Home Blog Page 105

Formulir Laporan Pertanggung Jawaban Permohonan Dana DSP

Keuskupan Agung Jakarta, kaj

[gview file=”https://www.kaj.or.id/wp-content/uploads/2015/05/LPJ_FORMAT.xlsx” height=”700px” width=”450px” save=”1″]
 

DOWNLOAD FORMULIR LPJ DANA DSP

 
KAJ download
 
 

Ayooo…Para Orangtua Katolik Wajib Ikut Kursus Orangtua Katolik (KONTAK), Temukan Tips Berguna Mendidik Anak Secara Katolik

eBROSUR
Di tengah kompleksitas dunia ini, maka komunikasi dan relasi antara orangtua dan anak sangat diperlukan. Untuk itu, Komisi Kerasulan Keluarga KAJ mengadakan Kursus Orangtua Katolik (KOntaK) untuk menjadikan Orangtua Katolik mampu menghasilkan buah-buah nyata melalui keterlibatan orangtua dalam membimbing anak-anaknya seturut iman Katolik yang benar.
KOntaK Pertama dimulai pada 13-14 Juni 2015 di Wisma Samadi Klender, dengan narasumber Romo Erwin Santoso MSF,  Ratih Ibrahim dan tim KomKK KAJ. Info: Bpk. Dikdik (Email: dikdikrafael@gmail.com – HP: 0811 960 158). (*)

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-4/Thn4/2015

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-4/Thn4/2015

 
[gview file=”https://www.kaj.or.id/wp-content/uploads/2015/05/REVISI-INFO-GEMBALA-eds-05_2015.pdf” height=”700px” width=”480px” save=”1″]
 

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-3/Thn4/2015

Info Gembala Baik KAJ Edisi Ke-3/Thn4/2015

[gview file=”https://www.kaj.or.id/wp-content/uploads/2015/05/INFO-GEMBALA-eds-03_2015.pdf” height=”700px” width=”480px” save=”1″]

SURAT KELUARGA MEI 2015: Menjadi Orang Tua Terbaik Bagi Anak-Anak

Sang Bunda tidak pernah lelah mengasuh

Sebab ia tahu bahwa Putranya sungguh berharga

Sang Ayah tidak pernah lagi mengeluh

Karena ia tahu Anaknya itu istimewa

Mutiara yang dipendam akan dijaga pemiliknya

Mempelai yang datang dinantikan dengan rajin

Sebab ada yang jauh lebih berharga

Dari sekedar perjuangan sekarang ini

Keluarga-Keluarga di mana saja,

Kita semua sedang mempersiapkan masa depan yang baik buat keluarga kita. kita ingin mempersiapkan suatu situasi yang lebih muda, sejahtera, jauh dari kesulitan, untuk anak-anak dan seluruh keluarga. Kita memberi perhatian yang serius pada keluarga karena tahu bahwa masa depan berasal dari perhatian kita hari ini juga.

Perhatian dan perjuangan setiap keluarga berbeda. Ada yang mudah, karena berkecukupan secara finansial; ada yang hangat, karena biasa berjuang bersama-sama meskipun tidak kaya raya. Ada pula yang penuh perjuangan karena kesulitan fisik dan finansial. Mereka yang miskin dan cacat barangkali mempunyai perjuangan berbeda membangun masa depannya. Mereka yang pecah dan hidup terpisah lebih sulit lagi membuat perencanaan karena sulitnya berkomunikasi.

Di antara banyak peristiwa itu, ada lebih banyak keluarga dalam situasi sedang, tidak terlalu menderita, tidak kaya raya. Kebanyakan keluarga dalam situasi biasa. Apakah Anda termasuk dalam situasi ini? Apa yang Anda lakukan untuk masa depan Anda dan keluarga? Apakah Anda telah mempersiapkan masa depan mereka dengan cermat dan penuh tanggung jawab?

Saya berjumpa dengan pasutri yang inspiratif. Mereka telah menikah 57 tahun. Saat ini keduanya berusia di atas 75 tahun. Kisah mereka pasti mengenai cara didik anak yang kuno, keras dan tidak popular sekarang ini. Mereka membiasakan anak-anak tidak memegang uang saku. Ibu membuat makanan buat bekal anak-anak di sekolah. Gaji sebagai tentara tentu pas-pasan. Anak-anak mengeluh, tetapi mereka tahu pasti bahwa orangtua mereka tidak bergeming dan berlaku adil. Seluruh keluarga tidak pernah bermewah-mewah, tetapi mereka semua sekolah di sekolah Katolik yang tidak murah.

