbah-Nya tentang akhir zaman, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Pada akhir zaman, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itu pun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.
Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa yang tahu.”
Renungan Singkat
Tahun liturgi kita mendekati garis akhir. Maka, Sabda-sabda Tuhan mengenai kedatangan Anak Manusia tampil.
Yesus menggambarkan akhir zaman dengan keadaan yang suram. Matahari jadi gelap, bulan tak bercahaya dan bintang jatuh dari langit. Semua itu akan terjadi sebelum akhirnya Ia datang, yang kita tidak tahu kapan waktunya.
Bayangkan, kalau kita tahu pasti kapan waktu akhir zaman itu. Pasti respon dan tanggapan akan beragam. Banyak orang sudah pernah membuat prediksi itu, tapi semuanya keliru. Prediksi-prediksi itu hanya membuat heboh dan sensasi sesaat saja.
Namun Yesus menegaskan sekali lagi tidak ada yang tahu kapan waktunya, hanya Bapa yang tahu kehendak-Nya soal kepenuhan waktu itu.
—