
Bacaan Pertama, Mal 4:1-2a
Sungguh, hari Tuhan akan datang, menyala seperti perapian. Maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman Tuhan semesta alam, akar dan cabang mereka pun tidak akan ditinggalkan. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.”
Bacaan Kedua, 2Tes 3:7-12
Saudara-saudara, kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.”
Bacaan Injil, Luk 21:5-19
Sekali peristiwa beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: ”Apa yang kamu lihat di situ – akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”
Lalu murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: ”Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab-Nya: ”Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”
Kemudian Yesus berkata kepada mereka: ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.””
RENUNGAN PADAT
Kita sampai pada hari minggu biasa terakhir tahun liturgi ini. Minggu depan kita merayakan HR Kristus Raja Semesta Alam. Oleh karena itu, biasanya bacaan dengan nuansa akhir zaman diperdengarkan kepada kita.
Merenungkan kata “akhir” – jujur saya suka dengan kata itu. Akhir menandakan selesai. Ya semua selesai. Apa yang terjadi sebelumnya, selesai. Apa yang diperjuangkan sebelumnya, berhasil atau tidak, selesai. Apa yang menggembirakan dan menyedihkan, selesai juga. Selesai lalu tenang dan damai. Tapi kapan itu terjadi? Ya setelah kita memulai, menjalani – dan pada akhirnya selesai.
Saat kita bangun kita memulai hari. Hormon kortisol, hormon stress yang membuat kita terbangun sigap siaga dan fight aktif. Sepanjang hari kita bertarung, bekerja, melalui hari dengan segenap energi dan pikiran. Menjelang sore memasuki malam, hormon kortisol menurun diganti dengan melatonin. Saraf parasimpatik mulai aktif menenangkan. Bangkitlah perintah saatnya tubuh dan diri kita beristirahat. Malam tiba, hari itu selesai, kita tenang dalam tidur. Begitulah suasana akhir hari kita. Begitu terus setiap hari.
Namun, sebelum akhir itu datang. Stress, fight mode, terbangun dan terjaga, bekerja menjadi satu hal yang wajib kita lakukan. Rasul Paulus mengingatkan dalam bacaan kedua, berusahalah dan bekerja, supaya jangan jadi beban bagi siapapun. Itulah teladan bagi banyak orang. Jangan jadi batu sandungan, sebab ada orang yang tidak tertib dan tidak berguna. Oleh karena itu, selama belum sampai akhir, bekerjalah, bergunalah, hiduplah dengan tertib.
Dalam Injil, Yesus juga menguatkan para murid-Nya, sampai pada saat-Nya datang kembali akan muncul banyak tanda-tanda yang dahsyat dan mengejutkan. Mereka diminta jangan khawatir, tetaplah terjaga dan bertahan sampai pada akhirnya.
Bertahan sampai akhir – adalah suatu yang sangat mahal harganya di zaman serba cepat, instan dan serba singkat ini.
—