Pasutri ini tegas mengatakan agar anak-anak berpacaran dengan teman seiman. Alasannya jelas, “Kamu boleh berteman dengan siapa saja, tetapi pasangan hidup tetap harus Katolik.” Klise tetapi menantang untuk diterapkan sekarang ini. Kesulitan karena pernikahan campur tidak dialami oleh semua anak-anak mereka, karena mereka yakin dan disiplin menyampaikan ajaran kepada anak-anak mereka yang jumlahnya 6 orang. Kekuatan cinta dan iman telah mengalahkan segala ketakutan dan menumpas segala hambatan dari luar bagi seluruh keluarga mereka.

Saya tidak ingin bermimpi. Sebagai imam yang berjuang bersama keluarga-keluarga di Jakarta, saya ingin mewujudkan mimpi ini menjadi nyata. Seluruh orangtua harus tahu bagaimana mendidik anak-anak dengan benar, penuh kasih, dan dalam iman yang tak tergoyahkan. Mendengar pasutri yang sekarang telah renta ini, saya terharu. Semua anak-anak mereka tidak mengalami luka batin, sebab mereka tahu maksud sebenarnya dari orangtua mereka.

Mendidik anak-anak bukan dengan pukulan, tetapi dengan disiplin dan keadilan. Orangtua yang baik tidak menjilat ludahnya sendiri. Mereka menerapkan sepenuhnya apa yang diajarkan sebagai benar bagi putra-putrinya. Orangtua yang sederhana membawa anak-anak dalam terang, karena mereka tidak pernah coba-coba dan memberikan yang sekedarnya bagi pendidikan mereka.

Keluarga-keluarga yang terkasih, belajar dari keluarga Kudus, khususnya Maria dan Yosef yang bertekun dalam panggilan mereka sampai akhir, marilah kita memberikan hidup yang sekali ini untuk mengukir nama indah di hati putra-putri kita. Mulai masa dikandung sampai mereka mandiri dan menikah, Anda tetaplah orangtua yang tak tergantikan. Bertekun dalam iman dan kebenaran, memberi waktu secukupnya, berbahasa cinta setiap hari, berjuang bersama anak-anak tercinta, adalah kesempatan yang tak anak pernah kembali lagi.

Sebentar lagi, pada bulan Juni, kita akan bersama-sama belajar menjadi orangtua Katolik. Kursus Orangtua Katolik (KONTAK) akan diselenggarakan. Beberapa orang dari setiap paroki akan diundang. Mereka akan menjadi pengajar untuk pendidikan orangtua. Saya dan para imam di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mencoba membantu merencanakan masa depan minim-masalah, dengan mendidik semua orangtua Katolik menjadi orangtua yang arif dan sadar –peran.

Bukanlah mimpi menciptakan kembali keluarga-keluarga kudus di jaman ini. Paus kita telah mengangkat pasutri menjadi beato-beata, Luigi and Maria Beltrame Quattrocchi.kini saatnya Anda berjuang meneladan mereka. Saya percaya, jika kita setia dan berusaha sungguh, masa depan akan menjadi hadiah istimewa. Kita tidah usah takut akan masa depan, karena kesulitannya akan berbeda, tetapi setiap usaha cinta akan membawa kekuatan bagi anak-anak kita melampaui segala halangan itu dengan tangguh dan percaya.

Sabda Tuhan mengatakan, “Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.” (Kel.19:6). Semoga Bulan Maria menjadi bulan keluarga lagi buat kita. Mengenang Maria bukan hanya mengenang namanya, atau sekedar meminta berkat, tetapi belajar menjadi berkat sejak sekarang bagi putra-putri yang kita kasihi. Saya berdoa buat Anda sekalian. Tuhan memberkati

Rm. Alexander Erwin Santoso MSF

APA ITU KPKS ST. PAULUS?

APA ITU KPKS ST. PAULUS?

Silakan klik link ini:
https://www.youtube.com/watch?v=s2KCLqdCFsw

“KPKS MEMBANTU UMAT SUPAYA DENGAN TEPAT MENGGALI NILAI-NILAI DAN PESAN IMAN YANG TERKANDUNG DALAM KITAB SUCI” (Mgr. Ignatius Suharyo)

Ikutilah Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) Santo Paulus. Daftarkan sekarang juga di:

Gedung Lembaga Biblika Indonesia, Kompleks Gedung Gajah, Blok D-E, Jl. Dr. Saharjo No.111, Tebet, Jakarta Selatan,
atau via Telp.085779124012, (021) 8318633, (021) 8290247;
dan Mail: kpksjakarta@gmail.com

Mohon broadcast info ini. Terimakasih. Tuhan memberkati Anda sekeluarga. Amin.

Surat Uskup Untuk Para Imam Di KAJ: KITA MENOLAK KERAS HUKUMAN MATI!

Para Rama dan Umat Allah ytk,

1. Pada hari-hari ini, televisi, koran dan mass media lain, penuh dengan berita mengenai hukuman mati. Saya pribadi amat sedih setiap kali melihat atau membaca berita itu dan diberitakan dengan cara yang bagi saya mencederai kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam suasana seperti ini saya mengajak para Rama untuk menjelaskan kepada umat pandangan Gereja mengenai hal ini dan mengajak mereka berdoa untuk para terpidana.

2. Katekismus Gereja Katolik menyatakan : “Pembelaan kesejahteraan umum masyarakat menuntut agar penyerang dihalangi untuk menyebabkan kerugian. Karena alasan ini, maka ajaran Gereja sepanjang sejarah mengakui keabsahan hak dan kewajiban dari kekuasan politik yang sah, menjatuhkan hukuman yang setimpal dengan beratnya kejahatan, tanpa mengecualikan hukuman mati dalam kejadian-kejadian yang serius …” (KGK 2266). Menurut Katekismus ini, hukuman mati diperbolehkan dalam kasus-kasus yang sangat parah kejahatannya. Namun, apabila terdapat cara lain untuk melindungi masyarakat dari “penyerang yang tidak berperi-kemanusiaan”, cara-cara lain ini lebih dipilih daripada hukuman mati karena cara-cara ini dianggap lebih menghormati harga diri seorang manusia dan selaras dengan tujuan kebaikan bersama (bdk KGK 2267). Di sini terjadi peralihan tentang konsep hukuman mati bagi Gereja. KGK 2267 ini diambil dari ensiklik Paus Yohanes Paulus II Evangelium Vitae.

3. Dalam ensiklik Evangelium Vitae yang diterbitkan tahun 1995, Paus Yohanes Paulus II menghapuskan status persyaratan untuk keamanan publik dari hukuman mati ini dan menyatakan bahwa, dalam masyarakat modern saat ini, hukuman mati tidak dapat didukung keberadaannya. Berikut kutipannya : “Adalah jelas bahwa untuk tercapainya maksud-maksud ini, jenis  dan tingkat hukuman harus dengan hati-hati dievaluasi dan diputuskan, dan tidak boleh dilaksanakan sampai ekstrim dengan pembunuhan narapidana, kecuali dalam kasus-kasus keharusan yang absolut: dengan kata lain, ketika sudah tidak mungkin lagi untuk melaksanakan hal lain untuk membela masyarakat luas.” Selanjutnya ditegaskan, “Namun demikian, dewasa ini, sebagai hasil dari perkembangan yang terus menerus dalam hal pengaturan sistem penghukuman, kasus-kasus sedemikian (kasus-kasus yang mengharuskan hukuman mati) adalah sangat langka, jika tidak secara praktis disebut sebagai tidak pernah ada.” (EV 56). Dengan demikian Gereja Katolik tidak mendukung hukuman mati.

4. Salah satu yang orang yang sudah dijatuhi hukuman mati adalah Mary Jane Fiesta Veloso orang Katolik dari Filipina, berumur 30 tahun, ibu dari dua anak Sekolah Dasar. Sejak berumur 14 tahun, Mary Jane bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan untuk mencari nafkah bagi anak-anaknya, ia menjadi tenaga kerja wanita Filipina di Malaysia. Di situ, ibu agen tenaga kerja menghadiahi Mary Jane sebuah koper; dan kemudian agen tenaga kerja menugasi Mary Jane, menemui seorang teman di Yogya. Di situ, polisi menemukan bahan narkoba amat banyak, tersembunyi dalam dinding koper lapis dua. Mary Jane bersikeras: tidak tahu menahu mengenai isi koper itu. Tidak ada bukti untuk menuduh Mary Jane bahwa bohong. Namun semua pengadilan di Indonesia mempidana Ibu Mary Jane dengan hukuman mati. Kini permintaan untuk peninjauan kembali, telah ditolak; maka bersama sembilan orang terpinda Mary Jane menghadapi eksekusi.

5. Komisi Keadilan dan Perdamaian Konferensi Waligereja Indonesia sekarang ini juga sedang meng-advokasi seorang yang sudah dijatuhi hukuman mati dalam kasus yang serupa. Menurut kesaksian keluarga dan saksi-saksi lain, aparat salah menangkap orang.

6. Saya minta para Rama semua untuk mengajak seluruh umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta berdoa bagi Ibu Mary Jane dan kesembilan orang lain, juga untuk negara kita dan Gereja di Indonesia.

Doa ini mohon dipanjatkan di seluruh Gereja Katolik Keuskupan Agung Jakarta dalam DOA UMAT PADA HARI MINGGU kalau dan setelah eksekusi mati jadi dilaksanakan. Kita tetap berdoa, agar eksekusi mati tidak dilaksanakan dan selanjutnya hukuman mati dihapuskan dari sistem hukum di Indonesia.

7. Berikut usul doa umat itu :

I. PadaMu, ya Allah kehidupan, kami mengarahkan hati untuk mendapatkan kekuatan dan andalan dalam kebimbangan kami, untuk memperoleh terang kalau kami buta, kecewa dan marah, untuk dapat menghirup perikemanusiaan dalam perseteruan kami:

L. Ya Allah, dari kelimpahan hidup-Mu Engkau menciptakan segala yang hidup.

U. Bangkitkanlah tanggungjawab kami untuk memelihara kehidupan dan mengalahkan kekerasan.

L. Ya Allah, dengan tekun dan setia Engkau berbagi kehidupan dengan umat manusia; dan Yesus, utusan-Mu, Engkau bangkitkan, setelah Dia dihukum oleh bangsa-Nya dan dieksekusi oleh yang berkuasa.

U. Gerakkanlah kebersamaan kami dengan solidaritas dan jiwailah pemimpin-pemimpin kami, supaya mereka mempersatukan kami, tanpa mengorbankan hidup siapa pun.

L. Ya Allah, Engkau menggairahkan umat-Mu menjadi pembawa kabar gembira dan penjaring dalam lingkungan persaudaraan.

U. Semoga dengan kekuatan-Mu, jemaat beriman menjadi tempat terbuka dan mampu memberi maaf kepada saudara-saudara yang bersalah dan para pemimpin umat menjadi pembela dan pendamping mereka yang terhukum.

L. Ya Allah, dengan mengenakan hukuman mati, negara kami mau melawan semua ulah yang memusnahkan hidup dan merusak perikemanusiaan. Namun tindakan ini tidak menyelesaikan masalah-masalah kami dan hanya menambahkan kekerasan.

U. Bimbinglah kami, para warga dan para pemimpin, untuk menemukan dan menempuh jalan persaudaraan untuk semua. 

L. Ya Allah yang kekal, demi hukum positif, Ibu Mary Jane dan sembilan orang senasib dia, harus meninggalkan kami dan meninggal dunia karena dihukum mati.

U. Ya Allah yang adil, sambutlah mereka semua dalam keadilan-Mu dan penuhilah hidup mereka dengan kemuliaan-Mu.

L. Demikianlah permohonan kami, ya Allah, demi Yesus Kristus yang taat sampai mati di salib dan yang Engkau tinggikan di sisi-Mu, menjadi pengantara kami dan semua orang.

U. Amin.

8. Sementara itu kampanye untuk menghapus hukuman mati di Indonesia akan terus dilancarkan, meskipun kita tahu perjuangan ini akan memakan waktu, tenaga, pengorbanan yang tidak sedikit. Kita dukung berbagai komunitas yang dengan gigih, memperjuangkan penghapusan hukuman mati, tanpa kecewa kalau gagal.

9. Terima kasih atas kerjasama para Rama sekalian. Semoga hidup manusia semakin dihormati dan martabatnya semakin dijunjung tinggi.

Selamat Paskah,

+ I. Suharyo

DOWNLOAD SURAT USKUP TOLAK HUKUMAN MATI

KAJ download

KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA: MENGAPA MASIH ADA?

Kurangnya pemahaman akan ajaran agama dan maraknya ketidakadilan  pemicu utama kekerasan atas nama agama. Kesimpulan itu terungkap dalam serasehan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jaya bersama umat katolik Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Serasehan yang berlasung di Paroki St. Yakobus Kelapa Gading Jakarta 18 April 2015 mengambil tema  “Kekerasan Atas Nama Agama.” Tampil sebagai narasumber Vikjen KAJ Rm.Samuel Pangestu mewakili uskup  dan Ketua FKUB Provinsi DKI Prof. Dr. Kiyai Ahmad Syafi’i Mufid yang dimoderatori Rm. Antonius Sayadi, perwakilan KAJ di FKUB Provinsi DKI. Sedangkan peserta serasehan adalah para pimpinan FKUB wilayah (Jakarta Timur, Barat, Utara, Selatan dan Kepulauan Seribu) dan para perwakilan agama-agama serta Komisi HAAK (Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan) KAJ dan para pegiat di  seksi HAAK paroki-paroki se-KAJ.

Kiyai Ahmad Syafi’i mengatakan memang masih sering terjadi kekerasan atas nama agama meskipun pertemuan dan dialog seperti  ini rutin kita lakukan.  “Namun bukan berarti bahwa pertemuan rutin FKUB seperti ini tidak ada artinya. Dengan pertemuan seperti ini kita terus merawat dan memelihara berkembangnya dialog-dialog sehingga   bisa menumbuhkan saling pemahaman antar umat beragama dan memudahkan komunikasi. Kita akan terus upayakan agar dialog seperti ini tidak hanya di tataran elit saja tetapi harus sampai ke akar rumput,” ungkapnya. Untuk itu Kiyai Syafi’i meminta agar setiap wilayah FKUB melaksanakan hal serupa di wilayahnya masing-masing hingga ke tataran RW dan RT. Menanggapi hal ini, Rm. Antonius Suyadi mengatakan agar setiap umat di lingkungan tempat tinggal  masing-masing membina hubungan baik dengan minimal 10 keluarga di samping kiri-kanan dan depan-belakang rumahnya.

Kiyai Ahmad Syafi’I mengemukakan ada dua pandangan mengenai kekerasan atas nama agama. Pandangan pertama mengatakan bahwa kekerasan atas nama agama itu merupakan rekayasa pihak tertentu dengan tujuan tertentu pula. “Ini yang biasa disebut teori konspirasi,” ungkap Syafi’i. Pandangan lain mengatakan bahwa adanya salah tafsir atas ajaran agama sehingga seolah-olah agama membenarkan kekerasan seperti tafsir atas jihad. “Hal ini terjadi karena terjadinya ketidakadilan sehingga orang mulai mencari dalil-dalil agama yang dijadikan idiologi untuk membenarkan mereka melakukan perlawanan dengan berbagai kekerasan,” lanjut Syafi’i.

Lebih tegasnya Rm. Samuel mengatakan kekerasan atas nama agama ini terjadi karena tidak meratanya kesempatan orang mengenyam pendidikan. “Sehingga terjadi keterbelakangan dan salah tafsir ajaran agama,” jelasnya. Faktor pemicu lainnya adalah tidak adilnya pembangunan ekonomi. Hal ini membawa konsekuensi maraknya pengangguran, kemiskinan baik di kota maupun di desa. “Saya sangat setuju dengan hadirnya program BPJS dari negara. Tetapi hal ini tidak menyelesaikan masalah karena sifatnya kuratif. Akan jauh lebih bermakna kalau sifatnya preventif,” tandas Rm. Samuel.

Karena itu Rm. Samuel mendorong semua pihak agar menumbuhkan “budaya kita” dan “budaya kasih persaudaraan”. “Saya melihat dengan bertumbuhannya Jakarta menjadi kota megapolitan membuat orang jadi anonym, kehilangan jati diri, menjadi orang yang sangat egois dan individualis,” jelasnya. Sehingga relasi masyarakat yang dulunya penuh kekerabatan berubah menjadi “elu-elu gue-gue dan tidak peduli satu sama lain. Karena itu Rm. Samuel mengajak semua pihak mengembangkan “budaya kita” dalam arti sehati sepenanggungan, persoalanku adalah persoalanmu, bahagiaku bahagiamu.  Semua pihak perlu bahu membahu dengan pemerintah melakukan pembangunan ekonomi dan pendidikan. “Perlu mendirikan sekolah berkualitas untuk mendapatkan pendidikan intelektual yang bagus, budi pekerti (karakter), pendidikan hidup dan lingkungan sehat dan mendapat asupan gizi sehat. Juga saya usulkan agar didirikan Balai Latihan Kerja (BLK) berkualitas untuk mendukung berkembangnya ekonomi kreatif di masyarakat luas,” ungkap Rm. Samuel.

Di sisi lain Rm. Samuel melihat perlu dikembangkan budaya kasih persaudaraan melalui keluarga. “Karena kekerasan terjadi karena seseorang kurang mendapatkan perhatian, cinta kasih  serta kepedulian. Inilah kemiskinan paling merasuk di jaman modern,” ungkapnya mengutip pernyataan Mother Theresa dari Calcutta. Pendidikan budaya kasih dan persaudaraan harus dimulai dari keluarga.

Sonar Sihombing

KOMSOS KAJ

Terbaru

Populer